mahasiswakeperawatan077.blogspot.com/2017/12/komunikasi-terapeutik-di-igd.html
BABI
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
f. Pasien Meninggal
Label hitam ( Pasien sudah meninggal, merupakan prioritas terakhir. Adapun petugas
2/9
triage di lakukan oleh dokter atau perawat senior yang berpengalaman dan petugas
triage juga bertanggung jawab dalam operasi,pengawasan penerimaan pasien dan
daerah ruang tunggu.
Selain dari penjelasan di atas di butuhkan pemahaman dampak atau psikologis pada
saat keadaan gawat darurat.
3/9
b. Fase pelayanan rumah sakit
Fase pelayanan rumah sakit adalah fase pelayanan yang melibatkan tenagan kesehatn
yang dilakukan di dalam rumh sakit seperti pertolonga di unit gawat darurat.
Komunikasi yang dilakukan pada tahap ini sama dengan komunikasi terapeutik, tetapi
dalam hal ini tindakan yang cepat dan tepat lebih utama dilakuka kepada korban.
Contoh : ada korban kecelakaan yang menglami pendarahan masuk ke UGD, perawat
menayakan identitas klien kemudian melakukan pemasangan infus untuk menganti
cairan yang keluar, dengan menjelaskan tujuan pemasangan infus dengan sigkat dan
jelas.
BAB III
ROLEPLAY
Sinapsis Role Play
Pada masa dewasa ini kecelakaan di jalan tidak bisa dihindari. Dari pernyataan
ini kami mengangkat kasus kecelakaan sebagai “role play” yang akan kami peragakan.
Selain itu dibidang medis perawatan pada kecelakaan sangat sering terjadi dan harus
diberikan perhatian khusus dan tindakan yang cepat tepat, maka dari itu pada roleplay
mengenai komunikasi keperawatan dewasa pada kali ini kami mengambil masalah
kecelakaan, yang dalam hal ini diceritakan terjadi kecelakaan antara mobil dan sepeda
5/9
motor, seketika itu juga pada saat kejadian ada bapak dan ibu yangmenolong dan
segera melarikan korban ke Rumah Sakit. Setiba di Rumah Sakit korban diberikan
perawatan intensif secara cepat tepat, begitu juga tindakan penolong yang juga segera
menghubungi keluarga korban melalui ponsel yang korban bawa ketika kejadian. Pada
proses perawatan korban disinilah peran kolaborasi perawat dan dokter, perawat dan
keluarga pasien, perawat dan pasien terjadi.
Untuk lebih jelas mengenai kasus yang diangkat, bisa dipelajari pada naskah
role play yang disertakan pada makalah ini.
Pada suatu ketika ada adik kakak yang sedang pergi ke toko untuk
membeli sepatu, mereka naik sepeda motor pergi ke toko sepatu. Saat di perjalanan
mereka terjadi kecelakaan terserempet mobil, akhirnya mereka kecelakaan, lalu ada
seorang bapak dan ibu yang menolongnya dan menelfon rumah sakit untuk
membawanya dengan ambulan. Mereka pun dibawa kerumah sakit.
Di RS
Beberapa waktu kemudian keluarga dari anak datang ke RS dalam keadaan panik.
Ortu : dimana anak saya dan gimana keadaannya…??
Penolong : ini anaknya masih ditangani tim medis.
Ortu : ya sudah terima kasih atas bantuannya….
(penolong pergi dan meninggalkan RS.
Perawat II : (sambil memeriksa keadaan fisik pasien).
Perawat II : (menulis identitas pasien dibantu ortu pasien)
Perawat II : mari bu… silahkan duduk disini….
Ortu : iya mbak….
Perawat II : nama anak ibu siapa…?, alamat…?, tanggal lahir….?, umurnya…?
Ortu : nama anak saya candri dan puput…
Umur candri 15 tahun dan puput 19 tahun.
Alamat jln. Kartini ngawi
Puput lahir 20 maret 1995
6/9
Dan candri lahir 15 juni 1998
Perawat II : apakah ibu memiliki kartu BPJS?
Ortu : umum saja mbak, saya tidak memiliki BPJS
Perawat II : sebelumnya pernah berobat disini apa belum…?
Ortu : belum mbak…
(setelah mengisi identitas pasien perawat II membantu perawat I untuk melakukan
perawatan pasien)
Perawat I : apa yang dirasakan dek…?
Pasien I : saya merasa pusing, mual, dan badan terasa sakit semua.
Perawat I : iya dek… sabar dulu ya….
(perawat melakukan anamnesa atau TTV)
Perawat I : (melaporkan hasil pemeriksaan kepada dokter)
Dokter : cepat dilakukan pemeriksaan heating dan diobservasi hematom yang
ada dikepalanya.
Perawat I : luka adek akan dilakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan,
tahan sebentar ya dek, di suntik dulu.
Pasien I : iya mbak…
Perawat I : (melakukan tindakan heating, membersihkan luka-luka, dan memberi
kompres hangat pada daerah hematom pada kepala)
Perawat : (setelah melakukan tindakan perawat berkomunikasi dengan ortu)
Bu luka dek candri udah di tangani tapi dilihat dulu keadaan anak ibu jika
mual dan bengkaknya yang di kepala tambah besar harus di rawat inap, tapi jika tidak
terjadi pembengkakan di kepala, dek candri boleh di bawa pulang.
Perawat I : (setengah sampai 1 jam perawat kembali memeriksa keadaan candri)
Dek keadaan masih mual atau tidak.
Pasien I : sudah agak mendingan mbak, tapi masih sedikit pusing.
Perawat I : ya, nanti adek boleh pulang dan nanti minum obat yang diberikan dokter
ya….
Nanti luka jahitannya jangan sampai kena air ya…
Dan jangan pilihpilih makanan, nanti kalau sudah 3 hari dan obat sudah
habis kontrol kembali ke RSU ya…
Pasien I & ortu : iya mbak…
Berakhirlah cerita pasien dan keluarga pulang
Terima kasih…
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Komunikasi yang dilakukan kepada pasien yang dalam kondisi gawat darurat yaitu
dengan komunikasi seperti komunikasi terapiotik lain, tetapi dalam hal ini yang lebih
di utamakan dalam mengatasi gawat darurat adalah tindakan yang akan diberikan
kepada pasien harus lebih cepat dan tepat.
4.2 Saran
Meskipun yang lebih diutamakan tindakan gawat darurat, perawat harus tetap
7/9
melakukan komunikasi pada pasien, maupun keluarga pasien yang ada.
DAFRAT PUSTAKA
Indah ferdi.2014.SPGDT(sistem penangulangan gawat darurat).[online]. http://indah-
fedri.blogspot.com/2014/02/spgdt-sistem-penanggulangan-gawat.html. [24 Mei
2015]
Thamiiaaa. 2013. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT. [online].
http://thamiiaaa.blogspot.com/2013/03/konsepdasar-keperawatan-gawat-2.html. [24
Mei 2015]
Sulfa Oktafiani.2013.Keperawatan Gawat Darurat.[online].
http://sulfaoktafiani.blogspot.com/. [24 Mei 2015]
http://adysusanto48.blogspot.co.id/2014/05/role-play-penerimaan-pasien-di-ugd-
ady.html
Penyakit TBC atau dikenal sebagai Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Umumnya penyakit TBC menyerang paru-
paru walau sebenarnya sepertiga kasus penyakit tbcdapat menyerang organ tubuh lain
dan bisa menular dari orang yang satu ke yang lainnya. Penyakit ini adalah salah satu
penyakit paling tua yang sudah lama dikenal oleh manusia. Penyakit TBC yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat bisa
disembuhkan jika diterapi dengan benar. Tetapi tanpa bantuan terapi tuberkulosa akan
bisa menyebabkan kematian dalam kurun waktu lima tahun pertama dan hal ini sudah
terjadi pada sekitar setengah kasuspenyakit TBC yang menyebabkan kematian. WHO
pada tahun 1992 sudah mencanangkan penyakit tuberkulosis sebagai penyakit yang
masuk dalam daftar Global Eemergency. Pada tahun 2004, WHO melaporkan bahwa
ada 8,8 juta kasus penyakit TBC yang baru pada tahun 2002. Di …
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan/makanan
kecuali obat, vitamin, dan mineral sampai umur 6 bulan
Manfaat ASI bagi bayi 1.Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi ASI
merupakan makanan alami yang pertama untuk bayi. ASI telah mencukupi semua
kebutuhan energi dan nutrisi yang bayi perlukan selama bulan-bulan pertama
kehidupan hingga berusia 6 bulan, sehingga pemberian susu formula atau makanan
tambahan sebelum usia 6 bulan belum diperlukan. Selain itu, ASI mencukupi setengah
dari kebutuhan bayi usia 6-12 bulan dan sepertiga dari balita usia 1-2 tahun.
2.Mempercepat tumbuh kembang bayi ASI ternyata dapat membantu
perkembangan sensorik dan kognitif pada bayi. Pada sebuah penelitian di Korea yang
meneliti 697 bayi pada tahun 2006, didapatkan bahwa perkembangan kognitif bayi
yang diberikan ASI lebih baik dibandingkan yang tidak diberikan ASI. Selain itu, bayi
yang diberikan ASI hingga 9 bulan perkembangan kognitifnya lebih baik dibanding
8/9
yang hanya diberi…
9/9