Anda di halaman 1dari 14

MODUL

MANAJEMEN KASUS DAN INTERAKSI DENGAN KLIEN


ANSIETAS DAN EDUKASI PADA KELUARGA DALAM
MERAWAT KLIEN ANSIETAS

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Melakukan pengkajian terkait masalah ansietas klien
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah
ansietas
3. Menyusun rencana keperawatan pada klien dengan masalah
ansietas
4. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan komunikasi pada klien
ansietas (Melakukan SP Individu dan keluarga)
5. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien
gangguan jiwa
6. Melakukan evaluasi terkait pemenuhan kebutuhan dasar manusia
pada klien dengan masalah ansietas
7. Mendokumentasikan pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada
klien dengan masalah harga diri rendah
8. Menerapkan aspek etik dan legal dalam perawatan pada klien
ansietas
9. Menerapkan aspek safety dalam perawatan klien ansietas

(Skill Lab: Interaksi pada klien ansietas dan edukasi keluarga dalam
merawat klien ansietas)
B. SKENARIO KASUS
Tn.M datang dengan keluhan Nadi : 96 x/m dan TD : 150/90 mmHg,
Tidak nafsu makan, Diare, Gelisah, Berkeringat, Tangan gemetar,
Sakit kepala dan Sulit tidur, Lelah, Sulit mengambil keputusan,
Sulit berfikir, Mudah lupa, Tidak mampu menerima informasi dari
luar, Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, Ketakutan atas
sesuatau yang tidak spesifik/jelas, Merasa tidak berharga, Gerakan
meremas tangan, Bicara berlebihan dan cepat, Perasaan tidak aman,
Pekerjaan sehari-hari terganggu, Tidak mampu melakukan kegiatan
harian, Merasa tidak bahagia, Sedih dan sering menangis, Sulit
menikmati kegiatan harian, Kehilangan minat gairah.
Keluarga bertanya bagaimana cara merawat anggota keluarga yang
mengalami kecemasan.

C. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membaca dan
menyimak materi asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah ansietas:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat
berkomunikasi dengan klien dan keluarga ansietas
b. Identifikasi poin-poin penting tentang komunikasi terapeutik
c. Identifikasi langkah-langkah pengkajian klien ansietas
d. Identifikasi perilaku islami saat pengkajian pada klien ansietas
e. Identifikasi tindakan pasien safety saat pengkajian pada klien
ansietas
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
a. Lakukan pengkajian focus pada klien dengan ansietas
b. Rumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan ansietas
c. Tentukan intervensi keperawatan pada klien dengan ansietas
d. Lakukan implementasi keperawatan pada klien dengan
ansietas
e. Lakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan ansietas
3. Dokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan ansietas
4. Setelah kegiatan praktikum
Lengkapi dokumentasi asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah ansietas
1. Standar Asuhan Keperawatan pada Diagnosa Ansietas

Pengertian
Ansietas adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu,
tanpa objek yang spesifik karena ketidaktahuan dan mendahului
semua pengalaman yang baru seperti masuk sekolah, pekerjaan
baru, atau melahirkan anak(Stuart, 2009).

Tanda dan Gejala


Fisik:
a. Nadi dan tekanan darah naik
b. Tidak nafsu makan
c. Diare/konstipasi
d. Gelisah
e. Berkeringat
f. Tangan gemetar
g. Sakit kepala dan Sulit tidur
h. Lelah

Kognitif:
a. Sulit mengambil keputusan
b. Sulit berfikir
c. Mudah lupa
d. Tidak mampu menerima informasi dari luar
e. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
f. Ketakutan atas sesuatau yang tidak spesifik/jelas
g. Merasa tidak berharga
Perilaku:
a. Gerakan meremas tangan
b. Bicara berlebihan dan cepat
c. Perasaan tidak aman
d. Pekerjaan sehari-hari terganggu
e. Tidak mampu melakukan kegiatan harian
Afektif
a. Merasa tidak bahagia
b. Sedih dan sering menangis
c. Sulit menikmati kegiatan harian
d. Kehilangan minat gairah

Diagnosa
Ansietas

Tindakan Keperawatan untuk pasien


1.1 Tujuan
1). Pasien mampu mengenal ansietas
2). Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
3). Pasien mampu mengatasi ansietas melalui distraksi
4). Pasien mampu mengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari
5). Pasien mampu mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual

Tindakan keperawatan
1). Mendiskusikan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejala, akibat
2). Melatih teknik relaksasi fisik
3) Melatih mengatasi ansietas dengan distraksi
4). Melatihmengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari
5). Melatih mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga


2.1 Tujuan
1) Keluarga mampumengenal masalah ansietas pasien dan
masalah merawat pasien ansietas
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
masalah ansietas
3) Keluarga mampu merawat pasien dengan ansietas
4) Keluarga mampu menciptakan lingkungan dengan ansietas
5) Keluarga mampu mengenal tanda dan gejala kekambuhan
terjadinya ansietas
6) Keluarga mampu melakukan follow up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur

2.2 Tindakan
1) Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
ansietas
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya ansietas dan mengambil keputusan merawat pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga tentang fasilitas yang
dibutuhkan oleh pasien untuk mengatasi ansietas pasien.
4) Melatih keluarga cara merawat dan membimbing pasien untuk
mengatasi ansietas
5) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang mendukung perawatan ansietas pasien
6) Mendiskusikan tanda dan gejala munculnya ansietas yang
memerlukan rujukan segera ke fasilitas kesehatan.
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur
2. PROSES INTERAKSI PADA KLIEN & KELUARGA DENGAN DIAGNOSA
ANSIETAS
Latihan 1 untuk pasien : Pengkajian ansietas dan latihan teknik relaksasi
(Tarik nafas dalam dan distraksi)

Orientasi :

“Selamat pagi Ibu,,,,,

Perkenalkan nama Saya Nana perawat yang berdinas hari ini ....Nama Ibu
siapa? Senang dipanggil apa?”“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?“O, jadi ibu
semalam gelisah, tidak bisa tidur, merasa khawatir?” “apa yang ibu lakukan
saat ibu merasa cemas?”

”Baiklah,bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang


perasaan yang ibu rasakan? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
selama 30 menit ?” tujuannya agar ibu dapat mengatasi rasa cemas yang ibu
alami”

”Kita berbincang-bincang dimana bu? Baiklah kita akan berbincang-bincang


di ruang ini”

Kerja :

”Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, dan merasa
khawatir, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang perasaan ibu? apa yang
ibu sedang pikirkan? Apa yang ibu lakukan terkait dengan perasaan
tersebut? Apa yang terjadi sehingga ibu merasa gelisah?”

“Jadi.. ibu merasa khawatir karena memikirkan penyakit yang ibu alami...
ada lagi hal lain yang menyebabkan ibu khawatir?” apa yang ibu rasakan saat
ibu khawatir?” dan apa yang ibu lakukan ketika perasaan itu muncul?” ..
jadi saat khawatir yang ibu alami sulit tidur, gelisah, sakit kepala, jantung
berdebar-debar, tidak nafsu makan dan ibu tidak tau apa yang
dilakukan??”baik ibu saya akan menjelaskan bahwa apa yang ibu rasakan
tadi merupakan tanda dan gejala dari cemas. Untuk mengatasi itu saya akan
ajarkan latihan tarik nafas dalam dan distraksi. Contoh : ibu tempatkan pada
posisi senyaman yang ibu rasakan, kemudian tutup mata, pikirkan kondisi
yang membuat ibu cemas, kemudian tarik nafas tahan kira-kira 5-10 detik,
lalu keluarkan melalui mulut dengan perlahan-lahan.”

“yaa bagus sekali bu! Coba ulangi sekali lagi. Bagus sekali bu.” Setelah ibu
latihan nafas dalam, ibu bisa mengalihkan kecemasan ibu dengan bercakap-
cakap dengan anak ibu.

Terminasi

Baik ibu latihan hari ini saya rasa cukup“Bagaimana perasaan ibu setelah
kita latihan hari ini?”

”Coba Ibu peragakan lagi latihan nafas dalam yang saya ajarkan tadi!”
aktivitas apa yang ibu pilih untuk mengalihkan rasa cemas ibu? Baik, ibu
ingin membaca dan bercakap-cakap untuk mengalihkan rasa cemas ibu.

”Baik bu, dalam satu hari mau berapa kali ibulatihan tarik nafas dalam? Dua
kali? Baiklah jam berapa ibu akan latihan.

Ini ada jadual kegiatan, kita isi sesuai kemauan ibu yaitu jam 08.00 dan jam
16.00 kegiatan ibu adalah tarik nafas dalam. Jam 10.00 dan 15.00 kegiatan
ibu adalah bercakap-cakap dengan anak ibu. Jam 17.00 membaca buku. Jika
ibu melakukannya sendiri tanpa diingatkan ibu tulis M (mandiri), jika masih
harus diingatkan tulis B (Bantuan), dan jika ibu tidak melakukan ditulis T
(tergantung). Kita mulai hari ini yah bu...

Besok saya kemari lagi. Kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang
ibu alami setelah latihan dan kita akan melanjutkan latihan hipnotis diri
sendiri dan melakukan kegiatan spiritual. Waktunya seperti sekarang ini ya
bu. Tempatnya di sini saja.

Selamat pagi Bu...


Latihan 2 untuk pasien : Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan
latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual.

Orientasi :

“Selamat pagi Ibu “D” masih ingat nama suster? Benar ibu...

”Bagaimana perasaan Ibu “D” hari ini?” “Apakah ibu masih merasa gelisah,
khawatir, sulit tidur?”

“Apakah latihan yang kemaren kita sepakati sudah ibu lakukan ?”wah
hebat,,,apa saja ibu?? Itu ibu lakukan secara mandiri, bantuan atau
tergantung?hebat ibu....coba praktekan kembali latihan yang sudah ibu
lakukan kemaren? Bagus ...

”Baiklah, bu, bagaimana kalau sekarang kita lanjutkan untuk latihan yang ke
2? Bagaimana kalau kita latihan yang ke 2 ini selama 30 menit ?”ibu mau,
Kita latihandimana ? Bagaimana kalau di ruang ini saja”

Kerja:

”Ibu tadi sudah bagus bisa mempraktekkan kembali latihan yang pertama,
sekarang kita akan latihan yang ke 2 yaitu latihan hipnotis lima jari dan
kegiatan spiritual.kegiatan spiritual bisa ibu lakukan sesuai dengan
keyakianan ibu, untuk latihan hipnotis 5 jari Caranya ibu tarik nafas dalam
terlebih dahulu sampai ibu benar – benar nyaman, kemudian pejamkan
mata dan ikuti perintah suster ya?? Satukan ibu jari dengan jari telunjuk:
bayangkan kondisi saat ibu sehat, satukan ibu jari dengan jari tengah:
bayangkan bahwa ibu berada ditengah – tengah orang yang ibu sayangi
sehingga ibu benar – benar merasa bahagia, satukan ibu jari dengan jari
manis : bayangkan prestasi yang pernah ibu capai sehingga ibu merasa
berharga bagi keluarha dan orang lain, satukan ibu jari dan jari kelingking :
bayangkan tempat terindah yang pernah ibu kunjungi sehingga ibu
merasakan kembali situasi yang bahagia itu. Baik ibu sekarang tarik nafas,
hembuskan pelan – pelan melalui mulut, ok tarik nafas kembali hembuskan
melalui mulut sambil ibu membuka mata pelan –pelan....

Terminasi

“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini?”

“Coba Ibu sebutkan kembali langkah – langkah melakukan latihan hipnotis


lima jari dan kegiatan spiritual? Bagus ibu,,,,”Baik bu, dalam satu hari mau
berapa kali ibulatihan ini? Dua kali? Baiklah jam berapa ibu akan latihan.

“Ini jadual kegiatan, kita isi sesuai kemauan ibu yaitu untuk latihan yang
kemarin tetap kita lanjutkan ditambah dengan latihan ini ya bu???“Besok
saya kemari lagi. Kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu
alami. Waktunya seperti sekarang ini ya bu. Tempatnya di sini saja.

Selamat pagi Bu....

Latihan 1 untuk keluarga : melatih cara merawat dan


membimbing pasien : mengatasi ansietas

Mendiskusikan masalah ansietaspada pasien yang dirasakan


keluarga, menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya ansietas (gunakan leaflet) menjelaskan cara merawat
ansietas. Melatih dan membimbing keluarga cara merawat :
ansietas, anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
pujian.
Orientasi :

“Selamat siang Ibu/ Bapak,perkenalkan saya Suster Y, panggil saja


saya Suster Y. Bagaimana perasaannya hari ini ? Apakah Ibu/ Bapak
mengetahui masalah cemas yang di alami Ny. D? kemudian apa yang
Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat, khususnya cemas Ny.D? Dari
masalah cemas Ny.D, apa saja yang sudah Bapak/ Ibu lakukan ?
Baiklah, kalau begitu sekarang kita akan membicarakan tentang
masalah cara merawat Ny.D dan berlatih cara membimbing Ny.D,
Berapa lama kita akan bicara bu? Baiklah, kalau begitu 45 menit kita
berdiskusi, tempatnya mau dimana?

Kerja :

“Bapak/ibu, sebelumnya saya mau tanya masalah apa yang


dirasakan dalam merawat Ny.D? Kalau terkait dengan cemas
bagaimana bapak/ibu? Oh bapak/ibu tidak mengertiapa yang
Bapak/Ibu harus lakukan menghadapi masalah cemas Ny.D?”

“Baiklah Bapak/IBu, tadi saya sudah menanyakan kepada Ny.D


tentang kecemasan dan telah melatih cara mengatasi cemas. Sekarang
saya ingin menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya cemas , ini ada lembar yang bisa ibu gunakan (leaflet).
Jadi, cemas adalah perasaan was-was. Kuatir atau tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Seperti
Ny.D bu, Tanda dan gejalanya banyak, diantaranya Tidak nafsu
makan, Diare, Gelisah, Berkeringat, Tangan gemetar, Sakit kepala
dan Sulit tidur, Lelah, Sulit mengambil keputusan, Sulit berfikir,
Mudah lupa, Tidak mampu menerima informasi dari luar, Berfokus
pada apa yang menjadi perhatiannya, Ketakutan atas sesuatau yang
tidak jelas, Merasa tidak berharga, Gerakan meremas tangan, Bicara
berlebihan dan cepat, Perasaan tidak aman, Pekerjaan sehari-hari
terganggu, Tidak mampu melakukan kegiatan harian, Merasa tidak
bahagia, Sedih dan sering menangis. Kalau menurut ibu, bagaimana
dengan Ny.D? Ada ya tanda-tanda yang sudah disebutkan?”
“Sekarang apa yang ibu dan keluarga harus lakukan? Selama ini apa
yang sudah ibu lakukan? “Bagus sekali ibu sudah selalu
mengingatkan Ny. D untuk bisa mengatasi cemasnya dengan
melakukan kegiatan yang disenangi Ny.D. Ibu juga bisa
mengingatkan dan membimbing Ny. D untuk melakukan latihan
relaksasi nafas dalam seperti yang telah saya ajarkan kepada Ny.D
dan juga bapak/ibu. Ibu juga bisa mengingatkan dan membimbing
Ny. D untuk melakukan latihan hipnotis lima jari seperti yang telah
saya ajarkan kepada Ny.D dan juga bapak/ibu. Ibu juga bisa
membantu mengatasi kecemasan Ny. D dengan menyediakan fasilitas
yang diperlukan Ny. D untuk mengatasi rasa cemasnya. Baik bu,
sekarang bapak/ibu sudah mengetahui cara mengatasi cemas,
bagaimana kalau sekarang kita praktekkan bersama langsung dengan
Ny.D? Bagus sekali, apa yang sudah Bapak/ Ibu lakukan tadi. Jadi,
Bapak/Ibudapat membantu Ny.A untuk melakukannya. Jadwalnya
sudah ada di Ny.D yabu.
Terminasi :

“Bagaimana perasaannya setelah kita diskusikan dan latih bersama


tentang cara mengatasi cemas? Sekarang coba ibu jelaskan lagi cara
membimbing Ny.Dmengatasi cemas? Bagus sekali ibu masih ingat ,
nanti jangan lupa ibu ingatkan Ny.D, ibu lihat dijadwal kegiatan.
Ny.D harus melakukan latihan relaksasi nafas dalam (2xsehari),
melakukan kegiatan/distraksi untuk mengatasi kecemasan
(2xsehari). Kapan kita dapat bertemu lagi? Bagaimana kalaubesok?
Pertemuan selanjutnya, kita akan bicaratentang menciptakan
lingkungan yang nyaman untuk mengatasi kecemasan Ny.D. Baiklah
Pak/Bu, kita ketemu lagi besok jam 10 pagi, selamat siangPak/Bu.

Latihan 2 untuk keluarga : melatih keluarga menciptakan


lingkungan dan suasana yang mendukung perawatan ansietas,
mengenal tanda dan gejala kekambuhan ansietas dan follow up ke
fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur

Orientasi :

“Selamat siang Ibu/ Bapak? Masih ingat dengansaya Suster Y?”


Bagaimana perasaannya hari ini ? “Apakah Ibu/ Bapak masih belum
mengerti dengan tanda dan gejala cemas yang muncul pada N.yD?”
“apakah latihan yang kita sepakati kemarin sudah ibu lakukan?”
wah.. bagus sekali bu!” Baiklah, kalau begitu sekarang kita akan
membicarakan tentang bagaimana menciptakan lingkungan dan
suasana yang mendukung perawatan ansietas, mengenal tanda dan
gejala kekambuhan ansietas dan follow up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur.

Berapa lama kita akan bicara bu? Baiklah, kalau begitu 45 menit kita
berdiskusi, tempatnya mau dimana?

Kerja :

“Bapak/ibu, tadi sudah bagus mempraktekkan dan membimbing Ny.


D mengatasi cemas. Nah.. sekarang kita akan berlatih bagaimana
menciptakan lingkungan dan suasana yang dapat mendukung
perawatan cemas pada Ny. D.” “Kemudian kita akan berdiskusi
tentang tanda dan gejala kekambuhan cemas dan menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada.” “Nah.. ibu, lingkungan yang nyaman
dan tenang adalah lingkungan yang dapat mendukung proses
perawatan cemas.” “berikan pilihan kepada Ny.D untuk memilih
situasi lingkuangan yang paling nyaman menurut Ny.D dalam proses
penyembuhannya.” “nah, bapak/ibu masih ingat tanda dan gejala
kecemasan yang kita diskusikan kemarin?” iyaa... bagus bu.. jika
tanda dan gejala tersebut belum hilang dalam jangka waktu yang
cukup lama ,bapak atau ibu bisa langsung merujuk ke pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit atau dokter
praktek untuk mendapatkan pengobatan.” “bagaimana kalau
sekarang kita ulang kembali apa yang sudah kita diskusikan tadi.”
Bagus sekali, apa yang sudah Bapak/ Ibu lakukan tadi.

Terminasi :

“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita latihan langsung


merawat Ny.D tadi? Coba bapak/ibu ulangi kembali, apa saja yang
harus kita lakukan untuk mendukung proses perawatan cemas pada
Ny.D?”. Ya.. bagus sekali bu. Nah.. bapa/ibu dapat melatih cara
merawat ansietas pada Ny.D tadi 2x dalam sehari dan
memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan tepat. Baiklah bapak/Ibu,
kita ketemu lagi besok jam 10 pagi untuk membicarakan lagi latihan
cara merawat Ny.D ya, kalau begitu saya permisi dulu. selamat
siangbapak/ibu.

Anda mungkin juga menyukai