Anda di halaman 1dari 9

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Teori Keperawatan Jean Watson


Disusun Oleh Kelompok 1:
Alfajri Aulia Putra
Dozi Rianza
Erni Rahayu
Iin Rahyuni
Meiky Sundari

Dosen Pembimbing:
Ns. Erni Musmiler, S.Kep.,M.Kep
Biografi Jean Watson...

Jean Watson lahir pada tanggal 10 Juni


1940(77tahun),Williamson, Virginia Barat,
Amerika. Dia lulus Bachelor of Science
dalamKeperawatan di University of Colorado pada
tahun 1964 dan juga Master (psikiatris-
jiwakeperawatan kesehatan) dan PhD (psikologi
pendidikan dan konseling) pada tahun 1966
dan1973 masing-masing. Dia adalah pendiri dari
Pusat asli untuk Merawat Manusia di Colorado
dan merupakan anggotadari American Academy of
Keperawatan. Dia menjabat sebagai Dekan
Keperawatan diUniversitas Ilmu Kesehatan Pusat
dan menjadi Presiden Liga Nasional untuk
Keperawatan.
Teori Keperawatan Menurut Jean Watson...

A. Manusia Sebagai Fokus Sentral Keperawatan

Teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang
kebutuhan yang saling berhubungan, diantaraanya:
1.Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi.
2.Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Fungsional) yang meliputi
Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
3.Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi
Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi.
4.Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
B. Sehat dan Kesehatan

Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) dapat dikemukakan beberapa


hal prinsip antara lain :
1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara
faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi.
3. Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk
beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
4. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik
tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi
pada lingkungan yang dinamis.
5. Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap
pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment).
C. Carrative Factor
Carative Factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia
dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative faktor adalah :
1. Nilai-nilai kemanusiaan dan altruistic (Humanistic-Altruistic System Values)
2. Keyakinan dan harapan (Faith and Hope)
3. Peka pada diri sendiri dan kepada orang lain (Sensitivity to self and others)
4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan
secara
manusiawi
5. Pengekspresian perasaan positif dan negative
6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving
caring
process)
7. Pembelajaran secara transpersonal (transpersonal teaching learning)
8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual
9. Bantuan kepada kebutuhan manusia (Human needs assistance
10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.
D. Clinical Caritas Process
Watson kemudian memperkenalkan “Clinical Caritas Process” (CCP), untuk
menempatkan carative faktor-nya,yang berasal dari bahasa yunani
“cherish”,yang berarti memberi cinta dan perhatian khusus. Jadi Clinical Caritas
Process adalah suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,
dan cinta. Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.
hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan
negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya
dengan pasien sebagai one-being-cared-for. Budidaya nilai spiritual dan
transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba.
kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara
artistk,sebagai bagian dari caring-healing-practice. menciptakan lingkungan
penyembuhan di semua level,f isik dan non fisik, dengan penuh kesadaran dan
keseluruhan, yang memperhatikan keindahan, kenyamanan, kehormatan dan
kedamaian. Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar, yang
dihadirkan sebagai kesatuan “menjadi dan berarti ”(being and meaning)”, dan
mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.
E. Transpersonal Caring Relationship
Menurut Watson (1999), Transpersonal Caring Relationship itu
berkarakteriskkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada:
Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan
martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya. Perawat
merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan
dan menghargai spiritual, oleh karena itu tidak memperlakukan
seseorang sebagai sebuah objek. Perawatan berkesadaran bahwa
mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,
hubungan, pengalaman dan persepsi sedang berlangsung. Hubungan ini
menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara
objektif, menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan
lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.
F. Caring Occation Moment

Caring Occation Moment (tempat dan waktu) pada saat perawat


dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan ,
dan dari keduanya dengan fenomena tempat yang unik
mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment
interaksi human to human. Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang
yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang
atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh,
pikiran atau kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-
harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang
kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami
seseorang, sekarang atau masa yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai