ANSIETAS
A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran memahami tentang ansietas.
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 50 menit pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian ansietas.
2. Menjalaskan rentang respon ansietas
3. Menjelaskan tanda dan gejala ansietas.
4. Menjelaskan tingkat ansietas
5. Menjelaskan Efek ansietas
6. Menjelaskan cara mengatasi ansietas
C. Materi
1. Pengertian ansietas.
2. Tingkat ansietas.
3. Efek ansietas.
4. Cara mengatasi ansietas.
D. Metode
- Ceramah.
- Tanya jawab.
- Demonstrasi
E. Media
- Leaflet.
- Poster
F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik).
b. Menggunakan penampang materi dari leaflet agar dapat lebih mudah diperhatikan
pasien dan keluarganya.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.
G. Proses Penyuluhan
1. Definisi Ansietas
Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan
perasaanketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami
gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami
keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih
dalam batas-batas normal (NANDA, 2010).
2. Rentang Respon
Gambar Rentang Respon Ansietas (Stuart & Sundeen, 1990).
4. Tingkat Ansietas
1) Ansietas Ringan
Ketegangan akan kehidupan sehari-hari. Seseorang akan berhati-hati dan
lebih waspada. Pada tingkat ini individu terdorong be lajar dan akan
meningkatkan pertumbuhan & kreativitas.
2) Ansietas Sedang
Tanggapan terhadap lingkungan menurun. Seseorang lebih berfokus pada
hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
3) Ansietas Berat
Tanggapan menjadi sangat menurun. Seseorang cenderung memikirkan
halyang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Seseorang btidak
mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan.
4) Panik
Panik merupakan suatu kekacauan kepribadian, peningkatan aktivitas fisik,
menurunnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain,
tanggapan yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional.
Seseorang sudah tidak dapt lagi mengontrol diri, tidak dapat melakukan
apa apa lagi meski mendapat pengarahan. Tingkat ini sudah tidak sejalan
dangan
kehidupan dan jika berlangsung lama dapat terjadi keleahan yang sangat
bahkan kematian.
5. Efek Ansietas
a) Kardiovaskuler
Palpitasi, jantung berdebar, tekanan darah, nadi menurun, rasa mau pingsan, pingsan.
b) Saluran pernafasan
Nafas cepat, dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa tercekik, terengah-engah.
c) Neuromuskuler
Peningkatan reflek, reaksi kejutan, mata berkedip kedip, insomnia, wajah tegang,
kelelahan secara umum, gerakan lambat.
d) Gastro intestinal
Kehilangan nafsu makan, menolak makan, rasa tidak nyaman pada abdominal, rasa
terbakar daerah epigastrium, nausea, diare.
e) Saluran kemih
Tidak dapat menahan buang air kecil, sering buang air kecil/anyang-anyangen. f)
Sistem kulit
Rasa terbakar pada muka, berkeringat setempat (telapak tangan), gatal-gatal, perasaan
panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat seluruh tubuh. g) Perilaku