Anda di halaman 1dari 5

118

PEMBERIAN PENYULUHAN BENCANA BANJIR


TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VI
MENGHADAPI BENCANA BANJIR

N.L.K Sulisnadewi
Luh Putu Vidia Darmayanthi Dewi
I Ketut Labir
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
Email: dewisulisna@gmail.com

Abstract: The Providing Flood Disaster Counseling Towards Preparedness 6th


Grade Students. The purpose of this research was to know the influence of providing
flood disaster counseling toward 6th grade students’ preparedness facing flood
disaster. This reasearch used Pre-Experimental Design which plans One Group
Pretest-Posttest using simple random sampling. The sample was 80 students from 100
population. The result of the research shows that students preparedness before
conducting counseling most of the students who are ready is only 32 students (40%) and
after counseling students’ preparedness is increased to 38 students (47,5%). The
research was measured by using Wilcoxon statistic test, ρ-value = 0,000 < alpha (0,05),
can be concluded there is influence of flood counseling toward 6 th students
preparedness to face flood disaster at SDN 11 Padangsambian.

Abstrak : Pemberian Penyuluhan Bencana Banjir Terhadap Kesiapsiagaan Siswa


Kelas VI Menghadapi Bencana Banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian penyuluhan bencana banjir terhadap kesiapsiagaan siswa kelas VI
menghadapi bencana banjir. Jenis penelitian adalah Pre-Experimental Design dengan
rancangan yang digunakan yaitu One-Group Pretest-Posttest menggunakan simple
random sampling. Jumlah sampel sebanyak 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kesiapsiagaan siswa sebelum diberikan penyuluhan yang paling banyak berada
pada kategori hampir siap yaitu sebanyak 32 orang (40%) dan setelah diberikan
penyuluhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kesiapsiagaan pada siswa
dengan hasil paling banyak berada pada kategori siap yaitu sebanyak 38 orang (47,5%).
Hasil penelitian diuji dengan uji statistik wilcoxon, didapatkan nilai ρ-value = 0,000 <
alpha (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian penyuluhan
bencana banjir terhadap kesiapsiagaan siswa kelas VI menghadapi bencana banjir di SD
Negeri 11 Padangsambian.

Kata kunci : Penyuluhan, Bencana Banjir, Kesiapsiagaan

Banjir merupakan kejadian hidrologis dan korban bencana banjir menempati


yang dicirikan dengan debit dan atau muka ururan pertama di dunia yaitu mencapat
air yang tinggi dan dapat menyebabkan 55%. Presentase kejadian banjir di Indonesia
penggenangan pada lahan di sekitar sungai, mencapai 38% dari seluruh kejadian
danau, atau sistem air lainya. Banjir bencana. Kejadian longsor mencapai 18%
biasanya terjadi karena sungai atau saluran dari seluruh kejadian bencana (Bakornas,
tidak mampu mengalirkan air hujan yang 2007).
mengalir diatas permukaan. Aliran Indonesia merupakan negara yang
permukaan dari semua arah dan dari semua memiliki tingkat kerawanan bencana alam
tempat menuju buangan alami dalam bentuk tinggi, seperti letusan gunung api, gempa
sungai atau saluran (Dodon, 2013). Kejadian bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, dan

118
N.L.K Sulisnadewi, dkk. Pemberian Penyuluhan Bencana Banjir Terhadap Kesiapsiagaan... 119

lain sebagainya. Bencana banjir mengalami dengan melihat gambar yang jelas dan
peningkatan 35% dengan jumalah kejadian sesuai dengan pokok bahasan. Siswa akan
bencana di tahun 2015. Bencana tahun 2016 lebih jelas terhadap suatu pokok bahasan
terdapat 2.342 kejadian bencana diseluruh atau materi yang disampaikan (Zulaekah,
Indonesia yaitu 92% merupakan bencana 2012). Usia sasaran dalam penelitian ini
hidrometeorologi yaitu banjir sekitar 766 adalah anak usia 7- 12 tahun yang duduk di
kejadian bencana banjir mengakibatkan 147 bangku sekolah dasar dimana dalam usia
orang meninggal, 107 orang mengalami tersebut anak sudah dapat menyerap dan
luka, 272 juta orang mengungsi dan 30.699 mempraktekan dengan baik informasi yang
rumah rusak (BNPB, 2016). Data kejadian mereka dapat sehingga diharapkan anak
banjir di Bali menurut (Data dan Informasi dapat mencerna dan memahami betul
Bencana Indonesia (DIBI), 2015) kejadian informasi mengenai perlindungan diri
banjir tersebut mengakibatkan 18.584 orang terhadap bencana ini.
meninggal, 42 orang menghilang, 1.210 Berdasarkan hasil wawancara yang
orang mengalami luka, dan 3.127 orang dilakukan pada Kepala Sekolah SD Negeri
yang mengungsi. 11 Padangsambian, mengatakan bahwa
Penanaman tentang kewaspadaan dan sekolah tersebut merupakan sekolah yang
kesigapsiagaan dapat dimulai sejak dini, sering mengalami banjir hampir setiap tahun
salah satunya di sekolah-sekolah. mengalami banjir karena letak sekolah
Kesiapsiagaan di sekolah menjadi penting, dikelilingi oleh sungai dan berada di daerah
mengingat banyaknya sekolah/madrasah yang rendah dimana sekolah tersebut berada
yang berada di wilayah rawan bencana. Hal di lingkungan perumahan warga. Banjir
ini menjadikan sekolah beresiko tinggi biasanya terjadi dengan kedalaman
untuk jatuhnya korban yang tidak sedikit pinggang orang dewasa. SD Negeri 11
apabila tidak dilakukan upaya pengurangan Padangsambian juga belum ada yang
risiko bencana (BNPB, 2013). Sekolah memberikan penyuluhan akan kesiapsiagaan
dapat berfungsi sebagai media informasi menghadapi banjir. Penelitian ini bertujuan
efektif untuk mengubah pola pikir dan pola untuk mengetahui pengaruh pemberian
perilaku siswa dengan memberikan penyuluhan bencana banjir terhadap
pendidikan pengurangan resiko bencana di kesiapsiagaan siswa kelas VI menghadapi
sekolah. Kesiapsiagaan pengurangan resiko bencana banjir.
bencana sangat diperlukan untuk
menghadapi bencana banjir disebabkan METODE
siswa tingkat sekolah dasar memiliki resiko Penelitian ini merupakan penelitian pre-
bila terjadi bencana banjir, karena kelompok eksperimental design dengan rancangan
ini masih dalam proses penggalian ilmu yang digunakan yaitu One-group pretest-
pengetahuan. Komunitas sekolah, sebagai posttest. Penelitian ini dilakukan di SD
salah satu dari stakeholder utama memiliki Negeri 11 Padangsambian selama satu bulan
peran yang besar dalam penyebaran yaitu dari bulan Maret – April 2017. Sampel
pengetahuan tentang kebencanaan sejak yang digunakan sebayak 80 orang dari
sebelum, saat, hingga setelah terjadinya jumlah populasi sebanyak 100 orang,
bencana, (Hidayati, dkk., 2006). sampel tersebut merupakan siswa yang
Pemberian edukasi berupa metode duduk di bangku kelas VI SD Negeri 11
penyuluhan yang dapat digunakan untuk Padangsambian yang diambil dengan
menarik perhatian siswa yaitu dapat menggunakan teknik simple random
menggunakan gambar yang dimodifikasi sampling. Data dikumpulkan dengan cara
dengan tulisan. Gambar dapat menimbulkan metode wawancara bersama kepala sekolah
kreatifitas siswa yang beragam dalam SD Negeri 11 Padangsambian dan lembar
membahasakan. Keunggulan dengan gambar kuisioner kesiapsiagaan untuk siswa.
dapat memperjelas suatu permasalahan

119
120 Jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 2, Desember 2017. hlm 118 - 122

Setelah mendapatkan ijin penelitian, Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden


peneliti kemudian melakukan serangkaian Penelitian Berdasarkan Jenis
persiapan kemudian mencari sampel Kelamin
penelitian. Peneliti mengidentifikasi
responden berdasarkan kriterian inklusi dan No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
eksklusi. Kemudian menjelaskan tujuan, (n) (%)
manfaat, prosedur penelitian kepada calon 1 Laki – laki 46 57,5
responden dan memberikan lembar 2 Perempuan 34 42,5
persetujuan sebagai responden penelitian Total 80 100
pada siswa. Sebelum diberikan penyuluhan,
peneliti melakukan pengukuran Berdasarkan tabel 2, menunjukkan
kesiapsiagaan siswa dengan menggunakan karakteristik responden berdasarkan jenis
kuisioner, setelah itu diberikan penyuluhan kelamin sebagian besar berjenis kelamin
mengenai bencana banjir selama 1 x 20 laki-laki sebanyak 46 orang (57,5%) dan
menit dan kemudian dilakukan pengukuran perempuan sebanyak 34 orang (42,5%).
kesiapsiagaan menggunakan kuisioner. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Setelah data terkumpul maka data Kesiapsiagaan Menghadapi
diberikan skor sesuai dengan kategori Bencana Banjir Sebelum
kesiapsiagaan siswa sebelum dan sesudah Diberikan Penyuluhan Bencana
diberikan penyuluhan, selanjutnya data Banjir
dimasukkan ke dalam tabel frekuensi
distribusi dan diintepretasikan. Untuk Frekuensi Persentase
No Kesiapsiagaan
menganalisis pengaruh pretest dan posttest (n) (%)
digunakan uji statistik Wilcoxon dengan 1 Belum siap 1 1,2
tingkat signifikansi ρ-value < 0,05 dan 2 Kurang siap 6 7,5
tingkat kepercayaan 95%. 3 Hampir siap 32 40
4 Siap 31 38,8
HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Sangat siap 10 12,5
Penelitian dilakukan di SD Negeri 11 Total 80 100
Padangsambian.
Karakteristik responden penelitian yang Berdasarkan tabel 3, hasil penelitian
diidentifikasi antara lain usia dan jenis menunjukkan bahwa kesiapsiagaan siswa
kelamin. kelas VI sekolah dasar yang paling banyak
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berada pada kategori hampir siap yaitu
Berdasarkan Umur sebanyak 32 orang (40%), dan belum siap
sebanyak 1 orang (1,2%).
Frekuensi Persentase Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
No Umur Kesiapsiagaan Menghadapi
(n) (%)
1 11 tahun 15 18,8 Bencana Banjir Setelah Diberikan
2 12 tahun 51 63,7 Penyuluhan Bencana Banjir
3 13 tahun 11 13,7 Frekuensi Persentase
4 14 tahun 3 3,8 No Kesiapsiagaan
(n) (%)
Total 80 100
1 Belum siap - -
2 Kurang siap - -
Berdasarkan tabel 1, menunjukkan
3 Hampir siap 7 8,8
karakteristik responden berdasarkan umur
4 Siap 38 47,5
sebagian besar yaitu umur 12 tahun
5 Sangat siap 35 43,8
sebanyak 51 orang (63,8%) dan terdapat 3
orang (3,8%) yang berumur 14 tahun. Total 80 100

120
N.L.K Sulisnadewi, dkk. Pemberian Penyuluhan Bencana Banjir Terhadap Kesiapsiagaan... 121

Berdasarkan tabel 4, hasil penelitian Hasil analisis data kesiapsiagaan setelah


menunjukkan bahwa kesiapsiagaan siswa diberikan penyuluhan membuktikan bahwa
kelas VI sekolah dasar yang paling banyak telah terjadi peningkatan kesiapsiagaan
berada pada kategori siap yaitu sebanyak 38 siswa sekolah dasar setelah diberikan
orang (47,5%), dan terdapat 7 orang (8,8%) penyuluhan bencana banjir dimana sebagian
berada pada kategori hampir siap, tetapi besar siswa berada pada kategori siap. Hasil
tidak ada lagi murid yang berada pada penelitian ini sesuai dengan penelitian
kategori kurang siap dan belum siap. sebelumnya oleh (Dien, 2015) yang
Tabel 5. Pengaruh Pemberian Penyuluhan menunjukan adanya peningkatan
Bencana Banjir Terhadap kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa
Kesiapsiagaan Siswa Kelas VI bumi sebelum dan sesudah diberikan
Menghadapi Bencana Banjir penyuluhan, penelitian tersebut ada
pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
Variabel Mean SD Min- ρ-value F kesiapsiagaan gempa bumi. Menurut teori
Max Benyamin Blum menyatakan, bahwa
pengetahuan atau kognitif merupakan
Pretest 3,54 0,856 1-5 domain yang sangat penting untuk
0,000 80
Posttest 4,35 0,638 3-5 terbentuknya tindakan seseorang. Pemberian
edukasi berupa media penyuluhan yang
Berdasarkan tabel 5, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menarik perhatian
diuji dengan uji statistik wilcoxon dan siswa yaitu dapat menggunakan gambar
didapatkan nilai ρ-value = 0,000 (< alpha : yang dimodifikasi dengan tulisan.
0,05) hal ini berarti hipotesa diterima yang Diberikannya penyuluhan tentang bencana
menunjukkan ada pengaruh pemberian banjir dapat meningkatkan pengetahuan dan
penyuluhan bencana banjir dapat kesiapsiagaan siswa tentang bencana yang
meningkatkan kesiapsiagaan siswa kelas VI terjadi di daerah tersebut, seiring dengan
sekolah dasar dalam menghadapi bencana meningkatnya pengetahuan siswa terhadap
banjir di SD Negeri 11 Padangsambian. bencana banjir maka kesiapsiagaan siswa
Hasil analisis data kesiapsiagaan sebelum akan lebih meningkat.
diberikan penyuluhan membuktikan bahwa
kategori kesiapsiagaan siswa kelas VI SIMPULAN
sekolah dasar masih bervariasi, walaupun Berdasarkan hasil penelitian dapat
sebagian besar siswa berada kategori siap disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
namun masih terdapat satu orang siswa yang pemberian penyuluhan bencana banjir
berada pada kategori belum siap. Hasil terhadap kesiapsiagaan siswa kelas VI
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang menghadapi bencana banjir di SD Negeri 11
dilakukan oleh (Mulyadi, 2015) yang Padangsambian. Untuk menyikapi proses
menunjukkan nilai rata-rata sebelum dan hasil pada penelitian ini, maka peneliti
penyuluhan lebih rendah dari nilai rata-rata menyampaikan beberapa saran, yaitu kepada
sesudah penyuluhan. Kesiapsiagaan kepala sekolah dapat meningkatkan dan
dipengaruhi oleh pengetahuan, karena mempertahankan kesiapsiagaan siswa
pengetahuan siswa yang kurang tentang menghadapi bencana banjir dengan
bencana, maka untuk menghadapi bencana memberikan pendidikan dalam bentuk
juga akan kurang siap, itu dikarenakan penyuluhan atau media informasi lainnya
sebelumnya disekolah belum pernah tentang bencana-bencana lainnya agar siswa
diadakan penyuluhan tentang bencana memiliki kesiapsiagaan yang siap untuk
banjir, karena kurangnya pengetahuan, maka menghadapi bencana alam.
akan mempengaruhi tingkat kesiapsiagaan
siswa.

121
122 Jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 2, Desember 2017. hlm 118 - 122

DAFTAR RUJUKAN
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Mulyadi. 2015. Pengaruh Penyuluhan
(BNPB), 2013, Bencana di Bencana Banjir Terhadap
Indonesia Tahun 2012, (online), Kesiapsiagaan Siswa SMP Katolik
Available : http://dibi.bnpb.go.id, Soegiyo Pranoto Manado
(2016, December 16). Menghadapi Banjir.
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/kp
Bakornas, 207, Pengenalan Karakteristik kb/article/download/ (2017, May
Bencana dan Upaya Mitigasinya di 11).
Indonesia, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, Jakarta. Zulaekah, S, 2012, Efektivitas Penyuluhan
Gizi Dengan Media Komik Untuk
Dien, Riedel Jiemly. 2015. Pengaruh Meningkatkan Pengetahuan
Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tentang Keamanan Jajanan
Kesiapsiagaan Gempa Bumi Pada Sekolah Siswa Sekolah Dasar,
Siswa SMP Kristen Kakasasen Skripsi, Surakarta : Fakultas Ilmu
Kota Tomohon. (online), Available Kesehatan Universitas
: Muhammadiyah Surakarta (2016,
http://download.portalgaruda.org/ar December 16).
ticle.php?article=331800&val=579
8&title=PENGARUH%20PENYU
LUHAN%20KESEHATAN%20TE
RHADAP%20KESIAPSIAGAAN
%20MENGHADAPI%20BENCA
NA%20GEMPA%20BUMI%20PA
DA%20SISWA%20SMP%20KRIS
TEN%20KAKASKASEN%20KO
TA%20TOMOHON. (2017, May
11)
Dodon, 2013, Indikator dan Perilaku
Kesiapsiagaan Masyarakat Di
Pemukiman Padat Penduduk
Dalam Antisipasi Berbagai Fase
Bencana Banjir, (online), Available
: http://www.sappk.itb.ac.id, (2016,
December 16).
Hidayati, D., dkk, 2006, Kajian
Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam
Mengantisipasi Bencana Gempa
Bumi dan Tsunami, LIPI-
UNESCO/ISDR, Jakarta.

122

Anda mungkin juga menyukai