01 02
Konsep Komunikasi Komunikasi Saat
Dalam Bencana Bencana
05
Komunikasi Pasca
03 Bencana 04
Komunikasi Triase / Komunikasi
pra Hospital Evakuasi
1. Konsep Komunikasi Dalam Bencana
Secara umum komunikasi mengacu pada tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan
menerima pesan, terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik. Komunikasi juga menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari pelaku yang
terlibat sehingga dalam kegiatan komunikasi terjadi pokok perhatian yang sama terhadap topik yang
dibicarakan.
Berkaitan dengan bencana, komunikasi dapat berfungsi sebagai radar sosial yang memberi
kepastian kepada pihak lain mengenai adanya bencana si suatu tempat. Dalam hal ini, komunikasi
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kesiagaan yang diperlukan dan persiapan apa yang
harus dilakukan ketika bencana itu terjadi. untuk mengurangi seminimal mungkin korban jiwa dan kerugian
harta benda. Upaya penanggulangan bencana haruslah dimulai jauh sebelum bencana terjadi karena
antisipasi sedini mungkin akan mampu menekan jumlah kerugian jiwa dan materi. Ketika upaya
penanggulangan bencana dapat dilakukan sedini mungkin, kita berharap muncul sikap, tindakan, dan perilaku
yang menekankan kesadaran manusia dan peningkatan kemampuan manusia menghadapi ancaman.
4 fungsi Komunikasi Sosial
1. Komunikasi sebagai radar sosial.
untuk memastikan atau memberi keyakinan kepada pihak lain mengenai informasi yang sedang berlangsung, bahwa
apabila ada informasi yang baru dan relevan dengan kehidupan masyarakat, masyarakat yang memperoleh
informasi tersebut dapat menggunakannya dalam pergaulan sehari -hari, agar tidak ketinggalan informasi.
2. Komunikasi sebagai manajemen.
sebagai dasar tindakan atau kegiatan komunikasi yang menjadi alat untuk mengatur atau mengendalikan anggota
komunitas dan anggota ini mengetahui apa yang diharapkan oleh pihak lain terhadap dirinya dalam hidup
bermasyarakat.
3. Komunikasi sebagai sarana sosialisasi.
untuk menyampaikan pengetahuan atau pendidikan bagi warga ataupun generasi baru dalam kehidupan
bermasyarakat. Kegiatan ini disebut juga sebagai proses sosialisasi.
4. Kegiatan komunikasi yang berfungsi untuk menghibur masyarakat, atau kegiatan yang dapat melepaskan
ketegangan hidup bermasyarakat.
karakteristik efektifitas komunikasi antarpersonal
01 02 03
1. Hijau
Pasien sadar dan dapat jalan, dipisahkan dari pasien lain seperti Walking Wounded (termasuk
pasien-pasien yang histerik) dan tinggal yang tidak sadar/cedera berat biasanya berjumlah 10%-
20% dari semua pasien.
2. Kuning
Di kelompokkan berdasarkan luka-luka tidak berbahaya seperti fraktur tulang pendek dan lain-
lain.
3. Merah
(10-20% semua pasien yang ada gangguan airway, breathing, circulation, disability, exposure
termasuk ke dalam golongan Merah.
Tahap start adalah sebagai berikut
▪ Langkah Pertama
Adalah dengan aba-aba (loud speaker) memerintahkan pada korban yang dapat berdiri dan
berjalan bergerak ke lokasi tertentu yang lebih aman. Jika pasien bisa berdiri dan berjalan dapat
disimpulkan bahwa sementara tidak mengalami gangguan yang mengancam jiwa korban tersebut.
▪ Langkah Kedua
Pasien yang tidak berdiri dan bergerak adalah yang menjadi prioritas pengkajian berikutnya.
Bergerak dari tempat berdiri penolong secara sistematis dari satu korban ke yang lainnya.
Lakukan pengkajian dengan detail dan singkat (kurang dari 1 menit pada setiap pasien) dan
berikan label yang sesuai pada korban tersebut.
b. Australasian Triage Scale (ATS)
Target waktu yang dilakukan evaluasi objektif oleh Dokter diberikan maisngmasing
kategori. Perawat triase memilih kategori ATS berdasarkan justifikasi profesionalnya
terhadap pertanyaan “Pasien ini harus menunggu pengkajian dan intervensi medis dan
tidak lebih dari … menit/jam TTV dikaji hanya jika data tersebut dapat membantu dalam
membuat keputusan level triase”.
b) Penggunaan Komunikasi untuk Informasi Hunian Sementara, Hunian Tetap, dan Relokasi
1. Hunian sementara. Bencana selalu memberikan kerugian, seperti: kerusakan properti, penderitaan
manusia, dan kehilangan.
2. Hunian tetap adalah salah satu program pemerintah dengan merelokasi (memindahkan) para
penyintas dan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana ke daerah yang aman dari dampak
bahaya bencana.
3. Relokasi permukiman untuk pencegahan yang terletak di daerah berisiko tinggi adalah ukuran
korektif di mana seluruh atau sebagian dari masyarakat yang direlokasi mempunyai risiko bencana
tinggi
B. Pemulihan Kesehatan dan Mental