Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gangguan tidur pada lansia merupakan keadaan dimana individu
mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya
yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang di
inginkan.lansia rentan terhadap gangguan tidur karena adanya tekanan pola
tidur .Gannguan tidur pada lansia jika tidak segera ditangani akan berdampak
serius dan akan menjadi gangguan tidur yang kronis.secara fisiologis, jika
seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk mempertahankan
kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi dan
disorientasi.(mickey stanley ;2007;447).
Beradasarkan analisa data dari pengkajian yang telah dilakukan pada ny T
mengalami gangguan tidur sehubungan dengan hal tersebut akan diadakan
penyuluhan tentang gangguan pola tidur.

B. Tujuan
Adapun tujuan diadakannya penyuluhan tersebut adalah untuk
memberikan pendidikan kesehatan kepada ny T sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan dapat menambah pengetahuan tentang gangguan pola tidur
yang sedang di alami.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GANGGUAN POLA TIDUR

Topik : Gangguan Pola tidur pada Lansia


Hari / Tanggal : kamis, 18 Maret 2018
Tempat: Rumah nyT
Sasaran : NY T dan keluarga

Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan tengtang gangguan pola tidur selama 30 menit diharapkan
sasaran mampu mengetahui tentang gangguan pola tidur dan cara mengatasinya

Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran dapat :

1. Menjelaskan fungsi tidur


2. Menjelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi tidur
3. Menjelaskan Macam- macam gangguan pola tidur dan gejalanya
4. Menjelaskan cara mengatasi gangguan pola tidur

Materi penyuluhan

 Fungsi tidur
 Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
 Macam-macam gangguan pola tidur dan gejalanya
 Cara mengatasi gangguan pola tidur

Waktu dan Tempat

 Waktu : Kamis , 29 maret 2018.selama 30 menit.


 Tempat : Rumah ny T

Metode
 Ceramah
 Diskusi
Media
 Leaflet
Pengorganisasian
 Penyuluh : firman syah permadi
 Peserta : ny T dan Keluarga

PROSES PELAKSANAAN

No Tahap Penyuluh Peserta Waktu Media


Kegiatan
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan
diri dan menjelaskan memperhatikan
tujuan penyuluhan
2. Kegiatan 20 LCD
1. Menjawab
1. Bertanya tentang
menit
pertanyaan
jadwal tidur pada
malam hari 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tentang
memperhatikan
fungsi tidur 3. mendengarkan dan
3. Menjelaskan tentang
memperhatikan
faktor –faktor yang
4. Bertanya
mempengaruhi tidur
4. Memberi
kesempatan 5. Mendengarkan dan
bertanya memperhatikan
5. Menjawab
6. Mendengarkan
pertanyaan
memperhatikan
6. Menjelaskan macam
–macam gangguan
7. Bertanya
pola tidur dan
gejalanya
8. Mendengarkan dan
7. Memberi
memperhatikan
kesempatan
Leaflet
bertanya 9. Mendengarkan dan
3. Penutup
8. Menjawab 5 menit
memperhatikan
pertanyaan
9. Menjelaskan tentang 1. Menjawab
macam-macam pertanyaan
gangguan pola tidur
dan gejalanya 2. Mendengarkan dan
1. Mengevaluasi
memperhatikan
kegiatan dengan
cara memberi
3. Menerima leaflet
pertanyaan 4. Menjawab salam
2. Membuat
kesimpulan materi
yang telah
disampaikan
3. Memberikan leaflet
4. Mengakhiri
penyuluhan dan
mengucapkan salam

Evaluasi
 Struktur
o Penyuluh dapat memberikan materi penyuluhan dengan baik
o Media dan alat memadai
o Setting sesuai dengan kegiatan

 Proses
o Pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu
o Peserta mengikuti dengan aktif kegiatan penyuluhan
o Peserta menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti pada saat
diskusi

 Hasil
o Peserta dapat menjelaskan kembali tentang fungsi tidur
o Peserta dapat menjelaskan kembali tentang faktor yang
mempengaruhi tidur
o Peserta dapat menjelaskan kembali tentang gangguan pola tidur
dan gejalanya
o Peserta dapat menjelaskan kembali tentang cara mengatasi
gangguan pola tidur

MATERI PENYULUHAN

A. FUNGSI TIDUR

Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus yang bergantian dengan


periode yang lebih lama dari keterjagaan.Tidur suatu keadaan berulang-
ulang,perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu.

Kegunaan tidur masih tetap belum jelas ( Hodgson,1991 ).Tidur


dipercaya mengkontribusi pemulihan fisiologis dan psikologis ( Oswald,1984:
Anch dkk,1988 ) dan dan menurut satu teori fungsi tidur adalah berhubungan
dengan penyembuhan (Evans dan French,1995).laju denyut jantung normal pada
orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70 hingga 80 denyut permenit atau
lebih rendah jika individu berada pada kondisi fisik yang sempurna.Akan tetapi
selama tidur laju denyut jantung turun sampai 60 denyut permenitatau lebih
rendah.hal ini berarti bahwa denyut jantung 10 hingga 20 kali lebih sedikit dalam
setiap menit selama tidur atau 60 hingga 120 kali lebih sedikit dalam setiap
jam.Secara jelas, tidur yang nyenyak bermanfaat dalam memelihara fungsi
jantung.
Teori lain tentang kegunaan tidur adalah tubuh menyimpan energi
selama tidur.Otot skelet berelaksasi secra progresif dan tidak adanya kontraksi
otot menyimpan energi kimia untuk proses seluler.Penurunan laju metabolik basal
lebih jauh menyimpan persediaan energi tubuh.(Anch dkk,1988).

B. POLA TIDUR NORMAL

a) Neonatus ( bayi yang baru lahir )

Neonatus sampai usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari.

b) Bayi

Seorang bayi antara usia 1 bulan sampai 1 tahun tidur rata-rata 14 jam
sehari.

c) Todler

Pada usia 2 tahun, anak- anak biasanya tidur sepanjang malam dan tidur
siang setiap hari.Total tidur rata-rata 12 jam sehari.tidur siang dapat
hilang pada usia 3 tahun.Hal yang umum bagi todler terbangun pada
malam hari.

d) Prasekolah

Rata- rata tidur anak usia prasekolah sekitar 12 jam semalam.Pada usia
5 tahun anak prasekolah jarang tidur siang ( Wong,1995).

e) Anak usia sekolah

Pada usia 6 tahun akan tidur malam rata- rata 11 sampai 12 jam
sementara anak usia 11 tahun tidur sekitar 9 sampai 10 jam
( Wong,1995).

f) Remaja

Remaja memperoleh sekitar 7 setengah jam untuk tidur setiap malam


(Carskadon,1990).
g) Dewasa muda

Kebanyakan dewasa muda tidur malam hari rata-rata 6 sampai 8


setengah jam tetapi hal ini bervariasi.Dewasa muda jarang sekali tidur
siang.

h) Dewasa tengah

Selama masa dewasa tengah total waktu yang digunakan untuk tidur
malam hari mulai menurun.Insomnia terutama lazim terjadi mungkin
disebabkan oleh perubahan dan stress usia menengah.

i) Lansia

Jumlah tidur total tidak berubah sesuai pertambahan usia.Akan tetapi


kualitas tidur kelihatan menjadi berubah pada kebanyakan lansia
(Bliwise,1993).Keluhan tentang kesulitan tidur seringkali terjadi.hal ini
sering disebabkan karena keberadaan penyakit kronik dan peningkatan
waktu siang hari yang dipakai untuk tidur .

C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR

a) Penyakit fisik

b) Obat- obatan dan substansi

c) Gaya hidup

d) Pola tidur yang biasa dan mengantuk yang berlebihan pada siang
hari (EDS)

e) Stress emosional

f) Lingkungan

g) Latihan fisik dan kelelahan

h) Asupan makanan dan kalori


D. GANGGUAN POLA TIDUR

a) Insomnia

Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap


tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa
belum cukup tidur pada saat terbangun.

Insomnia dikelompokkan menjadi:

 Insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali
tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian

 Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri,


kecemasan, obat, depresi atau stres yang hebat.

Ada Tiga macam Insomnia:

 Transient insomnia - kesulitan tidur hanya beberapa malam


 Insomnia jangka pendek- dua atau empat minggu mengalami kesulitan
tidur Kedua jenis insomnia ini biasanya menyerang orang yang sedang
mengalami stress, berada di lingkungan yang ribut-ramai, berada di
lingkungan yang mengalami perubahan temperatur ekstrim, masalah
dengan jadwal tidur-bangun seperti yang terjadi saat jetlag, efek samping
pengobatan

 Insomnia kronis- kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama
sebulan atau lebih Salah satu penyebab chronic insomnia yang paling
umum adalah depresi. Penyebab lainnya bisa berupa arthritis, gangguan
ginjal, gagal jantung, sleep apnea, sindrom restless legs, Parkinson, dan
hyperthyroidism. Namun demikian, insomnia kronis bisa juga disebabkan
oleh faktor perilaku, termasuk penyalahgunaan caffein, alcohol, dan
substansi lain, siklus tidur/bangun yang disebabkan oleh kerja lembur dan
kegiatan malam hari lainnya, dan stres kronis.
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang
memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan
pemakaian obat-obatan.Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun
usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti
kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.Kadang seseorang sulit tidur
hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.

Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut.Beberapa
orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit
untuk tertidur kembali.Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa
belum puas tidur.Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan
pertanda dari depresi.

Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik,
mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.

Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan insomnia pada beberapa
orang:

 higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka, dll)


 kekhawatiran tidak dapat tidur

 mengkonsumsi caffein secara berlebihan

 minum alkohol sebelum tidur

 merokok sebelum tidur

 tidur siang/sore yang berlebihan

 jadwal tidur/bangun yang tidak teratur

Gejala :

Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari
dan sepanjang hari merasakan kelelahan.
Insomnia bisa dialami dengan berbagai cara:

o sulit untuk tidur


o tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap
tidur (sering bangun)

o bangun terlalu awal

Kesulitan tidur hanyalah satu dari beberapa gejala insomnia. Gejala yang dialami
waktu siang hari adalah:

 Mengantuk
 Resah

 Sulit berkonsentrasi

 Sulit mengingat

 Gampang tersinggung

b) Apnea tidur

Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran


udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat
tidur.

Ada tiga jenis apnea tidur :

 Apnea obstruktif

Apnea obstruktif adalah bentuk yang paling banyak terjadi.Terjadi pada


saat otot atau struktur rongga mulut pada saat tidur.Jalan nafas atas
menjadi tersumbat sebagian atau seluruhnya dan aliran udara pada hidung
berkurang selama 30 detik ( Guilleminault,1994).individu masih berusaha
untuk bernafas yang sering kali menyebabkan bunyi dengkuran atau
dengusan yang keras.Upaya untuk benafas selama tidur menyebabkan
seseorang terbangun dari tidur.Pria usia pertengahan biasanya dianggap
lebih sering terkena terutama jika mereka obesitas.

 Apnea sentral

Apnea sentral melibatkan disfungsi pada pusat pengendalian pernapasan di


otak.

 Apnea campuran

Yaitu terdiri atas komponen apnea sentral dan obstruktif.

Gejala :

 Tidur malam yang tidak lelap


 Keluhan mengantuk yang berlebihan di siang hari

 Keletihan

 Sakit kepala di pagi hari

 Gairah seksual menurun

c) Narkolepsi

Yaitu disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan


tidur.seseorang yang menderita narkolepsi orang tersebut akan jatuh tertidur
tanpa bisa dikendalikanpada waktu yang tidak tepat.Tidur siang singkat tidak
lebih dari 20 menit dapat mengurangi rasa mengantuk yang subjektif.faktor –
faktor yang mempengaruhi rasa kantuk pada seseorang yang menderita
narkolepsi misalnya alkohol atau aktivitas yang melelahkan harus dihindari.

Gejala :

 Serangan tidur tiba-tiba dan rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari
 Kemalasan

 Kurangnya minat terhadap aktivitas.

d) Depriasi tidur

Yaitu masalah yang dihadapi akibat dari disomnia.Penyebabnya dapat


mencakup penyakit misalnya demam,sulit bernafas, atau nyeri.stres
emosional,obat-obatan,gangguan lingkungandan keanekaragamn waktu tidur
terkait dengan waktu kerja.

Gejala fisiologis

 Penglihatan kabur
 Kekakuan motorik halus

 Penurunan refleks

 Waktu respon melambat

 Rasionalisasi dan penilaian menurun

 Aritmia jantung

Gejala psikologis
 Bingung dan disorientasi
 Menarik diri,apatis

 Rasa kantuk berlebihan

 Hiperaktif

 Penurunan motivasi

e) Parasomnia

Adalah masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak – anak.hal ini
meliputi somnambulisme (berjalan dalam tidur),terjaga malam, mimpi buruk,
ngompol.hal yang terpenting untuk menghadapi anak yang menderita
parasomnia adalah mempertahankan keamanannya sehingga tidak terjatuh atau
cedera.

Cara mengatasi gangguan pola tidur dengan 12 aturan tidur yang sehat
(menurut WHO):

1. Berbaring di tempat tidur ketika benar-benar ingin tidur. Tetapi usahakan


pada waktu yang sama ketika akan pergi tidur.
2. Jangan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain selain untuk tidur.
Aktivitas lain seperti membaca, nonton TV, makan, telepon. Kebiasaan
menggunakan ranjang untuk aktivitas lain membuat kebiasaan untuk
terjaga ketika berbaring di ranjang.

3. Pasang alarm untuk bangun pada waktu yang sama. Tanpa memandang
lama waku tidur malam.

4. Usahakan untuk tidak tidur siang.

5. Jangan minum alkohol beberapa jam sebelum tidur. Alkohol dapat


membuat tidur gelisah.
6. Jangan mengkonsumsi kafein atau obat mengandung kafein beberapa jam
sebelum waktu tidur. Karena kafein sebagai stimulan, dapat meningkatkan
denyut jantung sehingga tubuh dapat terjaga sepanjang malam.

7. Jangan merokok beberapa jam sebelum tidur. Rokok mengandung nikotin


yang dapat meningkatkan semangat karena berefek sebagai neurostimulan.

8. Olahraga pada sore hari (6 jam sebelum tidur). Latihan peregangan otot
atau jalan kaki secukupnya selama 20 menit. Hal ini akan meningkatkan
metabolisme dan suhu badan, lalu akan menurun sekitar 6 jam kemudian
yang berefek pada tidur yang nyenyak.

9. Sediakan waktu transisi untuk tidur degan mengurangi tingkat aktivitas


sebelum tidur, hilangkan rasa cemas akan pekerjaan yang belum selesai,
hari esok dan pikiran lainnya. Melakukan akivitas dengan tenang dan
santai.

10. Membersihkan diri sebelum tidur, memastikan pintu telah terkunci, dan
menyesuaikan pencahayaan lampu, supaya merasa aman dan nyaman pada
saat tidur.

11. Memastikan tidak ada cahaya terang atau suara yang dapat mengganggu
dan pastikan suhu ruang tidur nyaman.

12. Keadaan lapar atau setelah makan banyak dapat menghambat tidur.
Bagaimanapun jika merasa lapar sebaiknya makan makanan kecil atau
minum segelas susu hangat sangat tepat untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, kebutuhan magnesium dan kalsium sebaiknya dipenuhi, karena


kekurangan keduanya dapat meyebabkan tidur tidak nyenyak. Magnesium dapat
merelaksasikan otot dan kalsium berefek sebagai penenang pikiran. Kedua zat ini
dapat diperoleh salah satunya pada susu. Karbohidrat kompleks yang terdapat
pada roti dapat memacu pengeluaran serotin yang dapat merangsang rasa kantuk.
Serotin juga dapat dipicu oleh asam amino triptofan yang terdapat pada susu,
selain itu triptofan juga memicu pengeluaran hormon melatonin yang
memerintahkan tubuh untuk untuk istirahat. Hormon ini akan dikeluarkan ketika
sinar matahari mulai redup.

Dengan tidur yang berkualitas dan cukup, kita dapat lebih siap dan berkonsentrasi
penuh untuk melakukan aktivitas esok harinya

Anda mungkin juga menyukai