Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM HIPERTENSI

Disampaikan Pada Penyuluhan Kesehatan


Di Lasi Mudo

Oleh:

A Z Z A H R A (183110206)

PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES PADANG
2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Senam Hipertensi
Waktu Pertemuan : 60 menit
Tanggal : 10 Mei 2020
Tempat : Rumah Warga, Lasi Mudo
Sasaran : Warga Lasi Mudo
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Presentator : Azzahra

TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Agar masyarakat terutama keluarga mengetahui dan memahami tentang bagaimana
Senam Hipertensi untuk menurunkan teknana darah penderita Hipertensi.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat mampu:
a. Menyebutkan pengertian senam
b. Menjelaskan manfaat senam
c. Menyebutkan pengertian senam hipertensi
d. Menjelaskan cara-cara senam ergonomis
e. Menyebutkan pengertian senam aerobic
f. Menjelaskan pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah

SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian senam
2. Manfaat senam
3. Pengertian senam hipertensi
4. Pengertian senam ergonomis
5. Gerakan senam ergonomis
6. Pengertian senam aerobic
7. Pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah

KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta
1. 5 menit PEMBUKAAN 1. Menjawab
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Mengemukakan
3. Apersepsi pendapat
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. 50 menit KEGIATAN INTI
1. Menyebutkan pengertian 1. Memperhatikan
senam
2. Menjelaskan manfaat senam 2. Memperhatikan
3. Menyebutkan pengertian
3. Mendengarkan
senam hipertensi
4. Pengertian senam ergonomis
4. Memperhatikan
5. Menjelaskan cara-cara senam
ergonomis
5. Memperhatikan
6. Menyebutkan pengertian
senam aerobic 6. Mengajukan pertanyaan
7. Menjelaskan pengaruh senam
7. Mengemukakan
hipertensi terhadap tekanan
pendapat
darah

8. Mendengarkan
3. 5 menit PENUTUP
1. Bersama peserta 1. Bersama- sama
menyimpulkan apa yang telah menyimpulkan
disampaikan 2. Menjawab pertanyaan
2. Evaluasi tentang senam
hipertensi dengan mengajukan 3. Memperhatikan dan
pertanyaan mendengarkan
3. Melakukan terminasi 4. Menjawab salam
4. Memberikan salam untuk
menutup pertemuan
4. 5 menit PENUTUP
5. Bersama peserta 5. Bersama- sama
menyimpulkan apa yang telah menyimpulkan
disampaikan 6. Menjawab pertanyaan
6. Evaluasi tentang scabies dan
pencegahanny dengan 7. Memperhatikan dan
mengajukan pertanyaan mendengarkan
7. Melakukan terminasi 8. Menjawab salam
8. Memberikan salam untuk
menutup pertemuan

Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

Media/ alat bantu


1. Leaflet
2. Power point

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep Senam..............................................................................................................5
a) Defenisi Senam.......................................................................................................5
b) Manfaat Senam......................................................................................................5
B. Konsep Senam Hipertensi...........................................................................................6
a) Senam Ergonomis..................................................................................................6
1. Defenisi Senam Ergonomis.............................................................................6
2. Gerakan Senam Ergonomis............................................................................7
b) Senam Aerobic........................................................................................................8
c) Pengaruh Senam Hipertensi Lansia terhadap Tekanan Darah Lansia
Hipertensi................................................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

LAMPIRAN SUMBER..........................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penderita Hipertensi makin lama makin meningkat jumlahnya. Gaya hidup modern
yang lebih menomorsatukan teknologi canggih daripada tenaga manusia, secara diet
instant dengan kandungan lemah yang tinggi dianggap sebagai salah satu penyebab
timbulnya hipertensi. Hipertensi sebenarnya bukan penyakit, tetapi merupakan
kelainan dengan gejala gangguan mekanisme regulasi tekanan darah. Hipertensi atau
tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan atas sistem peredaran darah yang
cukup banyak menganggu dan mersahkan semua kalangan masyarakat. Mengingat
pentingnya mewaspadai tekanan darah tinggi atau Hipertensi karena dapat mematikan
seorang penderita hipertensi setiap saat, amak perlu melakukan pencegahan agar
serangan hipertensi dapat diketahui atau dirasakan bagi pendetita hipertensi dengan
cara melakukan latihan jasmani atau Senam Hipertensi.

B. Tujuan
Agar Mahasiswa dapat melakukan kegiatan Senam Hipertensi bagi penderita
Hipertensi agar dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Senam
a) Defenisi Senam
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan tertarah serta
terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan
tersebut.
Senam berasal dari bahasa Yunani gymnastic (gymnos) yang berarti
telanjang, dimana pada zaman tersebut orang yang melakukan senam harus
telanjang, dengan maksud agar keleluasaan gerak dan pertumbuhan badan
yang dilatih dapat terpantau (Suroto,2004).
b) Manfaat Senam
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat
untuk meghambat proses degeneratif atau penuaan. Senam ini sangat
dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pralansia (45 th) dan usia
lansia (65 th keatas). Orang melakukan senam secara teratur akan
mendapatkan kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur
kekuatan otot, kelenturan persendian, kelincahan gerak, dan keluwesan.
Menurut Jubaidi di dalam buku Muhammadun (2010) senam memiliki
beberapa manfaat bagi para lansia yaitu :
1) Mmpertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik
2) Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak
3) Membentuk sikap dan gerak
4) Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia
5) Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan,
ketahanan, keluwesan dan kecepatan)
6) Membentuk berbagai sikap kejiwaan (membentuk keberanian,
kepercayaan diri, dan kesanggupan bekerja sama)
7) Memberikan rangsangan bagi saraf-saraf yang lemah
8) Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan
masyarakat.

B. Konsep Senam Hipertensi


Senam Hipertensi merupakan senam atau olahraga yang diperuntukan untuk
para penderita hipertensi yang manfaatnya untuk menurunkan tekanan darah
penderita hipertensi.
Manfaat olahraga untu mencegah penyakit jantung telah dibuktikan oleh
sekelompok peneliti di Swiss yang mengungkapkan bahwa bila rutin melakukan
olahraga dapat mempercepat pemulihan dan pencegahan lebih lanjut dari serangan
jantung. Hal tersebut dikarenakan fungsi pembuluh darah mengalami peningkatan
pada orang yang berolahraga, tak peduli apa pun jenis olah raga yang mereka
jalani. Dengan berolahraga maka kmampuan jantung untuk memompa darah juga
semakin meningkat sehingga dapat mencegah penyakit jantung (Sutaryo, 2010).
Jenis olahraga yang efektif menurunkan tekanan darah adalah senam aerobik
dengan intensitas rendah dan itensitas sedang. Salah satu contohnya, jalan kaki
cepat dan senam. Frekuensi latihannya 3-5 kali seminggu, dengan lama latihan 20-
60 menit sekali latihan. Latihan olahraga juga menyebabkan aktivitas syaraf,
reseptor hormon dan produksi hormon-hormon tertentu menurun (Anonim, 2002).

a. Senam Ergonomis
1. Defenisi Senan Ergonomis
Pencipta senam Ergonomis adalah Madyo Wratongso MM dari Indonesian
Ergonomic Gym & Health Care senam yang bersumber dari gerakan sholat
yang sangat bermanfaat untuk mencegah dan memulihkan berbagai macam
penyakit. Nabi SAW, bersabda bangun dan shalatlah karena sesungguhnya di
dalam shlat itu terdapat obat ( HR ibn Majah ).
Ketika melakukan gerakan shalat akan mempengaruhi maksimal suplai
oksigen murni dan elektrolit dalam darah melalui pembuluh darah pada leher,
otak, telinga, mata, wajah, dan hidung. Oksigen yang maksimal membuka
pembuluh darah halus dan sistem saraf, mengaktifkan sistem keringat pada
tubuh, melenturkan ruas tulang, gula darah, asam urat, membakar kolesterol
( Wartongso, 2015 ). Senam Ergonomis adalah senam yang gerakannya sesuai
dengan susunan fungsi fisiologis tubuh. Tubuh akan sendirinya terpelihara
homeostatisnya dan tetap dalam keadaan bugar ( Idealita, 2013 ). Senam
ergonomis adalah senam yang bermanfaat untuk pemeliharaan kesehatan yang
terdiri dari 5 gerakan yaitu berdiri tegak memutar lengan, kebelakang dengan
posisi jinjit, membungkuk, sujud dan tidur terlentang dengan posisi kaki
dilipat dengan lengan diatas kepala dan bertumpu pada punggung kaki
( Wratongso, 2015 ).
2. Gerakan Senam Ergonomis
Gerakan Senam Ergonomis memiliki 5 tahap dengan tambahan gerakan
pembuka yaitu gerakan berdiri sempurna, pertama lapang dada, gerakan kedua
tunduk syukur, gerakan ketiga tunduk perkasa, gerkan ke empat pembakaran
kemudian gerkan kelima berbaring pasrah. Kelima gerakan senam ergonomis
mempunyai manfaat masing-masing. Manfaat dari gerakan pembuka ini
adalah ketika berdiri sempurna maka seluruh syaraf menjadi satu titik pada
pengendaliannya di otak dipadukan saat itu tujuan yang sama, berat tubuh
ditumpukan dengan pembagian yang sama. Posisi demikianmembuat
punggung lurus dan seluruh organ dalam posisi normal. Postur yang salah
dalam aktivitas sehari-hari diperbiki saat itu ( Wratongso, 2015 ).
Gerakan Lapang Dada yaitu dari posisi berdiri sempurna kedua tangan
menjuntai kebawah gerakan ini dilakuan 40 kali putaran, setiap putaran kira-
kira 4 detik, kemudian istirahat 3 menit untuk menuju gerakan selanjutnya.
Manfaat gerakan ini adalah sirkulas oksigen yang cukup sehingga tubuh
menjadi segar dan ada tambahan energi ( Sagiran, 2012 ).
Gerakan Tunduk Syukur dimulai dengan mengangkat tangan lurus keatas,
kemudian badan membungkuk, tangan kemudian meraih mata kaki, posisi
kaki tetap seperti semula. Gerakan tunduk sykur ini dilakukan 5 kali. Manfaat
dari gerakan ini adalah memasok oksigen ke otak kemudian memposisikan
tulang punggung supaya tegak. Gerakan ini akan melonggarkan otot-otot
punggung bagian bawah paha dan betis ( Sagoran, 2014 ).
Gerakan Duduk Perkasa, gerakan dilakukan 5 kali dalam 35 detik. Manfaatnya
adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan keperksaan
mengontrol tekanan darah tinggi serta menambah elastisitas tulang itu sendiri.
Gerakan ini membantu juga yang sulit buang air besar karena pencernaan akan
terbantu. Duduk Perkasa ini menghilangkan egois, kesombongan serta
meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah SWT ( Wratongso,
2015 ).
Gerakan Duduk Pembakaran dari gerakan sebelumnya, kedua telapak kaki
dihamparkan kebelakang sehingga kita duduk beralaskan telapak kaki. Mulai
gerakan seperti akan sujud tetapi kepala mendongkak, pandangan kedepan,
dan dagu hampir menyentuh lantai. Setelah bebrapa saat ( satu tahanan nafas )
kemudian kembali ke posisi duduk pembakar. Pernafasaan sesaat sebelum
mamulai gerakan akan sujud ambil nafas dalam. Nafas dibuang saat kembali
ke posisi duduk. Segera ambil nafas baru 3-4 kali seelum melanjutkan
gerakan. Gerakan ke 5 ini dilakukan 5 kali. Manfaatnya untuk memperkuat
otot pinggang dan memperkuat ginjal, gerakan ini sebaiknya dilakukan setiap
saat misalnya nonton televisi ( Sagiran, 2012 ).
Gerakan Berbaring Pasrah setelah posisi kaki duduk pembakaran dilanjutkan
berbaring pasrah. Punggug menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus diatas
kepala, nafas rileks dan dirasakan ( nafas dada ) pert kecil. Gerakan dilakuan
minimal 5 menit jangan terlalu memaksakan diri, baik rebahannya maupun
bangunnya. Manfaat untuk memperkuat oto oto bagian bawah dan bermanfaat
untuk diet ( Wratongso, 2015 ).

b. Senam Aerobik
Latihan olahraga yang dilakukan agar dapat berpengaruh terhadap efisiensi
kerja jantung, sebaiknya latihan berada pada intensitas sedang yaitu denyut
jantung 150-170 per menit. Intensitas sedang kurang lebih sama dengan 70-
80% dari kapasitas aerobik maksimal. Berdasarkan analisis data penelitian
membuktikan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan latihan senam
aerobik low impact terhadap penderita Hipertensi.
Hasil penelitian membuktikan bahwa latihan Senam Aerobik low impact
mampu menurunkan secara signifikan tekanan darah pada penderita
Hipertensi. Senam Aerobik low impact mempunyai pengaruh yang besar
terhadap tubuh, khususnya terhadap daya tahan paru-jantung. Pengruh seketika
disebut respon dan pengaruh jangka panjang akibat latihan teratur disebut
adaptasi. Efek olahraga terhadap pembuluh darah adalah, pembuluh darah
akan melebar (vasodilatasi), saraf simpatis dan parasimpatis pembuluh darah
akan didekatnya, panas tubuh akan melebarkan pembuluh darah, dan elastisitas
dinding pembuluh darah yang baik (khususnya pada olahraga yang bersifat
aerob) terjadi pada tubuh.
Setelah mengikuti latihan senam dengan intensitas yang sedang denyut nadi
menjadi lebih rendah dan tekanan darah menjadi berkurang, minimal ada
penurunan tekanan darah, meskipun belum maksimal. Diharapkan setelah
mengikuti latihan senam ini, para penderita hipertensi dapat lebih mengurangi
kenaikan tekanan darah, darah lebih dapat meminimalisasi terjadinya serangan
jantung dan hipertensi setiap harinya.
1) Respon dan Adaptasi Jantung terhadap Senam Jantung Sehat Indonseia
Senam Aerobik low impact merupakan olahraga aerobic yang mempunyai
pengaruh menurunkan denyut jantung istirahat, sehingga jumlah darah yang
dikeluarkan setiap denyut jantung bertambah. Hal tersebut disebabkan karena
ruang jantung bertambah besar dan otot jantung bertambah kuat. Kepadatan
kapiler (pembuluh darah kecil) di otot jantung bertambah demikian pula degan
elastisitas pembuluh darah koroner. Penambahan elastisitas pembuluh darah
tidak hanya terjadi di pembuluh jantung, namun disemua pembuluh darah
(Woerjati Soekarno, 1996).
2) Respons dan Adaptasi Sistem Pernafasan terhadap Senam Aerobik low impact
Irama pernafasan berubah sebelum,selama, dan setelah latihan dimulai. Segera
terjadi kenaikan venilasi hebat, sampai sampai mencapai titik tertentu. Segera
setelah latihan berakhir, ventilasi kembali ke nilai isirahat. Frekuensi
pernafasan orang terlatih lebih sedikit dibanding dengan orang tidak terlatih.
Penurunan frekuensi ini diimbangi dengan dalamnya pernapasan pada orang
terlatih (Woerjati Soekarno,1996).

c. Pengaruh Senam Hipertensi Lansia terhadap Tekanan Darah Lansia


Hipertensi

Berdasarkan uju statistk dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh senam


hipertensi lansia terhadap tekanan darah lansia hipertensi. Hal ini berarti
setelah dilakukan senam hipertensi tekanan darah lansia mengalami penurunan
dibandingkan sebelum melakukan senam hipertensi lansia. Hasil penelitian
sesuai dengan teori (Sylvia, 2003), bahwa senam hipertensi lansia adalah
olahraga yang disusun dengan selalu mengutamaan kemampuan jantung,
gerakan otot besar, dan kelenturan send, serta memasukan oksigen sebanyak
mungkin. Elain meningkatnya perasaan sehat dan kemampuan untuk
mengatasi stress keuntungan lain dari senam jantung teratur adalah menurunya
tekanan darah, berkurangnya obesitas, berkurangnya frekuensi saat istirahat
dan menurunya resistensi insuin.
Analisa senam hipertensi lansia sesuai denga teroi yang dikemukakan oleh
( Maryam, 2008 ) pada usia lanjut kekuatan mesin pompa jantung berkurang.
Berbagai pembuluh darah penting khusus di jantung dan di otak mengalami
kekakuan. Dengan latihan fisik atau senam dapat membantu kekutan pompa
jantung bertambah karena otot jantung pada orang yang rutin berolahraga sangat
kuat sehingga otot jantung pada individu tersebut berkontraksi lebih sedikit
daripada otot jantung individu yang jarang berolahraga, karena olahraga dapat
menyebabkan penurunan denyut jantung dan olah raga juga menurunkan Cardiac
Output, yang akhirnya dapat menurunan tekanan darah sesuai dengan tori yang di
kemukan oleh ( Smeltzer, 2012 ), sehingga aliran darah bisa kembali lancar. Jika
dilakukan secara teratur akan memberikan dampak yang baik bagi lansia terhadap
teknan darahnya.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Penderita Hipertensi, penurunan tekanan darah akan terjadi secara nyata
jika olahraga aerobik dilakuan secara berulang-ulang. Oleh karenanya, latihan
olahraga secara teratur akan dapar menurunkan tekanan darah. Dari hasil
penelitian, penderita hipertensi tingkat ringan yang melakukan latihan senam
aerobik secara teratur dan cukup takarannya, tekanan darah sistoliknya dapat
turun 0-4 mmHg dan Diastoliknya turun 0-5 mmHg.
Senam Egonomis dengan musik Asmaul Husna juga dapat memperbaiki
tekanan darah para penderita Hipertensi. Jika melakukan Senam Ergonomis
dengan teratur dan rutin maka dapat menurunkan tekanan darah para penderita
hipertensi.

B. Saran
Untuk mengurangi tekanan darah para penderita Hipertensi lakukan lah
senam-senam yang telah diuraikan diatas agar dapat menurunkan tekanan
darahnya.
Senam-senam yang telah diuraikan diatas bisa juga dilakukan oleh semua
orang hipertensi maupun tidak Hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal.Cerika Rismayanthi. 2011. Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
Melalui Senam Aerobic Low Impact. FIK.UNY

Jurnal. Totok Hernawan. 2017. Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi Di Panti Wreda Darma Bhakti Kelurahan Pajang
Surakarta. FIK.UMS

Jurnal. Ni Putu Sumartini. 2019. Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Terhadap Tekanan
Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesma Cakra Negara Kelurahan
Turida. Jurusan Keperawatan.Poltekkes Mataram.

Jurnal. Trisnanto. Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi. STIKes Satria Bhakti.

EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan senam hipertensi ?
2. Coba jelaskan pengertian senam ergonomis!
3. Coba jelaskan bagaimana gerakan senam ergonomis!
4. Berapa kali seminggu sebaiknya kita malakukan senam ?
5. Apa pengaruh senam terhadap tekanan darah ?

Anda mungkin juga menyukai