REHABILITASI JANTUNG
DI RUANG CVCU
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
Waktu : 35 menit
Tempat : CVCU
Sasaran : Keluarga
Kegiatan penyuluhan :
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Sebelum melakukan penyuluhan kepada keluarga, perawat terlebih dahulu
memastikan kelengkapan untuk penyuluhan sudah siap untuk digunakan, antara lain
SAP dan media yang akan digunakan.
- Selain dari kelengkapan media untuk penyuluhan, perawat juga memastikan
lingkungan untuk penyuluhan sudah siap dan sesuai untuk melakukan penyuluhan,
seperti lingkungan yang kondusif dan nyaman. Karena keadaan lingkungan keluarga
juga akan mempengaruhi keefektifan dalam penyuluhan.
b. Evaluasi proses
- Proses penyuluhan berjalan sesaui dengan kontrak waktu.
- Keluarga mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan yang diberikan dengan
baik.
- Keaktifan pasien dalam penyuluhan. Jika anggota keluarga cenderung pasif maka
perawat akan memberikan motivasi atau dorongan agar anggota keluarga menjadi
lebih terbuka dan tidak ragu untuk bertanya.
c. Evaluasi hasil
Keberhasilan penyuluhan ini dinilai dari perbandingan hasil pre test dan post test
dengan nilai post test miniman 70%
3. Lampiran
MATERI
Program rehabilitasi jantung adalah program yang terdiri dari beberapa tahapan
yang disusun untuk pasien penderita gangguan jantung yang bertujuan untuk
memulihkan fungsi jantung dan melatih pasien agar dapat kembali menjalankan hidup
secara optimal (Arovah, 2010). Rehabilitasi jantung adalah gabungan dari beberapa
kondisi fisik, mental dan sosial agar menjadi lebih baik sehingga penderita gangguan
jantung dapat mencapai kehidupan sosial selayaknya dan berperan aktif dalam
komponen inti seperti evaluasi klinis, konseling dan latihan aktivitas fisik, berhenti
merokok, konseling nutrisi, manajemen berat badan, manajemen faktor risiko, dan
jantung yakni:
mendadak, infark berulang, mengurangi gejala seperti sesak napas dan angina,
makanan yang sehat untuk jantung, aktif secara fisik dan mematuhi pengobatan
d. Social goals yaitu dapat bekerja kembali dan melakukan aktivitas kehidupan sehari-
e. Health service goals yaitu mengurangi biaya medis, mengurangi pemakaian obat-
obatan, mobilisasi dini sehingga pasien dapat pulang dengan segera dan
Rehabilitasi jantung dapat dimulai saat kondisi hemodinamik pasien stabil yaitu
tidak ada sakit dada berulang dalam 8 jam terakhir, tidak ada tanda-tanda gagal jantung
yang tidak terkompensasi (sesak pada saat istirahat dengan ronki di dasar paru bilateral),
dan tidak ada perubahan signifikan yang baru pada EKG dalam 8 jam terakhir
(Tedjasukmana, 2010).
a. Fase I (Inpatient)
Fase I rehabilitasi jantung berlangsung selama 2-5 hari dilakukan saat pasien
dirawat di rumah sakit hingga pasien dipulangkan. Kegiatan pada fase I meliputi,
pemberian dukungan dan edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga serta
latihan aktivitas fisik. Latihan fisik yang dilakukan hanya sebatas aktivitas sehari-
hari misalnya gerakan tangan dan kaki dan pengubahan postur. Program latihan
biasanya berupa terapi fisik ambulatory (Arovah, 2012). Peserta rehabilitasi akan di
monitor secara ketat terhadap kemungkinan tanda dan gejala yang timbul selama
informasi dan menyusun perencanaan perawatan diri dan perubahan gaya hidup.
Pasien di anjurkan untuk melakukan aktivitas fisik sesuai dengan instruksi yang
telah diberikan yang disusun berdasarkan kondisi medis pasien (Irish Association of
Program rehabilitasi jantung fase II dilakukan segera setelah pasien pulang dari
rumah sakit dan berlangsung sekitar 4-6 minggu. Tujuan dari fase ini adalah
aktivitas fisik sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan berupa latihan aktivitas fisik
yang dapat memonitor pasien secara ketat, namun jika fase ini terpaksa dijalankan
Pada fase ini pasien diharapkan sudah memiliki pengetahuan dasar tentang gejala-
gejala yang dialami, pilihan terapi, karakteristik perjalanan alamiah penyakit serta
Fase ini dimulai segera setelah fase II selesai dan berlangsung sekitar 3-6 bulan.
Aktivitas fisik yang dilakukan hampir sama dengan fase II, namun pada fase ini
- Latihan yang dirancang berdasarkan status klinis, risiko dan aktivitas fisik
sebelumnya
- kebutuhan
- Anatomi dan fisiologi jantung yang terkait dengan penyakit yang diderita
berdebar.
- Konservasi energi dan pengembalian fungsi tubuh dalam beraktifitas secara
bertahap
Fase ini tidak memerlukan supervisi dan berlangsung dalam waktu yang tak
terbatas. Tujuan pada fase ini adalah memelihara pencapaian kondisi pasien yang
optimal. Fase IV difokuskan pada perawatan seumur hidup untuk menjaga gaya
Arovah, N.I., 2010. Program latihan fisik rehabilitatif pada penderita penyakit jantung.
Medikora. Vol 6. No 1: 11-22
Lubis, A. C. (2009). Rehabilitasi Jantung Paska Infark Miokard Departemen Kardiologi dan
kedokteran vaskular FK USU