02 Tinjauan Pustaka
Definisi Telemedicine
Konsep Telemedicine
Tujuan dan Manfaat Telemedicine
Kebijakan Telemedicine di Indonesia
Jenis Pelayanan Telemedicine
Proses Pelayanan Telemedicine
Alur Pelayanan Telemedicine di Fasyankes
Validity
Importance
Applicability
Problem
Intervention
Daftar Isi
Comparison
Outcomes
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
COVID-19
Indonesia
Penularan Pelayanan
Pencegahan Telemedicine
Penyebaran
COVID-19 Kesehatan
COVID-19
• SE No. HK.02.01/MENKES/303/2020
tentang Penyelenggaraan Pelayanan
COVID-19 dapat Hubungan tatap muka Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi
menular dari manusia antara dokter sebagai Pembatasan pelayanan
kesehatan secara tatap Informasi dan Komunikasi dalam Rangka
ke manusia melalui pemberi pelayanan Pencegahan Penyebaran Corona Virus
droplet paling kesehatan dan pasien muka melalui
pemanfaatan teknologi Disease 2019 (COVID-19)
berisiko kontak erat sebagai penerima • Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
termasuk dokter dan pelayanan kesehatan informasi dan komunikasi
berupa telemedicine. No. 74 Tahun 2020 tentang Kewenangan
tenaga kesehatan lain menjadi risiko terhadap Klinis dan Praktik Kedokteran melalui
yang memberikan penyebaran penyakit Telemedicine pada Masa Pandemi Corona
pelayanan kesehatan infeksi termasuk COVID-19 Virus Disease 2019 (COVID-19) di
Indonesia
TUJUAN
Mengetahui kebijakan
Mengetahui definisi dan jenis pelayanan
telemedicine telemedicine
• Jaringan komputer/internet
memungkinkan komunikasi
antarkomputer dan pertukaran data
• Handphone mengirim pesan, suara,
gambar, video menambah kecepatan
pengiriman data real time video
conference, chatting, browsing internet
• Satelit memperluas jangkauan ke
daerah terpencil
• Plug-play device penambahan piranti Gambar 1. Blok Diagram Sistem Telemedicine
kesehatan ke komputer spt stetoskop,
termometer, usg, laboratorium
• Teknologi multimedia media suara,
gambar, dan video bersifat digital dan
dapat dikirim secara digital
Teknologi Telemedicine
Perangkat lunak
Untuk memberikan
dukungan klinis Tujuan Khusus
Melibatkan penggunaan Sebagai tindakan
berbagai jenis teknologi pencegahan lanjutan
informasi dan komunikasi terhadap COVID-19 untuk
melindungi orang dari
Hal ini dimaksudkan kontaminasi, dan untuk
untuk mengatasi meratakan kurva
hambatan geografis, COVID-19 termasuk
menghubungkan membatasi interaksi sosial
pengguna yang tidak atau meminimalisir kontak
berada dalam lokasi fisik fisik selama dilakukannya
yang sama karantina dan isolasi
Tujuannya adalah untuk mandiri
meningkatkan outcome
kesehatan
Manfaat Telemedicine
Secara Umum
Secara Khusus
Mempermudah dalam mendapat
01 informasi tentang kesehatan, pelayanan
kesehatan, obat, penyakit, gaya hidup
02 Memahami secara menyeluruh tentang
arus situasi pelayanan kesehatan di
sehat masyarakat dapat dengan dini negara setempat terkait COVID-19
mencegah atau mengobati penyakit
yang diderita
Pasal 8
• Dokter dan Dokter Gigi dapat melakukan diagnosis
dan tatalaksana pemeriksaan penunjang berupa
laboratorium, pencitraan/radio image, terapi, dan
dicatat dalam rekam medis. Selain itu Dokter dan
Dokter Gigi juga dapat memberikan resep obat dan/
atau alat kesehatan dan surat keterangan sakit
Pasal 10
• Dokter dan Dokter Gigi yang melaksanakan Praktik
Kedokteran melalui telemedicine berhak
mendapatkan imbalan.
03 Kebijakan Telemedicine di Indonesia
• Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 74 Pasal 9
Tahun 2020 tentang Kewenangan Klinis dan Hal yang dilarang bagi Dokter dan Dokter Gigi dalam
Praktik Kedokteran melalui Telemedicine pada melakukan Praktik Kedokteran melalui telemedicine:
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 • Telekonsultasi antara tenaga medis dengan pasien
(COVID-19) di Indonesia secara langsung tanpa melalui Fasyankes;
• Memberikan penjelasan yang tidak jujur, tidak etis,
dan tidak memadai (inadequate information) kepada
pasien atau keluarganya;
• Melakukan diagnosis dan tatalaksana di luar
kompetensinya;
• Meminta pemeriksaan penunjang yang tidak relevan
• Melakukan tindakan tercela, tindakan intimidasi atau
tindakan kekerasan terhadap pasien dalam
penyelenggaraan praktik kedokteran;
• Melakukan tindakan invasif melalui telekonsultasi;
• Menarik biaya diluar tarif yang sudah ditetapkan oleh
Fasyankes; dan/ atau
• Memberikan surat keterangan sehat
Jenis Pelayanan Telemedicine
Gambar 3. Teleradiologi
02 Teleelektrokardiografi (EKG)
Your Picture Here
Gambar 4. Tele-EKG
03 Teleultrasonografi (USG)
Your Picture Here
Merupakan pelayanan ultrasonografi
obstetrik dengan menggunakan
transmisi elektronik gambar dari
semua modalitas ultrasonografi
obstetrik beserta data pendukung dari
Fasyankes Peminta Konsultasi ke
Fasyankes Pemberi Konsultasi, untuk
mendapatkan Expertise dalam hal
penegakan diagnosis.
Gambar 5. Tele-USG
04 Telekonsultasi Klinis
Your Picture Here Merupakan pelayanan konsultasi
klinis jarak jauh untuk membantu
menegakkan diagnosis, dan/atau
memberikan pertimbangan/saran
tata laksana. Ini dapat dilakukan
secara tertulis, suara, dan/atau video,
serta harus terekam dan tercatat
dalam rekam medis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
SE No. HK.02.1/Menkes/303/2020
• Alur Pelayanan Telemedicine di Fasyankes
SDM
• Sarana
• Prasarana
• Peralatan
Aplikasi
Hak dan Kewajiban Fasyankes Pemberi Konsultasi
Permenkes RI No. 20 Tahun 2019
Hak Kewajiban
Menerima informasi medis berupa Menyampaikan jawaban konsultasi dan/
gambar, citra (image), teks, atau memberikan Expertise sesuai standar
biosinyal, video dan/atau suara
Menjaga kerahasiaan data pasien
yang baik dengan menggunakan
transmisi elektronik untuk Memberikan informasi yang benar, jelas,
menjawab konsultasi dan/atau dapat dipertanggungjawabkan, dan jujur
memberi Expertise mengenai hasil konsultasi dan/atau
Expertise
Menerima imbalan jasa Pelayanan
Telemedicine Menyediakan waktu konsultasi 24 (dua
puluh empat) jam dalam sehari, 7 (tujuh)
hari dalam seminggu
Hak dan Kewajiban Fasyankes Peminta Konsultasi
Permenkes RI No. 20 Tahun 2019
Kewajiban
Hak
Mengirim informasi medis berupa gambar,
pencitraan, teks, biosinyal, video dan/atau
Memperoleh jawaban konsultasi suara dengan menggunakan transmisi
dan/atau menerima Expertise elektronik sesuai standar mutu untuk
sesuai standar meminta jawaban konsultasi dan/atau
Menerima informasi yang benar, memperoleh Expertise
jelas, dapat Menjaga kerahasiaan data pasien
dipertanggungjawabkan dan jujur
mengenai hasil Memberikan informasi yang benar, jelas,
konsultasi dan/atau Expertise. dapat dipertanggungjawabkan, dan jujur
mengenai hasil konsultasi dan/atau
Expertise kepada pasien
BAB 3
TELAAH KRITIS JURNA
L
Validity
“Novel Coronavirus (COVID‑19): Leveraging Telemedicine
to Optimize Care While Minimizing Exposures and Viral Transmission”
Judul
• Memenuhi syarat jumlah kata dalam penulisan judul
Judul jurnal yang baik (tidak lebih dari 14 kata)
Validity
Pustaka
• Sumber kepustakaan berjumlah 56 sehingga jurnal cukup
dapat dipercaya
Importance & Applicability
Importance
I
• Adanya pembatasan pergerakan dari populasi wilayah
setempat dan karantinta
Intervention
Tidak dilakukan intervensi pada jurnal ini
P O
C Comparison
Ttidak ada pembanding dalam jurnal ini
Outcomes
• Modalitas telemedicine seperti layanan konsultasi melalui
telekonferensi, pemeriksaan pasien jarak jauh, kereta robotik yang
dilengkapi dengan kamera, layar, dan peralatan medis, serta
pemantauan jarak jauh menggunakan termometer, instrumen
tekanan darah dan pulse oximetry yang dilakukan tanpa kehadiran
manusia tambahan lebih efektif
• Dapat menjaga individu yang tidak terpapar untuk tetap aman,
termasuk masyarakat umum, pasien, dan tenaga kesehatan
• Memungkinkan untuk memperluas jangkauan terhadap pemberi
pelayanan.
BAB 4 KESIMPULAN
Kesimpulan
Telemedicine adalah
pemberian pelayanan Telemedicine diterapkan dalam dua konsep, yaitu
kedokteran jarak jauh oleh realtime (synchronous) dan store-and-forward
Dokter dan Dokter Gigi dengan
(asynchronous) dan penggunaan teknologinya
menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.
meliputi pertukaran informasi
diagnosis, pengobatan,
pencegahan penyakit dan Tujuan dan manfaat telemedicine di era pandemi
cedera, penelitian dan COVID-19, yaitu sebagai tindakan pencegahan
evaluasi, dan pendidikan lanjutan dan untuk meratakan kurva COVID-19
berkelanjutan penyedia sambil meminimalisir kontak fisik selama masa
layanan kesehatan karantina dan isolasi diri
untuk kepentingan peningkatan
kesehatan individu dan
masyarakat.
Kesimpulan
Kebijakan terbaru mengenai Proses pelayanan telemedicine dimulai dari Dokter
telemedicine tercantum yang melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dalam Perkonsil No. 74
penegakan diagnostik, hingga penulisan resep
Tahun 2020 tentang
Kewenangan Klinis dan elektronik yang kemudian akan diterima oleh
Praktik Kedokteran Melalui apoteker, pengiriman melalui jasa pengantaran, dan
Telemedicine Pada Masa setelah itu pasien harus menggunakan obat sesuai
Pandemi Corona Virus resep dan informasi dari apoteker.
Disease 2019 (COVID-19)
di Indonesia.
Alur pelayanan telemedicine di fasyankes terdiri dari
Jenis pelayanan telemedicine, fasyankes pemberi konsultasi dan fasyankes peminta
yaitu teleradiologi, konsultasi yang dilakukan pembinaan dan
teleelektrokardiografi, pengawasan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas
teleultrasonografi, dan
Kesehatan
telekonsultasi klinis.
Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Chauhan V, Galwankar S, Arquilla B, Garg M, Somma SD, El-Menyar A, et al. Novel coronavirus (COVID-19): Leveraging
telemedicine to optimize care when minimizing exposures and viral transmission. J Emerg Trauma Shock. 2020;13(1):2 0-4.
Fong, B., Fong, A.C.M, Li, C.K. 2011. Telemedicine Technologies : Information Technologies in Medicine and Telehealth (1st edition).
Kementrian Kesehatan RI. 2019. Implementasi Telemedicine di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19) Revisi ke- 4. Jakart
a
: Kemenkes RI.
Leite H, Hodgkinson IR, Gruber T. New Development: ‘Healing at a distance’-telemedicine and COVID-19. Public Money &
Managment, 2020.
Pagliari C, Detmer D, Singleton P. Potential of electronic personal health records. Analysis, 2005.
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 74 Tahun 2020 Tentang Kewenangan Klinis dan Praktik Kedokteran Melalui
Telemedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Portnoy J, Waller M, Elliott T. Telemedicine in the Era of COVID-19. J Allergy Clin Immunol Pract 2020;1-3.
Santoso BS, Rahmah M, Setiasari T, Sularsih P. 2015. Perkembangan dan Masa Depan Telemedika di Indonesia. Yogyakarta:
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM.
Setyono A, Alam MJ, Eswaran C. Mobile telemedicine system application for telediagnosis using multimedia messaging service
technology. Int. J. Wireless and Mobile Computing. 2014; 7(4):348-61
Surat Edaran Nomor HK.02.01/Menkes/303/2020 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Wibowo B, Suprayitno B, Dharmoredjo S, Busro PW. Webinar: Implementasi Telemedicine di Era COVID-19. Diakses pada tanggal
1 2 Mei 2020. https://www.persi.or.id/asosiasirs/81-info-webinar/1429-webinar-implementasi-telemedicine-di-era-covid-19
Wiryawan IW. 2016. Bunga Rampai 2 Problematika Hukum: Pengaturan Serta Integrasi Telemedicine Dalam Strategi Kebijakan
Pengembangan Pembangunan Kesehatan Modern. Denpasar: UNUD.
World Health Organization. 2010. Telemedicine Opportunities and Developments in Member States: Report On The Second Global
Survey On eHealth. Global Observatory for eHealth Series, 2.
LAMPIRAN
LAMPIRAN