Anda di halaman 1dari 9

TEORI KEPERAWATAN MENURUT

JEAN WATSON
Kelompok 5 :
Jetri Aria
Kelvin Riyadi
Ketri Alicia Alma
Komang Putri C
Liza Septaria
M. Ardiansyah
A.Manusia sebagai Fokus Sentral Keperawatan

Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk


mendefinisikan hasil dan aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik
dari kehidupan (Watson 1979; Marriner-Tomey, 1994).
Tindakan keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan
perilaku manusia Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan
serta penegahan penyakit.

Model Watson di bentuk melingkupi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien
dalam mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses
perawatan manusia.

Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respons manusia
terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana
respons terhadap orang lain dan memahami kekurangan dan kelebihan klien dan keluarganya,
sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu perawat juga memberikan kenyamanan
pada perhatian serta empati pada klien dan keluarganya.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan yang
saling berhubungan, diantaranya:

1. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi


kebutuhan Makan dan Cairan. Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan
Ventilasi.
2. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Fungsional) yang meliputi
Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
3. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutunan untuk Integrasi) yang meliputi
Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
4. Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri
B.Sehat Dan Kesehatan
Sehat merupakan kondisi yang selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan
dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan.
Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang
bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspekperilaku dan
fisiologi manusia semata.

Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :
1)Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yangsifatnya multidimensional, yang
dapat berfluktuasi tergantung dariantara faktor-faktor yang mempengaruhi.

2)Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi.

3)Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap
lingkungan baik internal maupun eksternal.

4)Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tentu tetapi berubah-
ubah tergantung pada berapa kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.

5)Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia)
karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu
(agent,environment).
C.Carrative Factor
Carative Factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam
perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.

Elemen-elemen yang terdapat dalam carative faktor adalah :


1. Nilai-nilai kemanusiaan dan altruistic (Humanistic-Altruistic System Values)
2. Keyakinan dan harapan (Faith and Hope)
3. Peka pada diri sendiri dan kepada orang lain (Sensitivity to self and others)
4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan
secara manusiawi
5. Pengekspresian perasaan positif dan negative
6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem­solving
caring process)
7. Pembelajaran secara transpersonal (transpersonal teaching learning)
8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental, social dan spiritual
9. Bantuan kepada kebutuhan manusia (Human needs assistance
10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.
D.Clinical Caritas Process “CCP”
Clinical Caritas Process adalah suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati
kesadaran, dan cinta.
Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta hadir secara jiwa dan
raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar
nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one-being-cared-for.

Budidaya nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih
terbuka peka dan iba. kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses
perawatan,secara artistik,sebagai bagian dari caring-healing-practice, menciptakan
lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik, dengan penuh kesadaran
dan keseluruhan, yang memperhatikan keindahan, kenyamanan, kehormatan dan
kedamaian.

Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar, yang dihadirkan sebagai kesatuan
“menjadi dan berarti "(being and meaning)",dan mencoba melihat dan mengacu pada,
kerangka berfikir orang lain.
E.Transpersonal Caring Relationship (TCP)
Menurut Watson (1999), Transpersonal Caring Relationship itu berkarakteriskkan
hubungan khusus manusia yang tergantung pada: Moral perawat yang berkomitmen
melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dan
dirinya

Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk


menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.

Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilaian secara


objektif, menunjukan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami
situasi kesehatan diri mereka sendiri, kesadaran perawat menjadi perhatian penting
untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persesi orang lain.

Pendekatan ini menyoroti keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan
juga hubungan saling menguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari
suatu hubungan. Oleh karena ituyang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung
dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan
pasien.
F.Caring Occation Moment
Caring Occation Moment (tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang
pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan fenomena tempat yang
unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to
human.

Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu
memahami kesadaran dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasienya, lebih
lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh
perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya.

Dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri Coring occation bisa
menjadi transpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari keduanya (perawat
dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinakan keterbukaan dan
kemampuan-kemampuan untuk berkembang (Al-Aziz Alimul Hidayat).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai