Anda di halaman 1dari 8

Aziz Arief Anggara/ JIAP Vol 8 No 2 (2022) 150-157

JIAP Vol 8, No 2, pp 150-157, 2022


© 2022 FIA UB. All right reserved
ISSN 2302-2698
e-ISSN 2503-2887
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP)
URL: https://jiap.ub.ac .id/i nde x.php/jiap

Sistem Informasi Publik tentang Protokol Kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru


di Universitas Brawijaya
Azis Arief Anggara a
a
Ruang Belajar Aqil, Malang, Jawa Timur, Indonesia

I N F O R M A S I AR T I KE L A B S T R AC T

Article history: University is one of the public spaces that have a high risk of COVID-19
Dikirim tanggal: 08 Februari 2022 transmission. These risks can be reduced with good information management, in
Revisi pertama tanggal: 15 Februari 2022 which information management can be seen in the current information system.
Diterima tanggal: 21 Maret 2022
Brawijaya University has managed information about COVID-19 response, but the
Tersedia online tanggal: 27 Agustus 2022
transmission risk is still high. The aim of this is to depicting the public information
system on health protocols at Brawijaya University. The research use descriptive
qualitative research method with spiral data analysis technique. The results showed
that the existing information system consists of acquisition, production, storage,
distribution and use of information. The findings showed that the existing public
information system has not been able to provide a sense of urgency for the
application of health protocols and the distribution channels used are not compatible
with the distribution objectives.
Keywords: risk management; public
medical information system; COVID 19
INTISARI
Universitas adalah salah satu ruang publik yang memiliki risiko tinggi penularan
COVID-19. Risiko tersebut dapat dikelola dengan pengelolaan informasi yang baik.
Adapun pengelolaan informasi dapat dilihat pada sistem informasi yang berjalan.
Universitas Brawijaya telah melakukan pengelolaan informasi tentang penanganan
COVID-19, namun risiko penularan masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan sistem informasi tentang protokol kesehatan adaptasi kebiasaan
baru di Universitas Brawijaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif dengan teknik analisis data spiral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sistem informasi yang ada terdiri dari proses yang meliputi akuisisi, produksi,
penyimpanan, distribusi, dan penggunaan informasi. Temuan menunjukkan bahwa
sistem informasi publik yang ada belum mampu memberikan sense of urgency
penerapan protokol kesehatan dan kanal distribusi yang digunakan kurang
kompatibel dengan tujuan distribusi.

2022 FIA UB. All rights reserved.

1. Pendahuluan penularan (Ali & Alharbi, 2020). Pengelolaan risiko saat


ini dilakukan dengan menjaga interaksi masyarakat
Ruang publik merupakan tempat yang memiliki melalui penerapan protokol kesehatan (Hopkin, 2017).
risiko tinggi dalam penularan COVID-19. Pencegahan Cara tersebut dilakukan agar masyarakat dapat
penularan COVID-19 dilakukan dengan mengelola risiko

———
 Corresponding author. Tel.: +62- 822-4544-9738; e-mail: azis.arff@gmail.com
150
Aziz Arief Anggara/ JIAP Vol 8 No 2 (2022) 150-157

menjalankan aktivitas sosial dan ekonomi dengan lebih kondisi sosial ekonomi yang beragam. UB menerbitkan
aman (Kemenkes, 2020). Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 35 Tahun
Risiko yang muncul diruang publik disebut dengan 2020 tentang Penyelenggaraan Kampus Tangguh
risiko publik. Risiko publik adalah kemungkinan Universitas Brawijaya dalam Masa dan Pasca-Pandemi
terjadinya dampak buruk, kerusakan, dan kondisi bahaya COVID-19 untuk mencegah penularan COVID-19
di ruang publik dari suatu kejadian atau tindakan tertentu dilingkungan Universitas Brawijaya.
(Tworek, 2015). Konstruk dari risiko publik terdiri dari Praktiknya, pemahaman civitas akademika tentang
peluang kemunculan risiko dari suatu tindakan dan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru masih
konsekuensi dari tindakan yang dilakukan (Tworek, kurang, sehingga berdampak pada kemauan civitas
2015). Pengelolaan risiko publik berfokus pada akademika untuk menerapkan protokol kesehatan
meminimalisir peluang kemunculan risiko (Ilacqua, adaptasi kebiasaan baru. Meskipun manajemen informasi
2010; Tworek, 2015; Kozuch & Sienkiewicz-Malyjurek, telah diterapkan, namun risiko terjadinya penularan
2017). COVID-19 di Universitas Brawijaya masih tinggi. Hal
Upaya meminimalisir peluang terjadinya risiko tersebut ditunjukkan dengan 75 tenaga pendidikan dan
dapat dilakukan dengan manajemen informasi publik. dosen yang terkonfirmasi positif sejak bulan Juli hingga
Manajemen informasi publik adalah bagian penting dari November 2020, atau rerata terdapat 15 kasus positif
keberhasilan respon darurat melalui penyampaian setiap bulan (Aminudin, 2020).
informasi secara tepat waktu, akurat, dan jelas sehingga Oleh karena itu, perlu untuk menggambarkan
dapat memungkinkan orang yang terdampak untuk manajemen informasi publik yang telah dilakukan.
memahami tindakan yang tepat agar dapat melindungi Adapun gambaran manajemen informasi publik dapat
diri (Gluckman et al., 2016; New Zealand Civil Defence dilihat pada sistem yang digunakan untuk
& Emergency Management, 2013). Penyampaian mengumpulkan, memproduksi, menyimpan,
informasi publik tentang bencana bertujuan agar mendistribusikan dan menggunakan informasi publik
masyarakat dapat mengantisipasi kondisi bahaya yang (Detlor, 2010). Berdasarkan latar belakang tersebut,
muncul sehingga dapat mengurangi kerusakan yang pertanyaan yang hendak dijawab melalui penelitian ini
diterima (Pandiangan, 2020; PerKI Nomor 1 Tahun 2010 adalah “Bagaimanakah sistem informasi publik tentang
tentang Standar Pelayanan Informasi). protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru
Penelitian terdahulu menemukan bahwa di Universitas Brawijaya?”.
penyampaian informasi tentang krisis yang akurat, tepat
waktu dan konsisten berdampak pada respon positif 2. Teori
masyarakat atas kondisi krisis yang terjadi (Wan, 2010; 2.1 Manajemen Publik
Repnikova, 2017; Lu, et al., 2020; Gong, et al., 2020).
Selain itu, penyebaran informasi tentang COVID-19 yang Manajemen publik merupakan salah konsep yang
tinggi berbanding terbalik dengan jumlah kasus COVID- digunakan untuk membahas dan memperdalam
19 (Chundakkadan & Ravidran, 2020). Oleh karena itu, pendekatan manajerial dalam administrasi publik
manajemen informasi publik adalah hal yang penting (Hughes, 2003). Manajemen publik berfokus pada cara
dalam pencegahan penularan COVID-19. dan upaya untuk menyelesaikan urusan-urusan publik
Informasi tentang COVID-19, utamanya informasi (Shafritz, et al., 2017). Adapun urusan-urusan publik
tentang penanganan COVID-19 dan protokol kesehatan tersebut merupakan amanat dari kebijakan publik yang
adaptasi kebiasaan baru, dapat memberikan panduan bagi perlu dilaksanakan oleh organisasi publik (Islamy, 2003).
masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19. Oleh Manajemen publik berupaya mentransformasikan
karena itu informasi tersebut tergolong dalam informasi kebijakan publik ke dalam serangkaian aktivitas-aktivitas
publik (Pandiangan, 2020). terorganisir yang memiliki hasil dan dampak pada
Universitas merupakan salah satu ruang publik yang dinamika publik (Hughes, 2003; Islamy, 2003). Guna
memiliki risiko penularan COVID-19 yang tinggi mencapai mencapai tujuan tersebut, manajemen publik
(Yamey & Walensky, 2020). Selain risiko penularan menggunakan fungsi-fungsi manajemen yang awalnya
yang tinggi, dampak pandemi COVID-19 pada digunakan pada organisasi private (Islamy, 2003).
universitas beragam, meliputi dampak kesehatan, Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari
ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Dampak dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
COVID-19 dapat dikurangi dengan mengelola risiko pengendalian (Terry, 1956; Islamy, 2003).
penularan COVID-19 (Rogoff, 2020). Oleh karena sifat alamiah manajemen publik yang
Universitas Brawijaya (UB) memiliki potensi risiko lahir dari konteks administrasi publik, pembahasan
penularan COVID-19 yang tinggi karena memiliki manajemen publik tetap memperhatikan aspek politik
jumlah civitas akademika lebih dari 70.000 orang dan dan hukum (Shafritz, et al., 2017). Secara alamiah,
mahasiswa yang tersebar diseluruh Indonesia dengan organisasi publik sangat lekat dengan aspek hukum dan

151
Aziz Arief Anggara/ JIAP Vol 8 No 2 (2022) 150-157

politik, sehingga manajemen yang dilaksanakan pada 2.3 Sistem Informasi Publik di Masa Pandemi
organisasi publik akan selalu dilandasi dengan regulasi COVID-19
yang berlaku serta dipengaruhi dinamika politik dan
Kondisi bencana, salah satunya ancaman kesehatan
kepentingan yang ada (Shafritz, et al., 2017). Akhirnya,
berupa pandemi COVID-19, menuntut adanya
pembahasan manajemen publik tidak bisa sepenuhnya
penyampaian informasi yang jelas dan akurat kepada
bersifat mekanis.
masyarakat (Gluckman, et al., 2016; Pandiangan, 2020).
2.2 Manajemen Risiko Kesehatan Publik Penyampaian informasi tentang COVID-19 kepada
publik pada beberapa kasus terbukti dapat mengurangi
Risiko merupakan variabel yang berdampak positif kasus dan risiko penularan COVID-19 (Chundakkadan &
maupun negatif terhadap upaya pencapaian tujuan Ravidran, 2020; Lu, et al., 2020; Gong, et al., 2020).
organisasi (Hopkin, 2017; Tworek, 2015). Adapun dalam Penyampaian informasi tentang COVID-19 kepada
penelitian ini, risiko dimaknai sebagai variabel yang publik menjadi pekerjaan yang krusial untuk dilakukan
bersifat negatif terhadap dinamika publik, khususnya oleh organisasi publik (Granatt, 2004; Gluckman et al.,
organisasi publik. Risiko publik merupakan peluang 2016).
terjadinya kerugian, kerusakan, ancaman atau kondisi Adapun suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan
bahaya pada ruang publik (Tworek, 2015). baik apabila memiliki sistem yang dapat mengelola
Risiko publik dapat berasal dari internal dan pekerjaan tersebut, salah satunya sistem informasi.
eksternal organisasi (Tworek, 2015). Penelitian ini Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang
membahas risiko publik yang berasal dari eksternal saling terhubung untuk mengumpulkan, memproses,
organisasi, yaitu bencana yang berupa ancaman menyimpan dan menyebarkan data dan informasi (Stairs
kesehatan publik - COVID-19 (Tworek, 2015). Secara & Reynolds, 2018) guna menyediakan atau dukungan
alamiah bencana tidak dapat dihindari, sehingga terdapat kepada proses publik atau proses yang melibatkan publik
dua alternatif cara yang dapat dilakukan, yaitu secara umum (Sundgren, 2005).
mempersiapkan diri menghadapi bencana dan menekan Sistem secara umum dapat dilihat pada komponen-
risiko dari bencana seminimal mungkin (Schneid & komponen, proses sederhana, dan gabungan dari kedua
Collins, 2001). Kedua hal tersebut merupakan sangat hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan
dekat dengan konsep manajemen risiko bencana. proses untuk membahas penyampaian informasi publik
Secara umum, risiko merupakan akibat dari interaksi tentang protokol kesehatan. Adapun proses yang
kerusakan/ kondisi berbahaya dengan peluang terjadinya digunakan dalam penelitian ini terdiri dari akuisisi,
tindakan yang dapat mengarah kerusakan tersebut produksi, penyimpanan, distribusi, dan penggunaan
(Tworek, 2015; Ilacqua, 2010). Adapun pengelolaan informasi publik (Choo, 2000; Detlor, 2010; Stairs &
risiko, termasuk risiko bencana karena ancaman Reynolds, 2018).
kesehatan publik, berfokus pada upaya untuk
menurunkan peluang terjadinya tindakan yang berisiko 3. Metode Penelitian
(Tworek, 2015; Ilacqua, 2010).
Pengelolaan risiko secara umum dapat dilakukan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
dengan merancang dan menerapkan regulasi atau deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
protokol dalam melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan deskriptif, dalam penelitian ini bertujuan untuk
(Hopkins, 2017; Ilacqua, 2010). Ilacqua (2010) mendeskripsikan sistem dan kejadian sosial guna
menjelaskan bahwa dalam konteks kesehatan publik, memberikan penjelasan secara jelas dan meyakinkan
risiko terjadi karena adanya agen (virus, bakteri, partikel (Sarantakos, 1995). Adapun desain penelitian yang
yang menyebabkan bahaya) dan paparan atau peluang digunakan adalah studi kasus (Yin, 2008). Desain studi
agen tersebut kepada manusia. Adapun pengelolaan kasus umum digunakan untuk membahas sistem
risiko kesehatan publik terbatas pada mengelola paparan informasi pada kondisi krisis (Wan, 2010; Muktaf, et al.,
tersebut kepada manusia (Ilacqua, 2010). Upaya-upaya 2020; Repnikova, 2017).
yang dilakukan untuk mengelola paparan tersebut Fokus yang diamati dalam penelitian ini adalah
kemudian diaplikasikan pada kebijakan, peraturan, dan sistem informasi publik tentang protokol kesehatan,
tindakan-tindakan (protokol) yang disampaikan dan dengan unit analisis sistem informasi publik. Adapun
dilaksanakan oleh publik (Ilacqua, 2010). Oleh karena situs penelitian dalam penelitian ini adalah Universitas
itu, penyampaian informasi protokol kesehatan kepada Brawijaya dengan ruang lingkup amatan bulan Maret
publik menjadi penting dalam pengelolaan risiko publik. 2020 hingga Maret 2021, atau masa respon COVID-19.

152
Aziz Arief Anggara/ JIAP Vol 8 No 2 (2022) 150-157

Batasan tersebut dipilih karena Universitas Brawijaya internal adalah perkembangan jumlah kasus COVID-19
memiliki jumlah civitas akademika sekitar 70.000 orang yang terjadi di civitas akademika. Hal tersebut karena
-terbanyak di Kota Malang- dan pada rentang masa civitas akademika tidak menetap dilingkungan
tersebut Universitas Brawijaya masih pada skema masa Universitas Brawijaya dan tersebar secara regional,
respon COVID-19. Data-data yang didapatkan dari provinsi, dan nasional (Magnuson & Fu, 2014)
sumber primer dan sekunder kemudian dianalisis dengan Satgas COVID-19 UB melibatkan anggota dari
menggunakan teknik analisis data spiral, dengan strategi beragam latar belakang keilmuan dan urusan dalam
coding dan memoing (Creswell et al., 2018). Adapun akuisisi informasi hal tersebut dilakukan agar dapat
proses validasi data dilakukan dengan menggunakan mengakomodasi kepentingan publik (Shafritz, et al.,
teknik triangulasi sumber (Creswell et al., 2018). 2012) dan gambaran yang lebih utuh tentang kondisi
civitas akademika (Magnuson & Fu, 2014) Universitas
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Brawijaya. Metode yang digunakan berupa diskusi,
4.1 Struktur Pengelola Informasi di Universitas kajian, rapat, brainstorming, serta surveilans kesehatan
Brawijaya (Undang-Undang No 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan). Selain itu, data dan informasi
Informasi publik di Universitas Brawijaya secara tersebut bertujuan untuk menggambarkan kondisi dan
umum dikelola oleh Pejabat Pengelola Informasi Publik perkembangan kasus COVID-19 (Magnuson & Fu,
(PPID). Adapun struktur PPID terdiri dari ketua PPID 2014).
yang dijalankan oleh Rektor UB, PPID Pelaksana yang Satgas COVID-19 UB umum menggunakan tiga
dijalankan oleh Wakil Rektor II bidang Administrasi & sumber data dalam proses akuisisi informasi. Ketiga
Keuangan, dan PPID Pelaksana Pembantu yang sumber tersebut adalah sumber data primer, sumber data
dijalankan oleh Pusat Informasi, Dokumentasi dan tekstual dan sumber data online (Choo, 2000; Undang-
Keluhan (PIDK). Undang No 126 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Adapun PPID mengkoordinir humas dan media Kesehatan). Sumber data primer menjadi pertimbangan
di UB untuk menyebarkan informasi publik ke civitas utama karena informasi yang lebih kontekstual (Choo,
akademika dan masyarakat. Sejak pandemi COVID-19, 2000).
informasi publik dibagi menjadi dua, yaitu informasi
publik umum dan informasi publik tentang COVID-19. 4.2.2 Produksi Informasi Publik
Adapun pengelolaan informasi publik tentang COVID-19 Satgas COVID-19 UB secara umum memproduksi
dijalankan oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dua jenis informasi protokol kesehatan, antara lain
UB. Oleh karena itu, secara tidak langsung Satgas informasi manajemen dan regulasi kesehatan serta
COVID-19 juga menjalankan peran sebagai PPID untuk informasi upaya kesehatan (Undang-Undang No 126
informasi tentang COVID-19. Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan).
Satgas COVID-19 UB dalam menjalankan peran Informasi manajemen dan regulasi kesehatan merupakan
sebagai PPID bertugas menjadi pusat informasi dan produk informasi yang memiliki sifat regulatif dan
komunikasi tentang COVID-19. Satgas COVID-19 UB mengikat, contohnya adalah peraturan rektor, surat
mengelola informasi yang masuk dan keluar berkaitan instruksi dan surat edaran. Sedangkan, informasi upaya
dengan COVID-19 dan penanganannya. Kondisi tersebut kesehatan lebih bersifat memberikan informasi dan
sebagaimana ditemukan pada penelitian-penelitian pengetahuan baru kepada civitas akademika dan
sebelumnya, bahwa universitas dalam menangani masyarakat sesuai konteks kondisi dan kebutuhan,
COVID-19 memerlukan unit khusus untuk mengelola contohnya protokol kesehatan, promosi kesehatan, status
informasi dan komunikasi kepada civitas akademika dan penanganan COVID-19, pemberitaan, informasi fasilitas
masyarakat (Samarasekara, et al., 2020; Mackert, et al., kesehatan, informasi penanganan COVID-19 pasca
2020). terinfeksi.
4.2 Sistem Informasi Publik di Universitas Brawijaya Terdapat dua pesan utama yang perlu disampaikan
dalam manajemen informasi publik dalam kondisi
4.2.1 Akuisisi Informasi Publik bencana, antara lain kondisi aktual yang sedang terjadi
dan tindakan penyelamatan yang bisa dilakukan (Granatt,
Akuisisi informasi pada sistem informasi publik
2004; Gluckman et al., 2016; Pandiangan, 2020). Namun,
bertujuan untuk menggali data dan informasi dari
Universitas Brawijaya tidak berimbang dalam
eksternal (Choo, 2000) dan internal (Magnuson & Fu,
menyediakan kedua informasi tersebut, karena lebih
2014) Universitas Brawijaya. Data dan informasi dari
banyak menyediakan informasi tindakan penyelamatan
eksternal meliputi perkembangan jumlah, kasus dan
dibandingkan informasi situasi aktual yang sedang terjadi
penanganan pandemi COVID-19 ditingkat regional,
di Universitas Brawijaya. Kondisi tersebut berdampak
provinsi, dan nasional. Sedangkan data dan informasi
pada kurangnya “sense of urgency” civitas akademika

153
Aziz Arief Anggara/ JIAP Vol 8 No 2 (2022) 150-157

untuk menerapkan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan tersebut terlihat dari data dan informasi yang dikuasai
baru. oleh masing-masing divisi, fakultas, dan unit kerja.
Hal tersebut terlihat dari produk informasi Peneliti memetakan penyimpanan informasi tentang
manajemen dan regulasi kesehatan yang menjadi produk protokol kesehatan adaptasi kebiasaan menjadi produk
utama dalam pengelolaan risiko kesehatan publik di jadi informasi dan bahan-bahan untuk menyusun
Universitas Brawijaya. Namun, kurang dalam informasi. Produk informasi yang sudah terpublikasi
memproduksi informasi jumlah dan kasus penularan disimpan pada media sosial dan website Universitas
COVID-19 dilingkungan kampus Universitas Brawijaya. Brawijaya. Sedangkan bahan-bahan untuk menyusun
Kondisi tersebut dapat dipahami karena pengelolaan produk informasi disimpan oleh setiap divisi dan anggota
risiko kesehatan publik salah satunya dilakukan dengan Satgas COVID-19 UB dengan caranya masing-masing.
memasukkan muatan tindakan kesehatan dan Satgas COVID-19 UB menggunakan media sosial
penyelamatan pada peraturan dan kebijakan (Ilacqua, untuk menyimpan informasi upaya kesehatan berupa
2010) dan peraturan dan regulasi menjadi dasar protokol kesehatan dan promosi kesehatan. Sedangkan,
pelaksanaan pengelolaan penyelenggaraan layanan pada website digunakan untuk menyimpan informasi
organisasi publik (Shafritz, 2012). manajemen dan regulasi kesehatan serta beberapa
informasi upaya kesehatan. Informasi upaya kesehatan
yang disimpan pada website adalah pemberitaan dan
informasi fasilitas kesehatan.
Gambar 1 Bagan Proses Produksi Informasi
Sumber: Hasil analisis, 2022 4.2.4 Distribusi Informasi Publik

Proses produksi informasi publik tentang protokol Tujuan dari distribusi informasi tentang protokol
kesehatan adaptasi kebiasaan baru terdiri dari tiga tahap. kesehatan adaptasi kebiasaan baru dilingkungan
Tahap pertama adalah identifikasi kebutuhan produksi Universitas Brawijaya adalah meningkatkan
informasi berdasarkan perkembangan jumlah kasus pengetahuan, pemahaman, kepedulian, kepercayaan, dan
positif COVID-19, perkembangan kondisi pandemi mendorong perubahan perilaku civitas akademika sesuai
COVID-19, serta momentum dan agenda Universitas dengan protokol kesehatan (Gluckman, et al., 2016;
Brawijaya. Pandiangan, 2020).
Tahap kedua adalah merumuskan konstruk dan Terdapat tiga arah distribusi informasi tentang
informasi utama yang akan diproduksi. Proses perumusan protokol kesehatan di Universitas Brawijaya. Distribusi
informasi ini melibatkan berbagai pihak sesuai dengan dari eksternal ke tim Satgas COVID-19 UB, distribusi
relevansi produk informasi yang diproduksi. Hal tersebut dari Tim Satgas COVID-19 UB ke civitas akademika,
untuk mendorong terakomodasinya kebutuhan dan dan dari Tim Satgas COVID-19 UB ke eksternal
kepentingan civitas akademika (Shafritz, et al., 2012; (masyarakat umum) (Choo, 2000; Calonge, et al., 2021).
Magnuson & Fu, 2014). Informasi manajemen dan Distribusi informasi dari eksternal ke tim Satgas COVID-
regulasi kesehatan banyak melibatkan pejabat struktural 19 menjalankan peran gatekeeper -menyeleksi informasi
di tingkat fakultas, unit kerja dan universitas. Sedangkan dari eksternal yang relevan dengan kebutuhan internal-
informasi upaya kesehatan melibatkan pejabat fungsional (Choo, 2000). Sedangkan distribusi dari Tim Satgas
yang memiliki pengetahuan tentang COVID-19 dan COVID-19 UB ke civitas akademika dan eksternal
kesehatan. menggunakan strategi diseminasi (Rodiah, et al., 2018).
Tahap ketiga adalah verifikasi dan validasi Strategi diseminasi informasi adalah penyampaian
informasi manajemen dan regulasi kesehatan. Tahap ini informasi dengan cara menyebarluaskan informasi
dilakukan bagian hukum serta pejabat struktural, sesuai kepada audiens secara satu arah dan tidak menekankan
dengan skala informasi. Sedangkan verifikasi dan interaksi dengan audiens. Hal tersebut terlihat dari
validasi informasi upaya kesehatan dilakukan oleh kecenderungan Satgas COVID-19 UB yang lebih banyak
internal Tim Satgas COVID-19 UB sesuai dengan peran menggunakan produk hukum berupa surat edaran serta
dan kompetensinya. metode blasting di media sosial dan di media komunikasi
WhatsApp kepada civitas akademika dan masyarakat.
4.2.3 Penyimpanan Informasi Publik Penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga jenis
Penelitian ini menemukan bahwa penyimpanan saluran distribusi yang digunakan dalam
informasi publik tentang protokol kesehatan mendistribusikan informasi publik. Ketiga jenis saluran
dilingkungan Universitas Brawijaya sudah sesuai dengan distribusi tersebut adalah distribusi interaktif-terbatas,
kewenangan penguasaan data, namun belum terintegrasi kanal distribusi interaktif-responsif, dan kanal distribusi
guna mendukung penggunaan data dan informasi dimasa non-interaktif. Tabel 1 adalah pemetaan media
yang akan datang (Choo, 2000; Detlor, 2010). Hal penyampaian dan produk informasi berdasarkan kanal
distribusi.

154
Aziz Arief Anggara/ JIAP Vol 8 No 2 (2022) 150-157

Selain mendistribusikan informasi kepada civitas (Choo, 2000). Sedangkan penggunaan informasi untuk
akademika dan masyarakat, Satgas COVID-19 UB juga mengatur perilaku civitas akademika terlihat pada
mengecualikan beberapa informasi publik. Informasi penerbitan produk hukum berupa surat edaran dan surat
yang dimaksud adalah jumlah civitas akademika UB instruksi (Choo, 2000; Ilacqua, 2010).
yang positif COVID-19 dan kasus penularan COVID-19
yang terjadi dilingkungan Universitas Brawijaya. 5. Kesimpulan
Adapun pengecualian tersebut tidak sesuai dengan Pengelolaan informasi publik dalam konteks krisis
konsep dan regulasi yang ada. Sebab salah satu informasi dan manajemen risiko kesehatan publik berfokus pada
penting yang perlu disampaikan dalam kondisi krisis upaya untuk menyampaikan kondisi yang sedang terjadi
adalah informasi tentang situasi aktual yang sedang dan rekomendasi tindakan untuk menyelamatkan diri.
terjadi (Gluckman, et al., 2016; Pandiangan, 2020) Adapun manajemen tersebut dapat diuraikan pada sistem
didalam sebuah universitas (Calonge, et al., 2021). Selain informasinya yang terdiri dari akuisisi, produksi,
itu, informasi tersebut juga tidak termasuk dalam jenis penyimpanan, distribusi, dan penggunaan informasi.
informasi yang dikecualikan menurut Undang-Undang Oleh karena itu, titik berat pembahasan sistem informasi
(UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi dalam penelitian ini adalah pada produksi dan distribusi
Publik). informasi publik.
Tabel 1 Pemetaan Media dan Produk Informasi Penelitian ini menemukan dua hal terkait sistem
berdasarkan Kanal Distribusi Informasi informasi publik tentang protokol kesehatan di
Interaktif- Interaktif- Non- Universitas Brawijaya. Pertama, sistem informasi publik
Terbatas Responsif Interaktif yang ada belum mampu memberikan sense of urgency
penerapan protokol kesehatan. Kedua, strategi dan kanal
Media sosial Webinar; Website; distribusi yang ada tidak kompatibel dengan tujuan yang
(Instagram, Talkshow; Aplikasi ditetapkan, yaitu menerapkan protokol kesehatan
Facebook, Sosialisasi; presensi; berdasarkan kepedulian.
Twitter, Telepon Media massa; Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan dua hal.
Media YouTube); hotline Media offline Pertama, pengelola informasi terkait dapat meningkatkan
Media penyampaian informasi publik tentang kondisi aktual
Komunikasi
dilingkungan universitas. Kedua, meningkatkan interaksi
WhatsApp
Grup. dengan sasaran informasi dalam menyampaikan
informasi publik tentang protokol kesehatan adaptasi
Produk hukum Sesi Produk kebiasaan baru.
(surat edaran); informasi hukum (surat
Konten interaktif edaran, surat Daftar Pustaka
promosi instruksi);
Produk
kesehatan; Pemberitaan; Ali, I., & Alharbi, O. M. (2020). COVID-19: Disease,
Informasi
Informasi Konten
management, treatment, and social impact. Science
Protokol promosi
Kesehatan; kesehatan
of The Total Environment, 728, 2-5.
Video webinar https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138861
Aminudin, Muhammad. (2020, Desember 3). 75 Civitas
Sumber: Hasil analisis, 2021 Universitas Brawijaya Terkonfirmasi Positif
4.2.5 Penggunaan Informasi Publik COVID-19. Detiknews.
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-
Penelitian ini menemukan tiga bentuk penggunaan 5280053/75-civitas-universitas-brawijaya-
informasi publik tentang protokol kesehatan adaptasi terkonfirmasi-positif-covid-19
kebiasaan baru di Universitas Brawijaya. Informasi Calonge, David Santandreu., Aguerrebere, Pablo
publik tentang protokol kesehatan digunakan untuk Medina., Hultberg, Patrik., & Connor, Melissa.
menambah informasi dan wawasan, panduan dalam (2021) Wew Higher Education Institutions
pengambilan keputusan, dan mengatur perilaku civitas Communications Strategies Well Suited for the
akademika (Choo, 2000; Ilacqua, 2010). Informasi COVID-19 Pandemics). Journal of Education and
perkembangan kasus COVID-19, konten promosi Learning, 10(4), 1-14.
kesehatan dan protokol kesehatan digunakan untuk Choo, C.W. (2002). Information Management for
menambah informasi dan pengetahuan baru tentang Intelligent Organization: The Art of
COVID-19 (Choo, 2000). Penggunaan informasi publik Environmental Scanning (3rd Ed.). Learned
dalam pengambilan keputusan terlihat pada proses Information.
pemberian izin kegiatan luring dilingkungan universitas Chundakkadan, Radeef., & Ravidran, Rekha. (2020).
Information Flow and COVID-19 Recovery.
155
Aziz Arief Anggara/ JIAP Vol 8 No 2 (2022) 150-157

World Development, 136, 1-2. Muktaf, Z. M., Damayani, N. A., Agustin, H., & Hananto,
https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2020.105112 D. N. (2020). Disaster Information Management
Creswell, John W., & Poth, Cheryl N. (2018). Qualitative on The Phreatic Eruption of Mount Merapi,
Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Indonesia 2018. Library Philosophy and Practice,
Approaches. SAGE Publication Inc. April, 1- 20.
Detlor, Brian. (2010). Information Management. New Zealand Civil Defense. (2013). Public Information
International Journal of Information Management Management (Director's Guideline for Civil
30(2), 103-108. Defence Emergency Management Groups.
Gong, B., Zhang, S., Yuan, L., & Chen, K. Z. (2020). A Ministry of Civil Defence & Emergency
balance act: minimizing economic loss while Management.
controlling novel coronavirus pneumonia. Journal Pandiangan, Andreas. (2020). Manajemen Informasi
of Chinese Governance, 5(2), 249-268. Publik: Konsep dan Praktik di Indonesia.
Gluckman, W. A., Weinstein, E. S., Dilling, S., & Paul, Deepublish.
S. J. (2016). Public Information Management. Repnikova, Maria. (2017). Information Management
Dalam G. R. Ciottone, Disaster Medicine (pp. 143- During Crisis Events: A Case Study of Beijing
148). Elsevier, Inc. Floods of 2012. Journal of Contemporary China,
Granatt, Mike. (2004). On trust: Using public information 26, 711-725.
and warning partnership to support the community https://doi.org/10.1080/10670564.2017.1305503
response to an emergency. Journal of Rogoff, Kenneth. (2020, July 16). An Economist Explains
Communication Management, 8(4), 354-365. How COVID-19 will Impact Universities.
https://doi.org/10.1108/13632540410807745 worldeconomicforum.
Hopkin, P. (2017). Fundamentals of Risk Management. https://www.weforum.org/agenda/2020/07/will-
KoganPage. universities-learn-from-lockdowns/
Hughes, O. E. (2003). Public Management and Rodiah, Saleha., Budiono, Agung., & Rohman, Asep
Administration. Palgrave Macmillan. Saeful. (2018). Model Diseminasi Informasi
Ilacqua, V. (2010). Risk and Exposure Assessment. Komunikasi Kesehatan Masyarakat Pedesaan di
Dalam E. Andersen., & B. E. DeFries, Public Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Kajian
Health Foundations: Concepts and Practice Komunikasi, 6(2), 175-190.
(pp. 232-266). Jossey-Bass. Samarasekara, D.D., Goh, D.L.M., Yeo, S.P., Ngiam,
Islamy, Irfan. (2003). Dasar-Dasar Administrasi dan N.S.P., Aw., M.M., Lim, M.M., Pillai, S., Lee,
Manajemen Publik. Universitas Brawijaya. S.S., Mahadevan, M., Kow, A., Chong, Y.S., &
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes Lau, T.C. (2020). Response and lessons learned
RI). (2020, May 28). Vaksin Covid-19 belum managing the COVID-19 crisis by School of
Ditemukan, Pemerintah Siapkan Skenarion New Medicine, National University of Singapore.
Normal. MedEdPublish.
https://www.kemkes.go.id/article/view/20052900 Sarantakos, S. (1995). Social Research. Macmillan
001/vaksin-covid-19-belum-ditemukan- Education Australia PTY LTD.
pemerintah-siapkan-skenario-new-normal.html Schneid, Thomas D., & Collins, Larry. (2001). Disaster
Kozuch, B., & Sienkiwicz-Malyjurek, K. (2017). Management and Preparedness. Lewis Publishers.
Multidimensionality of Risk in Public Safety Shafritz, J. M., Russell, E. W., Borick, C. P., & Hyde, A.
Management Processes. Dalam K. Raczkowski, C. (2017). Introducing Public Administration.
Risk Management in Public Administration Routledge Taylor and Francis Group.
(pp. 115 - 124). Palgrave Macmillan . Stair, Ralph M., & Reynolds, George Walter. (2018).
Lu, Quan., Liu, Ting., Li, Chang., Chen, Jing., Zhu, Principles of information systems (13 edition).
Yongchun., You, Shengyi., & Siwei Yu. (2020). Cengage Learning.
Investigation into Information Release of Chinese Sundgren, B. (2005). What is a public information
Government and Departments on COVID-19. system. International Journal of Public
Data and Information Management, 4(3), 1-27. Information System, 1(1), 81-99.
Magnuson, J.A, & Fu, Paul C. Jr. (2014). Public Health Terry, G.R. (1959). Principles of Management. A.I.T.B.S
Informatics and Information Systems. Springer. Publishers.
Mackert, M., Table, B., Yang, J., Bouchacourt, L., Tworek, P. (2015). Public Risk Management. 10th
Woods, J. M., Bernhardt, J. M., & Wagner, J. International Scientific Conference Financial
Hughes. (2020). Applying best practice from Management of Firms and Financial Institution
health communication to support a university's VSB-TU, Ostrava, 7-8 September 2015, (pp.1340-
response to COVID-19. Health Communication, 1341). Ostrava VŠB-TU of Ostrava, Faculty of
35(14), 1750-1753. Economics, Department of Finance.

156
Aziz Arief Anggara/ JIAP Vol 8 No 2 (2022) 150-157

Wan, M. (2010). Government Information Management


During Four Emergencies in China. Journal of
Technology Management in China, 5, 188-194.
Yamey, G., & Walensky, R. P. (2020). Covid-19: re-
opening universities is high risk. thebmj, 370, 15-
20. doi: https://doi.org/10.1136/bmj.m3365
Yin, R. K. (2008). Studi Kasus, Desain dan Metode
(Penerjemah Mudzakir). Raja Grafindo Persada.

157

Anda mungkin juga menyukai