Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR”

Disusun Oleh:

Wildan Fajrul Falah (131711133073)

Alfia Nuriil Firdaus (131711133024)

Nike Wahyu Nur Andini (131711133110)

Niken Rohdiyah (131711133037)

PRAKTIK PROFESI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Judul : Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur


Sasaran : Keluarga dan Klien yang berada di Ruang Rawat Inap Bedah
Herbra RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/tgl : Sabtu, 26 Februari 2022
Tempat : Ruang Rawat Inap Bedah Herbra RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Pelaksana : Mahasiswa Praktik Profesi Pendidikan Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga
Waktu : Pukul 09.00-10.00 WIB

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur, peserta mampu mengerti dan memahami tentang pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan masyarakat diharapkan:
1. Memahami dan menjelaskan pengertian istirahat dan tidur.
2. Memahami dan menjelaskan fungsi istirahat dan tidur.
3. Memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
istirahat dan tidur.
4. Memahami dan menjelaskan pola tidur.
5. Memahami dan menjelaskan macam-macam gangguan tidur.
6. Memahami dan menjelaskan cara mengatasi gangguan istirahat dan
tidur.
C. Materi (Terlampir)
1. Pengertian istirahat dan tidur.
2. Fungsi istirahat dan tidur.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur.
4. Pola tidur.
5. Macam-macam gangguan tidur.
6. Cara mengatasi gangguan istirahat dan tidur.
D. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Sasaran
1. Keluarga dan Klien yang berada di Ruang Rawat Inap Bedah Herbra
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
F. Setting Tempat
Peserta duduk di Ruang Rawat Inap Bedah Herbra RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.

Keterangan :
= peserta =fasilitator
= moderator =observer,
= penyaji
= media

G. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik:
Pembimbing Akademik:
Moderator : Niken Rohdiyah
Penyaji : Nike Wahyu Nur Andini
Fasilitator : Alfia Nuriil Firdaus
Observer : Wildan Fajrul Falah
H. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Menyampaikan salam pembuka.
b. Memperkenalkan anggota kelompok.
c. Menyampaikan kontrak waktu.
d. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan.
e. Menyampaikan mekanisme penyuluhan.
f. Membuka sesi tanya jawab.
g. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali.
h. Memberikan reward pada peserta yang bisa menjawab pertanyaan
penyaji.
i. Menyimpulkan materi penyuluhan.
2. Penyaji
a. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang materi
penyuluhan.
b. Menyampaikan materi penyuluhan.
c. Melakukan umpan balik terhadap materi yang telah disampaikan.
3. Fasilitator
a. Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan.
b. Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan.
d. Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan.
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya penyuluhan.
b. Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran.
I. Media
Poster
J. Kegiatan Penyuluhan

N Tahapan
Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
o waktu
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
(5 menit) 3. Kontrak waktu dan
4. Menjelaskan memperhatikan
tujuan penyuluhan 3. Menyetujui
5. Menjelaskan topik yang 4. Mendengarkan
akan diberikan dan
memperhatikan
5. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan
istirahat dan tidur. dan
( 30 menit ) 2. Menjelaskan fungsi istirahat memperhatikan
dan tidur. 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan faktor-faktor memperhatikan
yang mempengaruhi 3. Mendengarkan dan
istirahat dan tidur. memperhatikan
4. Menjelaskan pola tidur. 4. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan macam-macam mempraktikkan.
gangguan tidur. 5. Mendengarkan dan
6. Menjelaskan cara mengatasi mempraktikkan.
gangguan istirahat dan tidur.
6. Mendengarkan dan
mempraktikkan.
3 Penutup 1. Mengevaluasi kemampuan 1. Menjawab
peserta tentang pemahaman pertanyaan
10 menit mengenai pemenuhan 2. Mendengarkan
kebutuhan istirahat dan 3. Mendengarkan dan
tidur. menjawab salam
2. Kesimpulan dari
penyuluhan kesehatan.
3. Salam penutup.

K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi.
b. Kesiapan media
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di di Ruang Rawat Inap
Bedah Herbra RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang peserta.
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian istirahat dan tidur.
2. Menjelaskan fungsi istirahat dan tidur.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur.
4. Menjelaskan pola tidur.
5. Menjelaskan macam-macam gangguan tidur.
6. Menjelaskan cara mengatasi gangguan istirahat dan tidur.
(Lampiran)

MATERI PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

1. Pengertian istirahat dan tidur.


Istirahat adalah keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas
dari perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama
sekali, tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Terkadang, jalan-jalan
di taman, nonton tv, dan sebagainya juga dapat dikatakan sebagai bentuk istirahat.
Keadaan istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai
untuk menyegarkan diri, atau suatu keadaan untuk melepaskan diri dari segala hal
yang membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan (Alimul, 2006).
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkunan menurun. Tidur juga dikatakan merupakan keadaan tidak
sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai
(Guyton, 1986 dalam Alimul 2006), atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan
tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa
kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri
adanya aktivitas yang minimum, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat
perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan
dari luar.
2. Fungsi istirahat dan tidur.
1) Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
2) Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
3) Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
4) Memelihara fungsi jantung.
5) Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
6) Menyimpan energi.
7) Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur.
1) Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang lebih
banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien
kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan
gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiovaskuler, dan
penyakit persarafan.
2) Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman,
kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan
menghambat tidurnya.
3) Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan
untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
4) Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari
tahap REM.
5) Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis
sehingga mengganggu tidurnya.
6) Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum
alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
7) Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain:
a. Diuretik: menyebabkan nokturia.
b. Anti depresan: menekan REM, menurunkan total waktu REM.
c. Kafein: meningkatkan saraf simpatis atau mencegah orang tidur.
d. Beta bloker: menimbulkan insomnia, mimpi buruk.
e. Narkotika: mensuspensi REM, meningkatkan kantuk siang hari.
f. Alkohol: mengganggu tidur REM, membangunkan seseorang pada
malam hari dan menyebabkan kesulitan untuk kembali tidur.
4. Pola tidur.
Kebutuhan istirahat tidur berdasarkan usia
Usia Keterangan Kebutuhan tidur/hari
0 bulan - 1 bulan Neonatus 14-18 jam
1 bulan -18 bulan Bayi 12-14 jam
18 bulan - 3 tahun Anak 11-12 jam
3 tahun - 6 tahun Pra sekolah 11 jam
6 tahun - 12 tahun Sekolah 10 jam
12 tahun - 18 tahun Remaja 8.5 jam
18 tahun - 40 tahun Dewasa muda 7 jam
40 tahun- 60 tahun Paruh baya 7 jam
60 tahun ke atas Dewasa tua 6 jam

Pola tidur normal


Neonatus sampai dengan 3 bulan a. Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari.
b. Mudah berespon pada stimulus.
c. Pada minggu pertama kelahiran 50%
adalah tahap REM
Bayi a. Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam
b. Usia 1 bulan sampai 1 tahun kira-kira
tidur 14 jam/hari.
c. Tahap REM 20-30%
Pra sekolah a. Tidur 11 jam pada malam hari
b. Tahp REM 20%.
Usia sekolah a. Tidur 10 jam pada malam hari.
b. Tahap REM 18.5%
Adolecense a. Tidur 8.5 jam pada malam hari
b. Tahap REM 20%
Dewasa muda a. Tidur 7-9 jam/hari
b. Tahap REM 20-25%
Usia dewasa pertengahan a. Tidur ± 7 jam/hari
b. Tahap REM 20%
Usia tua a. Tidur ± 6 jam/hari
b. Tahap REM 20-25%
c. Tahap IV NREM menurun dan kadang-
kadang absen.
d. Sering terbangun pada malam hari.

5. Macam-macam gangguan tidur.


Insomnia Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan
tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa.
Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena
faktor mental seperti perasaan gundah atau gelisah.
Ada tiga jenis insomnia:
a. Insomnia inisial: Kesulitan untuk memulai tidur.
b. Insomnia intermiten: Kesulitan untuk tetap
tertidur karena seringnya terjaga.
c. Insomnia terminal: Bangun terlalu dini dan sulit
untuk tidur kembali.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk
mengatasi insomnia antara lain dengan
mengembangkan pola tidur-istirahat yang efektif
melalui olahraga rutin, menghindari rangsangan
tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum
tidur (misalnya: membaca, mendengarkan musik,
dan tidur jika benar-benar mengantuk).
Parasomnia Parasomnia adalah perilaku yang dapat
mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur.
Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak.
Beberapa turunan parasomnia antara lain sering
terjaga (misalnya: tidur berjalan, night terror),
gangguan transisi bangun-tidur (misalnya:
mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur
REM (misalnya: mimpi buruk), dan lainnya
(misalnya: bruksisme).
Hipersomnia Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu
tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi
tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan
pada hati atau ginjal, atau karena gangguan
metabolisme (misalnya: hipertiroidisme). Pada
kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan
sebagai mekanisme koping untuk menghindari
tanggung jawab pada siang hari.
Narkolepsi Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak
tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada
siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai
“serangan tidur” atau sleep attack. Penyebab
pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan
genetik sistem saraf pusat yang menyebabkan tidak
terkendali lainnya periode tidur REM. Alternatif
pencegahannya adalah dengan obat-obatan, seperti:
amfetamin atau metilpenidase, hidroklorida, atau
dengan antidepresan seperti imipramin
hidroklorida.
Apnea saat tidur dan Apnea saat tidur atau sleep adalah kondisi
mendengkur terhentinya nafas secara periodik pada saat tidur.
Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang
mengorok dengan keras, sering terjaga di malam
hari, insomnia, mengantuk berlebihan pada siang
hari, sakit kepala di siang hari, iritabilitas, atau
mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi
atau aritmia jantung. Mendengkur sendiri
disebabkan oleh adanya rintangan dalam pengaliran
udara di hidung dan mulut pada waktu tidur,
biasanya disebabkan oleh adenoid, amandel atau
mengendurnya otot di belakang mulut.
Enurese Enuresa merupakan buang air kecil yang tidak
disengaja pada waktu tidur, atau biasa disebut isilah
mengompol. Enuresa dibagi menjadi dua jenis:
enuresa noktural: merupakan mengompol di waktu
tidur, dan enuresa diurnal, mengompol saat bangun
tidur. Enuresa noktural umumnya merupakan
gangguan pada tidur NREM.

6. Cara mengatasi gangguan istirahat dan tidur.


1) Pola tidur-bangun
a) Pertahankan bangun tidur yang teratur.
b) Hilangkan tidur siang kecuali jika siang merupakan bagian rutin
dari awal.
c) Apabila tidur siang, batasi selama 20 menit.
d) Hindari tidur yang lama.
e) Pergi tidur saat mengantuk.
f) Gunakan teknik relaksasi untuk meningkatkan tidur. Jika tidak
dapat tidur dalam 15 sampai 30 menit, turun dari tempat tidur.
2) Lingkungan
a) Tidurlah ditempat yang nyaman
b) Jaga kebisingan.
c) Matikan lampu atau gunakan lampu tidur untuk membatasi
penerangan ketika akan tidur.
d) Atur temperatur kamar sesuai keinginan.
e) Medikasi/obat-obatan: gunakan sedatif dan hipnotik sesuai
dengan dosis yang diresepkan oleh dokter. Sesuaikan medikasi
yang diperlukan.
3) Diet
a) Menghindari minuman beralkohol, minuman yang mengandung
kafein (seperti teh, kopi) dan minuman bersoda atau berenergi,
terutama pada sore dan malam hari menjelang tidur.
b) Hindari mengkonsumsi makanan dalam porsi besar menjelang
waktu tidur.
c) Kurangi asupan cairan 2-4 jam sebelum tidur.
4) Faktor fisiologis/penyakit
a) Tinggikan tempat tidur dan gunakan bantal tambahan sesuai
keinginan.
b) Gunakan analgesik 30 menit sebelum tidur untuk mengurangi
sakit dan nyeri.
c) Gunakan terapiutik untuk mengendalikan gejala kondisi kronik
sesuai resep.
5) Rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari dapat meningkatkan
durasi dan kualitas tidur.
6) Hindari stres, hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres antara
lain melakukan yoga, meditasi, atau relaksasi sebelum tidur.
DAFTAR PUSTAKA

Alman. 2000. Fundamental & Advanced Nursing Skill. Canada: Delmar


Thompson, Learning Publisher.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Kusnanto, et al. 2016. Keperawatan Dasar I. Surabaya: Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga.
Kasiati dan Ni Wayan Dwi Rosmalawati. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia I Edisi
1. Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Shechter, et al. 2018. Blocking Natural Blue Light for Insomnia: A Randomized
Controlled Trial. Journal of Psychiatric Research, doi:
10.1016/j/psychires.2017.10.015.
Dolezal, et al. 2017. Interrelationship between Sleep and Exercise: A Systematic
Review. Advances in Preventive Medicine, doi: 10.1155/2017/1364387.
Debellemaniere, et al. 2018. Using Relaxation Techniques to Improve Sleep
during Naps. Industrial Health, 56(3), pp. 220–227.

Anda mungkin juga menyukai