OLEH:
KELOMPOK 2
A. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakn salah satu penyakit yang menyebabkan
terjadinya kematian tertinggi pada penyakit kardiovaskular di dunia dan juga
menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia setelah stroke yaitu
sebesar 12,9% (WHO, 2016; Kemenkes RI, 2017). Selain itu penyakit Congestive
heart failure (CHF) merupakan salah satu penyakit jantung yang terus meningkat
prevalensinya setiap tahun, berkisar antara 5-10% per tahun risiko kematian akibat
penyakit CHF ringan dan sekitar 30-40% mengalami peningkatan pada penyakoit
CHF berat.
Menurut data American Heart Association (2012), prevalensi penyakit CHF pada
tahun 2010 di Amerika sekitar 6,6 juta jiwa. Benua Asia sendiri menempati
penyebab kematian tertinggi akibat penyakit jantung sekitar 712.000 orang,
sedangkan Asia tenggara Indonesia menempati urutan ke dua dengan jumlah
229.696. Diperkirakan pada tahun 2020, PJK akan menjadi penyebab utama dan
tersering menyebabkan kematian yaitu sebesar 36% dari seluruh angka kematian
(Depkes, 2006). Berdasarkan angka kematian akibat PJK yang terus meningkat,
maka perlu dilakukan penatalaksanaan yang optimal. Salah satunya dengan
melakukan bedah revaskularisasi yang disebut dengan operasi Bedah Pintas
Koroner (BPK).
Bedah Pintas Koroner (BPK) merupakan salah satu pengobatan pada pasien PJK
yang menggunakan pembuluh darah yang diambil dari bagian tubuh lainnya dan
memotong atau bypass arteri koroner yang tersumbat atau menyempit (American
Heart Association, 2012). Tujuan dilakukannya BPK adalah untuk mengurangi
angina, mengurangi risiko terjadinya serangan berulang, membantu
memperpanjang harapan hidup, mengoptimalkan fungsi jantung, dan meningkatkan
kualitas hidup (NHLBI, n.d).
Pada pasien CHF untuk menurunkan prevalensi dan menekan tingginya reshopitalis
salah satunya dengan merubah gaya hidup dan melakukan aktivitas fisik
(rehabilitasi) yaitu dengan melakukan mobilisasi (Arovah, 2010). Menurut Roveny
(2017), program rehabilitasi jantung didalamnya terdiri dari proses edukasi, latihan,
modifikasi faktor risiko dan menjadi konseling. Program ini ditujukan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien, masalah psikologis pasien akan berkurang,
fungsi jantung bisa optimal.
Secara umum pogram rehabilitasi dibagi menjadi beberapa fase, menurut Lubis
(2010) ada 4 fae yang dilakukan dalam program rehabilitasi jantung, fase 1
merupakan fase yang dilakukan dalam program rehabilitasi jantung, fasec1
mrupakan fase yang dilakukan selama pasien masih dirawat di rumah sakit, fase 2
merupakan program yang diberikan setelah pasien keluar dari rumah sakit yang
dilakukan selama beberapa minggu, sedangkan fase 3 dan 4 merupakan fase
pemeliharaan untuk mencapai kondisi yang optimal.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mengerti
tentang aktivitas fisik yang dapat dilakukan pada pasien jantung dan pasien
mampu memperagakan aktivitas fisik yang diajarkan.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan keluarga:
1. Dapat menjelaskan pengertian aktivitas fisik
2. Dapat menjelaskan tujuan dan manfaat aktivitas fisik
3. Dapat menjelaskan fase-fase aktivitas fisik
4. Dapat mempraktekkan cara melakukan aktivitas fisik
2. Setting tempat
Moderator
Penyaji 1 Penyaji 2
pasien
Peserta Peserta
Observer
3. Tempat Pelaksanaan
Ruang ICCU RSUP Sanglah Denpasar
4. Pengorganisasian
- Moderator :
- Penyaji :
- Fasilitator :
- Observer :
D. METODE PENYULUHAN
Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
E. MEDIA PENYULUHAN
Lembar balik dan leaflet
F. RENCANA EVALUASI PENYULUHAN
Rencana evaluasi penyuluhan terdiri dari:
1) Evaluasi struktur
a. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah, dijelaskan menggunakan lembar
balik dan leaflet serta sudah dikonsultasikan
b. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan berupa lembar balik dan
leaflet
c. Persiapan Tempat
Tempat penyuluhan telah dipersiapkan sebelumnya
d. Sararan
Pasien ICCU dengan kriteria kondisi kesehatan sudah stabil
2) Evaluasi proses
Penyuluh menjelaskan tujuan penyuluhan, sehingga diharapkan peserta
dapat mengikuti kegiatan penyuluhan sampai akhir. Peserta mampu
mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh antusias. Selama
proses penyuluhan berlangsung, peserta aktif menjawab pertanyaan dan
melakukan komunikasi dua arah dengan penyuluh.
3) Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti dengan materi yang telah disampaikan dengan
kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan
diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan:
1. Apa pengertian aktifitas fisik ?
2. Apa tujuan dan manfaat aktifitas fisik?
3. Apa saja fase-fase aktifitas fisik?
4. Peserta mampu melakukan aktifitas fisik sesuai kondisi saat ini
G. LAMPIRAN MATERI
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
Hari/ Tanggal :
Ruangan :
Tanda
No. Nama Alamat
Tangan
Tercapai
Kriteria Evaluasi Keterangan
Ya Tidak
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah,
dijelaskan menggunakan power point
dan poster serta sudah dikonsultasikan
b. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam
penyuluhan berupa power point, poster
dan leaflet
c. Persiapan Tempat
Tempat penyuluhan telah dipersiapkan
sebelumnya
d. Sararan
Peserta yang hadir dengan jumlah
setengah dari total sasaran
2. Evaluasi proses
Penyuluh menjelaskan tujuan penyuluhan,
sehingga diharapkan peserta dapat
mengikuti kegiatan penyuluhan sampai
akhir. Peserta mampu mengikuti jalannya
penyuluhan dengan baik dan penuh
antusias. Selama proses penyuluhan
berlangsung, peserta aktif menjawab
pertanyaan dan melakukan komunikasi dua
arah dengan penyuluh.
3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti dengan materi
yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan dalam
bentuk lisan yang akan diberikan oleh
penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan
yang akan diberikan:
a. Apa pengertian cuci tangan 6 langkah?
b. Apa tujuan dan manfaat cuci tangan 6
langkah?
c. Apa saja jenis-jenis cuci tangan 6
langkah?
d. Kapan saja moment mencuci tangan?
e. Apa saja langkah-langkah cuci tangan 6
langkah?
f. Peserta mampu melakukan cuci tangan 6
langkah