“ Aktivitas Fisik dan Olahraga Pada Penderita Penyakit Jantung di Ruang CVCU
RSUD Labuang Baji ”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
PRECEPTOR :
PRECEPTOR INSTITUSI
Fitria, S.Kep.,Ns.,M.Kep ( )
PRECEPTOR KLINIK
A. LATAR BELAKANG
Gangguan jantung merupakan permasalahan kesehatan yang insidensinya dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Penderita gangguan jantung memerlukan program
aktivitas fisik yang komprehensif untuk mengembalikan kemampuan fisik paska
serangan serta mencegah terjadinya serangan ulang. Pada dasarnya, program aktivitas
pada penderita gangguan jantung bertujuan untuk : (1) mengoptimalkan kapasitas fisik
tubuh, (2) memberi penyuluhan pada pasien dan keluarga dalam mencegah perburukan
dan (3) membantu pasien untuk kembali dapat beraktivitas fisik seperti sebelum
mengalami gangguan jantung. Latihan aktivitas fisik didasarkan pada tingkat kesadaran
pasien dan kebutuhan individual. Apabila terjadi gejala gangguan jantung, ortopedik
maupun neuromuskular, perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap program latihan.
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan kondisi yang terjadi ketika pembuluh
darah utama yang menyuplai darah ke jantung atau pembuluh darah koroner mengalami
kerusakan. Faktor penyakit jantung ada 2 yaitu, faktor yang dapat diubah dan faktor
yang tidak dapat diubah. Fakor yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, dan
herediter. Sedangkan faktor yang dapat diubah salah satunya pola makan dan aktivitas
fisik seperti berolahraga. Berdasarkan latar belakang diatas, menjadi alasan untuk
mengangkat judul penyuluhan kesehatan dengan judul “Terapi Aktivitas Fisik dan
Olahraga Untuk Pasien Jantung di Ruang CVCU Rumah Sakit Labuang Baji”.
B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Agar pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang terapi aktivitas fisik dan
olahraga untuk mencegah terjadi serangan jantung berulang.
C. PENGORGANISASIAN
Moderator : Rosneni
Presentator : Muh Aldi Eka Putra Aries
Fasilitator : Maria Kristiani Kilu
: Mutawwapika
: Siti Aulia Putri
Observer : Tamiya Wulandari
E. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Banner
: Peserta
: Observer
: Moderator dan presentator
rta
: Fasilitator
: Observer
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA
1. 5 menit PEMBUKAAN
Mengucapkan salam Menjawab
Memperkenalkan diri Menyimak
Menyampaikan pokok pembahasan Menyimak
Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
3 10 menit PENUTUP
Bersama peserta menyimpulkan Aktif bertanya
apa yang telah disampaikan Menjawab
Evaluasi materi aktivitas fisik pertanyaan
dengan mengajukan pertanyaan Memperhatikan
Melakukan terminasi dan mendengarkan
Memberikan salam untuk menutup Menjawab salam
pertemuan
METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
MEDIA/ALAT BANTU
1. Leaflet
2. Banner
G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
c. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan sampai
selesai
3. Evaluasi hasil
a. Menjelaskan pengertian penyakit jantung
b. Menjelaskan pengertian dari aktivitas fisik
c. Menjelaskan manfaat dari aktivitas fisik dan olahraga untuk penderita jantung
d. Macam-macam aktivitas fisik dan olahraga untuk penderita jantung
AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PASIEN DENGAN PENYAKIT
JANTUNG
Penyakit jantung koroner adalah penyakit dimana terjadi penumpukan plak yang
menumpuk di dalam arteri koroner, sehingga terjadi pengurangan pasokan oksigen ke
jantung. Arteri koroner merupakan arteri yang memasok darah kaya oksigen ke dalam
otot jantung. Plak yang menumpuk di arteri koroner disebut arterosklerosis. Plak tersebut
dapat terjadi hingga bertahun-tahun dan dapat terjadi pengerasan atau pecah. Plak yang
mengeras atau pecah dapat mempersempit arteri koroner dan mengurangi aliran darah
yang kaya oksigen ke jantung. Jika aliran darah yang kaya oksigen ke otot jantung
berkurang, akan menyebabkan manifestasi klinis berupa angina pectoris atau serangan
jantung (Ruhyanudin, Faqih. 2019).
b) Yoga
Manfaat yoga untuk jantung sangat banyak dan baik dilakukan oleh penderita
penyakit jantung koroner. Pasalnya yoga dapat memberikan efek tenang dan
memperlancar kerja jantung dalam memompa darah. Yoga tidak kalah dengan
olahraga lainnya, selain dapat membentuk tubuh, yoga juga dapat menghindarkan dari
berbagai penyakit lain atau komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit jantung
coroner (Almatsier, Sunita, 2019)
c) Jogging
Kegiatan ini hampir memiliki manfaat yang sama dengan berjalan kaki. Namun
perbedaan yang cukup signifikan adalah harus meluangkan waktu khusus untuk
menjalani kegiatan yang satu ini. Faktanya melakukan jogging selama kurang lebih 30
menit, manfaatnya sama dengan berjalan kaki selama 1 jam. Namun tentu saja tidak
boleh terlalu memaksakan diri dalam melakukan kegiatan yang satu ini, karena
melakukan kegiatan jogging dapat menguras banyak tenaga dan hal ini sangat tidak
baik bagi kesehatan jantung penderita penyakit jantung. Namun, tidak perlu khawatir
jika penderita menyadari batasan pada tubuh, karena hal ini akan memberikan dampak
yang signifikan pada kesehatan jantung sendiri.
d) Bersepeda
Bersepeda merupakan olahraga yang paling memberikan manfaat bagi kesehatan
jantung manusia, khususnya bagi penderita penyakit jantung koroner. Bersepeda
merupakan kegiatan olahraga yang dapat memompa jantung secara signifikan dan
secara tepat. Bersepeda selain dapat memperlancar aliran darah manusia, juga dapat
membuat dinding jantung menjadi lebih tebal sehingga dapat membuat jantung lebih
sehat. Melakukan kegiatan ini secara rutin dapat menjadi lebih sehat dari
sebelumnya, hal ini sangat baik dilakukan oleh penderita penyakit jantung coroner
(Ardell, Donald B. 2018).
e) Berenang
Berenang bermanfaat untuk melatih otot jantung menjadi semakin baik dengan begitu
kemampuan jantung dalam mendistribusikan darah ke seluruh tubuh dapat dilakukan
secara maksimal. Selain, dapat melancarkan darah dalam tubuh apabila seseorang
memiliki sirkulasi darah yang baik dapat meminimalisir risiko penyumbatan
pembuluh darah atau emboli.
f) Naik tangga
Aktivitas ini termasuk dalam latihan kardio yang dapat meningkatkan fungsi jantung
dan paru-paru, sehingga aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh menjadi lancar.
g) Berkebun
Aktivitas berkebun memang memiliki sejumah manfaat bagi kesehatan. Salah satunya
untuk koordinasi dan kekuatan tangan. Kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi tangan
merupakan hal yang penting saat beraktivitas sehari-hari, seperti menggali tanah,
menyiram tananam dan memotong cabai dan sekaligus membakar kalori dan
menguatkan jantung.
h) Pekerjaan rumah tangga
Sebuah penelitian mengatakan, pekerjaan rumah tangga termasuk aktivitas fisik,
tetapi bukan latihan fisik atau olahraga. Latihan fisik berarti dilakukan secara
terstruktur, teratur, dan berulang dengan tujuan kebugaran. Pada saat mengerjakan
pekerjaan rumah tangga, tubuhmu bergerak dan mengeluarkan tenaga sama seperti
dengan berolahraga. Hanya saja bentuknya berbeda tidak dilakukan dengan gerakan
olahraga seperti senam, lari, sit-up dan push-up.
DAFTAR PUSTAKA
Ardell, Donald B.(2018). Pola Hidup Sehat. Bandung: Citra Adtya Bakti.
Almatsier, Sunita. (2019). Penuntut Diet edisi baru. PT Gramedia Utama: Jakarta
Yudhistira
Yudhistira