Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TEHNIK PERAWATAN ROHANI ISLAM

“Falsafah Keperawatan Manusia Sebagai Makhluk Holistik”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik

Keperawatan Rohani Isalam Jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar.

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. H. M. Sattu Alang, MA.

Oleh :

ANDI FUTRA AULIA

50200121018

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah

Ta‟ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,

“Falsafa Keperawatan Manusia Sebagai Mahluk Holistik” dapat kami selesaikan

dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa

terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya

film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT

karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa

sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Yang kedua, tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.

H. M. Sattu Alang, MA. yang telah memberikan arahan dan ajaran tentang mata

kuliah Psikoterapi.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam

penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada

makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-

luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada

kesempatan berikutnya.

Gowa, 20 September 2023

Andi Futra Aulia

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan masalah......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Teori-Teori Pemenuhan Kebutuhan Manusia Kaitannya Dengan Fisik Dan


Mental ............................................................................................................ 3

B. Hakekat keperawatan dalam Islam dan hakekat konseling keperawatan


islam ............................................................................................................ 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 17

A. Kesimpulan ................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ ..18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Falsafah keperawatan menganggap manusia sebagai makhluk holistik,
yang berarti bahwa individu dilihat dalam keseluruhan yang kompleks, bukan
hanya sebagai sekumpulan organ atau gejala penyakit

Holistik Falsafah keperawatan manusia menekankan pentingnya


memahami individu dalam konteks keseluruhan mereka. Ini mencakup aspek
fisik, emosional, sosial, budaya, dan spiritual. Perawat diharapkan untuk
memahami bagaimana faktor-faktor ini saling berhubungan dan memengaruhi
kesejahteraan pasien. Keunikan Setiap individu dianggap sebagai entitas unik
dengan pengalaman, nilai-nilai, dan kebutuhan yang berbeda. Keperawatan
manusia berfokus pada penghargaan terhadap keunikan setiap pasien dan
menyesuaikan perawatan sesuai dengan kebutuhan mereka.1

Kemandirian Falsafah ini mendorong pasien untuk berpartisipasi aktif


dalam perawatan mereka sendiri. Perawat berperan sebagai fasilitator dalam
membantu pasien mencapai kemandirian dalam mengelola kesehatan mereka.
Hubungan terapeutik Falsafah ini menekankan pentingnya hubungan yang
kuat antara perawat dan pasien. Ini melibatkan empati, kepercayaan, dan
komunikasi yang baik untuk mendukung perawatan yang efektif.

Fokus pada pencegahan Falsafah keperawatan manusia juga


menekankan pencegahan penyakit dan promosi kesehatan, bukan hanya
penanganan gejala penyakit. Budaya dan nilai-nilai Perawat diharapkan untuk
memahami dan menghormati budaya, nilai-nilai, dan keyakinan pasien dalam
memberikan perawatan yang sensitif secara budaya.2

1
Asmadi, Konsep Dasar Keperawatan ( Jakarta : EGC. Company, 2008) h. 8
2
Bruce and Rietze Lim, Understanding Philosophy in a Nure's World (
Washington: World Company, 2014) h.66-71

1
Falsafah keperawatan manusia menciptakan dasar untuk pendekatan
perawatan yang komprehensif dan berfokus pada individu secara menyeluruh,
bukan hanya aspek medis semata. Ini membantu memastikan bahwa
perawatan yang diberikan memenuhi kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan
spiritual pasien, serta menghormati keunikan setiap individu.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah:

1. Bagaimana Teori-teori pemenuhan kebutuhan manusia kaitannya dengan

fisik dan mental?

2. Bagaimana Hakekat keperawatan dalam Islam dan hakekat konseling

keperawatan islam?

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Teori-Teori Pemenuhan Kebutuhan Manusia Kaitannya dengan Fisik
dan Mental
1. Teori kebutuhan manusia
a. Konsep dasar tentang kehidupan manusia
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis
maupun psikologis. Dalam Kasiati dan Rosmalawati (2016)
disebutkan bahwa kebutuhan manusia adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan keseimbangan
kondisi fisiologis dan psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.3
Kehidupan sebagai Proses Kehidupan manusia dilihat sebagai
proses yang dimulai dengan kelahiran dan berakhir dengan kematian.
Selama proses ini, individu mengalami pertumbuhan, perkembangan,
dan perubahan yang signifikan.
Sifat Manusia Manusia memiliki sifat-sifat yang membedakannya
dari makhluk lain, seperti kemampuan berpikir rasional, bahasa,
empati, dan kemampuan untuk berkembang secara sosial dan budaya.
Kehidupan dengan Tujuan Kehidupan manusia sering dipandang
memiliki tujuan. Tujuan ini bervariasi antara individu, tetapi beberapa
di antaranya mencakup pencarian kebahagiaan, pemenuhan kebutuhan
dasar, pertumbuhan pribadi, dan kontribusi pada masyarakat.
Hak Asasi Manusia Konsep dasar kehidupan manusia mencakup
pengakuan akan hak asasi manusia. Ini termasuk hak untuk hidup,

3
Budiana, Konsep Dasar Keperawatan, Jurnal Kesehatan, Vol. 148, no. 1, (
April 2019) h.35

3
kebebasan, kesetaraan, dan martabat manusia yang harus dihormati
dan dilindungi.4
Keterbatasan dan Tantangan Kehidupan manusia juga
menghadirkan keterbatasan dan tantangan, baik fisik maupun mental.
Ini termasuk penyakit, penuaan, dan masalah psikologis. Bagian dari
pengalaman manusia adalah bagaimana individu mengatasi tantangan
ini.
Interaksi Sosial Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan
interaksi dengan orang lain. Hubungan sosial memainkan peran
penting dalam pengembangan pribadi, emosi, dan perkembangan
sosial.
Pengembangan Pribadi Individu mengalami pertumbuhan dan
pengembangan pribadi sepanjang hidup mereka. Ini mencakup aspek-
aspek seperti pendidikan, karier, hubungan, dan pengembangan nilai
dan keyakinan.5
Makna dan Pencarian Makna Banyak orang mencari makna dalam
hidup mereka. Pencarian makna ini dapat melibatkan agama, filosofi,
atau eksplorasi pribadi untuk memahami mengapa kita ada di dunia
ini.
Masa Depan dan Warisan Kehidupan manusia juga sering
dipandang dalam konteks masa depan dan warisan yang ditinggalkan.
Orang sering berpikir tentang bagaimana tindakan dan keputusan
mereka saat ini akan mempengaruhi masa depan mereka dan orang
lain.

4
Budiana, Konsep Dasar Keperawatan, Jurnal Kesehatan, Vol. 20, no. 1, ( April
2016) h.21
5
Budiana, Konsep Dasar Keperawatan, Jurnal Kesehatan, Vol. 35, no. 1, ( Juli
2019) h.42

4
Kematian Kematian adalah bagian alami dari kehidupan manusia.
Konsep tentang apa yang terjadi setelah kematian sangat bervariasi
antara budaya dan kepercayaan agama.6
Kehidupan manusia adalah perjalanan yang kompleks dan penuh
makna, yang melibatkan pertumbuhan, pengembangan, dan
pengalaman sepanjang masa. Konsep dasar tentang kehidupan
manusia mencakup aspek-aspek seperti kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan fisik dan mental, hubungan sosial, pencapaian pribadi,
dan kematian. Kehidupan manusia juga dipengaruhi oleh budaya,
nilai-nilai, dan lingkungan sosialnya.

b. Presentasi teori-teori terkemuka


Pemenuhan kebutuhan manusia, baik yang bersifat fisik maupun
mental, merupakan topik yang telah dikaji dalam berbagai teori.
Beberapa teori terkenal yang mengkaji aspek ini adalah
1) Hierarchy of Needs (Piramida Kebutuhan) oleh Abraham Maslow:
Teori ini menggambarkan kebutuhan manusia dalam bentuk
hierarki, dimulai dari kebutuhan fisik dasar seperti makanan, udara,
dan tempat tinggal, hingga mencapai kebutuhan mental seperti rasa
memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri.7
2) Teori Kebutuhan Sosial oleh Henry Murray: Murray
mengidentifikasi beragam kebutuhan sosial dan psikologis,
termasuk kebutuhan akan afiliasi, pencapaian, dan kekuasaan.
Teori ini mencakup aspek-aspek mental dan emosional dari
memenuhi kebutuhan manusia.8

6
Wulan Desy Arisandy, S.kep., Kebutuhan Dasar Manusia, ( Modul, SMK
Kesehatan Bhakti Kencana Sukaraja 2022),h.4.
7
https://www.gramedia.com/literasi/teori-kebutuhan-maslow/ diakses pada
tanggal 19 September 2023.
8
Andriani,Studi Komparasi Pyramid of Needs Maslow dan Trilogy of Needs
Murray, jurnal pendidikan dan kebudayaan Islam, vol.21, no. 1, (Januari - Juni 2023)
h.40.

5
3) Teori Penentuan Nasib Sendiri (Teori Penentuan Diri) oleh Deci
dan Ryan: Teori ini fokus pada kebutuhan dasar manusia akan
otonomi, kompetensi, dan hubungan sosial. Ini mencakup aspek
fisik dan mental dalam memahami motivasi manusia.9
teori ini memberikan pemahaman yang berbeda tentang
kebutuhan manusia dan bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dapat
memengaruhi perilaku dan kesejahteraan individu. Yang paling
tepat atau relevan tergantung pada konteks dan sudut pandang yang
digunakan.
2. Kebutuhan Fisik Manusia
a. Definisi dan Contoh Kebutuhan Fisik
Sebagaimana yang dikutip oleh Alwisol menurut Murray
Kebutuhan atau Needs adalah konstruk mengenai kekuatan otak yang
mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berfikir, berbuat untuk
mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. bisa dibangkitkan
oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor
lingkungan, biasanya Need di barengi dengan persaan atau emosi
khusus, dan memiliki emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk
mengekspresikannnya dalam mencapai permasalahan.

Sebagaimana yang dikutip NS. Kasiati dan Ni Wayan


Rosmalawati, menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa setiap
manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu: kebutuhan fisiologis,
keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Manusia memiliki
kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang ada dasarnya
memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka
kebutuhan tersebut juga ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan
manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.10

9
Niken Cahyorinarti, Motivasi Mahasiswa berorganisasi di Kampus, jurnal
Psikologi Insight, vol.2,no.2, ( Oktober 2018) h.37.
10
NS. Kasiati, Ni Wayan Rosmalawati, Kebutuhan Dasar Manusia,
(Jakarta:Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016), hal .4

6
Kehidupan manusia adalah perjalanan yang kompleks dan penuh
makna, yang melibatkan pertumbuhan, pengembangan, dan pengalaman
sepanjang masa. Konsep dasar tentang kehidupan manusia mencakup
aspek-aspek seperti kelahiran, pertumbuhan, perkembangan fisik dan
mental, hubungan sosial, pencapaian pribadi, dan kematian. Kehidupan
manusia juga dipengaruhi oleh budaya, nilai-nilai, dan lingkungan
sosialnya.

b. Hubungan Antara Kebutuhan Fisik dan Kesejahteraan Mental


Kebutuhan fisik (makan, minum, seks) merupakan kebutuhan dasar
manusia yang tidak berbeda dengan binatang. Meskipun kebutuhan
dasar ini sepenuhnya terpuaskan, bukan- lah jaminan bagi kesehatan dan
kesejahteraan mental.
Fromm berpendapat bahwa kese- hatan dan kesejahteraan mental
tergantung pada pemuasan kebu- tuhan-kebutuhan yang khas manu-
siawi: kebutuhan akan keterbukaan hubungan, transendensi (menyadari
sebagai manusia ciptaan dan kebu- tuhan untuk mengatasi keadaan
sebagai ciptaan yang pasif), kebera- karan (menemukan akar-akar siawi
yang baru), rasa identitas, serta kerangka orientasi (intelektual) dan
pengabdian. Tampak kebutuhan
Bila kebutuhan dasar tidak ter- penuhi, akan berkembang kondisi
tidak sehat. Kendati terpenuhi, jika hal itu terpuaskan dengan cara tidak
memuaskan, akan timbul konsekue- nsi berkembangnya neurosis (gang-
guan mental dalam keadaan masih dapat berinteraksi dengan orang lain
berdasarkan realitas).
Secara ringkas, Fromm menjelas- kan kesehatan mental dicirikan
oleh kemampuan mencintai dan men- cipta, dengan melepaskan diri dari
ikatan-ikatan inses terhadap klan dan tanah air, dengan rasa identi- tas
yang berdasarkan pengalaman akan diri sebagai subjek dan pelaku

7
dorongan-dorongan dirinya, dengan menangkap realitas di dalam dan di
luar diri, melalui pengembangan objektivitas dan akal budi.11
Salah satu hubungan antara aspek fisik dan mental adalah bahwa
aktivitas fisik yang teratur dapat memiliki dampak positif pada
kesejahteraan mental seseorang. Latihan fisik yang cukup dapat
meningkatkan pelepasan endorfin dalam otak, yang dapat mengurangi
stres, meningkatkan mood, dan mengurangi gejala depresi. Oleh karena
itu, menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik yang sehat dan
kesejahteraan mental dapat saling mendukung.

3. Kebutuhan Mental Manusia


a. Devinisi dan Contoh Kebutuhan Mental
Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki
kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari
potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup
normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara
produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada
komunitasnya.

Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan


yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku
seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam
rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang. Jika
kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit
mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam
menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan
memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Cantoh kebutuhan mantal :

11
Dra. M. M. Nilam Widyarini, Kunci Pengembangan diri, ( Sidoarjo; Elex
Media Komputindo,2013) h. 127

8
1. Kebutuhan akan dukungan sosial: Manusia membutuhkan interaksi
sosial, seperti teman-teman, keluarga, atau komunitas, untuk menjaga
kesejahteraan mental mereka.

2. Kebutuhan akan rasa aman: Perasaan aman dan perlindungan dari


ancaman fisik atau emosional sangat penting untuk kesehatan mental.

3. Kebutuhan akan penerimaan diri: Merasa diterima dan memiliki harga


diri yang positif membantu menjaga keseimbangan mental.

4. Kebutuhan akan eksplorasi dan pemahaman: Manusia ingin terus


belajar, memahami dunia di sekitar mereka, dan mengembangkan
keterampilan.

5. Kebutuhan akan istirahat dan relaksasi: Istirahat yang cukup dan waktu
untuk relaksasi membantu mengurangi stres dan menjaga keseimbangan
mental.

6. Kebutuhan akan tujuan dan makna: Memiliki tujuan hidup yang jelas
dan merasa bahwa hidup memiliki makna membantu menjaga
kesejahteraan mental.

7. Kebutuhan akan pengendalian emosi: Kemampuan untuk mengelola


emosi dengan baik dan mengatasi stres adalah bagian penting dari
kesehatan mental.

8. Kebutuhan akan dorongan dan motivasi: Manusia membutuhkan


motivasi dan dorongan untuk mencapai tujuan dan mengatasi hambatan.

9. Kebutuhan akan keterlibatan sosial: Terlibat dalam aktivitas sosial dan


komunitas membantu menjaga kesejahteraan mental.

10. Kebutuhan akan dukungan profesional: Dalam beberapa kasus,


dukungan dari seorang profesional kesehatan mental seperti psikolog atau

9
psikiater mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan mental
yang lebih serius.12

Definisi Kebutuhan Mental Kebutuhan mental adalah kebutuhan


psikologis atau emosional yang diperlukan oleh individu untuk menjaga
kesejahteraan mental dan kebahagiaan mereka. Ini mencakup aspek-aspek
seperti dukungan sosial, pengakuan, rasa aman, dan pengembangan diri.

Contoh Kebutuhan Mental Seorang individu mungkin memiliki


kebutuhan mental untuk merasa dicintai dan diterima oleh keluarga dan
teman-teman mereka sebagai bentuk dukungan sosial. Juga, mereka
mungkin membutuhkan waktu untuk merenung atau bermeditasi sebagai
cara untuk menjaga keseimbangan emosional mereka.

B. Hakekat keperawatan dalam Islam dan hakekat konseling


keperawatan islam
A. Hakekat keperawatan dalam islam
1. Pandangan islama tentang kesehatan
a. Konsep kesehatan dalam islam
Pertama : Mengatur Pola Makan dan Minum
Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur
terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam
menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan
agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan
dalam ayat:

ۙ ٖۙ‫اْلنْ َسا ُن اِ ىٰل طَ َع ِامه‬


ِْ ‫فَ ْلي ْنظُِر‬
َ
Terjemahan“maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya”.(QS. „Abasa 80 : 24 )13

12
https://www.gramedia.com/literasi/kebutuhan-manusia/ Di akses pada 21
September 2023

10
Kedua : Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat
Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, di
mana Islam menekankan bagi ibu agar menyusui anaknya, di samping
merupakan fitrah juga mengandung nilai kesehatan. Banyak ayat
dalam al-Quran menganjurkan hal tersebut.
Al-Quran melarang melakukan sesuatu yang dapat merusak badan.
Para pakar di bidang medis memberikan contoh seperti merokok.
Alasannya, termasuk dalam larangan membinasakan diri dan mubadzir
dan akibatyang ditimbulkan, bau, mengganggu orang lain dan
lingkungan.

Ketiga : Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan


Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu
kesehatan adalah melalui kegiatan berolahraga. Kata olahraga atau
sport (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin Disportorea atau
deportore, dalam bahasa Itali disebut „deporte‟ yang berarti
penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira.
Olahraga atau sport dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk
menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah.

Keempat : Anjuran Menjaga Kebersihan


Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang
merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam
terminologi Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan
disebut dengan al-Thaharat. Dari sisi pandang kebersihan dan
kesehatan, al-thaharat merupakan salah satu bentuk upaya preventif,

13
Kementrian Agama RI, Alquran Dan Terjemahannya ( Jakarta: Direktorat
Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam Dan Pembinaan
Syariah, 2013) h. 585

11
berguna untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan
bakteri.14
Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap
sehat, hal yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara
ulama, disebutkan, ada sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum,
gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan-keinginan
nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur anggota badan

b. Peran penting kesehatan dalam hidup musliam


1. Kesehatan adalah anugerah Allah: Dalam Islam, kesehatan
dianggap sebagai anugerah dari Allah SWT. Oleh karena itu, menjaga
kesehatan adalah bentuk syukur atas anugerah tersebut.
2. Kesehatan sebagai amanah: Islam mengajarkan bahwa tubuh
manusia adalah amanah (amanat) dari Allah, dan kita bertanggung
jawab untuk merawat dan menjaga tubuh ini dengan baik.
3. Menjaga ibadah: Kesehatan yang baik memungkinkan seorang
Muslim untuk menjalankan ibadah dengan lebih baik, seperti shalat,
puasa, dan ibadah lainnya. Kesehatan yang buruk dapat menghambat
pelaksanaan ibadah.
4. Menjaga etika dan moral: Kesehatan yang baik dapat membantu
seseorang untuk menjaga etika dan moral dalam kehidupan sehari-
hari, termasuk dalam berinteraksi dengan orang lain.
5. Berkontribusi pada masyarakat: Seorang Muslim yang sehat dapat
berkontribusi lebih banyak dalam masyarakat, membantu sesama, dan
menjalankan tanggung jawab sosialnya dengan lebih baik.
6. Menghindari larangan dalam Islam: Islam mengajarkan untuk
menjauhi segala hal yang dapat merusak kesehatan, seperti alkohol
dan makanan yang haram.15
14
https://unusa.ac.id/2015/03/14/konsep-kesehatan-dalam
islam/#:~:text=Diantara%20cara%20Islam%20menjaga%20kesehatan,terbaik%20dari%2
0Allah%20kepada%20manusia Diakses pada 21 September 2023

12
peran penting kesehatan dalam hidup adalah bahwa kesehatan yang
baik memungkinkan seseorang untuk menjalankan ibadah dengan
kualitas yang lebih baik dalam Islam. Seorang Muslim yang sehat
akan lebih mampu menjalankan ibadah seperti shalat, puasa, dan haji
dengan penuh konsentrasi dan keikhlasan. Kesehatan yang buruk,
seperti gangguan fisik atau penyakit kronis, dapat menghambat
kemampuan seseorang untuk beribadah dengan baik, sehingga
menjaga kesehatan menjadi penting agar bisa menjalani kewajiban
agama dengan sepenuh hati.

2. Perinsip-Perinsip Keperawatan Dalam Islam


a. Etika dan pelayanan kesehatan
Etika menurut penjelasan Bartens berasal dari bahasa Yunani kuno
yaitu ethos, sedangkan dalam bentuk tunggal yang berarti adat
kebiasaan, adat istiadat, akhlak yang baik. Bentuk jamak dari ethos
adalah to ether artinya adat kebiasaan. Secara etimologi, ada dua
pendapat mengenai asal- usul kata etika menurut Ayi Sofyan yakni;
pertama, etika berasal dari bahasa Inggris, yang disebut dengan ethic
(singular) yang berarti suatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara
berperilaku. Akan tetapi, terkadang ethics (dengan tambahan huruf s)
dapat berarti singular. Jika ini yang dimaksud maka ethics berarti suatu
cabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-prinsip moral.
Beberapa aspek etika dalam pelayanan kesehatan meliputi:
1. Kepatuhan Terhadap Prinsip-Prinsip Medis : Para profesional
kesehatan harus menjalankan praktik medis mereka dengan
berpegang pada prinsip-prinsip etika seperti prinsip keadilan,
otonomi pasien, dan manfaat.
2. Kerahasiaan dan Privasi : Para profesional kesehatan harus
menjaga kerahasiaan informasi pasien dan menghormati privasi

15
Abdul Hadi ,Konsep dan Praktek kesehatan berbasis ajaran islam, jurnal
kesehatan , vol.20, no. 1, ( Juni 2023) h.52.

13
mereka. Informasi medis pasien harus diungkapkan hanya kepada
mereka yang berwenang.
3. Pengambilan Keputusan Bersama : Para profesional kesehatan
harus berkomunikasi dengan pasien secara jujur, memberikan
informasi yang memadai, dan melibatkan pasien dalam
pengambilan keputusan tentang perawatan mereka.
4. Tidak Diskriminatif : Tidak boleh ada diskriminasi berdasarkan
ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau faktor lain dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
5. Integritas dan Profesionalisme : Para profesional kesehatan harus
menjaga integritas dan moralitas mereka, serta memberikan
pelayanan dengan profesionalisme tinggi.
6. Pengabdian dan Kewajiban: Para profesional kesehatan memiliki
kewajiban moral untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
pasien, mengutamakan kesejahteraan pasien di atas kepentingan
pribadi atau finansial.
7. Pengendalian Biaya : Para profesional kesehatan juga harus
mempertimbangkan aspek etis dalam pengendalian biaya
perawatan medis, memastikan bahwa pasien mendapatkan
perawatan yang efektif dan bermanfaat tanpa membebani mereka
secara finansial.
8. Penelitian Etis : Dalam penelitian kesehatan, etika penelitian yang
melibatkan manusia harus dijunjung tinggi, termasuk mendapatkan
izin dari subjek penelitian dan menjaga hak-hak mereka.16
Etika dalam pelayanan kesehatan adalah landasan moral
yang membimbing perilaku para profesional kesehatan dalam
interaksi dengan pasien dan masyarakat. Hal ini mencakup prinsip-
prinsip seperti menjaga kerahasiaan pasien, memberikan informasi
yang jujur dan komprehensif kepada pasien, menghormati hak
otonomi pasien dalam pengambilan keputusan medis, serta

16
Hernawati, sualiman, Afdal., Etika profesi hukum kesehatan,2020,hal.62

14
berkomitmen pada prinsip keadilan dalam alokasi sumber daya
kesehatan. Etika juga mendorong profesional kesehatan untuk
memprioritaskan kesejahteraan pasien di atas segala kepentingan
pribadi atau finansial, menjaga tingkat profesionalisme yang tinggi,
dan menghindari diskriminasi.

b. Pentingnya empati dan kepedulia


Manusia merupakan makhluk sosial yang seharusnya berinteraksi
dengan sesama untuk memenuhi kebutuhan hidup, saling menolong,
membantu dan melengkapi satu sama lain. Terdapat beberapa faktor
yang memepengaruhi seseorang dalam peduli terhadap orang lain
diantaranya adalah suasana hati, menyakini keadilan dunia, empati,
faktor situasional, faktor sosiobiologis. Empati merupakan
menempatkan diri pada keadaan emosi orang lain dan seolah-olah
mengalaminya sendiri. Sikap empati inilah yang akan mendorong
seseorang untuk melakukan kepedulian sosial atau peduli terhadap
orang lain. Ketika individu memiliki empati terhadap orang lain maka
kepedulian sosial pun akan muncul pada diri individu tersebut.
Seseorang yang bisa menempatkan diri pada posisi orang lain atau
yang sedang dirasakan orang lain maka didalam hatinya akan terbentuk
Social Interest. Adler menyatakan bahwa kapasitas masyarakat untuk
empati tergantung pada "tingkat kepedulian sosial" mereka. Empati
penting bagi mereka yang hidup yang saling terkait dengan orang lain.
Semakin berkembang konsep kepedulian sosial, semakin tinggi tingkat
empati. Empati seharusnya dilakukan dengan tindakan, dan tindakan
tersebut dilakukan tidak lengkap tanpa adanya perasaan. 17
Empati dan kepedulian adalah dua aspek penting dalam
membangun hubungan yang sehat dan harmonis antara individu-
individu di masyarakat. Empati mengacu pada kemampuan untuk

17
Eva Ning Tiyas, Pengaruh Empati terhadap kepedulian sosial, jurnal psikologi,
vol 21,no 3 ( Agustus 2019) h.9

15
memahami dan merasakan perasaan serta perspektif orang lain,
sementara kepedulian adalah tindakan nyata dalam membantu dan
mendukung sesama. Kedua nilai ini membantu menciptakan rasa
persatuan, mengurangi konflik, dan meningkatkan kualitas hidup
bersama.

B. Konseling keperawatan islam


1. Konsep konseling dalamm islam
Konsep bimbingan dan konseling Islam yaitu membantu klien
belajar mengembangkan fitrah dan atau kembali kepada fitrah,
menggunakan cara memberdayakan iman, akal dan keinginan yang
dikaruniakan Allah SWT kepadanya dalam mempelajari tuntunan
Allah dan Rasul-Nya, supaya fitrah yang ada pada klien itu
berkembang dengan baik
Konsep konseling dalam Islam mencakup pendekatan yang holistik,
etika yang kuat, dan orientasi spiritual. Berikut adalah beberapa poin
penting dalam konsep konseling dalam Islam:
a. Keseimbangan Holistik Konseling dalam Islam mengakui
keseimbangan antara aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual
dalam kehidupan individu. Ini berarti bahwa seorang konselor
keperawatan Islam memperhatikan tidak hanya masalah fisik tetapi
juga kesejahteraan psikologis dan spiritual pasien.
b. Etika dan Moralitas Etika yang kuat dan prinsip-prinsip moral
Islam menjadi dasar dalam konseling. Konselor diharapkan untuk
menjaga kejujuran, integritas, dan rahasia dalam interaksi dengan
pasien. Mereka juga diharapkan untuk menjauhi praktik-praktik
yang tidak etis.
c. Orientasi Spiritual Konseling dalam Islam sering memiliki
orientasi spiritual yang kuat. Konselor dapat membantu pasien
dalam mengatasi masalah mereka dengan mengaitkannya dengan

16
ajaran dan nilai-nilai agama Islam, serta membantu pasien
meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT.
d. Empati dan Dukungan Konselor keperawatan Islam dianjurkan
untuk mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan
psikologis kepada pasien. Mereka harus bersedia mendengarkan
masalah pasien tanpa memandang latar belakang atau keyakinan
agama mereka.
e. Pendekatan yang Adaptif Konseling dalam Islam harus bersifat
adaptif, mengambil kira kondisi dan kebutuhan pasien. Ini
mencakup pemahaman yang mendalam tentang keragaman budaya
dan praktik keagamaan dalam masyarakat Islam.
f. Pengembangan Diri Konselor keperawatan Islam juga diharapkan
untuk terus mengembangkan diri mereka, baik dalam ilmu
konseling maupun pemahaman agama Islam, sehingga mereka
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien
mereka.18

Konsep konseling dalam Islam menempatkan perhatian yang


sangat besar pada nilai-nilai agama, moralitas, dan pendekatan holistik
dalam membantu individu mengatasi masalah kesehatan mereka. Ini
menciptakan landasan yang kuat untuk membantu pasien mencapai
kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual mereka.

18
Saiful Akhyar Lubis, Konseling Islami, 2007, hal. 150.

17
BAB III

KESIMPULAN

1. Teori-teori pemenuhan kebutuhan manusia, baik yang berkaitan dengan


aspek fisik maupun mental, memberikan pemahaman yang mendalam
tentang bagaimana manusia mencapai kesejahteraan dan kepuasan dalam
kehidupannya.Secara keseluruhan, teori-teori ini menekankan bahwa
pemenuhan kebutuhan fisik, seperti makanan, air, dan keamanan, adalah
dasar yang harus dipenuhi agar individu dapat mencapai pemenuhan
kebutuhan mental, seperti rasa harga diri, otonomi, dan hubungan sosial
yang sehat.
2. Hakekat keperawatan dalam Islam menekankan pentingnya perawatan yang
holistik, yang tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga aspek mental,
emosional, dan spiritual pasien. Perawatan dalam Islam juga didasarkan
pada nilai-nilai etika, seperti kejujuran, kasih sayang, dan pengabdian
kepada Allah SWT, serta etika dalam berinteraksi dengan pasien Konselor
keperawatan Islam berusaha untuk memberikan perawatan yang
bermartabat, berdasarkan pedoman agama, dan sesuai dengan prinsip-
prinsip etika Islam, yang dapat membantu pasien mencapai kesejahteraan
fisik dan mental mereka.

18
DAFTAR PUSTAKA

Afdal sualiman, Hernawati ., Etika profesi hukum kesehatan,2020,


Andriani,Studi Komparasi Pyramid of Needs Maslow dan Trilogy of Needs
Murray, jurnal pendidikan dan kebudayaan Islam, vol.21, no. 1, (Januari -
Juni 2023)
Arisandy Desy Wulan , S.kep., Kebutuhan Dasar Manusia, ( Modul, SMK
Kesehatan Bhakti Kencana Sukaraja 2022)
Asmadi, Konsep Dasar Keperawatan ( Jakarta : EGC. Company, 2008)
Bruce and Rietze Lim, Understanding Philosophy in a Nure's World (Washington:
World Company, 2014) Budiana, Konsep Dasar Keperawatan, Jurnal
Kesehatan, Vol. 148, no. 1, ( April 2019)
Bruce and Rietze Lim, Understanding Philosophy in a Nure's World (Washington:
World Company, 2014)
Cahyorinarti Niken , Motivasi Mahasiswa berorganisasi di Kampus, jurnal
Psikologi Insight, vol.2,no.2, ( Oktober 2018)
Hadi Abdul ,Konsep dan Praktek kesehatan berbasis ajaran islam, jurnal
kesehatan , vol.20, no. 1, ( Juni 2023)
https://unusa.ac.id/2015/03/14/konsep-kesehatan-dalam
islam/#:~:text=Diantara%20cara%20Islam%20menjaga%20kesehatan,terb
aik%20dari%20Allah%20kepada%20manusia Diakses pada 21 September
2023
https://www.gramedia.com/literasi/kebutuhan-manusia/ Di akses pada 21
September 2023
https://www.gramedia.com/literasi/teori-kebutuhan-maslow/ diakses pada tanggal
19 September 2023.
Kementrian Agama RI, Alquran Dan Terjemahannya ( Jakarta: Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam Dan
Pembinaan Syariah, 2013)

19
Lubis Akhyar Saiful , Konseling Islami, 2007, Ni Wayan Rosmalawati NS.
Kasiati , Kebutuhan Dasar Manusia, (Jakarta:Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2016),
Tiyas Ning Eva, Pengaruh Empati terhadap kepedulian sosial, jurnal psikologi,
vol 21,no 3 ( Agustus 2019)
Widyarini Nilam M. M. Dra , Kunci Pengembangan diri, ( Sidoarjo, Elex Media
Komputindo,2013)

20

Anda mungkin juga menyukai