Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN TINGKAT

PENGETAHUAN TERHADAP
KESIAPAN LULUSAN
PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN ENDE TAHUN
2015 DALAM
PENANGGULANGAN
BENCANA
JACOBUS HADA,
SST.,MPd
BAB 1
PENDAHULUAN
• Peranan lulusan mahasiswa perawat sangat penting
dalam menghadapi kejadian-kejadian bencana sunami,
banjir, gunung meletus, gempa atau sejenisnya yang
kerap terjadi di negara Indonesia.
• kurangnya peran mahasiswa perawat dalam respon
terhadap penanganan bencana. Sehingga diperlukan
suatu pengetahuan dan kompetensi yang memadai oleh
seorang mahasiswa perawat untuk mengimbangi potensi
dan kompleksitas bencana dan dampaknya yang
mungkin akan lebih besar pada masa mendatang.
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Bencana
Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut:
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
• 2 Jenis Bencana
• Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) jenis bencana terdiri atas :
1. Gempa bumi
2. Letusan gunung api
3. Tsunami
4. Tanah longsor
5. Banjir
6. Banjir bandang
7. Kekeringan
8. Kebakaran
9. Angin puting beliung
10. Gelombang pasang atau badai
11. Abrasi
12. Kecelakaan transportasi
13. Kecelakaan industri
14. Kejadian Luar Biasa (KLB)
3. Managemen Bencana

Ada 3 aspek mendasar dalam management


bencana, yaitu:
1. Respons terhadap bencana
2. Kesiapsiagaan menghadapi bencana
3. Mitigasi efek bencana
4. Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau
hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut
adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti
dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua
milik atau isi pikiran. Pengetahuan merupakan
hasil proses dari usaha manusia untuk tahu
(Besung, 2006).
5. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (1997) pengetahuan kognitif mempunyai enam
tingkatan ,yaitu :
a)Tahu (Know) , diartikan sebagai pengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya.

b)Memahami (Comprehension) dapat diartikan kemampun menjelaskan


secara benar obyek yang diketahui.

c)Aplikasi (Aplication) diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi


yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

d)Analisis (Analyze) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu


materi atau obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e)Sintesis (Synthesis) menunjukan pada suatu komponen untuk meletakan
atau menghubungkan bagian – bagian ke dalam bentuk keseluruhan yang
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Soekanto (2000) faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan antara lain :

a. Tingkatan Pendidikan
b. Informasi
c. Budaya
d. Pengalaman
e. Sosial Ekonomi
BAB III

• TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

• Tujuan Umum : Diketahui tingkat pengetahuan dan kesiapan


lulusan Program Studi Keperawatan Ende dalam menanggulangi
bencana.

Tujuan Khusus :

1. Diketahui tingkat pengetahuan lulusan Program Studi


Keperawatan Ende dalam menanggulangi bencana.
2. Diketahui tingkat kesiapan lulusan Program Studi Keperawatan
Ende dalam menanggulangi bencana.
BAB IV

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.

Lokasi Penelitian

•Penelitian ini dilakukan pada instasi kerja dan rumah masing-masing


responden lulusan Program Studi Keperawatan Ende Tahun 2015.

1. Populasi dan Sampel


 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah lulusan Program Studi Keperawatan Ende
tahun akademik 2015 sebanyak 78 mahasiswa .

 Sampel

Dari perhitungan didapatkan sampel sebanyak 43,82 orang maka dibulatkan


menjadi 44 sampel.
BAB V
HASIL YANG DICAPAI

5.2Tingkat Pengetahuan Responden Tentang


Penanggulangan Bencana
Tingkat Pengetahuan
Tinggi Rendah

48%
52%

Berdasarkan tabel di atas diketahui frekuensi terbanyak


adalah responden yang memiliki tingkat pengetahuan
tinggi sebanyak 23 orang (52,27%). Responden yang
memiliki tingkat pengetahuan rendah sebanyak 21
orang (47,73 %)
5.1 Tingkat Kesiapan Responden Dalam Penanggulangan Bencana
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Tingkat Kesiapan Responden Dalam
Penanggulangan Bencana
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Cukup Siap 27 61,36
Tidak Siap 17 38,64
Jumlah 44 100

Gambar 2.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Kesiapan Responden Dalam


Penanggulangan Bencana

Kesiapan Lulusan

Tidak
Siap
39%
Cukup
Siap
61%

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4, di atas diketahui frekuensi terbanyak adalah


responden yang memiliki tingkat kesiapan cukup sebanyak 27 orang
(61,36%) Responden yang memiliki tingkat kesiapan paling sedikit adalah
dengan kategori tidak siap sebanyak 17 orang (38,64 %).
5.2. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Lulusan
Dengan Kesiapan Responden Dalam Penanggulangan
Bencana

Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui frekuensi


terbanyak adalah responden yang memiliki tingkat pengetahuan
tinggi sebanyak 23 orang (52,27%). Responden yang memiliki
tingkat pengetahuan rendah sebanyak 21 orang (47,73 %).
Sedangkan hasil analisis data untuk kesiapan responden dalam
menghadapi penanggulangan bencana diketahui frekuensi
terbanyak adalah responden yang memiliki tingkat kesiapan
cukup sebanyak 27 orang (61,36%), Responden yang memiliki
tingkat kesiapan paling sedikit adalah dengan kategori tidak
siap sebanyak 17 orang (38,64 %).
Pembuktian hipotesis untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan terhadap kesiapan
lulusan tahun 2015 Program Studi Keperawatan
Ende dalam menghadapi penanggulangan
bencana dilakukan dengan uji chi square.
Berdasarkan hasil analisis dengan uji chi square
diperoleh p value sebesar 0,023. Oleh karena nilai
p value sebesar 0,023 kurang dari 0,05 (p<0,05),
dengan demikian hipotesis penelitian yang
berbunyi ada hubungan antara tingkat
pengetahuan terhadap kesiapan lulusan tahun
2015 Program Studi Keperawatan Ende dalam
menghadapi penanggulangan bencana.
BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Dari hasil penelitian di atas dapat disusun beberapa rencana yang dapat
dijadikan sebagai target pencapaian untuk meningkatkan kualitas lulusan dalam
menanggulangi bencana yaitu :
Bagi Mahasiswa :
•Diharapkan mahasiswa lebih giat lagi mencari sumber informasi mengenai cara
menanggulangi bencana, selain informasi formal yang didapatkan di dunia
pendidikan.
2.Bagi Dosen Program Studi Keperawatan Ende
•Memfasilitasi mahasiswa selama pendidikan untuk mengikuti pelatihan PPGD.
•Melatih mahasiswa agar memiliki Tim terlatih dalam penanganan bencana.
•Mengikutsertakan mahasiswa untuk terjun langsung dalam menolong korban
bencana.
•Menambah alat-alat kesehatan yang memadai agar dapat digunakan saat
melakukan tindakan pertolongan
•Melakukan promosi mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi
maupun masyarakat luas mengenai cara-cara sederhana yang dapat dilakukan
untuk menyelamatkan diri maupun orang sekitar saat terjadi bencana.
. . . . .. . .. .
a si h . . .
r i m ak
Te

Anda mungkin juga menyukai