Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “
Kerusakan Lingkungan” Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan
refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Tujuan
1. bagaimana cara mengatasi terjadinya kerusakan lingkungan.
2. mengetahui Factor-faktor penyebab kerusakan lingkungan.
3. mengetahuhi Kerusakan llingkungan yang sering terjadi pada lingkungan sekitar.
4. mengetahui dampak dari kerusakan lingkungan.
5. mengetahui cara mencegah kerusakan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, sepeti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan
kian berkurangnya jenis jenis ikan tertentu didaerah perairan. Terlebih lagi jika menggunakan
bahan peledak, tidak hanya ikan yang mati tetapi larva dan ikan kecil lainnya ikut mati.
c. Tekhnologi dan industry
Penggunaan traktor memang mempermudah dan mempercepat pembajakan sawah, namun
ada hal lain yang terbawa seperti sisa bahan bakar, buangan oli, dsb. Hal tersebut biasa
merusak lingkungan.
Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya terumbu karang,
terumbu karang yang memanjang di lautan adalah keajaiban bawah air dengan warna yang
berpendar berbentuk fantastis telah dicampur tangani oleh tangan-tangan kotor manusia.
Berbagai macam tekanan termasuk lumpur akibat penggundulan hutan dan polusi pantai
akibat padatnya pengunjung pantai, yang mencekik mereka, dan pengambilan berlebihan oleh
para pencari karang, nelayan, dan turis yang merusak dan mengurasnya.
Manfaat terumbu karang:
a. Sebagai tempat wisata
b. Organisme-organisme terumbu karang lainnya menghasilkan bahan-bahan kimia yang
bermanfaat untuk penelitian kanker dan AIDS.
c. Bunga-bunga karang itu sendiri menghasilkan suatu pelindung matahari alamiah,
d. Kerangkanya yang terbuat dari kapur dan berlubang lubang itu mengandung kemungkinan
untuk dijadikan bahan cangkokan tulang manusia.
e. Terumbu karang memberikan pelayanan tidak terhingga dengan melindungi tanah-tanah di
dekat pantai dari kekuatan-kekuatan erosi laut.
f. Sebagai sumber penghasilan para nelayan berskala kecil sangat tergantung pada terumbu
karang dunia untuk mencari nafkah mereka maupun makanan sehari-hari.
3. Kerusakan hutan
Bencana banjir datang saat musim penghujan. Air yang meluap dari sungai sampai
terkena banjir merugikan harta bahkan jiwa. Masalah yang datang ketika kemarau adalah
kekeringan, semua masalah itu terjadi karena kerusakan hutan. Hutan yang masih alami
mempunyai pohon-pohon yang lebat dan perakaran yang baik dapat menyerap air ketika
hujan datang dan menyimpannya dalam tanah di celah-celah perakaran, secara perlahan
melepasnya melalui aliran sungai. Fungsi hutan dalam mengendalikan fluktuasi debit air
sungai sehingga saat hujan lebat tidak lebat dan pada saat kemarau tidak kekeringan.
Hutan berfungsi dalam proses hydro-orologis mengatur tata air dan menjaga
ketersediaan air bagi makhluk hidup.”Kerusakan hutan adalah berkurangnya luasan areal
hutan Karena kerusakan ekosistem hutan”, pengertian ini sering juga disebut degradasi
hutan.
4. Pencemaran
Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau komponen lain
ke dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu.
Macam-macam pencemaran lingkungan:
1. Pencemaran air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya, merugikan atau
tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang cukup besar. Pencemaran air
dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung terutama disebabkan oleh efluen atau
limbah buangan dalam bentuk cairan dari kegiatan industry, pertanian dan rumah tangga.
ementara itu pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena adanya rembesan zat-zat
kimia beracun dan berbahaya dari timbunan limbah industry, pertanian, dan rumah tangga
kedalam perairan terbuka serta air dalam tanah.
2. Pencemaran udara
1. Asap
Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang berasal dari
pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau dirumah-rumah. Di
dalam tar mengandung terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker.
2. Kabut asap
Kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan iklim tertentu. Kabut
asap mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusakkan tumbuhan. Kabu asap terbentuk
ketika cahaya matahari dan ozon di udara bereaksi dengan oksida nitrogen serta hidrokarbon
dari gas buangan kendaraan bermotor.
3. Karbon monoksida
Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup, karbon monoksida
berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk senyawa yang stabil yaitu
karboksihemoglobin (HbCO).
4. Karbon Dioksida
Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Gas karbon
dioksida yang ada di udara selain berasal dari proses alam, seperti respirasi makhluk hidup,
dekomposisi bahan organik, fermentasi, pelapukan batuan, dan pengaruh magma di
permukaan tanah, juga berasal dari bekas pembakaran manusia.
3. Pencemaran tanah
Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-mineral yang
terkandung dalm tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. Yang dimaksud dengan
pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industry dan penggunaan
pestisida yang berlebihan pada tanah. Pestisida adalah subtansi yang digunakan untuk
memngontrol organisme yang mengganggu tanaman hasil usaha manusia yang terlibat dalam
penyebaran penyakit.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kerusakan lingkungan hidup banyak disebabkan oleh manusia karena kurangnya
kesadaran mereka akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup, wacana diatas
menggambarkan bahwa bumi sudah jauh dari hijaunya lingkungan hidup, partisipasi
masyarakat dalam menanggulangi kerusakan lingkungan masih sangat minim. Masyarakat
masih sebagai obyek program/kegiatan pemerintah. Partisipasi telah dimulai pada lingkup
lingkungan setempat yang dilaksanakan secara spontan. Tingkat partisipasi dilakukan di
lingkuungan setempat dan kebijakan pemerintah daerah tentang penanggulangan kerusakan
sangat kurang.
3.2 Saran
Untuk menantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan diperluan kesadaran
masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan, adanya penegakan hukum pada
masyarakat yang sewenang-wenang merusak lingkungan, serta kerjasama dengan pihak yang
terlibat.
DAFTAR PUSTAKA