A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
E. Media
1. Lembar Balik
F. Kegiatan Penyuluhan
4. Mendemonstrasikan
senam anti stroke.
4. Memperhatikan dan ikut
serta mendemonstrasikan
senam anti stroke
5. Memberi
reinforcement
5. Peserta penyuluhan
positif
menyimak dan
memperhatikan
3. Tim penyuluh
membagikan leaflet
kepada semua peserta 3. Peserta penyuluhan
penyuluhan menerima leaflet
G. Setting Tempat
Layar
P Meja P
P
P
P P P P
Keterangan :
: Peserta penyuluhan (pasien dan keluarga pasien)
P
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Penyaji dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan
- Tempat, media dan alat penyuluhan telah tersedia sesuai
perencanaan
2. Evaluasi Proses
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
- Peserta dapat berperan serta aktif dalam menjawab pertanyaan
yang diajukan
- Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
I. Referensi
I. Pengertian
senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan
dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara
sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan
keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Penelitian lain
dikemukakan oleh Werner (2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah
bentuk latihan tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancang untuk
melungkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi
serta kontrol tubuh (Hidayat, 2002)
Senam anti stroke adalah salah satu senam yang bermanfaat untuk
membantu mengurangi resiko terjadinya stroke pada seseorang yang menderita
penyakit diabetes dan hipertensi.
II. Manfaat
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
(Adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya
terhadap bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada lanjut
usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung
maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan lemak
tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau
melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian
menunjukkan bahwa latihan/ olahraga seperti senam lansia dapat mengeliminasi
berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri
koroner dan kecelakaan (Darmojo 1999; 81).