Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kejang adalah masalah neurologik yang terjadi akibat muatan
paroksismal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang sangat mudah
terpicu sehingga mengganggu fungsi normal otak (Lombardo, 2005). Kejang
merupakan tanda dan gejala klinis yang terjadi dengan berbagai penyakit dan
gangguan yang mengubah fungsi saraf. Perubahan fungsi neuronal
menghasilkan aktivitas abnormal yang berlebihan dan sinkron neuron yang
terletak terutama di korteks serebral (Chabolla et al., 2002). Insiden epilepsi
di negara maju ditemukan sekitar 50 orang yang menderita epilepsi dari
100.000 orang, sementara di negara berkembang mencapai 100 orang
penderita epilepsi dari 100.000 orang. Pendataan secara global ditemukan 3,5
juta kasus baru per tahun diantaranya 40% pada anak-anak dan sekitar 40%
pada orang dewasa serta 20% lainnya ditemukan pada orang dengan usia
lanjut (Nurdiana, 2008).
Epilepsi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor genetis,
trauma kepala, mengalami benturan pada kepala yang hebat, stroke,
meningitis, ensefalitis, dan virus AIDS, cedera prenatal, gangguan
perkembangan. Epilepsi dapat dikaitkan dengan gangguan perkembangan
lain, seperti autisme dan sindrom down (Hernanta, 2013). Selain itu salah satu
faktor terjadinya epilepsi yaitu: adanya hipomagnesium atau kekurangan
magnesium pada pasien epilepsi. Magnesium berperan didalam menjaga
homeostasis dari elektrolit lainnya seperti kalium, kalsium, dan untuk
mengatur potensial aksi dalam sistem saraf (Rude, 1998).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kejang ?
2. Apa penyebab kejang ?
3. Bagaimana tanda dan gejala kenang ?
4. Bagaimana penanganan yang tepat pada kejang ?
5. Bagaimana cara mencegah terjadinya kejang ?
1.3. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan tentang apa itu kejang.
2. Menjelaskan penyebab dan tanda gejala kejang
3. Menjelakan bagaimana penanganan pada kejang
4. Menjelaskan pencegahan terhadap kejang
1.4. Manfaat
1. Keluarga pasien dapat mengetahui apa itu pengertian kejang
2. Keluarga pasien megetahui penyebab kejang
3. Keluarga pasien dapat mengetahui tanda dan gejala pasien kejang
4. Keluarga pasien dapat megetahui penanganan pada pasien kejang
5. Keluarga pasien mengetahui pencegahan terhadap kejang
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENANGANAN KEJANG

Topik Kegiatan : Penanganan Kejang


Sub Topik : Penyuluhan keluarga pasien di ruang IGD tentang
Penanganan Kejang
Hari/Tanggal : 1 November 2023
Waktu : 10.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Ruang IGD Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya

Sasaran : Keluarga pasien


Pelaksana : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi
Pendidikan Profesi Ners Program Sarjana Terapan
Keperawatan Surabaya.

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Untuk menjelaskan penanganan kejang dengan baik dan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Untuk melatih keterampilan keluarga dalam melakukan penanganan
kejang dirumah secara mandiri.
II. Sasaran
Sasaran penyuluhan kesehatan adalah keluarga pasien di ruang IGD RS Al-
Irsyad Surabaya
III. Metode
Metode penyuluhan yang digunakan adalah :
- Ceramah
- Tanya Jawab
IV. Media dan Alat Peraga
Leaflet dan Poster
V. Materi
Terlampir
VI. Kegiatan Penyuluhan
No Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Langkah
1 Pembukaan 3 menit - Membuka dan Mendengar, memperhatikan dan
mengucapkan salam menjawab
- Memperkenalkan
diri pada klien
- Menanyakan pada
keluarga tentang
kejang
2 Kegiatan 20 - Membagikan leaflet Menerima leaflet dan
Bermain menit - Menjelaskan konsep mendengarkan pemateri
kejang, cara
penanganan kejang
dan pencegahannya
- Menjawab pertanyaan
peserta
- Memotivasi peran aktif
- Memberi pujian pada
peserta

3 Evaluasi 2 menit - Menanyakan apakah Memperhatikan, mendengar dan


keluarga memahami menjawab
pemaparan materi
kejang.
- Menanyakan
kembali materi yang
telah disampaikan
4 Penutup 3 menit - Mengucapkan Sasaran berterima kasih atas
terimakasih kedatangan kami
- Mengucap salam
VII. Denah Tempat

Setting Tempat :
1 2 3

5 5
Keterangan Gambar:

1. Penyaji
5 5
2. Moderator
3. Observer/ Notulen
5 5
4. Dokumentasi
5. Peserta
5 5

VII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Ummu Atiqoh
2. Penyaji : Dini Essa
3. Observer / Notulen : Farah R
4. Dokumentasi : Hana Marshadita
5. Peserta
VIII. RENCANA EVALUASI
A. Evaluasi Struktur
Yang diharapkan :
1. Alat-alat yang digunakan lengkap
2. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
B. Evaluasi Proses
Yang diharapkan :
1. Pemaparan materi dapat berlangsung dengan baik
2. Keluarga mampu mengikuti penyuluhan hingga berakhir
3. Tidak adanya hambatan saat melakukan penyuluhan
4. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
C. Evaluasi Hasil
Yang diharapkan :
1. Keluarga dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru tentang
kejang
2. Keluarga dapat mengikuti kegiatan dengan baik
3. Keluarga mampu memahami dan mengerti tentang penanganan
kejang
4. Keluarga mengungkapkan manfaat yang dirasakan darai penyuluhan
yang telah dilakukan
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Kejang
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak. Kondisi ini sering kali
ditandai oleh gerakan tubuh yang tidak terkendali dan disertai hilangnya
kesadaran. Kejang bisa menjadi tanda adanya penyakit pada otak, atau kondisi lain
yang memengaruhi fungsi otak. Kejang cenderung berlangsung singkat, antara
30 detik sampai 2 menit. Kejang yang berlangsung lebih lama dari 2 menit
tergolong kondisi gawat darurat, sehingga membutuhkan penanganan medis
secepatnya.
B. Gejala Kejang
a. Tubuh kaku lalu dilanjutkan dengan gerakan menyentak di seluruh tubuh.
b. Gerak menyentak di wajah, leher dan tangan.
c. Otot hilang kontrol, sehingga dapat membuat penderita tiba-tiba jatuh.
d. Kaku otot, terutama pada punggung dan tungkai.
e. Pandangan kosong ke satu arah.
f. Mata berkedip cepat.
g. Penurunan kesadaran sesaat, lalu bingung saat sadar karena tidak ingat
apa yang terjadi.
h. Perubahan perilaku.
i. Mulut berbusa atau ngeces.
j. Napas berhenti sementara.
C. Penyebab Kejang
a) Gangguan pada otak
b) Epilepsy
c) Tumor otak
d) Stroke
e) Meningitis (infeksi selaput otak)
f) Ensefalitis (infeksi otak)
g) Cedera otak pada bayi sewaktu melewati jalan lahir
h) Cedera kepala yang menyebabkan perdarahan di otak
i) Lumpuh otak
D. Kondisi Yang Memengaruhi Otak
a) Penyakit jantung
b) Preeklamsia
c) Demam tinggi
d) Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
e) Kadar gula darah tidak normal
f) Penumpukan racun dalam tubuh akibat gagal ginjal
g) Sengatan atau gigitan hewan berbisa
h) Tersengat listrik
E. Penanganan Pertama Pada Kejang
1) Baringkan penderita di tempat aman dan jauhkan dari benda berbahaya atau
benda tajam.
2) Jangan memakai cara kekerasan untuk menahan gerakan penderita.
3) Gunakan bantal atau alas lain untuk menyangga kepala penderita.
4) Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut penderita selama
kejang.
5) Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher penderita.
6) Miringkan kepala penderita. Bila penderita muntah, posisi miring akan
mencegah muntahan masuk ke dalam paru-paru.
7) Segera panggil bantuan medis atau bantuan dari orang lain di sekitar.
8) Temani penderita sampai kejangnya berhenti atau sampai petugas medis
datang.
F. Pencegahan Kejang
1) Beristirahat yang cukup
2) Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
3) Berolahraga secara rutin
4) Mengelola stres dengan baik
5) Menjauhi NAPZA
6) Mengonsumsi obat sesuai saran dokter
DAFTAR PUSTAKA
Manford, M. (2017). Recent Advances in Epilepsy. Journal of Neurology, 264(8),
pp. 1811-1824.
Sugerman, D. (2013). Seizures. JAMA Patient Page, 310(11), pp. 1195
National Stroke Association (2018). Seizures and Epilepsy.
NIH (2018). MedlinePlus. Seizures.
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-kejang-demam-pada-anak-7030.html (di
akses pada 31 Oktober 2019, pukul 16.00)
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/kejang-demam-tidak-seseram-
yang-dibayangkan (di akses pada 31 Oktober 2019, pukul 16.20)

Anda mungkin juga menyukai