Anda di halaman 1dari 19

PENYULUHAN

PANCA USAHA KESEHATAN JANTUNG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PANCA USAHA KESEHATAN JANTUNG
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh:
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
STIKES BANYUWANGI

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan,

(......................................)

(..........................................)

Kepala Ruangan

(...........................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PANCA USAHA KESEHATAN JANTUNG

Topik :  Panca Usaha Kesehatan Jantung


Sasaran : Keluarga pasien di ruang CVCU RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Kamis, 05 Maret 2020
Waktu : 10.00 -10.30 WIB
Tempat : Gedung IPJT Lt.2

A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner termasuk ke dalam kelompok penyakit kardiovaskuler,
dimana penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di negara dengan
pendapatan rendah dan menengah seperti Indonesia (Delima, Mihardja dan Siswoyo,
2009). Menurut World Health Organization (WHO, 2013) kematian akibat penyakit
kardiovaskuler mencapai 17,1 juta orang per tahun. Penyakit kardiovaskuar diantaranya
penyakit jantung koroner dan stoke menjadi urutan pertama dalam daftar penyakit kronis
di dunia. Di Indonesia sendiri prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan
wawancara terdiagnosis oleh dokter sebesar 0,5% sedangkan berdasarkan terdiagnosis
atau gejala sebesar 1,5% (Riskesdas, 2013).
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi sangat penting
terutama untuk manusia. Salah satu fungsi jantung yaitu memompa dan mengalirkan
darah yang berisikan oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh. Seiring dengan
bertambahnya usia seseorang, pola makan salah, gaya hidup tidak sehat, kurangnya
aktivitas akan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Hal itu akan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan fungsi jantung. Kemampuan fungsi jantung akan
terus menerus menurun yang kemudian dapat menimbulkan penyakit jantung koroner
(Wiarto, 2014).
Melihat permasalahan diatas maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh
darah melalui program panca usaha kesehatan jantung yang diaplikasikan dalam bentuk
kegiatan promotif, preventif dan rehabilitatif yaitu dengan seimbangkan gizi, enyahkan
rokok, hadapi stres, atasi tekanan darah, dan teratur berolahraga.

B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu mengerti dan
memahami tentang panca usaha kesehatan jantung.
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian panca usaha kesehatan jantung
2. Menjelaskan tujuan panca usaha kesehatan jantung
3. Menjelaskan prinsip-prinsip panca usaha kesehatan jantung

D. Materi
(Terlampir)

E. Sasaran
Keluarga pasien di ruang CVCU RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

F. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat penyuluhan adalah sebagai berikut:
Waktu : Kamis, 05 Maret 2020
Pukul : 10.00-10.30 WIB
Tempat : Gedung IPJT Lt.2

G. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

H. MEDIA
1. Leaflet
2. Power point

I. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menjelaskan maksud 3. Mendengarkan dan
dan tujuan penyuluhan memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu 4. Meyetujui kontrak waktu
5. Mengutarakan
5. Menggali pengetahuan pengetahuan tentang
audiens tentang panca panca kesehatan jantung
usaha kesehatan jantung
6. Mendengarkan
6. Memberikan apresiasi
kepada audiens yang
telah menjawab
pertanyaan
2. Pelaksanaan 15 menit Menjelaskan tentang: Mendengarkan dan
a. Penyajian a. Pengertian panca memperhatikan penjelasan
usaha kesehatan penyuluh
jantung
b. Tujuan panca usaha
kesehatan jantung
c. Prinsip-prinsip anca
usaha kesehatan
jantung
b. Diskusi 5 menit a. Memberikan 1.Menanyakan materi yang
kesempatan audiens belum di mengerti
untuk bertanya 2. Mendengrkan
tentang materi 3.Mendengarkan dan
penyuluhan yang memperhatikan
belum di mengerti
b. Memberi apresiasi
kepada audiens yang
bertanya
c. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh audiens
c.Evaluasi 3 menit 1. Memberikan 1. Menjawab pertanyaan
pertanyaan kepada yang diberikan penyuluh
audiens tentang apa
yang sudah dijelaskan 2. Mendengarkan
2. Memberikan apresiasi
kepada audiens yang
telah mampu mejawab
pertanyaan

3. Penutup 5 2. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan


penyuluhan kepada 2. Menjawab salam
audiens tentang apa
yang sudah dijelaskan
3. Menutup penyuluhan
dengan mengucapkan
terima kasih dan
salam
4. Memberikan absen
peserta
5. Membagikan leaflet

J. Pengorganisasian

1. Penyaji : Maria Tersita Loi Lewa


2. Moderator : Adrianus Pake Yada
3. Fasilitator : Rosliani S. Dangga + Univ banyuwangi
4. Observer : Dorkas T. Wini

K. Uraian Tugas
1. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
sasaran
- Menjelaskan tujuan dan materi yang akan diberikan
- Menyepakati kontrak waktu
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
2. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Mengeksplorepengetahuan sasaran tentang mengenal gangguan jiwa dalam
masyarakat
- Menjelaskan tentang mengenal gangguan jiwa dalam masyarakat
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif sasaran
3. Fasilitator
- Menjalankan absensi penyuluhan dan mengawasi proses penyuluhan
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika
ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
4. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
5. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.
L. Setting Tempat

M. Kriteria Evaluasi Keterangan :


: Penyaji & Moderator
a. Struktural
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan : Fasilitator
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang IPJT Lt.2
: Observer
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari sebelumnya
(Satuan Acara Penyuluhan)
: Peserta

4) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum


penyuluhan selesai
b. Proses
1) Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan
2) Peserta bertanya tentang materi penyuluhan
3) Peserta antusis mengikuti rangkaian kegiatan sampai selesai
4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Hasil
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengertii dan
memahami tentang:
1) Panca usaha kesehatan jantung
2) Tujuan panca usaha kesehatan jantung
3) Prinsi-prinsip panca usaha kesehatan jantung

Lampiran Materi.
PANCA USAHA KESEHATAN JANTUNG
A. Pengertian
Panca Usaha Kesehatan Jantung adalah lima faktor yang bisa menjadi
pedoman tentang bagaimana merawat kesehatan jantung sejak dini. S.E.H.A.T
merupakan akronim dari Lima Langkah Jantung Sehat yang diaplikasikan dalam bentuk
kegiatan promotif, preventif dan rehabilitative. Panca usaha kesehatan jantung itu
sendiri yaitu seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hadapi stres, atasi tekanan darah, dan
teratur berolahraga ( Yayasan Jantung Indonesia, 2016)

B. Tujuan Panca Usaha Kesehatan Jantung


Agar masyarakat lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan untuk
mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. Panca usaha kesehatan jantung
hendaknya disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia ( Yayasan Jantung
Indonesia, 2016)

C. Prinsip-prinsip panca usaha kesehatan jantung


S.E.H.A.T merupakan akronim dari Lima Langkah Jantung Sehat yang diaplikasikan
dalam bentuk kegiatan promotif, preventif dan rehabilitative yaitu:
1. Seimbangkan Gizi
Dalam upaya mengurangi risiko dan menunjang proses penyembuhan penyakit
degeneratif termasuk penyakit jantung dan pembuluh darah, peranan pola makan
sehat dan gizi seimbang sangat penting. Pengaturan pola makan bagi
pengendalian penderita jantung dapat dilakukan dengan mengikuti Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) melalui empat cara :
a. Konsumsi Makanan Beranekaragam.
Makan makanan beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan,
karena tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang
dibutuhkan seseorang untuk tumbuh kembang menjadi sehat dan produktif.
Makanan anekaragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga,
zat pembangun, dan zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga seprti beras,
jagung, gandum, roti, dan ubi, menghasilkan energy untuk aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan seseorang berasal dari bahan makanan nabati
seperti kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan
adalah ikan, ayam, susu serta hasil olahannya. Makanan sumber zat pengatur
adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung
berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya
fungsi organ tubuh.
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi
minimal harus berasal dari setiap satu jenis makanan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur. Prinsip idealnya setiap kali makanan, hidangan
tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayur
dan buah). Dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam termasuk
sumber makanan berserat cukup (25 gram/hari) seperti padi-padian, kacang-
kacangan, sayur dan buah-buahan dapat mencegah atau memperkecil
terjadinya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung.
b. Konsumsi Makanan sesuai Kebutuhan Tubuh.
Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi. Konsumsi
energi yang melebihi mengakibatkan kenaikan berat badan, energi yang
berlebih disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan tubuh lain. Apabila
keadaan ini berlanjut akan menyebabkan obesitas disertai berbagi gangguan
kesehatan seperti penyakit hipertensi, penyakit diabetes melitus, penyakit
jantung, dll. Kecukupan masukan energi bagi seseorang ditandai oleh berat
badan yang normal. Berat badan merupakan petunjuk yang baik untuk
mengetahui keadaan gizi dan kesehatan karena itu lakukan penimbangan
berat badan secara teratur.
Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Sumber karbohidrat komplek adalah padi-padian,ubi, jagung, singkong, sagu,
dll. Batasi sumber karbohidrat sederhana seperti gula sampai dengan 3 – 4
sdm/hari, karena konsumsi gula yang berlebih akan menyebabkan konsumsi
energi yang berlebih dan disimpan dalam jaringan tubuh sebagi lemak,
akumulasi dalam waktu lama mengakibatkan obesitas.
c. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energi.
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk
meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E,
dan K, serta menambah lezatnya hidangan.
Ditinjau dari kemudahan proses pencernaan, lemak terbagi 3 golongan
yaitu lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang paling
mudah dicerna, lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang
mudah dicerna, dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh yang sulit
dicerna.
Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh
tunggal umumnya berasal dari makanan nabati, kecuali minyak kelapa .
makanan sumber asam lemak jenuh umumnya berasal dari hewan.
Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Namun
membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung
koroner, karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak
omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding
pembuluh darah.
d. Konsumsi makanan rendah garam dan Tinggi Kalium.
Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram (1 sendok
teh) per hari. Konsumsi natrium yang berlebih terutama yang berasal dari
garam dan sumber lain seperti produk susu dan bahan makanan yang
diawetkan dengan garam merupakan pemicu timbulnya penyakit tekanan
darah tinggi yang merupakan risiko untuk penyakit jantung.
Berbeda halnya dengan natrium, kalium (potassium) merupakan ion
utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari
natrium. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di
dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian
ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah.
Dengan demikian, konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium.
Rasio konsumsi natrium dan kalium yang dianjurkan adalah 1:1. Sumber
kalium yang baik adalah buah-buahan, seperti pisang, jeruk, dan lain-lain.
Secara alami, banyak bahan pangan yang memiliki kandungan kalium dengan
rasio lebih tinggi dibandingkan dengan natrium. Rasio tersebut kemudian
menjadi terbalik akibat proses pengolahan yang banyak menambahkan garam
ke dalamnya menyebabkan tingginya kadar natrium di dalam bahan, sehingga
cenderung menaikkan tekanan darah.
e. Hindari Minum Minuman Beralkohol.
Minuman beralkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak
mengandung zat gizi lain. Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat
menghambat proses penyerapan zat gizi dan menghilangkan zat-zat gizi dari
makanan yang dikonsumsi yang penting bagi tubuh sehingga menyebabkan
peminum alkohol dapat menderita kurang gizi. Selain itu itu juga menyebabkan
penyakit gangguan hati, kerusakan saraf otak dan jaringan di dalam tubuh.
2. Enyahkan rokok
Merokok merupakan faktor risiko yang sangat kuat untuk terjadinya Penyakit
Jantung Koroner (PJK). Di USA lebih dari 62.000 orang meninggal karena penyakit
jantung yang disebabkan karena mereka adalah perokok pasif. Merokok dapat
meningkatkan risiko 2x lipat terkena risiko stroke, PJK, dan impoten, risiko 3x lipat
meninggal karena PJK yang tidak terdiagnosis, lebih dari 3x lipat meningkatkan risiko
terkena penyakit pembuluh darah perifer (PDP), 4x lipat meningkatkan risiko terkena
aortic aneurism. Hasil penelitian Framingham menyimpulkan bahwa risiko kematian
kardiovaskuler menurun sekitar 24% hanya dengan menghentikan kebiasaan
merokok di daerah itu (Depkes RI, 2007). Angka morbiditas dan mortalitas akibat
PJK pada perokok jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bukan perokok. Hasil studi
Framingham yang menyatakan bahwa kematian mendadak 10x lebih banyak pada
pria perokok dibandingkan dengan pria bukan perokok. Dan empat setengah kali
lebih banyak pada wanita perokok dibandingkan dengan wanita bukan perokok.
Menurut Siswantoro (1992) dalam Hariri (1997), klasifikasi perokok berdasarkan
jumlah batang rokok yang dihisap yaitu:
1. Perokok ringan, jika merokok 1-10 batang rokok per hari
2. Perokok sedang, jika merokok 11- 20 batang rokok per hari
3. Perokok berat, jika lebih dari 20 batang rokok per hari
Merokok berhubungan dengan rendahnya kadar kolesterol HDL dalam darah
sehingga dapat meningkatkan risiko terkena PJK. Berdasarkan beberapa hasil
penelitian diketahui bahwa merokok menigkatkan risiko terkena PJK dan penyakit
kardiovaskular lain, disebabkan oleh:
 Nikotin dalam rokok menyebabkan mobilisasi katekolamin yang dapat
menambahkan reaksi trombosit dan menyebabkan kerusakan pada
dinding arteri, sedangkan glikoprotein tembakau dapat menimbulkan
reaksi hipersensitif dinding arteri. Nikotin memacu pengeluaran zat-zat
seperti adrenalin. Zat ini merangsang denyut jantung dan tekanan darah.
Nikotin meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung dengan variasi
mekanisme sebagai berikut :
1. Merangsang untuk melepaskan norepineprin melalui saraf adrenergi
dan meningkatkan catecholamine yang dikeluarkan oleh adrenal
2. Merangsang demoreseptor di arteri carotis dan aorta bodies dalam
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
3. Secara langsung otot jantung mempunyai efek indropik positif dan
efek chronotropik.
 Asap rokok mengandung karbonmonoksida (CO) yang mempunyai
kemampuan lebih kuat daripada sel darah merah untuk mengikat
oksigen, sehingga menurunkan kapasitas sel darah merah untuk
membawa oksigen ke jaringan termasuk jantung sehingga dapat
menyebabkan hipoksia jaringan arteri.
 Merokok dapat menyembunyikan angina yaitu sakit di dada yang dapat
memberi sinyal adanya sakit jantung.
Merokok juga berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Zat-zat kimia beracun seperti
nikotin dan karbonmonoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran
darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, mengakibatkan proses
aterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Pada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat
antara kebiasaan merokok dengan adanya aterosklerosis pada seluruh pembuluh
darah. Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko
kerusakan pada pembuluh darah arteri.

3. Hadapi dan atasi Stress


Stres tidak selalu buruk. Stres merupakan cara tubuh melindungi diri dari
bahaya sehingga membuat kita tetap fokus, aktif, dan selalu waspada. Meski begitu,
jangan biarkan stres terlalu lama menumpuk dalam pikiran. Pasalnya, stres berat yang
berangsur makin menumpuk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pada dasarnya, stres bukanlah penyebab langsung dari penyakit jantung.
Hanya saja, orang yang memiliki stres memang cenderung rentan mengalami penyakit
jantung, khususnya serangan jantung atau gagal jantung. Tetapi, belum tentu juga
stres akan langsung mengakibatkan penyakit jantung. Jika dibiarkan terus menumpuk
dan tidak ditangani, stres berat barulah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung:
a. Saat stres tekanan darah meningkat
Stres yang Anda alami akan meningkatkan tekanan darah. Jika stres
diatasi, maka tekanan darah akan kembali normal dan tak berdampak apapun
ke tubuh. Namun, jika stres tak kunjung hilang dan malah semakin menjadi-
jadi, maka tekanan darah akan tetap tinggi.
Tekanan darah yang tinggi ini yang kemudian menyebabkan seseorang
berisiko terkena penyakit jantung. Ketika tekanan darah tinggi, maka aliran
darah tidak lancar, sehingga bisa saja menimbulkan gangguan pada kerja
jantung.
Berbagai penelitian telah menyatakan bahwa tekanan darah tinggi
adalah salah satu faktor risiko dari serangan jantung, gagal jantung, bahkan
stroke.
b. Bikin mulut ingin selalu ngunyah, bahkan di saat kenyang
Banyak orang yang mengalami stres berkepanjangan justru menjadikan
makanan sebagai pelariannya. Selain itu, terbukti juga jika stres bisa bikin
nafsu makan meningkat. Hal ini terkait dengan tingginya hormon kortisol ketika
stres terjadi.
Hormon ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan nafsu makan,
sehingga membuatnya makan berlebihan dan tak terkendali. Makanan-
makanan tersebut tentu melebihi kebutuhan tubuh dan menyebabkan
tumpukan lemak semakin banyak. Nah, tumpukan lemak ini yang akan
membuat seseorang terserang penyakit jantung. Lemak dapat membuat
pembuluh darah tersumbat dan akhirnya aliran darah tidak lancar. Kemudian,
fungsi jantung pun terganggu.
c. Tidak ada gairah untuk melakukan aktivitas lain
Kalau sedang merasa stres, pasti malas untuk melakukan kegiatan lain.
Rasanya murung dan sedih saja seharian. Kondisi ini membuat tidak
melakukan aktivitas fisik apapun. Kalau hanya dilakukan sehari saja, tidak apa.
Tetapi, jika kondisi ini selama seminggu saja terjadi, maka selama satu minggu
tersebut tidak melakukan aktivitas fisik. Jangan heran kalau nanti berat badan
melonjak saat ditimbang. Sebab, gaya hidup sedentari atau tidak melakukan
aktivitas fisik sama sekali hanya akan membuat timbunan lemak tubuh semakin
banyak. Dan lagi-lagi, lemak memiliki kemampuan untuk menyumbat aliran
darah Anda dan akhirnya jantung tidak bisa memompa darah dengan baik.
d. Cenderung mencari pelarian dengan melakukan kebiasaan buruk
Tak hanya makanan, orang yang mengalami stres akan mencari
pelarian lain yang dapat membuat dirinya nyaman, seperti halnya
mengonsumsi alhokol dan merokok. Kebiasaan buruk tersebut tentu semakin
meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, tak hanya risiko penyakit jantung
saja.
Adapun cara mengelola stress dengan baik adalah :
a. Istirahat dan menjauh dulu dari hal yang membuat stres.
Memang semua masalah harus diselesaikan, namun ada baiknya jika Anda
menghindar dulu dan mencari waktu sendiri untuk memikirkan langkah
selanjutnya. Ini bukan berarti Anda melarikan diri dari masalah, tetapi lebih baik
memecahkan masalah dengan kepala dingin.
b. Melakukan olahraga dengan rutin.
Saat berolahraga, tubuh Anda mengeluarkan hormon-hormon yang dapat
menurunkan kadar stres. Usahakan untuk melakukan olahraga 30 menit per
hari.
c. Cari teman untuk mengobrol.
Hal ini akan membuat Anda tidak merasa sendiri. Lagi pula, saran dari teman
mungkin dapat membantu masalah Anda cepat terselesaikan.

4. Awasi Tekanan Darah


Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia dan jenis
kelamin. Sayangnya, penyakit jantung ini semestinya bisa diketahui lebih awal jika
rutin memeriksa tekanan darah. Pasalnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa
menyebabkan serangan jantung mendadak sampai fatal akibatnya.
Pertama, sama seperti semua organ, jantung memiliki ototnya sendiri. Semua otot
jantung bisa bekerja dengan baik jika memiliki:
 Suplai oksigen yang cukup
 Cadangan energi dan nutrisi
 Cara untuk membuang racun atau kotoran berbahaya di dalam tubuh
Ketika salah satu dari hal di atas terganggu, jantung bisa rusak dan
kehilangan kemampuan memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif. Serangan
jantung juga bisa terjadi ketika suplai oksigen ke jantung terganggu karena berbagai
alasan. Jantung mensuplai oksigen dengan sekelompok pembuluh darah khusus,
disebut pembuluh koroner. Fungsi pembuluh darah koroner ini adalah membawa
darah keluar jantung. Karena terdapat ratusan juta sel dalam jantung, dan semuanya
membutuhkan oksigen, ada cara khusus agar setiap sel mendapatkan oksigen yang
diperlukan. Oksigen melewati darah, ke sel terluar dari dinding jantung. Oksigen
lewat melalui sel-sel ini dan masuk ke bagian lebih dalam sel pada jantung.
Mengapa tekanan darah tinggi menyebabkan masalah jantung?
Tekanan darah yang tinggi diibaratkan bisa membuat jantung jadi punya
beban lebih berat. Jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk memompa darah
ke seluruh tubuh. Ketika jantung memompa darah lebih banyak dan berat ada
beberapa hal yang dapat terjadi. Pembuluh darah bisa rusak karena tekanan darah
yang terlalu tinggi. Selain itu, tekanan darah tinggi juga bisa bikin otot-otot jantung
yang menebal. Di mana ini membuat jantung kesulitan untuk memompa darah. Pada
akhirnya bisa mengalami kegagalan fungsi karena menopang beban yang terlalu
berat untuk memompa darah. Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat
menyebabkan arteri yang mengelilingi jantung mengeras, akhirnya mengarah ke
serangan jantung.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan orang-orang dengan tekanan darah
tinggi untuk membantu mencegah serangan jantung. Semua langkah ini
memerlukan komitmen dan kesungguhan untuk sehat yang benar, dan jika
dilakukan akan menurunkan risiko serangan jantung.
Beberapa caranya adalah:
 Minum obat Anda sesuai petunjuk
 Rutin periksa tekanan darah
 Hindari aktivitas yang berat. Lakukan aktivitas dengan perlahan-lahan
 Jangan merokok
 Kontrol berat badan Anda. Bahkan penurunan 5% berat tubuh Anda sangat
bermanfaat
 Hindari makanan yang tinggi garam dan lemak, terutama lemak trans
 Bicarakan dengan dokter dan lakukan program olahraga.

5. Teratur olahraga
Olahraga mempengaruhi jantung dengan melibatkan penggunaan otot-otot
besar Anda secara berulang-ulang, sehingga mengaktifkan serat otot yang diprogram
untuk daya tahan, dan memanfaatkan berbagai denyut jantung sebanyak 40-85
persen dari detak jantung.
Ketika melakukan olahraga kardio, aliran darah akan diarahkan menuju otot
yang banyak bekerja dan berada jauh dari area yang tidak banyak bekerja, seperti
lengan atau saluran pencernaan. Dengan olahraga, aliran darah akan meningkat dan
volume darah akan kembali lagi ke jantung. Karena jantung menerima volume darah
yang lebih banyak, maka bilik kiri jantung akan semakin beradaptasi dan membesar.
Rongga yang lebih besar ini bisa menampung lebih banyak darah, dan
menyemprotkan darah lebih tinggi per detak, bahkan juga ketika istirahat.
Berikut adalah faktor-faktor dalam olahraga yang tidak dimiliki oleh aktivitas lainnya:
a. Transisi
Begitu Anda memulai latihan, otot Anda akan mengonsumsi lebih
banyak energi dan menghasilkan produk limbah lebih banyak. Karena tubuh
harus membuat energi pengganti, otot-otot memerlukan oksigen tambahan
yang dipompa dari jantung Anda. Jumlah oksigen yang dibutuhkan dan yang
disediakan secara ketat dikontrol oleh otak, yang merasakan kadar produk
limbah dalam darah. Semakin keras otot bekerja, maka produk limbah yang
diproduksi semakin banyak, dan otak Anda meningkatkan detak jantung lebih
besar.
b. Kestabilan
Setelah otak meningkatkan detak jantung Anda ke titik di mana
pasokan oksigen memenuhi permintaan dari otot-otot, detak jantung Anda
akan tetap tinggi pada sisa latihan Anda. Olahraga pasti membutuhkan
kestabilan, namun olahraga yang menuntut kestabilan tinggi akan membuat
otot-otot bekerja lebih keras, dan menghasilkan produk limbah yang akan lebih
dirasakan oleh otak Anda. Dan akhirnya, menyebabkan peningkatan denyut
jantung yang dapat memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen pada otot.
c. Pemulihan
Setelah Anda berhenti berolahraga, otot-otot Anda menuntut oksigen
lebih sedikit, namun otak terus memasok oksigen tambahan untuk membantu
proses pemulihan. Beberapa aspek pemulihan, seperti asam laktat, akan
terjadi dalam beberapa menit, tetapi yang lain, seperti perbaikan protein otot,
membutuhkan waktu beberapa jam. Ini berarti detak jantung Anda akan tetap
tinggi selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam setelah latihan,
sehingga pasokan oksigen dapat membantu pemulihan.
d. Latihan
Ketika Anda melakukan latihan aerobik secara teratur selama beberapa
bulan atau beberapa tahun, ruang jantung Anda dapat melebar lebih baik, yang
memungkinkan jantung mengisi lebih banyak darah. Selain itu, dinding jantung
akan menjadi lebih tebal, sehingga jantung dapat memompa lebih kuat dan
lebih efisien dalam memonpa darah. Oleh karena itu, setiap kali jantung Anda
berkontraksi, maka akan lebih banyak darah yang dipompa ke otot Anda.
Semakin besar intensitas latihan yang diberikan, semakin kuat jantung
menyediakan oksigen pada tubuh.
Tips melakukan olahraga untuk jantung
American Heart Association (AHA) menyarakankan Anda untuk berolahraga
sebanyak mungkin dalam seminggu. Semakin banyak berolahraga, semakin baik
pula hasilnya dan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan.
Berikut merupakan tips olahraga untuk kesehatan jantung:
a. Pastikan untuk menyeimbangkan olahraga dan istirahat cukup
b. Hindari olahraga seperti push up dan sit up. Olahraga tersebut dapat
menyiksa otot satu dengan yang lainnya.
c. Jangan berolahraga di luar ketika udara terlalu dingin, panas, atau lembap.
Udara yang lembap dapat membuat Anda lelah dengan cepat. Suhu
ekstrem dapat berpengaruh pada sirkulasi darah, sesak saat bernapas, dan
nyeri pada dada. Lebih baik coba aktivitas dalam ruang seperti berjalan-
jalan di mal.
d. Minum cukup air agar Anda terhidrasi dengan baik. Ikuti petunjuk dokter
Anda tentang berapa banyak cairan yang dapat Anda konsumsi setiap hari.
e. Hindari mandi dengan air terlalu panas atau dingin, atau sauna. Suhu
ekstrem dapat memperberat kerja jantung.
f. Jangan berolahraga di daerah perbukitan yang bergelombang kecuali Anda
telah berkonsultasi dengan dokter Anda. Jika perlu untuk berjalan di lereng
curam, lakukan secara perlahan ketika mendaki naik untuk menghindari
kerja yang terlalu keras.
g. Jika olahraga Anda tertunda selama lebih dari beberapa hari (seperti karena
sakit, liburan, atau cuaca buruk), mulailah dari awal lagi.
h. Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala berikut sehabis olahraga!
 nyeri di dada
 lemas
 pusing dan kepala berkunang-kunang
 kenaikan berat badan atau pembengkakan di tubuh secara tiba-tiba,
tekanan atau rasa sakit di dada, leher, lengan, dagu, atau pundak
 gejala lain yang memerlukan perhatian
 Jika gejala tersebut masih berlanjut setelah Anda berhenti berolahraga,
atau menjadi semakin parah, hubungi dokter atau segera pergi ke unit
gawat darurat rumah sakit terdekat.
Daftar Pustaka

Delima, D., Mihardja, L., & Siswoyo, H. (2009). Prevalensi dan faktor determinan penyakit
jantung di Indonesia. Indonesian Bulletin of Health Research, 37(3).

Ekawati, F. F. (2010). Upaya Mencegah Penyakit Jantung dengan Olahraga. Pendidikan


Dan Kepelatihan Olahraga, 3(1).

Indonesia, K. K. R. (2013). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan


Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 143-5.

Indonesia, Y. J. (2016). Mengenal Hypertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Wiarto, G. (2014). Mengenal Fungsi Tubuh Manusia. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Anda mungkin juga menyukai