Anda di halaman 1dari 11

Efektifitas Simulasi Metode SALT Triage Terhadap

Kesiapsiagaan Skill Menolong Korban Bencana Gempa Bumi Pada Mahasiswa


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Oleh:
1
M. Andi Purnama, 2Cipto Susilo, 3Hendra Kurniawan

Universitas Muhammadiyah Jember


Jl. Karimata 49 Jember Telp :(0331) 332240Fax :(0331) 337957
Email: fikes@unmuhjember.ac.id Website: http://fikes.unmuhjember.ac.id

Abstrak
Simulasi SALT triage berguna untuk memberikan respons (membuat keputusan
atau melakukan tindakan) untuk mengatasi masalah/ situasi dan menerima umpan
balik tentang respons. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan
skill menolong korban bencana gempa bumi pada mahasiswa Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember. Penelitian ini menggunakan
desain pretest – postest one group design untuk mengidentifikasi efektifitas
simulasi metode SALT triage terhadap kesiapsiagaan skill menolong korban
bencana gempa bumi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ilmu
kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember sejumlah 561 mahasiswa dan
sampel yang digunakan sejumlah 57 mahasiswa yang diambil menggunakan
tehnik purposive sampling. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon (α=0,05)
didapatkan nilai p value = 0,000 artinya H1 diterima atau simulasi metode SALT
triage efektif terhadap kesiapsiagaan skill menolong korban bencana gempa bumi
pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.
Penelitian ini direkomendasikan kepada mahasiswa untuk menerapkan metode
SALT triage agar memiliki kesiapsiagaan skill menolong korban bencana gempa
bumi.

Kata Kunci: Simulasi metode SALT triage, kesiapsiagaan, mahasiswa.

Daftar Pustaka 26 (2006 - 2015).

1
2

Abstract
SALT triage simulation is useful to give response (making decisions or taking
action) to resolve the problem/ situation and receive feedback on the response.
This research aims to improve preparedness skills to help earthquake victims of
Faculty of Health Science Students at University of Muhammadiyah Jember. This
research used pretest - posttest one group design to identify the effectiveness of
SALT triage simulation method through preparedness skills to help the
earthquake victims. The population were students of Faculty of Health Science
Students at University of Muhammadiyah Jember, as much as 561 students and
the sample used 57 students were taken using purposive sampling technique. The
result of research with Wilcoxon test (α = 0.05) obtained p value = 0,000 it was
mean that H1 was accepted or SALT triage simulation method trough
preparedness skills of Faculty of Health Science students at University of
Muhammadiyah Jember effectively to help earthquake victims. This research was
recommended to students to apply the SALT triage methods to have preparedness
skills to help earthquake victims.

Keywords: SALT triage simulation method, preparedness skills, students.

Bibliographi 26 (2006 - 2015).

PENDAHULUAN pertemuan empat lempeng tektonik


Wilayah Negara Kesatuan dunia, yaitu lempeng Euro-Asia di
Republik Indonesia memiliki bagian Utara, lempeng Indo-
kondisi geografis, geologis, Australia di bagian Selatan, lempeng
hidrologis, dan demografis yang Filipina dan Samudera Pasifik di
memungkinkan terjadinya bencana, bagian Timur. Indonesia merupakan
baik yang disebabkan oleh faktor negara yang memiliki tingkat
alam, faktor nonalam maupun faktor kerawanan bencana alam tinggi,
manusia yang menyebabkan seperti letusan gunung api, gempa
timbulnya korban jiwa manusia, bumi, tsunami, banjir, tanah longsor,
kerusakan lingkungan, kerugian dan lain sebagainya. Tercatat
harta benda, dan dampak psikologis setidaknya 257 kejadian bencana
yang dalam keadaan tertentu dapat terjadi di Indonesia dari keseluruhan
menghambat pembangunan nasional 2.866 kejadian bencana alam di Asia
(UU no 24 tahun 2007). selama periode tersebut. Data
Indonesia merupakan negara menunjukkan bahwa Indonesia
kepulauan yang terletak pada merupakan salah satu negara yang
3

memiliki tingkat kegempaan yang Kondisi seperti ini yang mendorong


tinggi di dunia, lebih dari 10 kali manusia untuk meningkatkan
lipat tingkat kegempaan di Amerika kemampuan dirinya dalam
Serikat (Pusat Mitigasi Bencana- menghadapi suatu bencana. Dari
ITB, 2008 dalam Pribadi & hasil studi pendahuluan pada
Yuliawati, 2009). Menurut BNPB tanggal 1 mei 2016, mahasiswa
(2013) Kabupaten Jember Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
merupakan salah satu daerah risiko Muhammadiyah Jember mempunyai
tinggi gempa bumi dengan skor 22 populasi sebanyak 561 mahasiswa
dimana indeks risiko bencana dan didapatkan melalui wawancara
rendah sama dengan 2, sedang sama bahwasanya rata-rata mahasiswa
dengan 8, dan tinggi sama dengan tidak pernah mengikuti simulasi
18. Jadi, untuk mengurangi risiko atau pelatihan bagaimana cara
bencana yang sewaktu-waktu menolong korban bencana terutama
mengancam, maka perlu dilakukan bencana gempa bumi untuk
langkah kesiapsiagaan dalam meningkatkan kemampuan
menghadapi bencana gempa bumi. menolong korban. Pengurangan
Kesiapsiagaan adalah risiko bencana gempa bumi
serangkaian kegiatan yang hendaknya diterapkan pada institusi
dilakukan untuk mengantisipasi pendidikan terutama pada
bencana melalui pengorganisasian mahasiswa keperawatan yang
serta melalui langkah yang tepat nantinya diharapkan akan menjadi
guna dan berdaya guna (UU no 24 penolong dari setiap kejadian
tahun 2007). Kesiapsiagaan bencana. Dalam konsep sebagai
bertujuan meningkatkan penolong, bahwa semua korban
keselamatan baik harta maupun bencana pastinya tidak akan bisa
nyawa saat terjadi bencana gempa diselamatkan, pasti ada yang tidak
bumi. Bencana gempa bumi tidak bisa tertolong karena tingkat
akan memilih-milih korbannya. keparahannya, namun tim penolong
Semua akan terkena bencana perlu menolong yang bisa ditolong
tersebut, jika korban berada pada dengan segera sehingga mampu
posisi dimana bencana itu terjadi. menyelamatkan korban yang
4

survive. Saat tim penolong terlalu Menurut Sholehudin (2005)


sibuk dengan orang yang prediksi dalam Efendy dan Mahfudi (2008)
(prognosis) kehidupannya kecil, menyebutkan beberapa bencana
maka bisa jadi korban dengan alam seperti tanah longsor, banjir
prognosis kehidupan yang lebih bandang, tsunami, gempa bumi,
besar akan mengarah ke kematian. angin topan, kebakaran hutan
Masalah tinggi angka terutama letusan gunung berapi
kematian/kecacatan korban merupakan bencana yang sulit
disebabkan keterlambatan diperkirakan. Dalam hal ini peranan
mentransfer korban dari lokasi perawat dalam melakukan
kejadian ke rumah sakit terdekat, pencegahan bencana diharapkan
atau kekeliruan ketika dapat mengurangi terjadinya angka
mengkategorikan korban pada saat risiko bencana. Melalui penyuluhan
triage, bisa overtriage maupun kesehatan dan simulasi bencana
undertriage. Pada penelitian yang pada mahasiswa keperawatan
dilakukan oleh Lerner, E.B, et al diharapkan dapat melatih skill
(2010) dengan metode simulasi menolong korban bencana agar
SALT triage pada 73 peserta dapat meningkatkan kesiapsiagaan
program bencana masal didapatkan sewaktu - waktu terjadi bencana.
tidak ada yang melaporkan bahwa Salah satu langkah dalam
SALT triage lebih sulit untuk menyiapkan penanggulangan
digunakan. Oleh karena itu bencana yaitu dengan memberikan
diperlukan pendekatan yang efektif pelatihan pada mahasiswa
dalam penanganan korban melalui keperawatan dengan metode
metode triage cepat dan efektif di simulasi di bidang kesehatan yaitu
tempat kejadian (prehospital) dalam Sort – Assess – Lifesaving
insiden korban masal dengan Interventions –
mengenalkan metode SALT triage Treatment/Transport (SALT triage)
pada mahasiswa Fakultas Ilmu dalam pre hospital yaitu metode
Kesehatan Universitas sebagai penolong pertama yang
Muhammadiyah Jember. bertugas memilih pasien pada
5

korban musibah massal atau atau p value < 0,05. Sampel dalam
bencana dengan waktu yang cepat. penelitian ini berjumlah 56
Berdasarkan data di atas responden. Teknik pengambilan
peneliti tertarik melakukan sampel dalam penelitian ini dengan
penelitian dengan judul “Efektifitas menggunkan teknik nonprobility
Simulasi Metode SALT Triage sampling (purposive sampling).
Terhadap Kesiapsiagaan Skill
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menolong Korban Bencana Gempa
Tabel 1
Bumi Pada Mahasiswa Fakultas
Kesiapsiagaan skill menolong
Ilmu Kesehatan Universitas
korban bencana gempa bumi
Muhammadiyah Jember”. sebelum dilakukan simulasi metode
SALT triage.
METODE PENELITIAN
Kemampuan Persentase
Jumlah
Jenis penelitian yang Menolong (%)
Siap Siaga 0 0
digunakan oleh peneliti pada Cukup Siap 32 56,1
Siaga
penelitian ini adalah Kurang Siap 25 43,9
preexperimental design sedangkan Siaga
Total 57 100,0
design yang digunakan oleh peneliti Berdasarkan hasil
adalah pretest – postest one group identifikasi kesiapsiagaan skill cara
design yang bertujuan untuk menolong korban bencana gempa
mengetahui efektifitas simulasi bumi sebelum dilakukan simulasi
metode SALT triage terhadap metode SALT triage pada
kesiapsiagaan skill menolong korban mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
bencana gempa bumi pada Universitas Muhammadiyah Jember
mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan sebagian besar responden memilki
Universitas Muhammadiyah Jember kesiapsiagaan yang cukup siaga
yang dilaksanakan pada bulan Juni dalam kemampuan menolong
2016 dengan menggunakan uji korban bencana sebanyak 32
wilcoxon. uji tersebut dilakukan responden (56,1%).
untuk mengetahui perbedaan hasil Menurut Nursalam &
rata – rata variabel dependent Effendy (2009) simulasi adalah
sebelum dan sesudah intervensi metode pembelajaran yang
dengan tingkat signifikan α = 0,05 menyajikan pelajaran dengan
6

menggunakan situasi atau proses untuk siap dan siaga menolong


nyata, dengan peserta didik terlibat korban bencana.
aktif dalam berinteraksi dengan
Tabel 2
situasi di lingkungannya. Menurut
Kesiapsiagaan Skill menolong korban
Sopaheluwakan et. al, (2006)
bencana gempa bumi setelah
kesiapsiagaan merupakan bentuk
dilakukan simulasi metode SALT
sikap atau tindakan individu dalam
triage.
menyikapi suatu masalah baik itu
Kemampuan Persentase
bersifat kecil atau pun besar yang Jumlah
Menolong (%)
bisa terjadi dalam waktu jangka Siap Siaga 44 77,2
pendek ataupun panjang. Menurut Cukup Siap 13 22,8

Konsorium (2011) bahwa Siaga


Kurang Siap 0 0
pengetahuan merupakan faktor
Siaga
utama dan menjadi kunci untuk
Total 57 100,0
kesiapsiagaan. Tingkat pengetahuan
Berdasarkan hasil
yang dimiliki oleh sekelompok
identifikasi kesiapsiagaan skill cara
masyarakat akan menentukan dalam
menolong korban bencana gempa
membentuk sikap dan kepedulian
bumi setelah dilakukan simulasi
masyarakat untuk siap dan siaga
metode SALT triage pada
terhadap bencana.
mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Hal ini merupakan salah satu
Universitas Muhammadiyah Jember
penyebab responden mempunyai
sebagian besar responden tergolong
kesiapsiagaan yang cukup karena
siapsiaga dalam skill menolong
dipengaruhi oleh faktor
korban bencana gempa bumi
pengetahuan. Seluruh responden
sebanyak 44 responden (77,2%).
merupakan mahasiswa yang sedang
Peneliti berasumsi bahwa
menempuh pendidikan di fakultas
faktor yang meningkatkan
ilmu kesehatan dan sebagian besar
kesiapsiagaan dalam skill menolong
responden telah memiliki dasar ilmu
korban bencana dari cukup siapsiaga
dalam menolong korban bencana.
menjadi siapsiaga adalah karena
Pengetahuan yang cukup dapat
responden merasakan situasi nyata
membentuk sikap dan kepedulian
dimana responden melihat dan
7

merasakan secara langsung Tabel 3


Efektifitas simulasi metode SALT
demonstrasi yang diperagakan di
triage terhadap kesiapsiagaan skill
depan kelas dengan korban yang menolong korban bencana gempa
bumi.
seolah – olah nyata dan Std.
Mi P
mengevaluasi tindakan simulasi Kemampuan Jumlah Mean Deviat Max
n value
ion
yang telah dilakukan sebelum Pre
57 61,39 5,188 56 75
test
dilakukan demonstrasi serta dapat Psiko 0,000
mengaplikasikan secara langsung motor
Post
57 85,33 6,849 75 94
test
pengetahuan yang telah dipelajari
sebelumnya. Dari hasil analisis dapat
Menurut Rheba de & Martha dijelaskan bahwa metode simulasi
A. Thompson, (1987) dalam SALT triage efektif terhadap

Nursalam & Effendi (2009) bahwa kesiapsiagaan skill menolong korban


simulasi adalah metode bencana gempa bumi pada
pembelajaran yang menyajikan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
pelajaran dengan menggunakan Universitas Muhammadiyah Jember
situasi atau proses nyata, dengan didapat hasil pre test secara
peserta didik terlibat aktif dalam psikomotor menunjukkan bahwa
berinteraksi dengan situasi di sebagian besar responden cukup
lingkungannya. Peserta didik siapsiaga dalam kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan yang menolong korban bencana gempa
telah dipelajari sebelumnya. Hal ini bumi yaitu sebanyak 32 responden
berguna untuk memberikan respons (56,1%), dan hasil post test secara
(membuat keputusan atau psikomotorik menunjukkan bahwa
melakukan tindakan) untuk sebagian besar responden tergolong
mengatasi masalah/situasi dan siapsiaga dalam skill menolong
menerima umpan balik tentang korban bencana gempa bumi
respons tersebut. sebanyak 44 responden (77,2%).
Kemudian dari hasil tersebut
dilakukan uji bivariat yang
menggunakan uji wilcoxon. Hal ini
didukung oleh penelitian yang telah
8

dilakukan oleh Dien, et al (2015) WHO mengungkapkan,


yang menunjukkan adanya pengaruh bahwa sikap seseorang di sebabkan
penyuluhan kesehatan terhadap oleh pemikiran dan perasaan dalam
kesiapsiagaan menghadapi bencana bentuk pengetahuan, persepsi, sikap,
gempa bumi pada siswa SMP keperc ayaan, dan penilai-nilaian
Kristen Kakaskasen Kota Tomohon. seseorang terhadap objek. Dalam hal
Menurut Notoadmojo (2010) ini, dengan pemberian penyuluhan
pengetahuan yang ada pada setiap kesehatan, maka pengetahuan akan
orang diterima atau ditangkap bertambah, sehingga sikap juga akan
melalui panca indera, semakin lebih baik (Djafar, et al, 2013). Dan
banyak panca indera yang menurut Nursalam & Effendy
digunakan, maka semakin banyak (2009) simulasi merupakan metode
dan semakin jelas pula pengertian pembelajaran yang menyajikan
atau pengetahuan yang diperoleh, pelajaran dengan menggunakan
dimana mata merupakan panca situasi atau proses nyata, dengan
indera yang paling berperan dalam peserta didik terlibat aktif dalam
menyalurkan pengetahuan ke otak berinteraksi dengan situasi di
yaitu 75% sampai 87%, maka dari lingkungannya.
itu peneliti memilih untuk Penyuluhan kesehatan
menggunakan media simulasi dan dengan metode simulasi sangat
penyuluhan. Karena membantu efektif untuk meningkatkan
peserta didik mempraktikkan kesiapsiagaan dalam menolong
keterampilan dalam membuat korban bencana. Hal tersebut karena
keputusan dan penyelesaian simulasi membuat seseorang terlibat
masalah, mengembangkan langsung dalam pendidikan
kemampuan interaksi antar manusia kesehatan yang diberikan dan dapat
dan memberikan kesempatan peserta mempraktikkan langsung
didik untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang telah diberikan.
prinsip, teori, serta untuk
KETERBATASAN PENELITIAN
meningkatkan kemampuan kognitif,
Dalam pelaksanaan
afektif, dan psikomotor.
penelitian ini, peneliti berupaya agar
hasil yang didapat benar-benar valid
9

dan dapat dipertanggung jawabkan 2. Hasil penelitian sebagian besar


kebenarannya. Berbagai upaya yang responden siapsiaga dalam
telah dilakukan untuk mendapatkan kemampuan menolong korban
hasil yang optimal, namun ada sebanyak 44 responden (77,2%)
kondisi yang membatasi upaya dari 57 responden setelah
peneliti dimana kondisi ini di luar dilakukan simulasi metode
kemampuan peneliti dalam SALT triage.
mengatasinya yaitu alat ukur yang 3. Simulasi metode SALT triage
digunakan oleh peneliti adalah efektif terhadap kesiapsiagaan
lembar observasi dimana didapatkan skill menolong korban bencana
dari menerjemahkan algoritma gempa bumi pada mahasiswa
SALT triage secara mandiri karena Fakultas Ilmu Kesehatan
sampai saat skripsi ini dibuat masih Universitas Muhammadiyah
belum ada lembar observasi yang Jember.
dapat digunakan dan disahkan
Saran dari peneliti adalah
secara baku. Selain itu, peneliti tidak
menemukan sumber yang Bagi mahasiswa keperawatan
menunjukkan standar waktu yang Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
dibutuhkan dalam melakukan SALT Muhammadiyah Jember
triage untuk menolong korban diharapakan mampu menolong
bencana. korban bencana gempa bumi apabila
KESIMPULAN DAN SARAN sewaktu-waktu terjadi dengan
Berdasarkan hasil peeltian menerapkan metode SALT Triage.
yang telah dilakukan dapat ditarik Bagi dosen, sebagai masukan
kesimpulan sebagai berikut: untuk meningkatkan pengetahuan
1. Hasil penelitian sebagian besar dan perilaku positif tentang
responden memiliki kesiapsiagaan bencana gempa bumi
kesiapsiagaan yang cukup kepada mahasiswa.
sebanyak 32 responden (56,1%) Bagi institusi diharapkan lebih
dari 57 responden sebelum sering melakukan pelatihan simulasi
dilakukan simulasi metode penanganan awal korban bencana
SALT triage. alam untuk membentuk mahasiswa
10

yang siap dari segi skill untuk Pengetahuan dan Sikap


menolong korban bencana gempa Kepala Keluarga Di Desa
bumi terutama menggunakan Romang Tangaya Kelurahan
metode SALT triage. Tamangapa Kecamatan
Diharapkan bagi peneliti Manggala Kota Makassar.
selanjutnya dapat membandingkan http://pasca.unhas.ac.id.
metode SALT triage dengan metode Diakses tanggal 18 Mei 2016.
triage yang lain agar dapat
Efendy & Mahfudi. (2009).
ditemukan metode triage mana yang
Keperawatan Kesehatan
lebih baik digunakan untuk
Komunitas Teori dan Praktik
menghadapi bencana gempa.
Dalam Keperawatan. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Salemba Medika.

BNPB. (2013). Indeks Risiko Lerner, E.B. et al (2010). Use Of


Bencana Indonesia. Sentul: Salt Triage In A Simulated
Direktorat Pengurangan Mass-Casualty Incident.
Risiko Bencana. Prehospital emergency care
2010;14:21–25.
Dien, et al. (2015). Pengaruh
Penyuluhan Kesehatan Notoatmodjo. (2010). Metodologi
Terhadap Kesiapsiagaan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Menghadapi Bencana Gempa Rineka Cipta.
Bumi Pada Siswa Smp Kristen
Nursalam, & Efendi, F. (2009).
Kakaskasen
Pendidikan Dalam
Kota Tomohon. e-Journal
Kepetawatan. Jakarta:
Keperawatan (e-Kp) volume 3
Salemba Medika.
Nomor 2 Mei 2015.
Pribadi & Yuliawati. (2009).
Djafar I. M., Mantu F. N., &
Pendidikan Siaga Bencana
Patellongi I. J. (2013).
Gempa Bumi Sebagai Upaya
Pengaruh Penyuluhan
Meningkatkan Keselamatan
Tentang Kesiapsiagaan
Siswa (Studi Kasus Pada SDN
Bencana Banjir Terhadap
11

Cirateun dan SDN Padasuka 2


Kabupaten Bandung.

Sopaheluwakan, Jan dkk. (2006).


Kajian Kesiapsiagaan
Masyarakat Dalam
Mengantisipasi Bencana
Gempa Bumi dan Tsunami.
Jakarta. Diperoleh Tanggal 21
Maret 2016.

Undang-Undang No. 24. (2007).


Penanggulangan Bencana
Nasional. Jakarta: Departemen
Dalam Negeri.

Anda mungkin juga menyukai