Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI DENGAN HIPNOSIS 5 JARI

DIRUANG E4 (BEDAH) RSUD DR.A.DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG

DISUSUN OLEH

1.Agustina Handayani (2128003)


2.Cindy Claudia Meta (2128013)
3.Renata Safitri (2128063)
4.Suci Oktaviana (2128077)
5.Ana Marina (2128007)
6.Salsabilla (2128073)
7.Resa Emillya (2128065)
8.Rista Dwi Septiana (2128069)
9.Ritna (2128070)

PROGAM STUDI DII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANCA BHAKTI
LAMPUNG TAHUN 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri

Sub Pokok Bahasan : Manajemen nyeri dengan teknik hypnosis 5 jari

Sasaran : Pasien

Hari/Tanggal :17 Desember 2022

Waktu : 20 menit

Tempat : Ruang E4 (bedah) RSUD Dr.A.DADI TJOKRODIPO

Penyuluh : Kelompok D Prodi DIII Keperawatan

A. LATAR BELAKANG

Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak
dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang, mengubah
kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh
klien (Berman, 2009). Menurut International Association for the Studi of Pain (IASP), penyebab
nyeri tidak hanya dari penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, tetapi juga cidera, operasi,
luka bakar, infeksi, dan efek kekerasan. Seseorang juga mengalami nyeri dari banyak prosedur
dan penyelidikan yang digunakan oleh

Dokter dan perawat untuk menyelidiki dan mengobati penyakit (Finley, 2005). Respon
perilaku terhadap nyeri diantaranya yaitu mimik wajah, perubahan nada suara da aktivitas, serta
menangis, menunjukkan sikap menjauh dari stimulus nyeri dan aneka vokalisasi dan
mengutarakan intensitas nyerinya. Karena itu membutuhkan beberapa teknik yang mampu untuk
mengatasi atau meringankan intensitas nyeri. Dalam penyuluhan ini akan dijelaskan beberapa
teknik distraksi dan relaksasi untuk mengurangi nyeri.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien dan pengunjung


diharapkan mampu mengontrol nyeri secara nonfarmakologi dengan hipnosis 5 jari
2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit,diharapkan sasaran penyuluhan


dapat mengetahui tentang:

1) Mengetahui pengertian nyeri

2) Mengetahui klasifikasi nyeri

3) Mengetahui tanda dan gejala nyeri

4) Mengetahui intensitas nyeri

5) Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi

6) Menjelasakan prosedur hypnosis 5 jari

C. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Metode: ceramah dan diskusi

2. Media: Leaflet dan lembar balik

3. Garis Besar Materi (penjelasan terlampir):

a) Mengetahui pengertian nyeri

b) Mengetahui klasifikasi nyeri

c) Mengetahui tanda dan gejala nyeri

d) Mengetahui intensitas nyeri

e) Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi

f) Menjelasakan prosedur hypnosis 5 jari


D.PENATALAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan disajikan pada table berikut:

No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran


1 Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam dan Membalas salam
memperkenalkan diri memperhatikan dan
mendengarkan
2 Penyajian bahan tentang: 5 menit • Menjelaskan
• Menjelaskan pengertian hypnosis
pengertian hypnosis 5 5 jari
jari • Menjelaskan tujuan
• Menjelaskan tujuan hypnosis 5 jari Mendengarkan dan
hypnosis 5 jari • Menjelaskan mempraktekkan
• Menjelaskan manfaat manfaat hypnosis 5
hypnosis 5 jari jari
• Menjelaskan • Menjelaskan
penatalaksanaan penatalaksanaan
hypnosis 5 jari hypnosis 5 jari
3 Evaluasi 5 menit • Memberi
kesempatan kepada
pasien untuk
bertanya,hal ini
untuk mengevaluasi
pasien,apakah
pasien dapat
menjelaskan Bertanya dan
kembali materi menjelaskan kembali
penkes dengan
bertanya
• Menyimpulkan
kembali materi
yang telah disajikan
• Diharapkan 40%
memahami materi
4 Penutup 5 menit • Penyaji
mengucapkan
terimakasih Menjawab salam
• Mengucapkan
salam penutup
E. KRITERIA EVALUASI

1. Kriteria evaluasi struktur

a) Menyusun satuan acara penyuluhan manajemen nyeri


b) Melakukan konsultasi satuan acara penyuluhan yang telah disusun dengan pembimbing
c) Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan
d) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penyuluhan
e) Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan susunan sebagai
berikut.

1. Penyaji : Renata Safitri

2. Moderator : Cindy Claudia Meta

3. Fasilitator :

1. Salsabilla

2. Ritna

3. Ressa Emillya

4. Notulen : Agustina Handayani

5. Observan : Rista Dwi Septiana

6. Anggota :

1. Suci Oktaviana

2. Ana Marina

• Penyaji

1. Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas

2. Mampu menjelasakan materi secara sistematis

3. Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audien

4. Mampu menjawab pertanyaan dari peserta

• Moderator

1. Mampu memimpin jalannya acara penyuluhan


• Fasilitator

1. Mampu memfasilitasi acara penyuluhan

• Notulen

1. Mampu mencatat pertanyaan dan jawaban di sesi Tanya jawab proses


penyuluhan

2. Evaluasi Proses

1. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan


memahami materi penyuluhan yang diberikan.
2. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
3. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
4. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil

1. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan tentang


materi penyuluhan sebelum penyuluhan dilaksanakan
2. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan setelah
penyampaian materi penyuluhan.
3. Peserta menanggapi materi yang telah disampaikan penyaji
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN NYERI

Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat indvidual yang tidak
dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang, mengubah
kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh
klien (Berman, 2009).

B. KLASIFIKASI NYERI

Berikut adalah klasifikasi tingkatan dalam nyeri:

a. Nyeri akut adalah sensasi jangka pendek kurang 3 bulan yang menyadarkan kita akan
adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan hanya dianggap sebagai gejala, bukan
sebagai penyakit yang harus diobati sehingga menjadi nyeri kronis.

b. Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Sistem saraf anda
menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang konstan dari tubuh selama berbulan bulan
bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat menimbulkan rasa terbakar, mati rasa, rasa
seperti diiris atau ditusuk. Hal ini terjadi karena kerusakan pada saraf.

Tingkatan nyeri terdiri dari skala 1-10 yang artinya sebagai berikut:

1. SKALA 1= (sangat ringan), seperti gigitan nyamuk

2. SKALA 2= (tidak menyenangkan), nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit.

3. SKALA 3 (bisa ditoleransi), nyeri Sangat terasa, seperti pukulan ke hidung


menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter.

4. SKALA 4 (Menyedihkan) Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi

5. SKALA 5= (sangat menyedihkan), Kuat, dalam, nyeri yang menusuk.seperti


pergelangan kaki terkilir

6. SKALA 6 (intens), Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya
sebagian mempengaruhi sebagian indra. menyebabkan tidak fokus, komunikasi
terganggu.
7. SKALA 7= (sangat intens), Sama seperti 6 kecuali bahwa rasa sakit benar-benar
mendominasi indra Anda menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tak
mampu melakukan perawatan diri.

8. SKALA 8 (benar-benar mengerikan). Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi
dapat berpikir jernih,dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika sakit
datang dan berlangsung lama.

9. SKALA 9 (menyiksa tak tertahankan), Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa
mentolerirnya dan sampai-sampai menuntut untuk segera menghilangkan rasa sakit
apapun caranya, tidak peduli apa efek samping atau risikonya.

10. SKALA 10 (sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan), Nyeri begitu kuat tak
sadarkan diri.

C. TANDA DAN GEJALA NYERI

1. Suara

a. Menangis

b. Merintih

c. Menarik/menghembuskan nafas

2. Ekspresi Wajah

a. Meringis

b. Menggigit lidah, mengatupkan gigi

c. Tertutup rapat/membuka mata atau mulut

d. Menggigit bibir

3. Pergerakan Badan

a. Kegelisahan

b. Mondar-mandir

c. Gerakan menggosok atau berirama

d. Melindungi tubuh

e. Otot tegang
4. Interaksi Sosial

a. Menghindari percakapan atau kontak social

b. Berfokus pada aktivitas untuk mengurangi nyeri

c. Disorientasi waktu

D. MANAJEMEN NYERI

Hipnosis lima jari adalah salah satu teknik relaksasi dengan metode pembayangan atau
imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai alat bantu. Metode ini diindikasikan untuk
klien dengan cemas, nyeri ataupun ketegangan yang membutuhkan kondisi rileks. Tidak
dianjurkan untuk pasien dengan depresi berat (Felix et al., 2019).

PERSIAPAN:

1. Persiapan alat berupa tape recorder atau semacamnya yang bisa digunakan untuk
memutar musik relaksasi

2. Modifikasi lingkungan senyaman mungkin bagi pasien termasuk pengontrolan suasana


ruangan agar jauh terhindar dari kebisingan saat melakukan teknik relaksasi lima jari

E.MANFAAT HIPNOSIS 5 JARI

Tujuan dari teknik ini adalah :

a. Mengurangi ansietas

b. Memberikan relaksasi

c. Melancarkan sirkulasi darah

d. Merelaksasikan otot-otot tubuh

Teknik ini dapat diberikan pada klien-klien yang mengalami cemas, nyeri maupun
ketegangan yang membutuhkan kondisi rieleks. Namun, teknik ini tidak dapat diberikan
kepada klien yang mengalami gangguan jiwa maupun kondisi depresi berat.

Proses pemberian perlakuan hipnosis 5 jari dengan metode memasuki pikiran


bawah sadar sehingga memprogram ulang dan membersihkan data ini harus
memperhatikan indikasi penggunaannya antaralain: gangguan psikosomatik, gangguan
psikiatri, kasuskasus bidang lain seperti nyeri dll.

Untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal sangat perlu juga memperhatikan
garis besar kontraindikasi dari hipnosis 5 jari seperti kondisi yang tenang, gaduh gelisah,
tidak mengerti apa yang dilakukan,belum tahu atau mengerti kata-kata kita dan yang
kesulitan dalam kepercayaan dasar (Yan, 2008)

Pilihan pengobatan nonfarmakologis memiliki manfaat yang menguntungkan dan


bertahan lama dibandingkan dengan terapi farmakologis (Patel et al., 2018). Artinya
terapi non farmakologis berupa terapi hipnosis lima jari memiliki manfaat dan bertahan
lama dalam menurunkan kejadian insomnia. Terapi hipnosis lima jari ini tidak memiliki
efek samping.

Hipnosis lima jari dapat mempengaruhi pernapasan, denyut jantung. denyut nadi,
tekanan darah, mengurangi ketegangan otot dan koordinasi tubuh, dan memperkuat
ingatan, meningkatkan produktivitas suhu tubuh, serta mengatur hormon-hormon yang
berkaitan dengan stres. Sebagian besar perubahan fisiologis terjadi akibat aktivitas dua
sistem neuroendokrin yang dikendalikan oleh hipotalamus yaitu sistem simpatis dan
sistem korteks adrenal. Menurut Mahoney, (2007, dalam Hastuti & Arumsari, 2015)
menyatakan bahwa hipnosis lima jari merupakan self hypnosis yang mampu memberikan
efek relaksasi yang tinggi, sehingga mengurangi atau menurunkan tingkat ketegangan
dan stress yang ada dalam pikiran seseorang (Affandi, 2017). Sedangkan menurut
Simatupang & Putri (2015), relaksasi hipnosis lima jari menurunkan cemas dengan cara
menciptakan suatu sugesti kepada individu yang akan dihipnosis

F.PROSEDUR HIPNOSIS 5 JARI

PROSEDUR: (Felix et al., 2019)

1. Atur posisi klien senyaman mungkin

2. Instruksikan kepada klien untuk memejamkan mata

3. Lakukan teknik napas dalam sebanyak 3 kali

4. Tautkan ibu jari kepada jari telunjuk, intruksikan kepada klien untuk membayangkan
"tubuh anda begitu sehat dan tidak terganggu"

5. Tautkan ibu jari kepada jari tengah, intruksikan kepada klien untuk membayangkan
"berada di tengah-tengah orang yang paling anda sayangi, cintai, banggakan"

6. Tautkan ibu jari kepada jari manis, intruksikan kepada klien untuk membayangkan
"ketika anda mendapat penghargaan atau prestasi yang pernah dicapai sehingga membuat
klien dan orang sekitar klien bangga" (contoh: saat sekolah, saat bekerja, selama
menikah)

7. Tautkan ibu jari kepada jari kelingking, intruksikan kepada klien untuk
membayangkan "tempat terindah yang pernah dikunjungi yang membuat nyaman,
tentram dan damai" (contoh: pantai, taman, pegunungan atau tempat rekreasi)

8. Instruksikan kepada klien untuk tarik napas, hembuskan perlahan, dan lakukan selama
3 kali

9. Instruksikan klien untuk membuka mata secara perlahan-lahan.


DAFTAR PUSTAKA

Rista Islamarida, S. N. (2022). MODUL PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA. KEDIRI:


LEMBAGA CHAKRA BHRAHMANDA LENTERA.

https://www.google.co.id/books/edition/Keperawatan_Dasar/foZTEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1
&dq=hipnosis+5+jari&pg=PA98&printsec=frontcover

Anda mungkin juga menyukai