Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CEDERA KEPALA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4
1. ANNIZA WULANDARI
2. DIANA PERMATA SUPRIANI
3. IRFAN ADLIWAL IHSAN
4. MUSFICHAR DONA
5. NUR GUSTI ADIA
6. SISI DANIATI
7. VOVI MEIDAS SETIA

DOSEN PEMBIMBING : Ns. FITRIA ALISA, M.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

T.A 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Keperawatan Kritis


Pokok Bahasan : Cedera Kepala
Hari/ Tgl : Kamis, 10 Desember 2020
Waktu : 45 Menit
Sasaran : Keluarga pasien yang mengalami cedera kepala
Tempat : Di Aula RS X
Penyuluh : Nur Gusti Adia

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga mengetahui tentang
cedera kepala
2. Tujuan Instruksional Kusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga akan mampu:
 Menjelaskan pengertian cedera kepala
 Menjelaskan penyebab cedera kepala
 Menjelaskan jenis cedera kepala
 Menjelaskan penatalaksanaan cedera kepala
 Menjelaskan pemeriksaan penunjang cedera kepala
 Menjelaskan pencegahan cedera kepala
C. MATERI
Terlampir dibelakang.

D. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Topik Kegiatan : Cedera Kepala
2. Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
3. Metode : Ceramah Dan Tanya Jawab
4. Media Dan Alat : Timbal balik dan leaflet
5. Tempat : Di Aula RS X
6. Waktu : 10.00 WIB
7. Pengorganisasian :
 Penanggung Jawab : Musfichar Dona
 Presenter : Nur Gusti Adia
 Moderator : Vovi Meidas Setia
 Notulen : Diana Permata Supriani
 Fasilitator : Sisi Daniati , Irfan Adliwal Ihsan, Anniza
Wulandari
8. Seting Tempat :

MEDIA

Ket: : Media : Fasilitator

: Penyuluh : Peserta
: Observer

9. Uraian Tugas :
a. Presenter : memberikan penyuluhan.
b. Moderator : mengatur jalannya penyuluhan, membuka, dan menutup acara.
c. Fasilitator : memfasilitasi jalannya penyuluhan.
d. Observer : mengawasi jalannya acara penyuluhan
E. SUSUNAN ACARA

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audien Media Metode


1. Pendahuluan 1. Membuka dengan salam. 1. Mengucapkan - Ceramah
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri. salam.
3. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan. - Ceramah
tujuan penyuluhan.
4. Kontrak waktu. 3. Mendengarkan. - Ceramah
5. Mengenali pengetahuan
peserta sebelum 4. Menjawab - Ceramah
dilakukan penyuluhan. pertanyaan.
2. Penyajian 1. Menjelaskan tentang: 1. Mendengarkan Lembar Ceramah
(30 menit). a. Pengertian cedera balik
kepala
b. Penyebab cedera
kepala
c. Jenis jenis cedera
kepala
d. Penatalaksaan cedera
kepala
e. Pemeriksaan
penunjang cedera
kepala
f. Pencegahan cedera
kepala . -
2. Bertanya Tanya
 Memberi kesempatan jawab
untuk bertanya/ diskusi
tentang materi
penyuluhan.
3. Penutup (10 1. Menggali pengetahuan 1. Menjawab - Tanya
menit) peserta setelah dilakukan pertanyaan. jawab
penyuluhan. 2. Memberikan
2. Menyimpulkan hasil tanggapan.
kegiatan penyuluhan. -
3. Menutup dengan salam. Ceramah

Leaflet
Ceramah

F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan.
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
c. Pre Plenning telah disetujui.
d. 75% audien menghadiri penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana.
c. 75% audien berperan aktif selama kegiatan.
3. Evaluasi hasil
Pada evaluasi hasil diharapkan 75% audien mengerti dan memahami materi
penyuluhan.

LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Cedera Kepala

Menurut brain injury association of America cedera kepala adalah


kerusakan pada kepala,bukan bersifat kongenital atau degenerative ,tetapi
disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau
mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif
dan fungsi fisik.

2. Penyebab Cedera Kepala

Trauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas


atypical- myocardial, perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan
otonom pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia,
fibrilasi atrium dan vebtrikel, takikardia. Akibat adanya perdarahan otak akan
mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana penurunan tekanan vaskuler
menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi . Pengaruh persarafan
simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak
begitu besar.

3. Jenis Jenis Cedera Kepala


Cedera kepala berdasarkan beratnya cedera ,menurut (Mansjoer,2000) dapat
dikalsifikasikan menjadi.
a. Cedera kepala ringan tanda gejala :
1. Pasien sadar
2. Tidak ada kehilangan kesadaran
3. Tidak dalam keadaan mabuk
4. Pasien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing
5. Pasien dapat menderita luka atau pendarahan kulit kepala
6. Kadang ada peningkatan TIK , Ini merupakan tanda bahwa
cedera dapat berubah menjadi ringan maupun berat
b. Cedera kepala sedang
1. Ada jejas di kepala
2. Waktu kejadian tidak sadar dan waktu sadar sudah berada di RS
(Amnesia pasca trauma)
3. Mual dan muntah
4. Tanda kemungkinan patah tulang kepala ( tandal battle,mata
rabun,pendarahan dari hidung ,telinga faring yang berisi cairan
serebrospinal)
5. Kejang
6. Peningkatan TIK dapat berubah menjadi cedera kepala berat
c. Cedera kepala berat
1. Penurunan kesadaran secara progresif ataupun pingsan
2. Pendarahan dari hidung ,telinga dan mulut
3. Pupil isokor
4. Tampak jejas pada kepala

4. Penatalaksanaan Cedera Kepala


1. Bedresstotal
2. Pemberian obat-obatan
3. Observasi tanda tanda vital dan tingkat kesadaran
5. Pemeriksaan Penunjang
1. CT-Scan : tanpa /dengan kontras yaitu mengidentifikasi adanya
hemoragik,menentukan ukuran ventrikuler,pergeseran jaringan
otak
2. Angiografi serebral : menunjukkan kelainan sirkulasi serebral
,seperti pergeseran jaringan otak akibat edema ,perdarahan dan
trauma
3. X-Ray : mendeteksi perubahan structural tulang (fraktur)
,perubahan structural garis (perdarahan,edema ,fregmen tulang)
4. Analisa gas darah : mendeteksi ventilasi atau masalah
pernapasan (oksigenasi) jika terjadi
5. Elektrolit : untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai
akibat peningkatan tekanan intracranial

6. Penatalaksaan Cedera Kepala


1. Jangan berikan air minum kepala orang yang jatuh dengan
benturan kepala ,kecuali jika dalam waktu 15 menit lebih tidak
ada muntah dan mual baru berikan air minum
2. Pertahankan jalan napas dengan membersihkan hidung
3. Atur posisi klien jangan ditekuk
4. Jika klien mengalami patah tulang, bagian yang patah harus
disangga ,bagian atas dan bawah tempat yang patah
5. Pada pasien dengan cedera kepala ringan , dapat diatasi dengan
cara memberikan es atau handuk pada daerah yang terkena
trauma untuk membantu mengurangi bengkak
6. Jika terdapat luka, tutup dengan perban bersih dan tekan selama
5 menit
7. Jika terjadi cedera kepala berat, maka segera dibawa ke RS
untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan
7. Pencegahan Cedera Kepala
1. Untuk mencegah terjadinya cedera kepala, sangat dibutuhkan
kesadaran dari diri sendiri untuk menjaga kesehatan terutama
keselamatan kita dalam melakukan sesuatu aktivitas.
2. Selain itu perlu diperhatikan keselamat kita saar dijalan raya ,
karena dari epidemiologi diatas , kecelakaan lalu lintas
merupakan penyebab 48%-53% dari insiden cedera kepala ,
20%-28% lainnya karena jatuh dan 3%-9% lainnya disebabkan
tindak kekerasan ,kegiatan olahraga
3. Menurunkan kecepatan saat berkendaraan
4. Menggunakan sabuk keselamatan dan pelindung bahu saat
mengemudi mobil
5. Menggunakan helm untuk pengendara motor dan sepeda
6. Program pendidikan langsung untuk mencegah berkendaraan
sambil mabuk
7. Mencegah jatuh menggunakan alat-alat pelindung dan tehnik
latihan

DAFTAR PUSTAKA
Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan , Guidlines for Planning Patient Care
(2 nd ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company.

Long; BC and Phipps WJ (1985)  Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing


Process

  Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.

Asikin Z (1991) Simposium Keperawatan Penderita Cedera Kepala. 


Panatalaksanaan Penderita dengan Alat Bantu Napas, Jakarta.

Harsono (1993) Kapita Selekta Neurologi, Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai