Anda di halaman 1dari 15

Anggota Kelompok 2 :

1. Alvina Shinta Dewi (132011133056) 7. Firdausi Nuzula. F (132011133163)


2. Rahma Nur. H (132011133057) 8. Nadiyah Aulia. A (132011133166)
3. Syavira Hanif Auliyaa (132011133103) 9. Bachtiar (132011133167)
4. Ardiansyah Yusuf. P. A (132011133104) 10. Septiana Priscilia (132011133184)
5. Anggit Jatining (132011133105) 11. Anggita Handayani (132011133185)
6. Angela Sulistiawati (132011133106) 12. Haera Nurhalizah (132011133186)

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO

A. Unit Rawat Jalan


Kasus : Di bagian tempat pendaftaran pasien rawat jalan RSU Y, ditemukan risiko diantaranya, yaitu pasien yang ingin mendaftarkan
booking pasien lama ke anjungan pasien mandiri namun membatalkan periksa, kepuasan pasien dalam pelayanan petugas, dan pasien
yang terindikasi infeksi nosokomial yaitu pasien yang sehat masih duduk bercampur di ruang tunggu pasien yang batuk serta untuk
pasien batuk belum disediakan masker di tempat pendaftaran pasien rawat jalan. Begitupun petugas pendaftaran rawat jalan masih
ditemukan tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung diri sebagai pengendalian dan pencegahan penyakit menular/penyakit
infeksi.
Manajemen Risiko Unit Rawat Jalan RSU Y

No. Aspek Risiko Pengendalian Saat Ini S P R Rencana Pengendalian Waktu PIC
Tambahan

1. Legal Identifikasi 1. Petugas menyapa dan 5 2 10 1. Memberikan fasilitas Rutin setiap Petugas
pasien baru yang menanyakan kartu masker bagi pasien yang hari kerja pendaftaran
tidak benar identitas pasien. berpeluang menularkan
Dokter
penyakit secara droplet
2. Petugas
mengkonfirmasi identitas 2. Memisahkan tempat
pasien dengan berkas tunggu antara pasien Kepala unit rawat
rekam medis yang ada di sehat dan sakit jalan
bagian Rawat Jalan.

3. Petugas menanyakan
riwayat alergi obat pada
pasien.

4. Petugas memanggil
pasien untuk mendapat
pemeriksaan dokter
dengan menyebutkan
nama lengkap (minimal 2
kata) sesuai urutan
antrian pasien.

5. Dokter
mengkonfirmasi identitas
pasien (tanyakan nama
dan alamat) sebelum
memeriksa pasien.

6. Dokter memberikan
pelayanan medis dan
resep (dalam resep
tertera: nama, usia,
tanggal peresepan,
riwayat alergi, tanda
tangan dokter).

2. Financial Salah dalam 1. Petugas driver 2 2 4 Seharusnya pasien yang Rutin setiap Petugas
booking membantu petugas ingin booking hari kerja Pendaftaran,
pendaftaran pendaftaran/mengajarkan pendaftaran tidak Petugas Driver,
pasien lama pasien jika ada kesulitan dirumitkan prosedurnya Dan Kepala Unit
menggunakan mesin agar cepat ditangani oleh Rawat Jalan
anjungan mandiri dokter dan tidak
2. Petugas driver memilih untuk
membantu cek membatalkan periksa.
kelengkapan berkas Dan petugas driver serta
pasien serta kolaborasi petugas pendaftaran
dengan petugas harus siaga, ramah, dan
pendaftaran agar SEP selalu melayani booking
dapat diterbitkan lebih pendaftaran pasien
cepat dengan baik. Selain itu,
3. Pasien membawa untuk pasien dengan
kartu berobat pasien kendala
4. Jika pasien BPJS, finansial/keuangan bisa
membawa persyaratan menggunakan BPJS
yang diperlukan untuk meringankan
5. Pasien di skrining dan biaya pengeluaran rawat
cek kelengkapan berkas jalan.
oleh petugas keamanan
lalu diarahkan menuju
anjungan mandiri
6. Pasien melakukan
scand barcode atau
memasukan nomor
rekam medis di mesin
anjungan mandiri
7. Pasien memilih
dokter dan poli yang
dituju
8. Pasien mendapatkan
bukti registrasi dari
mesin anjungan mandiri
9. Pasien mendapat
antrian loket
10. Pasien dipanggil
sesuai nomor antrian
11. Pasien menuju poli
yang dituju

3. Reputasi Komplain 1) Petugas terkait 2 5 10 1. Memperbaiki Rutin Petugas terkait,


pasien/keluhan menerima komplain dari sistem Setiap Hari Customer Sevice,
pasien pasien/keluarga Administrasi Kerja Case manager,
2. Memperbaiki Kepala Unit,
2) Koordinasi dengan
fasilitas Rumah Direktur Rumah
Customer Service
Sakit Sakit

3) Customer Service 3. Memperbaiki

akan koordinasi dengan mutu pelayanan

Case Manager/Kepala terkait dengan

Unit terkait atas kenyamanan dan

komplain tersebut dan keselamatan

meminta jawabannya pasien

pada hari itu juga, bila


komplain tersebut dapat
diselesaikan oleh Case
Manager/Kepala Unit
terkait maka dianggap
selesai dan Customer
Service akan
mendokumentasikan
laporan rekap bulanan
Customer Service.

4) Pasien/keluarga
dipersilahkan mengisi
form isian kritik dan
saran tentang isi
komplainnya.

5) Jika komplain belum


terselesaikan, maka
komplain yang bersifat
pelayanan, akan
disampaikan kepada
Bidang Pelayanan
dimana akan dirapatkan
di komite medik (jika
perlu) untuk memberikan
jawaban dan
penjelasannya
berdasarkan standar
Rumah Sakit. Komplain
yang bersifat non
pelayanan, akan
ditangani oleh Customer
Service dengan pihak
yang terkait berdasarkan
standar Rumah Sakit

6) Jika jawaban sudah


diterima oleh Customer
Service, Customer
Service bisa meminta
ditemani Case Manager
untuk menyampaikan
jawabannya kepada
pasien/keluarga secara
langsung (yang bersifat
non pelayanan) dan
bidang pelayanan (yang
sifatnya pelayanan)
sebagai jawaban resmi
dari pihak manajemen
terkait. Dalam
menyampaikan jawaban,
Customer Service
mengundang
pasien/keluarga secara
kekeluargaan yang
bertempat di ruang unit
terkait bila
memungkinkan/ruang
layanan
komplain/Humas.

7) Bila pasien tidak puas


dengan jawaban
manajemen, (Bila perlu
diskusikan solusi dengan
Direktur Rumah Sakit.

8) Semua komplain yang


terjadi akan dilaporkan
oleh Customer Service
untuk direkap menjadi
laporan bulanan
Customer Service kepada
pihak manajemen.

9) Setiap komplain yang


terjadi akan dijadikan
acuan untuk perbaikan,
baik dari sisi SDM
maupun sistem dan
penyelesaian komplain.

4. Stressor Stress kerja 1. Lakukan pembagian 2 4 8 1. Melaksanakan Rutin setiap Kepala Unit
kerja shift kerja agar dapat pemeriksaan hari kerja Rawat Jalan
meminimalisasi kesehatan pra kerja,
penumpukan beban rutin, dan khusus.
kerja 2. Pembinaan mental/
2. Jumlah pekerja tidak pembinaan rohani
mengalami bagi pekerja
kekurangan SDM
untuk meminimalisasi
kewalahan.
3. Tidak dituntut untuk
kerja rodi/paksa.

5. Infeksi Petugas - Menegur dan 1 5 5 - Pemasangan poster Rutin setiap kepala unit rawat
pendaftaran rawat meminta petugas di setiap area hari kerja jalan
jalan tidak tersebut untuk mengenai himbauan
menggunakan alat memakai APD penggunaan APD
pelindung diri - Meningkatkan
(APD) keamanan dan
kedisiplinan petugas
dalam menggunakan
APD
- peningkatan
pengawasan terhadap
penggunaan APD
bagi petugas
kesehatan
- menyediakan secara
cuma-cuma APD
yang diwajibkan
penggunaannya bagi
petugas kesehatan

B. Instalasi Gawat Darurat

Kasus: Rumah Sakit Daerah X merupakan salah satu rumah sakit milik pemerintah yang berlokasi di Kabupaten A Provinsi B.
Berdasarkan survei pendahuluan di instalasi gawat darurat, dalam kurun waktu 2016-2021 tercatat kasus kegawatdaruratan yang telah
ditangani sebanyak 20.000 kasus dengan tenaga perawat sebanyak 20 orang. Beberapa kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang sering dialami perawat di bagian ini adalah sakit pinggang, tertusuk jarum suntik, dan tergores pecahan botol. Selain itu juga
terdapat potensi bahaya lainnya seperti pencahayaan di ruangan yang terlalu silau, dan risiko terjadinya gangguan iritasi kulit disebabkan
oleh desinfektan yang digunakan untuk membersihkan peralatan pemeriksaan dan ruangan.

Manajemen Risiko Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Daerah X

No. Aspek Risiko Pengendalian Saat Ini S P R Rencana Pengendalian Waktu PIC
Tambahan

1. Ergonomi Sakit Pinggang 1. Penggunaan tempat 2 3 6 1. Pelaksanaan Membutuhkan Pimpinan IGD


tidur/brankar yang pengukuran faktor pengendalian
adjustable risiko ergonomi guna dalam waktu 6
2. Prosedur kerja yang menilai risiko bulan
mencakup teknik ergonomi
pengangkatan dan 2. Pemberian pelatihan
pemindahan pasien mengenai ergonomi
yang baik dan benar bagi perawat
3. Pengangkatan pasien
dilakukan oleh 2-3
orang

2. Mekanikal Tertusuk Jarum 1.Penerapan teknik 4 3 12 1. Penggunaan apd Membutuhkan Pimpinan IGD
penggunaan jarum dan lengkap bagi perawat pengendalian
suntik yang baik dan dalam waktu 6
benar. bulan

2. Tidak menggunakan 2
tangan saat menutup
jarum suntik yang telah
digunakan.

3. Prosedur kerja
penggunaan benda tajam
yang telah memasukkan
aspek K3.

4. Penggunaan sarung
tangan saat
menggunakan benda
tajam seperti jarum
suntik.

5. Pembuangan jarum
suntik yang telah
terpakai dalam wadah
pembuangan yang telah
diberi tanda “infeksius”

3. Kelalaian Tergores 1. Perlunya sikap 4 3 6 1. Pastikan kembalikan Membutuhkan Pimpinan IGD


atau pecahan botol petugas yang baik alat sesudah tindakan pengendalian
Mekanikal dalam mengambil ke tempatamya dalam waktu 1
tindakan. kembali minggu
2. Menjauhkan benda 2. Gunakan alat yang
bahaya dari pasien aman di dekat pasien
setelah tindakan

4. Pencahayaan Kelelahan mata 1. Pemilihan lampu jenis 3 1 3 1. Pengukuran intensitas Pengendalian Pimpinan IGD
yang terlalu TL, bukan downlight pencahayaan secara dalam waktu 1
silau (Fisik) 2. Pengurangan berkala tahun
intensitas cahaya

5. Desinfektan Gangguan 1. Prosedur pembersihan 3 3 9 1. Pengukuran pajanan Membutuhkan Pimpinan IGD


yang saluran ruangan yang bahan kimia pengendalian
digunakan pernapasan, memenuhi aspek K3 2. Surveilans kesehatan dalam waktu 6
untuk iritasi kulit 2. Penggunaan alat pekerja yang terpajan bulan
membersihka pelindung diri seperti bahan kimia
n peralatan masker dan sarung
pemeriksaan tangan pada saat
dan ruangan menggunakan
desinfektan

Anda mungkin juga menyukai