Anda di halaman 1dari 14

KONSEP HOLISTICARE :

HOLISME DAN HUMANISME


KELOMPOK 3 :
1. MIFTAHUL JANNAH DAUD
2. FEBRISANTY NUKU
3. SANTRI BAID
4. INDRIYANI DJ DAI
5. SRI WAHYU NINGSI LATIF
6. RIVALDI URSILU
7. RAHMILIA NGADI
8. NURMASITA RAHMAN
KONSEP HOLISTIC CARE ; HOLISME,
HUMANISME
A. HOLISTIC CARE
Holistik berkaitan dengan kesejahteraan (wellness)
yang diyakini mempunyai dampak terhadap status
kesehatan manusia. Anspaugh (dalam Kozier, 1995)
menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan dan
kesejahteraan.
Ada lima dimensi yang saling terkait dan ketergantungan
dan dimiliki oleh tiap individu, yaitu:

1. Dimensi fisik


Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pencapaian kehehatan,
memelihara nutrisi secara adekuat dan berat badan ideal, terhindar dari ketergantungan obat
dan alkohol atau rokok serta secara umum melakukan kebiasan hidup positif.
2. Dimensi sosial
Terkait dengan kemampuan seseorang berinteraksi secara baik dengan orang lain dan
lingkungan, membina dan memelihara keakraban dengan orang lain serta menghargai dan
toleransi terhadap kepercayaan yang berbeda.
3. Dimensi emosional
Menekankan bahwa individu memiliki kemampuan untuk menghadapi stress dan
mengekspresikan emosi dengan baik. Kesejahteraan emosional, bila dapat mengenal,
menerima dan mengekspresikan perasaan dan kekurangan orang lain.
4. Dimensi intelektual
Terkait dengan kemampuan seseorang untuk belajar dan menggunakan karier. Kesejahteraan
intelektual meliputi usaha meneruskan pertumbuhan dan belajar menghadapi masalah baru
secara efektif.
a) CARING
Caring merupakan fenomena universal yang
beerkaitan dengan cara seseorang berfikir,
berperasaan dan berssifat ketika berhubungn dengan
orang lain. Menurut Pasquali dan Arnold serta
Watson, human care terdiri dari upaya melindungi,
meningkatkan dan menjaga atau mengabdikan rasa
kemanusiaan dengan membantu orang lain.
PROSES KEPERAWATAN DALAM TEORI CARING

Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi dan review masalah
menggunakan pengetahuan dari literatur yang dapat
di terapkan melibatkan pengetahuan konseptual utuk
pembentukan dan konseptualisasi perangkat kerja
yang digunakan untuk memandang dan mengkaji
masalah.
 Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi
dari rencana serta meliputi pengumpulan data.
Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana
variabel-variabel akan diteliti atau diukur meliputi suatu
pendekatan konseptual atau design untuk memecahkan
masalah mengacu pada ASKEP serta meliputi
penentuan data apa yang akan di kumpulkan pada siapa
dan bagaimana data akan dikumpulkan.
Evaluasi
Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data
dan meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta
meliputi interpretasi hasil, tingkat dmana suatu tujun
yang positif tercapai dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan.
MANFAAT CARING
Dapat membantu memenuhi kebutuhan manusia dan
pelayan.
Sebagai focus pemersatu untuk praktek keperawatan.
Membantu menumbuhkan kepercayaan dan
membuat hubungan keperawatan ecara manusiawi
Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan
yang positif dan negative
Bisa memberikan bimbigan dalam memuaskan
kebutuhan manusiawi pasien dn klien
SIKAP CARING
ASKEP bermutu yang diberikan oleh perawat dapat
dicapai apabila perawat memperlihatkan sikap caring
terhadap klien dalam memberikan asuhan, perawat
menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut,
sentuhan, memberikan harapan, selalu berada
disampig klien dan bersikap caring sebagai media
pemberi asuhan.
KARAKTERISTIK CARING
Menurut Wolf dan Barnum (1998) :
Mendengar dengan perhatian.
Memberi rasa nyaman
Berkata jujur
Memiliki kesabaran
Bertanggung jawab
Memberi informasi
HUMANISME
Humanisme dipandang sebuah gagasan positif oleh
kebanyakan orang. Humanisme mengingatkan kita
akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri
kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi,
makna dari filosofis dari humanism jauh lebih
signifikan “Humanisme adalah cara berfikir bahwa
mengungkapkan konsep peri kemanusiaan sebagai
focus dan satu – satunya tujuan.
CIRI - CIRI TEORI HUMANISME
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada
perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi
manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan mereka
punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini
mencangkup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk
pengembangan diri ditunjukkan untuk memperkaya diri,
meningmati keberadaan hidup dan masyarakat. Keterampilan
atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi
sngat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengn
keberhasilan akademik. Dalam teori belajar humanistic, belajar
dianggap berhasil jika siswa memahami lingungannya dan dirinya
sendiri. terbuka dan nilai – nilai yang dimiliki oleh setiap
individu.
HOLISME
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu
bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan
sebagai rangkaia bagian atau komponen berbeda. Jiwa
dan tubuh bukn dua unsure terpisah tetapi bagian dari
satu – kesatuan dan apa terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain. Hokum inilah yang
semestinya ditemukn agar dapat dipahami
berfungsinya setiap komponen.
Pandangan Holistik dalam keperbadian, yang
terpenting adalah :
1) Kepribadian normal di tandai oleh unitas, integrasi,
konsistesi, dan koherensi (unity, integration,
consistency, dan coherence).
2) Organisme dapat di analisis dengan membedakan
tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang dapat
dipelajari dalam isolasi.
3) Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih
berguna daripada penelitian ekstensif terhadap.
TERIMA
KASIH

NEUMAN19

Anda mungkin juga menyukai