Anda di halaman 1dari 15

STUDENT PROJECT DAN

LEARNING TASK III


SGD 4
Student Project:
Carilah minimal 2 jurnal/laporan investigasi yang berhubungan dengan
penyebab, mitigasi, atau peringatan dini, atau penanganan tanggap darurat, atau
rehabilitasi dan topik lain yang berhubungan/menunjang kasus tersebut.
Learning Task:
Diskusikan dan jelaskan apa hubungan/implikasi/kaitan jurnal/laporan ilmiah
tersebut dengan bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan sekitarnya
JURNAL 1
Judul jurnal : Estimation of Tsunami Inundation and Disaster Mitigation in
Bulukumba, Indonesia
Tahun : 2018
Peneliti : Imanuela Indah Pertiwi, M. Hattah Fattah, dan Abdul Rauf
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi
kegempaan yang dapat menimbulkan tsunami di Laut Flores. Selanjutnya
berdasarkan pada potensi magnitude gempa bumi dapat diketahui tinggi run-
up tsunami di wilayah pesisir selatan Kabupaten Bulukumba. Tinggi run-up
tsunami dapat menunjukkan kerentanan dampak/efek tsunami secara spasial
berdasarkan pengaruh fungsi lahan di wilayah pesisir selatan Kabupaten
Bulukumba. Potensi kejadian gempa bumi yang dapat menimbulkan tsunami
di Laut Flores dapat diketahui dengan metode Likelihood. Fungsi likelihood
merupakan suatu metode statistic yang sangat sesuai untuk memecahkan
beberapa masalah tentang seismologi. Sementara hasil perhitungan potensi
tsunami, dengan riwayat magnitude gempa yang tinggi, menunjukkan bahwa
potensi tsunami di Laut Flores sangat berbahaya.
JURNAL 1

Sejalan dengan konsep pengelolaan lingkungan hidup yang


lestari dalam pembangunan berkelanjutan, akan lebih baik dan bijaksanan
jika Pemerintah Kabupaten Bulukumba memprioritaskan wilayah pesisir
untuk dijadikan kawasan konservasi hutan pantai (tanaman mangrove)
yang juga berfungsi sebagai sabuk hijau penahan gelombang tsunami. (ii)
Perlu adanya aturan yang mengatur tentang pembangunan rumah, industri,
dan bangunan lainnya di wilayah pesisir. Tetapi jika kondisi wilayah
pesisir akan dijadikan sebagai daerah pemukiman maupun ruang publik,
hendaknya fisik bangunan mengikuti kaidah konstruksi tahan gempa dan
tsunami. Untuk bangunan publik seperti pusat perbelanjaan ataupun hotel
hendaknya dibuat model panggung sehingga ketika tsunami datang tidak
akan menerjang dinding bangunan tetapi melewati lorong dibawahnya.
Bangunan dengan bentuk panggung di wilayah pesisir ini juga bisa
berfungsi sebagai shelter perlindungan dari tsunami.
JURNAL 2
Judul jurnal : Peran Dan Kepemimpinan Perawat Dalam Manajemen Bencana
Pada Fase Tanggap Darurat
Tahun : 2015
Peneliti : Ardia Putra, Ratna Juwita, Risna, Rudi Alfiandi, Yuni Arnita, M.
Iqbal, Ervina

Tahapan Tanggap Bencana adalah:


1) Tahap pengaktifan: 3) Tahap pemulihan:
a. Mengumumkan terjadinya bencana dan a. Menghentikan kegiatan
melaksanakan tanggap awal b. Kembali ke operasi normal
b. Mengorganisasi komando dan pengendalian. c. Debriefing.
2) Tahap penerapan:
a. SAR
b. Triase, stabilisasi awal dan transport;
c. Pengelolaan definitif atas pasien / sumber
bahaya.
JURNAL 2

Peran perawat yang dapat dilakukan pada tahap


tanggap darurat meliputi : pencarian dan penyelamatan,
triase, pertolongan pertama, proses pemindahan korban.
perawatan di rumah sakit, RHA, peran perawat di dalam
posko pengungsian dan posko bencana, dan peran
perawat dalam fase post impact. Selain itu, perawat perlu
mempersiapkan diri dengan memiliki pengetahuan dasar
serta keterampilan untuk menghadapi bencana.
JURNAL 3
Judul jurnal : Play Therapy Untuk anak-anak Korban Bencana Alam Yang
Mengalami Trauma (Post Traumatic Stress Disorder/PTSD)
Tahun : 2014
Peneliti : Endah Nawangsih

Anak-anak dengan PTSD kemungkinan menunjukkan


kebingungan atau agitasi. Kondisi ini membawa penderitaan yang
berkepanjangan, apabila tidak diberikan penanganan yang tepat.
Diperlukan rancangan intervensi khusus bagi anak-anak yang
mengalami PTSD yakni teknik play therapy. Menurut The Association
for Play Therapy, terdapat 14 macam keuntungan yang diperoleh bila
menggunakan play therapy sebagai sebuah intervensi, yaitu mengatasi
resistensi, meningkatkan komunikasi, meningkatkan kompetensi,
mampu berpikir kreatif, chatarsis, abreaction, role playing, fantacy,
metaphoric teaching, attachment formation, peningkatan hubungan,
emosi positif, menguasai ketakutan, dan bermain game.
JURNAL 3

Play therapy merupakan pendekatan konseling yang


menggunakan beberapa teknik yang diintegrasikan menjadi sebuah teknik
terapi yang sesuai dengan kondisi anak yang menjadi korban bencana.
Disebutkan pada jurnal lain dengan kasus yang sama memaparkan bahwa
terjadi penurunan yang signifikan pada anak dengan PTSD yang
diberikan play therapy. Play terapi ini diberikan pada anak dengan usia 4-
12 tahun yang mengalami gangguan psikologis pasca bencana. Pada
penelitian ini menggunakan metode total sampling¸dengan pre-post
intervensi dan kelompok kontrol, pada kelompok kontrol tidak terjadi
perubahan sebelum dan sesudah play therapy. Jadi, dapat disimpulkan
anak dengan trauma pasca bencana yang diberikan play therapy memiliki
perubahan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol,
namun play therapy ini diberikan secara berkala pada anak untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
KAITAN IMPLIKASI, PERAN DAN
MANAJEMEN BENCANA PADA
GEMPA DAN TSUNAMI PALU DAN
DONGGALA
PENANGANAN DARURAT

Dikaitkan dengan kondisi gempa dan tsunami Palu dan


Donggala, penanganan darurat yang dilaksanakan meliputi
penyelamatan korban, penanganan korban, kebutuhan mengungsi
seperti makanan segera setelah bencana terjadi.
Peran perawat:
1. Melakukan tindakan pengkajian dan evakuasi secara cepat
2. Tidak memberikan janji secara pasti
3. Berkonsentrasi penuh terhadap apa yang dilakukan
4. Berkoordinasi dan menciptakan kepemimpinan untuk setiap
kelompok yang menanggulangi terjadinya bencana
5. Memfasilitasi cek kesehatan sehari-hari korban di pengungsian
6. Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan harian
7. Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan
penanganan kesehatan ke Rumah Sakit
8. Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian
9. Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan
khusus bayi, peralatan kesehatan
PEMULIHAN (RECOVERY)

Berdasarkan data BNPB, gempa dan tsunami di Palu Donggala


menyebabkan 1.948 korban meninggal dan 10.679 korban luka-luka.
menimbulkan dampak psikologis pada warga masyarakat yang masih hidup dan
melewati langsung pengalaman tersebut. Kelompok anak-anak merupakan
kelompok yang rentan terhadap dampak bencana baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam bentuk trauma (PTSD/Post Traumatic Stress Disorder).
Intervensi yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut dengan
pemberian play terapy.
a. Play therapy dibangun berdasarkan pondasi teoritik yang sistimatis. Dalam
kaitan ini, play therapy disusun dengan menggunakan kerangka teori
psikologi dan konseling, misalnya psikoanalisa, client centered, gestalt,
cognitif behavior, adlerian, dan sebagainya.
b. Play therapy menekankan pada kekuatan permainan sebagai alat untuk
membantu klien yang memerlukan bantuan.
c. Tujuan dari penggunaan play therapy adalah untuk membantu klien dalam
rangka mencegah dan mengatasi persoalan psikisnya serta membantu
pencapaian pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan tugas
perkembangannya secara optimal.
PEMULIHAN (RECOVERY)

Peran perawat:
1) Mengkaji adanya post trauma stress disorder (PTSD) dan melakukan trauma
healing secara progresif
2) Perawat bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerjasama
dengan unsur lintas sektor untuk menangani masalah kesehatan masyarakat
pasca gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan menuju keadaan
sehat dan aman (recovery).
PENCEGAHAN DAN MITIGASI

Dikaitkan dengan bencana gempa dan tsunami yang terjadi di


Palu Donggala, maka tindakan mencegahan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak dari kemungkinan bencana yang terjadi, yaitu pada
daerah yang dekat dengan pesisir pantai yang memiliki potensi tsunami
lebih besar dapat dilakukan dengan penanaman pohon mangrove dan
pengembangan fungsi hutan Mangrove untuk membantu menurunkan
terjangan tsunami sampai ke permukiman dan dengan pembangunan
konsep bangunan dalam bentuk panggung merupakan konsep bangunan
yang tepat diterapkan untuk bangunan yang berada dekat dengan daerah
pesisir. Konsep bangunan dengan bentuk panggung di wilayah pesisir
ini berfungsi sebagai shelter perlindungan dari tsunami. sehingga ketika
tsunami datang tidak akan menerjang dinding bangunan tetapi melewati
lorong dibawahnya.
PENCEGAHAN DAN MITIGASI
Peran Perawat:

1. Mengikuti pelatihan dan pendidikan yang berhubungan dengan


penanggulangan ancaman bencana untuk tiap fasenya
2. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintah, organisasi
lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan
menghadapi bencana kepada masyarakat.
3. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan
kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana yang meliputi hal-hal
sebagai berikut ;
• Usaha pertolongan diri sendiri ketika ada bencana
• Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga seperti menolong
anggota keluarga yang lain
• Perawat dapat memberikan beberapa alamat dan nomor telepon darurat
seperti dinas kebakaran, rumah sakit dan ambulan
Dalam penanganan bencana alam, implikasi atau
keterlibatan lintas sektoral sangat diperlukan bagi
masyarakat maupun korban bencana, sehingga pelaksanaan
kegiatan dapat dilakukan dari berbagai perspektif, seperti
dari segi kesehatan, lingkungan fisik, pasca bencana dll.
Sehingga harapannya ketika telah terjalinnya kerjasama
multi sektoral tersebut pemberian bantuan kepada korban
bencana dapat dilakukan secara optimal, sehingga dapat
mencapai hasil yang diharapkan oleh semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai