Anda di halaman 1dari 5

JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 1. No.

1 Juni 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

Tren Penggunaan Telemedicine Sebagai Solusi Awal Pelayanan Kesehatan


Pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia

Dian Paramitha Asyari


Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Alifah Padang, Jl. Khatib Sulaiman No. 52 B Padang
Email: dianparamitha6692@gmail.com

Abstrak

Layanan Telemedicine semakin diminati oleh masyarakat di Indonesia semenjak Pandemi Covid-19.
Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang ingin berobat namun situasi tidak memungkina untuk
datang langsung ke Pelayanan Kesehatan. Alhasil, sejumlah layanan Telemedicine semakin
berkembang di Indonesia dengan beragam fitur pelayanan online. Sejumlah fasilitas kesehatan
milik pemerintah juga ikut beralih ke flatform online sejak Pandemi. Tujuan penelitian ini untuk
melihat gambaran penggunaan Telemedicine di Indonesia sebagai solusi awal pelayanan kesehatan
di masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan analisis Kualitatif terhadap beberapa
flatform Telemedicine yang sudah ada di Indonesia dan membandingkan tren penggunaannya
sebelum dan saat Pandemi Covid-19. Hasil analisis didapatkan bahwa terjadi peningkatan tren
pemanfaatan Telemedicine di Indonesia sebagai langkah awal pelayanan kesehatan online sebelum
masyarakat datang ke fasilitas kesehatan untuk pengobatan lanjutan.

Keywords: Telemedicine, Pelayanan kesehatan, Covid-19

cepat. Setiap dua tahun, akan muncul


PENDAHULUAN
Teknologi informasi dan produk baru dengan kemampuan
komunikasi saat ini adalah bagian penting pengolahan yang dua kali lebih cepat dan
dalam manajemen informasi. Di dunia kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar
medis, dengan perkembangan pengetahuan serta berbagai aplikasi inovatif terbaru
yang begitu cepat kurang lebih 750.000 (Wiryawan, 2017).
artikel terbaru di jurnal kedokteran Telemedicine dapat digambarkan
dipublikasikan tiap tahun, dokter akan cepat sebagai dua orang professional di bidang
tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai kesehatan yang saling berdiskusi dari jarak
tool untuk mengudapte perkembangan jauh secara real time. Untuk melakukan
terbaru. Selain memiliki potensi dalam diskusi tersebut dua orang professional
memfilter data dan mengolah menjadi tersebut menggunakan telepon, ataupun
informasi, TI mampu menyimpannya teknologi yang lebih canggih seperti
dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak teknologi satelit dan peralatan video
dari cara-cara manual. conference. Secara umum telemedicine
Konvergensi dengan teknologi merujuk pada penggunaan alat komunikasi
komunikasi juga memungkinkan data dan teknologi informasi untuk mengirim
kesehatan di-share secara mudah dan cepat. perawatan kesehatan (Kusumadewi, 2009)
Disamping itu, teknologi memiliki Telemedicine adalah praktek
karakteristik perkembangan yang sangat kesehatan dengan memakai komunikasi

84 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 1. No. 1 Juni 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

audio, visual dan data, termasuk perawatan, kesehatan online selama masa pandemic
diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta COVID 19 serta sejauh mana mereka
pertukaran data medis dan diskusi ilmiah menaruh kepercayaan terhadap hasil
jarak jauh. Berdasarkan pengertian di atas, diagnosis tersebut.Penelitian ini
dapat kita pahami bahwa cakupan menggunakan metode fenomenologi
telemedicine cukup luas, meliputi sebagai landasan dalam mengumpulkan dan
penyediaan pelayanan kesehatan jarak jauh menganalisa data.
(termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan
administrasi), melalui transfer informasi METODE
(audio, video, grafik), dengan menggunakan Penelitian ini menggunakan metode
perangkatperangkat telekomunikasi (audio- penelitian kualitatif dengan pendekatan
video interaktif dua arah, komputer, dan fenomenologi. Metode penelitian kualitatif
telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien deskriptif adalah suatu metode dalam
dan pihak lain. Secara sederhana, meneliti status kelompok manusia, suatu
telemedicine sesungguhnya telah objek, satu set kondisi, suatu pemikiran
diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
dua dokter membicarakan masalah pasien sekarang (Sugiyono, 2018).
lewat telepon (Sari, 2021). Penulis menggunakan pendekatan
Pandemic COVID 19 turut fenomenologi deskriptif dengan
berpengaruh pada minat masyarakat dalam menggunakan berbagai hasil penelitian
menggunakan layanan konsultasi online ini. orang lain untuk mengetahui alasan
Penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar masyarakat menggunakan Telemedicine
(PSBB) membatasi masyarakat untuk sebagai langkah awal memanfaatkan
berkunjung ketempat umum terutama layanan kesehatan berbasis digital sebelum
Rumah Sakit. Ketakutan masyarakat akan mendatangi fasilitas kesehatan untuk
virus ini menyebabkan masyarakat enggan pengobatan lanjutan jika diperlukan.
untuk berobat kerumah sakit, situs
konsultasi online menjadi solusi awal untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mengatasi keluhan yang dirasakan 1. Survey Pemanfaatan Internet di Indonesia

masyarakat sebelum benar-benar Penggunaan teknologi telemedicine


mendatangi pelayanan kesehatan (Israwati, di Indonesia sejak tahun ’90an. Saat ini,
2021). penggunaan teknologi telemedicine di
Penelitian ini bertujuan untuk Indonesia telah mengalami perkembangan
menggali secara deskriptif alasan para yang signifikan, akan tetapi teknologi
masyarakat menggunakan situs konsultasi telemedicine belum digunakan oleh seluruh
rakyat Indonesia dikarenakan belum banyak

85 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 1. No. 1 Juni 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

masyarakat yang memahami teknologi


telemedicine tersebut.
Kondisi ini diperlihatkan oleh data
survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia tahun 2018 pada Gambar
1 berikut :

Sumber: Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII).


(2022). Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2021.

Gambar 2. Alasan menggunakan internet pada


masa Pandemi Covid-19

Berdasarkan gambar tersebut alasan


penggunaan internet paling banyak dimasa
Pandemi Covid-19 adalah untuk keperluan
Sumber : Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII)
(2022). Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2021. akses media sosial dan layanan Publik
termasuk Telemedicine seperti Halodoc
Gambar 1. Hasil survey dari Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia,
Indonesia tahun 2018 2022).
Berdasarkan gambar tersebut terlihat 2. Tren Penggunaan Telemedicine Pada
Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia
bahwa sekitar 77,02% masyarakat
Pada masa pandemi Covid-19 peran
menggunakan akses internet setiap harinya
telemedicine sangat dibutuhkan karena
atau sebanyak 272.682.600 juta jiwa
sejak diterapkan protokol pencegahan
(Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia,
penularan virus Covid-19 yang salah
2022). Sedangkan alasan menggunakan
satunya adalah imbauan untuk melakukan
internet terutama pada masa Pandemi
physical distancing, semua kegiatan apapun
Covid-19 terlihat di Gambar 2 sebagai
yang melibatkan beberapa orang sangat
berikut :
dibatasi terutama di bidang kesehatan.

86 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 1. No. 1 Juni 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

Telemedicine merupakan pendekatan pengguna aplikasi terjangkit Covid-19


inovatif yang dapat memberikan pelayanan maka akan diberikan panduan penanganan
kesehatan dari jarak jauh secara online dan dan panduan untuk mendatangi fasilitas
dapat digunakan sebagai sarana pemberi kesehatan (Ashar, 2021).
informasi kesehatan yang bertujuan agar Pemerintah juga telah menggandeng
masyarakat lebih siap secara dini dalam beberapa aplikasi atau website untuk
pencegahan dan penanganan menghadapi mendukung jalannya telemedicine
pandemi Covid-19 (Lubis, 2020). diantaranya adalah doktersehat,
Selain itu pemerintah telah dokterpedia, halodoc, dan layanan-layanan
menyiapkan beberapa pelayanan dan lainnya. Tujuannya adalah untuk
informasi yang dapat di akses secara online mendukung jalannya telemedicine dan juga
sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat memberukan pendampingan kepada
luas, seperti panduan cuci tangan yang pengguna untuk melakukan isolasi secara
benar, etika batuk maupun pemakaian mandiri.
masker di tempat umum dan juga
menyediakan konsultasi untuk pasien yang KESIMPULAN
mempunyai gejala atau merasakan badan Berdasarkan penjabaran tersebut
yang kurang sehat dan ingin konsultasi ke dapat disimpulkan bahwa penggunaan
dokter melalui online (Ashar, 2021). Telemedicine mengalami peningkatan
Tujuannya adalah agar setiap tahunnya terutama pada masa
meminimalisir kunjungan ke fasilitas Pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan
kesehatan sehingga physical distancing dan aturan PSBB dan physical Distancing yang
isolasi mandiri dapat berjalan lebih efektif wajibkan oleh pemerintah menyebabkan
dan juga diharapkan dapat memutus rantai semua aktifitas dilakukan dari rumah
penularan Covid-19. Harapan dari termasuk layanan konsultasi kesehatan.
penerapan teknologi telemedicine saat Layanan konsultasi kesehatan digital
adanya pandemi Covid-19 adalah semakin banyak diminati karena lebih
mengurangi jumlah masyarakat yang praktis dan masyarakata tetap bisa
mengunjungi rumah sakit, memberikan memantau status kesehatan dari rumah
informasi sebanyak mungkin mengenai tanpa harus datang di fasilitas kesehatan.
Covid-19 sehingga dapat membantu
masyarakat untuk mendeteksi dini terhadap UCAPAN TERIMAKASIH
kemungkinan terinfeksi virus Covid-19 dan Terimakasih kepada semua pihak
memberikan layanan telekonsultasi yang telah membantu dan memberikan
sehingga jika memang ada indikasi kemudahan dalam penyusunan artikel ini.

87 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 1. No. 1 Juni 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

DAFTAR PUSTAKA
Ashar, S. (2020). Marak Konsultasi virus
corona, startup telemedicine diakses
15 juta pengguna.
Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia.
(2022) Profil Internet di Indonesia
Tahun 2021. Jakarta: APJII.
Israwati. TeleHealth Pada Masa Pandemi
Covid-19 : Literature Review.
Makassar: Universitas Islam Negeri
Alauddin; 2021.
Kusumadewi S. (2009). Informatika
Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
dan Rumah Produksi Informatika.
Lubis, Z. I. (2020). Analisis Kualitatif
Penggunaan Telemedicine sebagai
Solusi Pelayanan Kesehatan di
Indonesia pada Masa Pandemik
COVID-19. Physiotherapy and
Health Science-PhysioHS, 2(2).
Sari, G. G., & Wirman, W. (2021).
Telemedicine sebagai Media
Konsultasi Kesehatan di Masa
Pandemic COVID 19 di
Indonesia. Jurnal omunikasi, 15(1),
43-54.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Wiryawan IW, Bagiastra IN, Yuliartini
NMA. (2017). Pengaturan Serta
Integrasi Telemedicine Dalam
Strategi Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Modern Bali: Universitas
Udayana.

88 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional

Anda mungkin juga menyukai