A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak atau
pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah
tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak
bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan daerah otak yang terlibat,
seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal), lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan
dapat mengancam jiwa (Mediskus, 2013).
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di
Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner
dan kanker. Depkes RI (2007) melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama
di rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan nomor satu didunia (
Pinzon & Asanti, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya serangan berulang atau
kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini.
Pengendalian faktor-faktor resiko secara optimal harus dijalankan, melakukan kontrol secara rutin,
mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan harus mengenali
tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka pengetahuan keluarga dan
pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke
berulang dapat dicegah atau dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 %
pasien stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke dapat dilakukan
dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah kekakuan sendi dan mengembalikan
kemampuan klien secara fisik.
B.Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang diharapkan keluarga pasien dapat
memahami konsep tentang pencegahan stroke berulang di rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan Pengertian Stroke
b. Menyebutkan Faktor Resiko Penyakit Stroke
c. Menyebutkan tanda-tanda stroke berulang
d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang di Rumah.
e. Menyebutkan Cara Mengatasi Stroke Saat Serangan Terjadi
f. Menyebutkan Cara Menghindari Stroke
C. Pokok Bahasan
Pencegahan Stroke Berulang di Rumah
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Stroke
b. Faktor Resiko Stroke
c. Tanda-tanda stroke berulang
d. Cara Pencegahan Stroke Berulang di Rumah
e. Cara Mengatasi Stroke Saat Serangan Terjadi
f. Cara Menghindari Stroke
E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
F. Media dan Alat
a. Leaflet
G. Materi :
Terlampir
H. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN KEGIATAN
NO. WAKTU
PENYULUHAN PESERTA
1. 2 menit Pembukaan
1
1. Penyampaian salam . Membalas salam
2
2. Perkenalan . Mendengarkan
3
3. Menjelaskan topik. Mendengarkan
penyuluhan
4
4. Menjelaskan tujuan . Mendengarkan
5
5. Kontrak waktu . Mendengarkan dan
menyetujui
6
6. Kuesioner pre test . Mengisi kuesioner
2. 25 menit Pelaksanaan
1
1. Menggali pengetahuan. Menjawab
peserta tentang pertanyaan dan
pengertian penyakit mengemukakan
stroke, penyebab stroke pendapat
Dan tentang cara
pencegahan stroke
berulang di rumah.
2
2. Memberi reinforcement . Menerima
positif pada peserta penjelasan
yang menjelaskan
3
3. Menjelaskan pengertian . Memperhatikan dan
Penyakit Stroke, mendengarkan
penyebab stroke dan
pencegahan stroke
berulang di rumah.
4. Memberi reinforcement 4. Memperhatikan dan
positif pada peserta mendengarkan
yang menjelaskan
5. Memberi kesempatan 5. Bertanya dan
Pada peserta untuk mengemukakan
Bertanya pendapat
6. Memberikan 6. Menerima
reinforcement positif Penjelasan
Pada peserta yang
bertanya
7. Memberikan 7. Bertanya dan
kesempatan pada mengemukakan
peserta lain peserta pendapat
Yang lain untuk
memberikan pendapat
8. Melengkapi jawaban 8. Memperhatikan dan
peserta mendengarkan.
3. 10 menit Penutup
1. Mengevaluasi atau 1. Menjawab
menanyakan kembali pertanyaan
materi yang telah
disampaikan pada
peserta
2. Menyimpulkan kembali 2. Memperhatikan
materi yang telah
disampaikan
3. Memberikan motivasi 3. Memperhatikan
kepada keluarga agar
selalu optimis dalam
merawat anggota
keluarganya yang
menderita stroke
4. Memberi salam penutup 4. Menjawab salam
5. Kuesioner post test 5. Mengisi kuesioner
4. 3 menit Terminasi
1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan dan
penyuluhan mendengarkan
2. Mengucapkan terima 2. Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
3. Mengakhiri dengan 3. Menjawab salam
salam
LAMPIRAN
MATERI
1. Pengertian Stroke
Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang
terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung
lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan
peredaran darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai
darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan,
penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).
2. Faktor Resiko Stroke
Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :
1) Hipertensi
2) Diabetes mellitus
3) Penyakit jantung
4) Riwayat stroke sebelumnya
5) Merokok
6) Kolesterol tinggi
7) Obesitas
8) Minuman Alkohol
3. Tanda- tanda Stroke berulang
Gejala stroke dapat ditandai dengan melemahnya daya ingat sehingga penderita stroke jadi
mudah lupa. Terutama bila penderita gejala awal stroke mengalami gejala serangan stroke yang
kedua. Maka ia akan sering merasa kesusahan dalam mengingat sesuatu. Terkadang juga menjadi
lupa secara sesaat. Hal ini terjadi karena fungsi otaknya mengalami gangguan sehingga tidak dapat
mengingat suatu hal dengan mudah.
2. Tremor.
Tremor sering disebut juga dengan kondisi tangan yang bergetar. Gejala ini dapat timbul
akibat kurangnya asupan vitamin B dalam tubuh. Namun gejala ini juga dapat timbul sebagai gejala
dari serangan stroke ringan ataupun serangan stroke yang kedua. Tremor harus diwaspadai sebab
bias saja stroke menyerang secara tiba-tiba setelah terjadi tremor.
3. Kelemahan otot.
Ciri-ciri stroke akan tampak pada saat penderitanya mengalami kelemahan otot. Kelemahan
otot ini dapat terlihat pada saat seseorang tidak mampu mengangkat suatu benda dengan tangannya.
Bisa juga seseorang tidak mampu menggerakkan atau mengangkat kakinya karena ia mengalami
kelemahan otot.
Kelemahan otot ini sebagai tanda bahwa sistem peredaran darah dari otak menuju otot tidaklah
berjalan dengan maksimal dan sempurna. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya penyumbatan pada
pembuluh darah. Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah pada dasarnya mengakibatkan
aliran darah menjadi tidak lancar.
4. Pusing mendadak.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kepala menjadi pusing. Misalnya karena migrain,
vertigo, dan lain sebagainya. Namun pusing yang terjadi secara mendadak bisa saja merupakan ciri
dari adanya serangan stroke. Kepala dapat mengalami pusing karena adanya penyumbatan pada
pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan peredaran darah menjadi tersumbat. Akibatnya kepala
akan terasa sakit, nyeri, dan pusing. Pusing pada penderita stroke dapat terjadi secara terus-
menerus.
5. Kehilangan koordinasi.
Pasien ciri-ciri orang terkena stroke ringan sudah tentu akan mengalami gangguan
koordinasi atau keseimbangan pada dirinya. Hal ini berarti pasien stroke akan mengalami gangguan
dalam koordinasi gerak tubuh. Gerakan tubuh menjadi tidak seimbang dan bahkan terkadang salah
satu bagian sisi tubuh tidak dapat digerakkan sama sekali ataupun dapat digerakkan dengan durasi
yang sangat lambat dan tidak sempurna.
Terkadang pula saat berjalan tiba-tiba terjatuh. Hal ini terjadi karena kurangnya pasokan
oksigen di dalam darah yang disebabkan oleh adanya sumbatan lemak. Akibatnya koordinasi saraf
dengan otot menjadi tidak sinkron.
6. Sulit berbicara.
Perlu diwaspadai jika seseorang yang pernah mengalami stroke tiba-tiba mengalami
kesulitan dalam berbicara atau dalam menyampaikan sesuatu. Terkadang cara bicara juga menjadi
tidak jelas dan cadel. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada sistem saraf yang terjadi karena
adanya sumbatan lemak dalam pembuluh darah. Baik stroke awal maupun kedua sama-sama
beresiko mengalami gejala ini yang merupakan ciri-ciri serangan stroke kedua.
7. Kehilangan kesadaran.
Mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba bisa menjadi pertanda dari
adanya serangan stroke. Kehilangan kesadaran ini terjadi karena kurangnya pasokan oksigen yang
menuju ke jantung dan otak. Akibatnya darah tidak dapat dipompa ke seluruh tubuh dengan
maksimal. Akhirnya penderita menjadi tidak sadarkan diri.
8. Merasa bingung.
Gejala stroke ringan pada wajah bisa terjadi dengan ditandai adanya perasaan bingung atau
kebingungan. Bisa juga gejala ini muncul dengan disertai perasaan khawatir atau rasa cemas yang
berlebih. Keadaan ini diakibatkan oleh terhambatnya aliran darah dalam otak sehingga otak
mengalami kekurangan darah dan hormon otak mengalami gangguan. Perasaan bingung terkadang
juga bisa terjadi karena timbulnya rasa tidak enak badan atau tubuh terasa tidak nyaman.
Kesemutan yang berlanjut pada keadaan mati rasa pada salahsatu sisi bagian tubuh umumnya
terjadi pada serangan stroke pertama. Namun hal ini juga bisa terjadi pada serangan stroke yang
kedua. Sebab keadaan mati rasa ini disebabkan oleh buruknya sistem saraf. Sistem saraf yang telah
rusak pada serangan stroke pertama dapat menjadi lebih buruk lagi padasaat stroke kedua
menyerang. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kelumpuhan sehingga penderita tidak dapat
bergerak.
Penderita stroke terkadang mengalami gejala gangguan penglihatan di tahap awal. Namun
sebenarnya hal ini bisa juga terjadi sebagai gejala serangan stroke yang kedua. Dalam hal ini mata
penderita akan menjadi kabur sehingga tidak dapat fokus saat melihat. Terkadang penglihatan juga
tampak ganda. Yang paling parah adalah penderita mengalami kehilangan penglihatan atau buta.
Sebab bagian saraf mata telah mengalami kelumpuhan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Mual dan muntah secara berlebihan pada pasien stroke terkadang juga disertai dengan gejala
lain seperti sakit kepala, nyeri leher, dan tidak enak badan. Mual dan muntah terjadi karena adanya
gangguan pencernaan. Selain itu hormon dan metabolisme tubuh juga dapat menyebabkan mual
dan muntah.
Nyeri leher yang disertai dengan sakit kepala umumnya terjadi saat seseorang mengalami
tekanan darah tinggi. Penyebabnya antara lain adanya tumpukan kolesterol dalam pembuluh darah
sehingga menyumbat aliran darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang akan mengalami
Sesak nafas dapat terjadi karena jantung sudah tidak bisa memompa darah dengan baik.
Akibatnya tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan munculnya gangguan pada pernapasan.
Bernapas tiba-tiba menjadi berat. Hal ini juga menandakan bahwa otak sedang kekurangan oksigen.
Saat jantung tiba-tiba terasa berdebar-debar dengan ritme yang lebih cepat maka hal ini bisa
jadi merupakan tanda bahwa serangan stroke akan menyerang. Gejala ini seringkali terjadi pada
penderita stroke berjenis kelamin perempuan. Detak jantung yang keras menandakan adanya
gangguan pada jantung dan hal ini dapat memicu stroke.
Cegukan pada penderita stroke terjadi karena bagian pernapasan menjadi sangat pendek.
Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang mengalami gejala stroke awal. Namun bukan
tidak mungkin bahwa gejala ini dapat terjadi pada penderita stroke yang akan terserang stroke
kedua.