Anda di halaman 1dari 20

MONITORING & EVALUASI PENELITIAN

SKEMA PDP TAHUN 2020:


TIM:
M . A r i e f Wi j a k s o n o , N s . , M A N
M . S o b i r i n M o h t a r, N s . , M . K e p
Efektifitas Cyber-Counseling Education Services (CCES)Terhadap Disaster
Management, Self Care dan Quality of Life Masyarakat Zona Merah
Pandemi Covid-19 Di Banjarmasin
Ketua Peneliti : M. Arief Wijaksono, Ns., M.Kep
NIDN : 111 9 11 9 1 0 1
Anggota Peneliti : M . S o b i r i n M o h t a r, N s . , M . K e p
Perguruan Tinggi : Universitas Sari Mulia
Biaya Penelitian yang diajukan : Rp. 19.960.000
Biaya Penelitian yang disetujui : Rp. 19.960.000
Biaya Kegiatan Penelitian (70%) : Rp. 14.000.000
Jenis bencana yang berkaitan langsung dengan kesehatan
adalah bencana epidemi. Bencana bersifat global dan menular
hingga lintas negara (pandemic). Salah satu pandemi yang
menjadi berita terhangat dunia adalah COVID-19.

WHO (2020) 153.252 ribu meninggal akibat COVID 19


dengan kasus terinfeksi 2.231.990. Indonesia pada 6 Mei
2020 pasien positif 12.438. Provinsi dengan kasus positif
terbanyak DKI Jakarta 4.770. Kalsel pasien positif 229.
Penyebaran Zona merah diBanjarmasin 6 Mei 2020 pasien
positif sebanyak 76.
Bencana pandemic ini secara signifikan menurunkan
kemampuan self care dan Quality of life masyarakat yang
berkaitan dengan fungsi fisik dan vitalitas serta
ketidamaksimalan manajemen disaster dengan menggunakan
kapasitas sendiri. Berdasarkan hal tersebut ditegaskan bahwa

Latar betapa pentingnya edukasi


Pelaksanaan edukasi terbentur keterbatasan waktu dan situasi
pandemi dalam pemberian layanan langsung. Perlu adanya
belakang konseling individu melalui Cyber Counseling yang salah satu
layanan inovatif dalam upaya menunjukkan pelayanan yang
praktis dan bisa dilakukan dimana saja asalkan ada koneksi
internet

Apakah Cyber-Counseling Education Services (CCES) efektif


dalam Disaster Management, Self Care Dan Quality Of Life
Masyarakat Zona Merah Pandemic Covid-19 Di Banjarmasin?
Tinjauan Pustaka

Zona Merah
Pandemic: Covid-
19

Edukasi online:
CCES

Disaster
Self Care Quality of Life
Management
• Analisis Univariat
menggunakan analisa
deskriftif menggambarkan
karakteristik parameter
Metode Disaster Management
(DMT), Self Care (DSCAI-
90), dan Quality of Life
Penelitian (WHOQOL-B) pre-posttes
intervensi CCES
• Analisis Univariat
menggunakan uji Paired t-
test

• Desain: Pre eksperimen one group pre-


posttest design
• Populasi masyarakat yang berada di wilayah
kota Banjarmasin terdampak zona merah
pandemic Covid-19.
• Sampel 30 orang yang diambil dari 5
kecamatan dibanjarmasin
• Teknik pengambilan sampel aksidental
sampling
• Tempat penelitian di Kota Banjarmasin
Cyber-Counseling
Education Services
(CCES)
Parameter Management,
Self Care dan Quality of
Life
Jadwal Kegiatan
Hasil Penelitian
Gambaran umum lokasi • Kota Banjarmasin adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Selatan
yang mempunyai 5 Kecamatan  yaitu; Banjarmasin Barat (11.404 jiwa/km2),
penelitian: Banjarmasin Selatan (4.120 jiwa/km2), Banjarmasin Tengah (14.227
jiwa/km2), Banjarmasin Timur (15.032 jiwa/km2) dan Banjarmasin Utara
(9.263 jiwa/km2).
• Kecamatannya terdampak zona merah pandemic setelah sebelumnya
sempat melandai, kurva penularan Covid-19 di Kota Banjarmasin kembali
menanjak signifikan dengan munculnya pandemic gelombang II.
• Kini kembali muncul kelurahan zona merah di kota banjarmasin yang masih
menerapkan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
dengan level III-IV.
Karakteristik Responden
90
80
80
70 63.4
60 56.7 53.3
50
40
30
20 16.713.313.3 16.7 20 20
20
10
10 3.3 3.3
0
Analisis Univariat Disaster Management

30

25

20

15

10

Quality of Life Self Care

30 30
25 25

20 20

15 15

10 10

5 5

0 0
Berdasarkan uji paired t-test didapatkan nilai
variebel Disaster Management pretest rerata 64,03
dan posttest 68,77 dengan p=0,012. Nilai variebel
Self Care pretest rerata 39,37 dan posttest 43,77
dengan p=0,015. Nilai variebel Quality of Life
pretest rerata 74,87 dan posttest 77,43 dengan
p=0,029 <0,05 yang artinya Cyber-Counseling
Education Services (CCES) efektif terhadap
terhadap semua variabel.

Analisis
Bivariat Berdasarkan output dari uji statistik didapatkan
tingkat keefektifan dari semua variable karena ada
peningkatan setelah perlakuan adalah Self Care
(21 orang), Disaster Management (19 orang) dan
Quality of Life (18 orang). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dari semua varibel yang
paling efektif adalah Cyber-Counseling Education
Services (CCES) terhadap self care Masyarakat
Zona Merah Pandemic Covid-19.
Pembahasan
Rata-rata jenis kelamin terbanyak adalah
perempuan (80%). laki-laki lebih memilih surat kabar
dan perempuan lebih memilih majalah. Konsumen
laki-laki mengakses internet untuk mencari
informasi, game dan meluangkan sedikit waktu
untuk bersosial media, sedangkan perempuan
menggunakan internet untuk bersosial media (Nur,
2014).
Karakteristik Masyarakat Zona
Merah Pandemic Covid-19 Di
Rata2 usia terbanyak 18-25 tahun (56,7 %).
Banjarmasin Pendidikan SMA (53,3%). Pembatasan usia
memudahkan penerimaan materi. Semakin tua usia
maka semakin sulit kemampuan penerimaan dan
pemahaman materinya. Tingkat pendidikan tidak
hanya mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang, namun juga kemampuan penerimaan
informasi. (Nur, 2014).

Wilayah zona merah terbanyak adalah di Kec.Bjm


Timur (63,4%). Virus semacam itu dapat ditularkan
lebih banyak dan lebih mudah di daerah yang
populasi masyarakatnya lebih padat (Taylor, 2019).
CCES terhadap Disaster Management pretest
64,03 pada posttest 68,77 nilai p=0,012 yang artinya
CCES efektif terhadap Disaster Management
Masyarakat Zona Merah Pandemic. Terris &
Efektifitas Cyber-Counseling Hedlund (2019) edukasi online sangat berguna
Education Services (CCES) terhadap untuk meningkatkan pengetahuan dan
mengevaluasi wawasan masyarakat tentang
Disaster Management, Self Care bencana.
dan Quality Of Life Masyarakat Zona
Merah Pandemic Covid-19 Di
CCES terhadap Self Care pretest 39,37 posttest
Banjarmasin 43,77 nilai p=0,015 yang artinya CCES efektif
terhadap Self Care Masyarakat Zona Merah
Pandemic. Hartford Kathleen (2009) Teknologi
telekomunikasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan membuat pasien mampu untuk
belajar merawat dirinya sendiri, juga
memperpendek lama perawatan.

CCES terhadap Quality of Life pretest 39,37


posttest nilai p=0,015 yang artinya CCES efektif
terhadap QOL Masyarakat Zona Merah Pandemic.
Woodend et al (2008) menemukan intervensi
telehome terbukti secara signifikan meningkatkan
kualitas hidup pada pasien kronis, intervensi terdiri
dari konferensi video dan transmisi saluran telepon,
tekanan darah, dan penunjang lainnya.
Status Luaran
LUARAN WAJIB:
• Direncanakan artikel yang di publikasi di
jurnal terakreditasi sinta 4 pada jurnal
dinamika kesehatan Sari Mulia Vol.14 No 4
Edisi Desember 2021 yang direncanakan di
publikasi bulan Desember 2021.

LUARAN TAMBAHAN:
• Direncanakan untuk diikutsertakan dalam
oral presentation dan seminar
internasional At The International
Conference On Health Science 20201 with
theme “Management of Hypertensive
Patient Post Disaster”
• Artikel yang terpublikasi direncanakan
akan di submit untuk mendapatkan Hak
Karya Intelektual (HKI) dengan alamat web
https://e-hakcipta.dgip.go.id/index.php/lo
gin
1. Keterbatasan saat perizinan dikarenakan kondisi pandemi covid-19 gelombang II, sehingga
pihak Dinas Kesehatan Kota dan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
membatasi untuk kontak langsung sehingga harus mengulur waktu dalam proses perizininan
penelitian,
Kendala 2. Kendala lain kesulitan dalam memperoleh jumlah sampel, dikarenakan selain meningkatnya

Pelaksanaan kasus Covid 19 gelombang II di kota Banjarmasin namun juga masyarakat yang terdampak
zona merah sulit untuk diidentifikasi karena beberapa factor diantaranya; pendatang,
beberapa kelurahan yang tidak terdampak zona merah dan beberapa marayarakat yang
Penelitian sebagian enggan untuk dipilih dalam responden penelitian, hal ini memperpanjang waktu
penelitian yang diperlukan oleh peneliti.

3. Perubahan rencana luaran tambahan dimana diproposal


yang telah diajukan peneliti merencanakan untuk hasil
penelitian ini dapat di muat ke monograf (cetak) dan buku
referensi namun karena peneliti ingin menyesuaikan dengan
jadwal kegiatan dan jenis pembelanjaan dianggaran proposal,
maka dengan itu peneliti merubah luaran tambahan untuk
untuk ikut serta dalam oral presentation dan seminar
internasional At The International Conference On Health
Science 2021 with theme “Management of Hypertensive
Patient Post Disaster” dan juga artikel yang terpublikasi dapat
di submit melalui Hak Karya Ilmiah (HKI) dengan alamat web
https://e-hakcipta.dgip.go.id/index.php/login
Terimakasih
Perhatiannya

atas

Anda mungkin juga menyukai