Anda di halaman 1dari 23

Caring, Holisme dan

Humanisme
BY MUHAMMAD ARIEF WIJAKSONO, S.KEP., NS
Caring

 Caring secara umum dapat diartikan suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi.
Teori caring

 Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Care, bahwa caring
sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan
penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia,
dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
 Mayehoff memandang caring sebagai suatu proses yang berorientasi pada tujuan
membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga
memperkenalkan sifat -sifat caring seperti sabar, jujur dan rendah hati.
 Marriner dan Tomey (1994) menyatakan caring merupakan pengetahuan
kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal.
Caring bukan semata - mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna
dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth etall, 1999).
 Griffin (1983) membagi konsep caring kedalam dua domain utama yaitu sikap
dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas
yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya
Konsep caring menurut Watson

 Caring hanya akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktikkan secara interpersonal.
 Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi
kebutuhan manusia atau klien.
 Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.
 Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga
mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya.
 Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan dan
mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri.
 Caring lebih kompleks dari pada curing. Praktik caring memadukan antara pengetahuan biofisik
dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan derajat
kesehatan dan membantu klien yang sakit.
 Caring merupakan inti dari keperawatan (Julia,1995).
Proses Keperawatan dalam Teori
Caring
 Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah -
langkah sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba
untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
 Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut
(tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses
keperawatan):
Pengkajian

Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh
perawat yaitu :
Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi dan oksigenisasi.
Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman dan seksualitas.
Higher order needs (psychosocial needs) yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan berafiliasi.
Higher order needs (intrapersonali needs) yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Perencanaan

 Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable -variabel akan


diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk
memecahan masalah mengacu pada ASKEP serta meliputi penentuan data apa
yang akan dikumpulkan dan pada siapa serta bagaimana data akan dikumpulkan.
Implementasi

 Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi


pengumpulan data.
Evaluasi

 Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data juga untuk meneliti efek
dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana
suatu tujuan yang positif tercapai dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan.
 Jadi, teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya
keseimbangan antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan.
(Sujana, 2008).
Manfaat Caring :

 Dapat membantu memenuhi kebutuhan manusia dan klien.


 Sebagai focus pemersatu untuk praktek keperawatan
 Membantu menumbuhkan kepercayaan dan membuat hubungan dalam
keperawatan secara manusiawi
 Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negative atau
baik buruknya
 Bias memberikan bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi pasien dan
klien
 Menimbulkan kesensitifas terhadap diri sendiri dan orang lain
 Caring memberikan manfaat asuhan fisik yang baik serta meningkatkan rasa aman
dan keselamatan klien
Sikap Caring

 ASKEP bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat
memperlihatkan sikap caring kepada klien. Dalam memberikan asuhan, perawat
menggunakan keahlian, kata - kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan
harapan, selalu berada disamping klien dan bersikap caring sebagai media
pemberi asuhan.
Karakteristik Caring Menurut Wolf dan
Barnum (1998) :
 Mendengar dengan perhatian.
 Memberi rasa nyaman.
 Berkata jujur.
 Memiliki kesabaran.
 Bertanggung jawab.
 Memberi informasi.
 Memberi sentuhan.
 Memajukan sensitifitas.
 Menunjukan rasa hormat pada klien.
 Memanggil klien dengan namanya.
Lima C dari Caring (Roach (1984) :

 Compassion (Kasih sayang).


 Competence (Kompetensi).
 Conscience (Kesadaran).
 Confidence (Kepercayaan).
 Commitment (Komitmen).
holisme / Holistik

 Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan


yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan
tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang
terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain.
Pandangan holistik dalam kepribadian

 Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi


(unity, integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan
normal dan disorganisasi berarti patologik.
 Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut
hukum-hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
 Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan
potensi inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
 Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
Potensi organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan
kepribadian yang sehat dan integral.
 Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian
ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
Humanisme

 Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian


manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk
melakukan hal - hal yang positif.
Ciri - Ciri Teori Humanisme

 Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan


positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan
menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan
tersebut.
 Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk
pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan
hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri secara
positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan
keberhasilan akademik.
Selesai

Anda mungkin juga menyukai