Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

DISUSUN OLEH :
NAMA : FAUZI
NIM : 201920729078

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
T.A 2019/2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN ANSIETAS

Pertemuan
ke-1

A . Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien
Data Subjektif
:
a. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.
b. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.
c. Klien mengatakan sulit tidur
d. Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Data Objektif
a. Klien terlihat seperti orang bingung
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan TIndakan Keperawatan
a. Tujuan Umum :
mengatasi gangguan ansietas klien.
b. Tujuan Khusus :
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Pasien mampu mengenal ansietas
3) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan
saling percaya adalah
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien

b. Membantu pasien mengenal ansietas :


1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri : pengalihan situasi

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi pak! Saya adalah mahasiswa Ners dari
UMPRI (universitas Muhammadiyah Pringsewu ). Nama Ibu siapa?”
“Ibu senangnya dipanggil apa?”

b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
c. Kontrak :
 Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang
kecemasan dan latihan cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”
 Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja”
 Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana
jikadiruangan ini saja kita berbincang-bincang”
 Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta
cara mengatasinya”

2. Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
“Coba Ibu ceritakan pada saya”
Ouw jadi ibu merasa takut jika tetangga ibu melakukan tindakan kejahatan
kepada ibu. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu
mampu menahan semua cobaan ini. Ibu adalah orang yang luar biasa. Yang
perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang
sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan
cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan
Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan
latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu
cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan
saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu
silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam
perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang
coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini
selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara
tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode
pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga,
menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu
juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.

3. Fase
Terminasi
a. Evaluasi

Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan
dan latihan relaksasi?

Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah
kita pelajari.
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa
langsung praktikkan cara ini”

c. Kontrak yang akan datang


 Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan,
bagamana jika kita
latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk mengurangi
kecemasan ibu ya”
 Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama
seperti hari ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya
besok? Bagaimana kalau 20 menit saja”
 Tempat
“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok
kita melakukannya disini saja”
MATRIKS

Pertemuan
No Diagnosa Tindakan
1 2 3 dst
1 ANSIETAS PASIEN 1. Kaji ansietas pasien 1. Evaluasi ansietas dan 1. Evaluasi ansietas ttg
2. Bantu pasien mengenal ansietas: kemampuan pasien melakukan kemampuan tarik nafas
a. Mengidentifikasi & menguraikan tarik nafas dalam & distraksi dalam, distraksi, tekhnik
perasaannya & berikan pujian lima jari, spiritual. Beri
b. Mengenal penyebab ansietas 2. Latihan hipnotis diri sendiri pujian
c. Menyadari perilaku akibat ansietas (teknik lima jari) & kegiatan 2. Latih sampai membudaya
3. Latih tekhnik relaksasi: spiritual 3. Nilai kemampuan yang
a. Tarik nafas dalam (lima kali setiap 3. Anjurkan pasien melakukan telah mandiri
latihan) tarik nafas dalam (setiap dua 4. Nilai dampaknya pada
b. Distraksi(baca, bercakap-cakap, jam), ditraksi (setiap saat), ansietas
nonton tv) teknik lima jari (lima kali
4. Anjurkan latihan nafas dalam tiap dua sehari) dan kegiatan spiritual
jam, distraksi setiap saat (kecuali saat (disesuaikan)
tidur)
KELUARGA 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam 1. Evaluasi masalah yang 1. Evaluasi kegiatan keluarga
merawat pasien dirasakan keluarga & dalam merawat/ melatih
2. Menjelaskan ansietas, penyebab, kemampuan keluarga pasien tarik nafas dalam,
proses terjadi, tanda & gejala, serta merawat pasien. Beri pujian distraksi, teknik lima jari
akibatnya 2. Menyertakan keluarga saat dan kegiatan spiritual.
3. Menjelaskan cara merawat ansietas melatih pasien hipnotis diri 2. Nilai kemampuan keluarga
pasien: tidak menambah masalah sendiri (lima jari) & kegiatan merawat pasien
pasien, selalu bersikap positif & spiritual 3. Nilai kemampuan keluarga
memberi semangat 3. Anjurkan membantu pasien melakukan
4. Menyertakan keluarga saat melatih mengatasi ansietasnya kontrol/rujukan
pasien melakukan tarik nafas, & 4. Diskusikan dengan keluarga
Pertemuan
No Diagnosa Tindakan
1 2 3 dst
distraksi cara perawatan dirumah,
5. Anjurkan keluarga memotivasi pasien follow up & kondisi pasien
melakukan tarik nafas dalam dan yang perlu dirujuk (lapang
distraksi serta menjelaskan kepada persepsi menyempit, tidak
yang besuk untuk melakukan sikap mampu menerima informasi,
yang positif gelisah, tidak dapat tidur)
dan cara merujuk pasien

Anda mungkin juga menyukai