Anda di halaman 1dari 47

REFERAT

TELEMEDICINE (PANDEMI COVID-19)


Oleh

VANESSA FARADISE INONU


1518011184
01 Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan

02 Tinjauan Pustaka

Definisi Telemedicine
Konsep Telemedicine
Tujuan dan Manfaat Telemedicine
Kebijakan Telemedicine di Indonesia
Jenis Pelayanan Telemedicine
Proses Pelayanan Telemedicine
Alur Pelayanan Telemedicine di Fasyankes

03 Telaah Kritis Jurnal

Validity
Importance
Applicability
Problem
Intervention

Daftar Isi
Comparison
Outcomes
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
COVID-19

Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China China


31 Desember 2019  WHO 7 Januari 2020  pneumonia tsb
melaporkan kasus pneumonia diindentifikasi sebagai jenis baru
yang tidak diketahui etiologinya corona virus (COVID-19)

Indonesia

Pandemik • Menetapkan Kedaruratan


Kesehatan Masyarakat
30 Januari 2020  WHO COVID-19  Keppres No 11
menetapkan sebagai Tahun 2020
Kedaruratan Kesehatan • Bencana nonalam akibat
Masyarakat Yang Indonesia COVID-19 sebagai bencana
Meresahkan Dunia (Public nasional  Keppres No. 12
• 29 April 2020  SE No
Health Emergency of Tahun 2020
International Concern) HK.02.01/Menkes/303/2020
• 30 April 2020  Perkonsil
No. 74 tahun 2020
LATAR BELAKANG
Telemedicine

Penularan Pelayanan
Pencegahan Telemedicine
Penyebaran
COVID-19 Kesehatan
COVID-19

• SE No. HK.02.01/MENKES/303/2020
tentang Penyelenggaraan Pelayanan
COVID-19 dapat Hubungan tatap muka Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi
menular dari manusia antara dokter sebagai Pembatasan pelayanan
kesehatan secara tatap Informasi dan Komunikasi dalam Rangka
ke manusia melalui pemberi pelayanan Pencegahan Penyebaran Corona Virus
droplet  paling kesehatan dan pasien muka melalui
pemanfaatan teknologi Disease 2019 (COVID-19)
berisiko kontak erat sebagai penerima • Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
termasuk dokter dan pelayanan kesehatan informasi dan komunikasi
berupa telemedicine. No. 74 Tahun 2020 tentang Kewenangan
tenaga kesehatan lain menjadi risiko terhadap Klinis dan Praktik Kedokteran melalui
yang memberikan penyebaran penyakit Telemedicine pada Masa Pandemi Corona
pelayanan kesehatan infeksi termasuk COVID-19 Virus Disease 2019 (COVID-19) di
Indonesia
TUJUAN
Mengetahui kebijakan
Mengetahui definisi dan jenis pelayanan
telemedicine telemedicine

Mengetahui konsep Mengetahui proses pelayanan


telemedicine telemedicine

Mengetahui tujuan dan Mengetahui alur pelayanan


manfaat telemedicine telemedicine di fasyankes
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Telemedicine

Telemedicine adalah pemberian


pelayanan kedokteran jarak jauh oleh
Dokter dan Dokter Gigi dengan
menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi, meliputi pertukaran
informasi diagnosis, pengobatan,
pencegahan penyakit dan cedera,
penelitian dan evaluasi, dan pendidikan
berkelanjutan penyedia layanan
kesehatan untuk kepentingan
peningkatan kesehatan individu dan
masyarakat (Perkonsil, 2020).
Konsep Telemedicine
Real time
(Synchronous)
• Bentuk sederhana: penggunaan
telepon, atau kompleks:
penggunaan robot bedah
• Memerlukan kehadiran kedua pihak
pada waktu yang sama
• Perlu media penghubung
• Contoh: tele-stethoscope 
membuat seorang dokter
mendengarkan detak jantung
pasien dari jarak jauh
• Mencakup pengumpulan data
medis dan pengiriman data tsb ke
dokter pada waktu yg tepat untuk
evaluasi secara offline
• Tidak memerlukan kehadiran
Store-and-forward kedua belah pihak dalam waktu
(Asynchronous) yang sama
• Biasanya digunakan oleh
dermatologi, radiologi, dan patologi
Teknologi Telemedicine
Perangkat keras

• Jaringan komputer/internet 
memungkinkan komunikasi
antarkomputer dan pertukaran data
• Handphone  mengirim pesan, suara,
gambar, video  menambah kecepatan
pengiriman data  real time  video
conference, chatting, browsing internet
• Satelit  memperluas jangkauan ke
daerah terpencil
• Plug-play device  penambahan piranti Gambar 1. Blok Diagram Sistem Telemedicine
kesehatan ke komputer spt stetoskop,
termometer, usg, laboratorium
• Teknologi multimedia  media suara,
gambar, dan video  bersifat digital dan
dapat dikirim secara digital
Teknologi Telemedicine
Perangkat lunak

• Teknologi chatting dan conference 


dapat dilakukan 2 orang atau lebih yg
berbeda dalam satu forum
• Pengolahan citra  mengaji teknik-teknik
mengolah citra (gambar, foto)  termasuk
memperbaiki citra sebelum dikirim ke
tempat lain
• Teknologi kompresi data  mengubah
data berukuran besar menjadi berukuran
kecil dengan tidak menghilangkan
informasi di dalamnya

Gambar 2. Ilustrasi Konsep Telemedicine


Tujuan Telemedicine
Tujuan Umum

Untuk memberikan
dukungan klinis Tujuan Khusus
Melibatkan penggunaan Sebagai tindakan
berbagai jenis teknologi pencegahan lanjutan
informasi dan komunikasi terhadap COVID-19 untuk
melindungi orang dari
Hal ini dimaksudkan kontaminasi, dan untuk
untuk mengatasi meratakan kurva
hambatan geografis, COVID-19 termasuk
menghubungkan membatasi interaksi sosial
pengguna yang tidak atau meminimalisir kontak
berada dalam lokasi fisik fisik selama dilakukannya
yang sama karantina dan isolasi
Tujuannya adalah untuk mandiri
meningkatkan outcome
kesehatan
Manfaat Telemedicine

Secara Umum
Secara Khusus
Mempermudah dalam mendapat
01 informasi tentang kesehatan, pelayanan
kesehatan, obat, penyakit, gaya hidup
02 Memahami secara menyeluruh tentang
arus situasi pelayanan kesehatan di
sehat  masyarakat dapat dengan dini negara setempat terkait COVID-19
mencegah atau mengobati penyakit
yang diderita

Secara Khusus Secara Khusus

03 Menyediakan pelayanan kesehatan


secara jarak jauh tanpa mengurangi
04 Memungkinkan tingkat keberhasilan
pencegahan penyebaran virus corona
kualitas pelayanan  pelayanan lebih besar tanpa adanya interaksi tatap
kesehatan menjadi lebih efisien muka atau kontak fisik
(terutama di era pandemi COVID-19)
01 Kebijakan Telemedicine di Indonesia
• Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 74 Pasal 4
Tahun 2020 tentang Kewenangan Klinis dan • Dokter dan Dokter Gigi yang melaksanakan Praktik
Praktik Kedokteran melalui Telemedicine pada Kedokteran melalui Telemedicine harus melakukan
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 penilaian kelaikan pasien sesuai dengan kompetensi
(COVID-19) di Indonesia dan kewenangannya.
• Dalam hal pasien tidak dalam kondisi gawat
darurat,
Dokter dan Dokter Gigi yang menangani wajib menilai
kelaikan pasien untuk ditangani melalui Telemedicine.
• Dalam hal hasil penilaian ditemukan pasien dalam
kondisi gawat darurat, memerlukan tindakan
diagnostik, dan/ atau terapi, Dokter dan Dokter Gigi
harus merujuk pasien ke Fasyankes disertai dengan
informasi yang relevan.
Pasal 5
• Pasien yang berobat melalui telemedicine wajib
memberikan persetujuan (general/informed consent)

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan
02 Kebijakan Telemedicine di Indonesia
• Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 74 Pasal 7
Tahun 2020 tentang Kewenangan Klinis dan • Dokter dan Dokter Gigi yang melakukan Praktik
Praktik Kedokteran melalui Telemedicine pada Kedokteran melalui telemedicine wajib membuat
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 rekam medis. Hal tersebut dapat berupa rekam medis
(COVID-19) di Indonesia manual dalam bentuk tulisan atau rekam medis
elektronik dalam bentuk transkrip

Pasal 8
• Dokter dan Dokter Gigi dapat melakukan diagnosis
dan tatalaksana pemeriksaan penunjang berupa
laboratorium, pencitraan/radio image, terapi, dan
dicatat dalam rekam medis. Selain itu Dokter dan
Dokter Gigi juga dapat memberikan resep obat dan/
atau alat kesehatan dan surat keterangan sakit

Pasal 10
• Dokter dan Dokter Gigi yang melaksanakan Praktik
Kedokteran melalui telemedicine berhak
mendapatkan imbalan.
03 Kebijakan Telemedicine di Indonesia
• Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 74 Pasal 9
Tahun 2020 tentang Kewenangan Klinis dan Hal yang dilarang bagi Dokter dan Dokter Gigi dalam
Praktik Kedokteran melalui Telemedicine pada melakukan Praktik Kedokteran melalui telemedicine:
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 • Telekonsultasi antara tenaga medis dengan pasien
(COVID-19) di Indonesia secara langsung tanpa melalui Fasyankes;
• Memberikan penjelasan yang tidak jujur, tidak etis,
dan tidak memadai (inadequate information) kepada
pasien atau keluarganya;
• Melakukan diagnosis dan tatalaksana di luar
kompetensinya;
• Meminta pemeriksaan penunjang yang tidak relevan
• Melakukan tindakan tercela, tindakan intimidasi atau
tindakan kekerasan terhadap pasien dalam
penyelenggaraan praktik kedokteran;
• Melakukan tindakan invasif melalui telekonsultasi;
• Menarik biaya diluar tarif yang sudah ditetapkan oleh
Fasyankes; dan/ atau
• Memberikan surat keterangan sehat
Jenis Pelayanan Telemedicine

Permenkes No. 20 Tahun 2019

Pelayanan telemedicine dilaksanakan oleh tenaga


kesehatan yang memiliki surat izin praktik
di Fasyankes penyelenggara
01 Teleradiologi
Your Picture Here
Merupakan pelayanan radiologi
diagnostik dengan menggunakan
transmisi elektronik image dari semua
modalitas radiologi beserta data
pendukung dari Fasyankes Peminta
Konsultasi ke Fasyankes Pemberi
Konsultasi, untuk mendapatkan
Expertise dalam hal penegakan
diagnosis

Gambar 3. Teleradiologi
02 Teleelektrokardiografi (EKG)
Your Picture Here

Merupakan pelayanan elektrokardiografi


dengan menggunakan transmisi
elektronik gambar dari semua modalitas
elektrokardiografi beserta data pendukung
dari Fasyankes Peminta Konsultasi ke
Fasyankes Pemberi Konsultasi, untuk
mendapatkan Expertise dalam hal
penegakan diagnosis.

Gambar 4. Tele-EKG
03 Teleultrasonografi (USG)
Your Picture Here
Merupakan pelayanan ultrasonografi
obstetrik dengan menggunakan
transmisi elektronik gambar dari
semua modalitas ultrasonografi
obstetrik beserta data pendukung dari
Fasyankes Peminta Konsultasi ke
Fasyankes Pemberi Konsultasi, untuk
mendapatkan Expertise dalam hal
penegakan diagnosis.

Gambar 5. Tele-USG
04 Telekonsultasi Klinis
Your Picture Here Merupakan pelayanan konsultasi
klinis jarak jauh untuk membantu
menegakkan diagnosis, dan/atau
memberikan pertimbangan/saran
tata laksana. Ini dapat dilakukan
secara tertulis, suara, dan/atau video,
serta harus terekam dan tercatat
dalam rekam medis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Gambar 6. Telekonsultasi (Video Call)


Your Picture Here

SE No. HK.02.1/Menkes/303/2020
• Alur Pelayanan Telemedicine di Fasyankes

Fasyankes Pemberi Konsultasi

Fasyankes Peminta Konsultasi


• Pelayanan Telemedicine di Indonesia

SDM

• Sarana
• Prasarana
• Peralatan

Aplikasi
Hak dan Kewajiban Fasyankes Pemberi Konsultasi
Permenkes RI No. 20 Tahun 2019

Hak Kewajiban
Menerima informasi medis berupa Menyampaikan jawaban konsultasi dan/
gambar, citra (image), teks, atau memberikan Expertise sesuai standar
biosinyal, video dan/atau suara
Menjaga kerahasiaan data pasien
yang baik dengan menggunakan
transmisi elektronik untuk Memberikan informasi yang benar, jelas,
menjawab konsultasi dan/atau dapat dipertanggungjawabkan, dan jujur
memberi Expertise mengenai hasil konsultasi dan/atau
Expertise
Menerima imbalan jasa Pelayanan
Telemedicine Menyediakan waktu konsultasi 24 (dua
puluh empat) jam dalam sehari, 7 (tujuh)
hari dalam seminggu
Hak dan Kewajiban Fasyankes Peminta Konsultasi
Permenkes RI No. 20 Tahun 2019

Kewajiban
Hak
Mengirim informasi medis berupa gambar,
pencitraan, teks, biosinyal, video dan/atau
Memperoleh jawaban konsultasi suara dengan menggunakan transmisi
dan/atau menerima Expertise elektronik sesuai standar mutu untuk
sesuai standar meminta jawaban konsultasi dan/atau
Menerima informasi yang benar, memperoleh Expertise
jelas, dapat Menjaga kerahasiaan data pasien
dipertanggungjawabkan dan jujur
mengenai hasil Memberikan informasi yang benar, jelas,
konsultasi dan/atau Expertise. dapat dipertanggungjawabkan, dan jujur
mengenai hasil konsultasi dan/atau
Expertise kepada pasien
BAB 3
TELAAH KRITIS JURNA
L
Validity
“Novel Coronavirus (COVID‑19): Leveraging Telemedicine
to Optimize Care While Minimizing Exposures and Viral Transmission”

Judul
• Memenuhi syarat jumlah kata dalam penulisan judul
Judul jurnal yang baik (tidak lebih dari 14 kata)
Validity

• Judul menarik dan cukup menggambarkan


keseluruhan isi jurnal sehingga dapat mengetahui
arah informasi yg ingin disampaikan dan mudah
dipahami
Pengarang dan Institusi
• Nama pengarang ditulis lengkap tanpa gelar
• Asal institusi yang merujuk pada setiap nama
pengarang
Pengarang dan • Alamat email sebagai alamat korespondensi
Institusi  Mengikuti kaidah penulisan nama pengarang dan
institusi yang baik
Abstrak
Abstrak Tidak menyertakan abstrak dan kata kunci  tidak
memiliki nilai informatif tambahan yang dapat
menggambarkan isi jurnal dan mempermudah
penelusuran
Pendahuluan
Tidak memiliki subjudul
pendahuluan

Paragraf awal: pernyataan yang


mewakili kumpulan kontribusi
dari para ahli termasuk dari
satuan tugas telemedicine
untuk pandemi COVID-19 Memunculkan solusi baru
Halaman pertama: yang inovatif yang belum
Total shutdown travel dan ada sebelumnya, yaitu
karantina luas di China  menggunakan kemajuan
pembatasan pergerakan teknologi seperti
populasi di negara-negara  telemedicine.
lain
Perkembangan penyebarluasan
infeksi COVID-19 dari Wuhan,
China ke berbagai wilayah, negara,
dan benua lain  37.371 kasus
konfirmasi di 113 negara dengan
1130 kematian di luar China.
Validity
Metode Your Picture Here Hasil dan Diskusi
Secara implisit, merupakan Ketika pergerakan dibatasi di
studi literatur dengan metode seluruh dunia dan seluruh kota
pengumpulan data  studi dikarantina  populasi rentan
pustaka selama 3 bulan mengalami stress dan tekanan
pandemi (Januari – Maret 2020) kehidupan sehari-hari, beban
ekonomi tidak terduga, penyakit
Data diperoleh  menular dan tidak menular,
dikompilasi  dianalisis serta gejala kesehatan mental.
 disimpulkan 
mendapat kesimpulan
mengenai studi literatur
Isi jurnal mengemukakan hal-
hal yg rasional dan alasan  Muncul solusi yg unik dan
relevan terhadap implementasi inovatif untuk membantu dalam
telemedicine dalam krisis kebutuhan terhadap
memfasilitasi pelayanan pasien yg sakit karena COVID-
kesehatan sambil 19 maupun yg membutuhkan
meminimalisir risiko paparan perhatian medis o.k akses dan
dari sumber daya terbatas.
orang ke orang
Validity
Hasil dan Diskusi
Your Picture Here Hasil dan Diskusi
Ketersediaan telemedicine
membuat pasien dapat Contoh penerapan modalitas
melakukan konsultasi dengan telemedicine seperti
penyedia layanan kesehatan via pemeriksaan pasien jarak jauh
telekonferensi, secara real-time, tanpa kehadiran staf medis,
kmudian melalui ini juga dapat kereta robotik yang dilengkapi
mengidentifikasi pasien yang dengan kamera, layar, dan
membutuhkan perawatan lebih peralatan medis yang
lanjut  sebagai gate-keeping. dikendalikan oleh dokter dan
Hal ini juga sebagai pendekatan perawat, serta pemantauan
untuk mengurangi kunjungan jarak jauh menggunakan
pasien ke IGD termometer, instrumen tekanan
darah dan pulse oximetry yang
dilakukan tanpa kehadiran
12 kasus COVID-19 yg berasal
manusia tambahan.
dari Israel dikarantina di
Jepang selama beberapa
minggu menggunakan
telemedicine  dikatakan lebih
efektif
Hasil dan Diskusi

WHO meminta masyarakat untuk Telemedicine sebagai pilihan yang


meningkatkan kesiapannya, paling tepat dalam memenuhi 3
terutama 3 di bawah ini: prioritas tsb

• Semua negara harus • Penggunaan telemedicine


memprioritaskan perlindungan secara aktif dapat melindungi
terhadap tenaga pelayanan tenaga kesehatan dengan
kesehatan mengurangi interaksi pasien-
pemberi pelayanan kesehatan
• Masyarakat harus aktif dalam  meminimalisir risiko
melindungi orang yang paling penularan COVID-19
berisiko untuk terkena penyakit • Telemedicine akan membantu
parah (orang tua, pasien masyarakat melindungi individu
komorbid) yg berisiko tinggi (lansia, pasien
komorbid) dengan mengurangi
• Masyarakat global harus paparan ke RS dan yankes lain
melindung negara-negara rentan • Negara dengan jumlah staf
dengan melakukan segala layanan kesehatan dan sumber
kmungkinan untuk secara efektif daya yg cukup akan dapat
menimimalkan penyebaran membantu negara yg memiliki
infeksi akses terbatas
Validity

• Bahwa WHO dan organisasi layanan kesehatan global lainnya


harus mempertimbangkan dan mengeluarkan arahan ke
negara-negara untuk mengadopsi dan memperkuat layanan
Kesimpulan telemedicine yang akan menambah dan mengoptimalisasi
upaya penyelesaian pandemi COVID-19.
• Kesimpulan yang dibuat ini telah merangkum keseluruhan isi
jurnal dan menyampaikan inti informasi yang dibutuhkan.

Daftar • Disusun sesuai aturan penulisan menurut Vancouver dan


seluruhnya merujuk pada sitasi yang tertera pada naskah

Pustaka
• Sumber kepustakaan berjumlah 56 sehingga jurnal cukup
dapat dipercaya
Importance & Applicability
Importance

• Sangat penting terutama di era


pandemi COVID-19 ini karena dapat • Jurnal ini dapat diterapkan di
memberikan informasi mengenai berbagai negara, terutama di
solusi yang inovatif dan terjangkau Indonesia, sebagai referensi
• Yaitu  penggunaan telemedicine
dalam mengoptimalisasi upaya
dalam memfasilitasi pelayanan
kesehatan sambil meminimalisir penyelesaian pandemi COVID-19
risiko paparan dari orang-ke-orang dengan tetap meminimalisir
sehingga akan mengoptimalisasi kontak dari orang-ke-orang.
penyelesaian pandemi COVID-19 • Jurnal ini dapat memberikan
inovasi baru terhadap
perusahaan teknologi dan para
peneliti dalam mengembangkan
sebuah robot telemedicine yang
Applicability
dapat digunakan dan bermanfaat
terutama di era pandemi ini
Problem
• Wabah COVID-19 yang telah menyebar ke berbagai wilayah,
negara, dan benua yg kemudian dinyatakan sebagai pandemi

I
• Adanya pembatasan pergerakan dari populasi wilayah
setempat dan karantinta

Intervention
Tidak dilakukan intervensi pada jurnal ini

P O
C Comparison
Ttidak ada pembanding dalam jurnal ini

Outcomes
• Modalitas telemedicine seperti layanan konsultasi melalui
telekonferensi, pemeriksaan pasien jarak jauh, kereta robotik yang
dilengkapi dengan kamera, layar, dan peralatan medis, serta
pemantauan jarak jauh menggunakan termometer, instrumen
tekanan darah dan pulse oximetry yang dilakukan tanpa kehadiran
manusia tambahan  lebih efektif
• Dapat menjaga individu yang tidak terpapar untuk tetap aman,
termasuk masyarakat umum, pasien, dan tenaga kesehatan
• Memungkinkan untuk memperluas jangkauan terhadap pemberi
pelayanan.
BAB 4 KESIMPULAN
Kesimpulan

Telemedicine adalah
pemberian pelayanan Telemedicine diterapkan dalam dua konsep, yaitu
kedokteran jarak jauh oleh realtime (synchronous) dan store-and-forward
Dokter dan Dokter Gigi dengan
(asynchronous) dan penggunaan teknologinya
menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.
meliputi pertukaran informasi
diagnosis, pengobatan,
pencegahan penyakit dan Tujuan dan manfaat telemedicine di era pandemi
cedera, penelitian dan COVID-19, yaitu sebagai tindakan pencegahan
evaluasi, dan pendidikan lanjutan dan untuk meratakan kurva COVID-19
berkelanjutan penyedia sambil meminimalisir kontak fisik selama masa
layanan kesehatan karantina dan isolasi diri
untuk kepentingan peningkatan
kesehatan individu dan
masyarakat.
Kesimpulan
Kebijakan terbaru mengenai Proses pelayanan telemedicine dimulai dari Dokter
telemedicine tercantum yang melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dalam Perkonsil No. 74
penegakan diagnostik, hingga penulisan resep
Tahun 2020 tentang
Kewenangan Klinis dan elektronik yang kemudian akan diterima oleh
Praktik Kedokteran Melalui apoteker, pengiriman melalui jasa pengantaran, dan
Telemedicine Pada Masa setelah itu pasien harus menggunakan obat sesuai
Pandemi Corona Virus resep dan informasi dari apoteker.
Disease 2019 (COVID-19)
di Indonesia.
Alur pelayanan telemedicine di fasyankes terdiri dari
Jenis pelayanan telemedicine, fasyankes pemberi konsultasi dan fasyankes peminta
yaitu teleradiologi, konsultasi yang dilakukan pembinaan dan
teleelektrokardiografi, pengawasan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas
teleultrasonografi, dan
Kesehatan
telekonsultasi klinis.
Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Chauhan V, Galwankar S, Arquilla B, Garg M, Somma SD, El-Menyar A, et al. Novel coronavirus (COVID-19): Leveraging
telemedicine to optimize care when minimizing exposures and viral transmission. J Emerg Trauma Shock. 2020;13(1):2 0-4.

Fong, B., Fong, A.C.M, Li, C.K. 2011. Telemedicine Technologies : Information Technologies in Medicine and Telehealth (1st edition).

United Kingdom: John Willey & Sons.

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Implementasi Telemedicine di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19) Revisi ke- 4. Jakart
a
: Kemenkes RI.

Leite H, Hodgkinson IR, Gruber T. New Development: ‘Healing at a distance’-telemedicine and COVID-19. Public Money &
Managment, 2020.

Pagliari C, Detmer D, Singleton P. Potential of electronic personal health records. Analysis, 2005.

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 74 Tahun 2020 Tentang Kewenangan Klinis dan Praktik Kedokteran Melalui
Telemedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Portnoy J, Waller M, Elliott T. Telemedicine in the Era of COVID-19. J Allergy Clin Immunol Pract 2020;1-3.

Santoso BS, Rahmah M, Setiasari T, Sularsih P. 2015. Perkembangan dan Masa Depan Telemedika di Indonesia. Yogyakarta:
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM.

Setyono A, Alam MJ, Eswaran C. Mobile telemedicine system application for telediagnosis using multimedia messaging service
technology. Int. J. Wireless and Mobile Computing. 2014; 7(4):348-61

Surat Edaran Nomor HK.02.01/Menkes/303/2020 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Wibowo B, Suprayitno B, Dharmoredjo S, Busro PW. Webinar: Implementasi Telemedicine di Era COVID-19. Diakses pada tanggal
1 2 Mei 2020. https://www.persi.or.id/asosiasirs/81-info-webinar/1429-webinar-implementasi-telemedicine-di-era-covid-19

Wiryawan IW. 2016. Bunga Rampai 2 Problematika Hukum: Pengaturan Serta Integrasi Telemedicine Dalam Strategi Kebijakan
Pengembangan Pembangunan Kesehatan Modern. Denpasar: UNUD.

World Health Organization. 2010. Telemedicine Opportunities and Developments in Member States: Report On The Second Global
Survey On eHealth. Global Observatory for eHealth Series, 2.
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Contoh Implementasi Telemedicine di RSUD Dr. Iskak Tulungagung

Contoh Implementasi Telemedicine di RS Jantung Harapan Kita


Thank you 
PERTANYAAN

1. Annisa: Menurut perkonsil, apa pertimbangan


ditetapkan telemedicine untuk pencegahan
COVID-19 dan sampai kapan diberlakukannya
telemedicine di Indonesia?
2. Sarah: Adakah hambatan dalam implementasi
telemedicine dan bagaimana cara mengatasinya?
3. Thoriq: Di Indonesia, bagaimana implementasi
telemedicine yang sudah dilakukan di era
pandemi COVID-19 ini?

Anda mungkin juga menyukai