Anda di halaman 1dari 15

Perilaku Caring

Oleh YASMI, SKp, MKep


Pengertian
Caring secara umum dapat diartikan sebagai
suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang
lain, pengawasan dengan waspada,
menunjukkan perhatian, perasaan empati pada
orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi
yang merupakan kehendak keperawatan (Potter
& Perry, 2005). Selain itu, caring mempengaruhi
cara berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan
seseorang. Caring juga mempelajari berbagai
macam philosofi dan etis perspektif.
Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini
sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self.
Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh
dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan
dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan
diri yang diwujudkan. Dari beberapa konsep sehat sakit di atas
dapat dikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:
1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang
yang sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi
tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang
mempengaruhi.
2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan
seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal
maupun eksternal.
3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang
terhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung
pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang
dinamis.
Karakteristik
Be Ourselves

Clarity

Respect

Separeteness

Freedom

Empathy

Communication

evaluation
Manfaat
 Watson (1979 dalam Tomey & Alligod, 2006) menambahkan bahwa caring
yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan
pertumbuhan individu.
 William (1997) dalam penelitiannya, menemukan adanya hubungan yang
signifikan antara persepsi mengenai perilaku caring perawat dengan
kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Dengan demikian,
perilaku caring yang ditampilkan oleh seorang perawat akan
mempengaruhi kepuasan klien. Perilaku caring perawat tidak hanya
mampu meningkatkan kepuasan klien, namun juga dapat menghasilkan
keuntungan bagi rumah sakit.
 Godkin dan Godkin (2004) menyampaikan bahwa perilaku caring dapat
mendatangkan manfaat finansial bagi industri pelayanan kesehatan.
 Issel dan Khan (1998) menambahkan bahwa perilaku caring staf kesehatan
mempunyai nilai ekonomi bagi rumah sakit karena perilaku ini berdampak
bagi kepuasan pasien.
Tahap Perkembangan Hubungan Caring

Attachment (pertalian)
Assiduity (perilakuselalu penuh perhatian)
Intimasi (melibatkan berbagi diri)
Konfirmasi, validasi personal
menghasilkan perasaan positif tentang
kesadaran dan pertumbuhan.
Faktor-faktor pembentuk perilaku caring
Peran Perawat
Peran perawat  menurut CHS Community Health Service (1989) dikutip dalam Zaidin
(2002)  terdiri dari :
Sebagai pemberi asuhan keperawatan. Peran ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosa keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
 Sebagai advokat
 Sebagai edukator
 Sebagai koordinator
 Sebagai kolaborator
 Sebagai konsultan.
 Sebagai pembaharu
Perilaku Caring Perawat
Kinerja perawat khususnya pada
perilaku caring menjadi sangat penting
dalam mempengaruhi  kualitas pelayanan
dan kepuasan pasien terutama di rumah
sakit, dimana kualitas pelayanan menjadi
penentu citra institusi pelayanan yang
nantinya akan dapat meningkatkan
kepuasan pasien dan mutu pelayanan
( Potter & Perry, 2005 ).
Watson mengemukakan 11 asumsi yang berhubungan dengan caring, yaitu :
 Perhatian dan kasih sayang merupakan kekuatan batin yang utama dan universal.
 Kasih sayang yang bermutu dan caring adalah penting bagi kemanusiaan, tetapi
sering diabaikan dalam hubungan antar sesama.
 Kemampuan untuk menyokong ideologi dan ideal caringdi dalam praktek
keperawatan akan mempengaruhi perkembangan dari peradaban dan menentukan
kontribusi keperawatan kepada masyarakat.
 Caring terhadap diri sendiri adalah prasyarat bagi caring terhadap orang lain.
 Keperawatan selalu memegang konsep caring di dalam berhubungan dengan
orang lain dalam rentang sehat-sakit.
 Caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan fokus utama dalam praktek
keperawatan.
 Pelayanan kesehatan secara signifikan telah menekankan pada human care.
 Pondasi caring keperawatan dipengaruhi oleh tekhnologi medis dan birokrasi
institusi.
 Penyediaan dan perkembangan dari human care menjadi isu yang hangat bagi
keperawatan untuk saat ini maupun masa yang akan datang.
 Human care hanya dapat diterapkan secara efektif melalui hubungan
interpersonal.
 Kontribusi keperawatan kepada masyarakat terletak pada komitmen
pada humancare(Nurachmah, 2001)
Struktur ilmu caring dibangun dari sepuluh faktor carative, yaitu:
Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik.
Menanamkan keyakinan dan harapan ( faith-hope).
Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan positif dan negatif.
Menggunakan proses pemecahan masalah kreatif
Meningkatkan belajar mengajar transpersonal.
Menyediakan lingkungan yang suportif, protektif, atau memperbaiki
mental, fisik, sosiokultural, dan spiritual.
Membantu memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia.
Memberikan keleluasaan untuk kekuatan ekstensial-fenomenologis-
spiritual.
Perilaku Caring dalam Praktek
Keperawatan
Caring sangatlah penting untuk keperawatan. Caring adalah fokus
pemersatu untuk praktek keperawatan. Perilaku caring juga sangat
penting untuk tumbuh kembang, memperbaiki dan meningkatkan
kondisi atau cara hidup manusia (Blais, 2007)
Perilaku caringdalam keperawatan adalah hal yang sangat
mendasar. Caring adalah kegiatan langsung untuk memberikan
bantuan, dukungan, atau membolehkan individu (kelompok) melalui
antisipasi bantuan untuk meningkatkan kondisi individu atau
kehidupan George (2002) dikutip dalam Leininger (1979).
Leininger dalam Farland, (2002) mengemukakan juga
bahwa caring adalah kebutuhan dasar manusia yang
esensial, caring adalah keperawatan, caring adalah
penyembuhan, caring adalah jantung dan jiwa
keperawatan, caring adalah kekuatan, caring adalah ciri-ciri istimewa
dari keperawatan sebagai suatu profesi atau disiplin
Tiga aspek penting yang mendasari keharusan perawat untuk care terhadap
orang lain. Aspek ini adalah aspek kontrak, aspek etika, dan aspek spiritual
dalam caring terhadap orang lain yang sakit.
1. Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada di bawah kewajiban
kontrak untuk care. Radsma (1994) mengatakan, “perawat memiliki tugas
profesional untuk memberikan care”. Untuk itu, kita sebagai perawat yang
profesional diharuskan untuk bersikap care sebagai kontrak kerja kita.
2. Aspek etika
Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah,
bagaimana membuat keputusan yang tepat, bagaimana bertindak dalam
situasi tertentu. Jenis pertanyaan ini akan memengaruhi cara perawat
memberikan asuhan. Seorang perawat harus care karena hal itu merupakan
suatu tindakan yang benar dan sesuatu yang penting. Dengan care perawat
dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
3. Aspek spiritual
Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain adalah
ide utama. Oleh karena itu, berarti bahwa perawat yang religious adalah
orang yang care, bukan karena dia seorang perawat tetapi lebih karena dia
adalah anggota suatu agama atau kepercayaan, perawat harus care terhadap
klien.
Alat Ukur Caring Perawat
CBA Caring Behaviors Assesment

CBC Caring Behavior Checklist


CPC Client Perception of Caring


CPS Caring Profesional Scale


CAT Caring Assesment Tools


CFS Caring Factor Survey



PROSES KEPERAWATAN
a. Pengkajian
 Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan
pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan
pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi
kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji
masalah danpengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan
diteliti dalam memecahkan masalah Watson 27 (1979 dalam Julia,
1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:
1. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap
hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
2. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk
berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
3. Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas
yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
4. Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu
kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b. Perencanaan: Perencanaan membantu untuk menentukan
bagaimana variable-variabel akan diteliti atau diukur, meliputi
suatu pendekatan konseptual atau desain untuk memecahan
masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta
meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada
siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan.
c. Implementasi: Merupakan tindakan langsung dan implementasi
dari rencana serta meliputi pengumpulan data.
d. Evaluasi Merupakan metode dan proses untuk menganalisa
data, juga untuk meneliti efek dari intervensi berdasarkan data
serta meliputi interpretasi hasil tingkat dimana suatu tujuan
yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan

Anda mungkin juga menyukai