Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Senam Kesehatan


Sub Pokok Bahasan : Senam Stroke
Sasaran : Lansia Posyandu Adelia
Tempat : Posyandu Adelia
Hari/Tanggal : Jumat, 13 Desember 2019
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Pemateri : Kelompok 3

A. Latar Belakang

Angka kejadian hipertensi pada lansia di Indonesia dari hasil survey


kesehatan rumah tangga tahun 1995 di Jakarta, menunjukkan tekanan darah
tinggi cukup tinggi yaitu 83 per 1000 anggota rumah tangga. Di poli geriatri
RSU Dr. Soetomo pada tahun 2005 jumlah kasus hipertensi pada lansia
sebanyak 55,9%. Dilihat dari beberapa faktor dominan penyebab hipertensi,
faktor kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko seseorang terserang
penyakit hipertensi. Semakin besar massa tubuh, maka semakin banyak darah
yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan kejaringan tubuh.
Berarti volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat,
sehingga akan memberi tekanan lebih besar ke dinding arteri. Selain itu,
kelebihan berat badan dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung dan
mengakibatkan meningkatnya tekanan darah. Faktor keturunan
menunjukkan, jika kedua orang tua kita menderita hipertensi, kemungkinan
kita terkena penyakit ini sebesar 60 % (RISKESDAS, 2007).
Penelitian ini menunjukkan ada faktor gen keturunan yang berperan. Dari
faktor penambahan usia ditemukan adanya perubahan alami pada jantung,
pembuluh darah dan hormon. Faktor kebiasaan minum kopi di dapatkan dari
satu cangkir kopi mengandung 75-200 mg kafein, di mana dalam satu cangkir
tersebut berpotensi meningkatkan tekanan darah 5-10 mmHg. (RISKESDAS,
2007).
Dari faktor kebiasaan merokok terdapat zat kimia dalam tembakau yang
dapat merusak dinding arteri sehingga lebih rentan terhadap penumpukan
plak. Zat nikotin dalam tembakau dapat membuat kerja jantung lebih keras
karena terjadi penyempitan pembuluh darah sementara yang dapat
meningkatkan tekanan darah. Dari faktor konsumsi garam berlebih, terdapat
kadar natrium klorida yang tinggi. Natrium klorida merupakan 2 komponen
mineral yang sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan,
elektrolit, asam basa, transmisi syaraf, serta kontraksi otot. Di dalam tubuh
natrium klorida yang tinggi akan mengikat komponen-komponen cairan, dan
harus dicairkan sebelum tubuh dapat menanganinya. Selain itu, natrium
klorida yang berkadar tinggi akan ditimbun oleh ginjal. Untuk
pengeluarannya ginjal harus bekerja sangat berat, dan kemungkinan ginjal
kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara normal. Hal ini membuat
seseorang menderita hipertensi. Dari faktor kurang tidur dapat memicu
masalah darah tinggi. Hal ini terjadi tekanan darah secara alami akan turun
selama tidur. Dari faktor kurangnya serat, dapat berisiko terjadinya penyakit
hipertensi, karena makanan berserat dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam tubuh. Tubuh yang kekurangan serat akibatnya kolesterol akan tinggi
yang dapat membentuk plak dalam arteri dan menyempit, akhirnya dapat
meningkatkan darah menjadi tinggi (Mansjor Arif et all, 2001).
Adanya senam anti stroke ini dapat mencegah terjadinya penyakit stroke
dan dapat melatih kembali otot otot yang telah lemah agar bisa digunakan
kembali.

B. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat memahami tentang


senam anti stroke
2. Tujuan Khusus

Setelah selesai mengikuti penyuluhan peserta dapat :

a. Menyebutkan kembali manfaat senam anti stroke


b. Menyebutkan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan
dari senam anti stroke
c. Menyebutkan kembali langkah-langkah senam anti
stroke
d. Mempraktekan senam kaki senam anti stroke

C. Materi

Terlampir
D. Metode

1. Ceramah
2. Demonstrasi
E. Media
1. Lembar Balik

F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan dan Waktu Kegiatan Pendidikan Kegiatan Peserta


1 Pembukaan (5 menit) Tahap Pembukaan
1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
salam
2. Memperkenalkan
diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan

3. Mendengarkan tujuan dan


4. Menjelaskan maksud dari penyuluhan
kontrak waktu
4. Mendengarkan kontrak
waktu
2 Pelaksanaan kegiatan Tahap Pelaksanaan
(35 menit) 1. Menjelaskan apabila
1. Menggali mengetahui tentang senam
pengetahuan anti Stroke dan
tentang pengertian manfaatnya
senam anti stroke
dan menggali
pengetahuan audien
tentang manfaat
senam anti stroke
2. Menjelaskan tentang
manfaat senam anti
stroke 2. Mendengarkan materi
3. Menjelaskan penyuluhan yang
tentang cara disampaikan
melakukan senam 3. Memperhatikan penjelasan
anti stroke. yang disampaikan

4. Mendemonstrasikan
senam anti stroke.
4. Memperhatikan dan ikut
serta mendemonstrasikan
senam anti stroke
5. Memberi
reinforcement
5. Peserta penyuluhan
positif
menyimak dan
memperhatikan

3 Penutup (5 menit) Evaluasi :


1. Menanyakan kembali 1. Peserta penyuluhan
materi yang telah menjawab pertanyaan
disampaikan yang diajukan oleh
penyaji
2. Penyaji 2. Peserta penyuluh
menyimpulkan materi mendengarkan
yang telah kesimpulan materi yang
disampaikan disampaikan

3. Tim penyuluh
membagikan leaflet
kepada semua peserta 3. Peserta penyuluhan
penyuluhan menerima leaflet

G. Setting Tempat

Layar

Pembimbing lahan/CI Penyaji

P Meja P

P
P
P P P P
Keterangan :
: Peserta penyuluhan (pasien dan keluarga pasien)
P

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Penyaji dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan
- Tempat, media dan alat penyuluhan telah tersedia sesuai

perencanaan
2. Evaluasi Proses
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
- Peserta dapat berperan serta aktif dalam menjawab pertanyaan

yang diajukan
- Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir

dengan tertib dan kooperatif


3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
- Menyebutkan manfaat senam anti stroke
- Menyebutkan cara melakukan senam anti stroke

I. Referensi

Badan Pusat Statistik, 2010. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009.


Jakarta : Komnas lansia
Brunner, suddarth.2002. Keperawatan medikal Bedah. Jakarta: EGC
Darmodjo, 2009. Olahraga penyakit Hipertensi dan DM. Yogyakarta :
Kanisius
KEMENKES RI, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011.Jakarta
Mansjor Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius
Maryam, Siti 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika
Lampiran Materi

SENAM ANTI STROKE

I. Pengertian
senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan
dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara
sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan
keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Penelitian lain
dikemukakan oleh Werner (2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah
bentuk latihan tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancang untuk
melungkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi
serta kontrol tubuh (Hidayat, 2002)
Senam anti stroke adalah salah satu senam yang bermanfaat untuk
membantu mengurangi resiko terjadinya stroke pada seseorang yang menderita
penyakit diabetes dan hipertensi.

II. Manfaat
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan

(Adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya
terhadap bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada lanjut
usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung
maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan lemak
tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau
melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian
menunjukkan bahwa latihan/ olahraga seperti senam lansia dapat mengeliminasi
berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri
koroner dan kecelakaan (Darmojo 1999; 81).

III. Cara Melakukan Senam Kaki


1. Jalan di tempat selama 8x
2. Tepuk tangan 4x8
3. Tepuk jari 4x8
4. Tepuk jalin tangan 4x8
5. Silang ibu jari 4x8
6. Adu sisi kelingking 2x8
7. Adu sisi telunjuk 2x8
8. Ketok pergelangan 2x8
9. Ketok nadi 2x8
10. Tekan jari jari 2x8
11. Buka dan mengepal 2x8
12. Menepuk punggung tangan 4x8
13. Menepuk lengan dan bahu 4x8
14. Menepuk pinggang 2x8
15. Menepuk paha 4x8
16. Menepuk samping betis 2x8
17. Jongkok berdiri 2x8
18. Menepuk perut 2x8
19. Kaki jinjit 2x8

Anda mungkin juga menyukai