Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MANAJEMEN NYERI

PADA PASIEN DENGAN LUKA PRE DAN POST OPERASI


DI RUANG ZUMAR RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas KMB II

Di susun oleh kelompok 6 :


Arisnawan
Elsi susani
Fitri nurlita
Hasim ramadan
Irma apriliani
Lukman nugraha
Wendy ardianto

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES KARSA HUSADA GARUT
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

0
Mata Ajar : Keperawatan Medikal Bedah II
Pokok Bahasan : Nyeri
Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri Non Farmakologi
Hari/Tanggal : Jum’at, 12 April 2019
Waktu : 10.00 WIB – 10.30 WIB
Penyuluh : Elsi susani
Tempat : Ruang Zumar RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat

A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan maka
pasien pre dan post operasi diharapkan mampu mengetahui dan
memahami tentang manajemen nyeri non farmakologi
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x
30 menit pasien diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian nyeri
2. Mengetahui tentang macam-macam nyeri
3. Mengetahui tentang rentang dan skala intensitas nyeri
4. Mengetahui tentang manajemen nyeri

B. SASARAN
Sasaran ditujukan pada pasien di Ruang Zumar RSUD Al-Ihsan Provinsi
Jawa Barat.

C. METODE
 Ceramah
 Diskusi/ tanya jawab

D. MEDIA
 Materi

1
 Leaflet
E. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung jawab : CI Ruangan Sri Atun S.Kep.Ns
2. Moderator : Arisnawan
3. Pemateri : Elsi susani
4. Notulen : Irma Apriliani
5. Fasilitator : Fitri Nurlita, Mega Tri Putri Hidayat,
Lukman Nugraha
6. Dokumentasi : Wendi Ardianto

Tugas pengorganisasian
1. Penanggung jawab
Mengkordinator persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan mahasiswa
dan dosen pembimbing
c. Menjelaskan tujuan topik
d. Menjelaskan kontrak waktu,
bahasa, tata tertib penyuluhan
e. Menyerahkan jalannya
penyuluhan kepada pemateri
f. Mengarahkan alur diskusi
g. Memimpin jalannya diskusi
h. Menutup acara
3. Pemateri
a. Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
b. Menjawab pertanyaan
4. Notulen
a. Mencatat petanyaan di sesi diskusi (tanya jawab)
5. Fasilitator

2
a. Memotivasi pasien untuk berperan aktif dalam jalannya
penyuluhan
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari pasien
c. Membuat absensi
6. Dokumentasi
a. Merekam atau memotret selama penyuluhan

F. SUSUNAN ACARA
Tahap Kegiatan Waktu
Pembukaan  Mengucapkan salam 5 menit
 Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan
sesuai kontrak waktu
Proses  Melakukan penyuluhan tentang pengertian 15 menit
nyeri
 Melakukan penyuluhan tentang macam-
macam nyeri
 Melakukan penyuluhan tentang rentang dan
skala intensitas nyeri
 Melakukan penyuluhan tentang manajemen
nyeri

Penutup 10 menit
 Memberikan pertanyaan pada keluarga
 Menutup pertemuan dan mengucapkan
salam
 Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

G. KRITERIA EVALUASI
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
 Kesepakatan pertemuan dengan peserta didik

3
 Kesiapan penyuluh dari mahasiswa Prodi Profesi Ners Karsa Husada
Garut.
b. Evaluasi Proses
 Peserta
- Peserta didik mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Pertemuan berjalan dengan lancar.
 Penyuluh
- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.
c. Evaluasi Hasil
 Tes lisan : di akhir ceramah
 Penilaian
Sistem penilaian sesuai dengan masing-masing pertanyaan tiap
nomor :
Nomor 1 bila benar semua nilai 5 point
Nomor 2 bila benar semua nilai 5 point
Nomor 3 bila benar semua nilai 5 point
Nomor 4 bila benar semua nilai 5 point
Jumlah nilai benar pada soal 20 point
Klasifikasi penilaian :
Bila nilai benar 0 – 6 = C, berarti kurang memahami
Bila nilai benar 7 – 13 = B, berarti cukup memahami
Bila nilai benar 14 – 20 = A, berarti paham dan mengerti

H. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan nyeri ?
2. Sebutkan macam-macam nyeri ?
3. Sebutkan rentang dan skala intensitas nyeri ?
4. Sebutkan macam-macam manajemen nyeri ?

4
MATERI NYERI

1. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain
Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang
dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk
luka (IASP/International Association for the Study of Pain, 1979)
Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada
kapanpun seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979)
Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-
faktor affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory.
Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang
menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang
ada kapanpun individu mengatakannya.

2. MACAM-MACAM NYERI
a. Nyeri Akut
Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang
diharapkan
b. Nyeri Kronik
Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6
bulan
Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik

NYERI AKUT NYERI KRONIK

Ringan sampai berat Ringan sampai berat


Respon sistem syaraf Symphatic: Respon sistem syaraf

5
 Nadi meningkat Parasymphatic:

 Pernafasan meningkat  Tanda-tanda vital normal

 Peningkatan tekanan darah  Kulit kering, hangat

 Diaphoresis  Pupil normal atau dilatasi

 Dilatasi pupil
Berhubungan dengan luka Penyembuhan berlangsung lama
jaringan; hilang dengan
penyembuhan
Klien tampak gelisah dan cemas Klien tampak depresi dan menarik
diri
Klien melaporkan nyeri Klien sering tidak menyatakan
nyeri tanpa ditanya
Klien memperlihatkan perilaku Perilaku nyeri tidak ada
yang mengindikasikan nyeri:
menangis, menggaruk atau
memegang area

3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI


Skala Intensitas Numerik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skala Intensitas Deskriptif Sederhana

Tidak Ringan Hebat Sangat Paling


Ada Hebat Hebat
Sedang

4. MANAJEMEN NYERI
a. Farmakologis

6
Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau
parenteral ( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat
b. Non Farmakologis
1) Stimulasi dan pijatan
Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri
memblokir menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung,
bahu.
2) Kompres Es dan Panas
 Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat,
menghambat inflamasi
 Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang
3) Distraksi
Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan
lupa terhadap nyeri yang di alami.
Trik-trik :
 Memfokuskan sesuatu selain nyeri
 Persepsi nyeri berkurang
 Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga,
permainan, aktivitas tertentu (misal : catur)
Beberapa teknik distraksi :
 Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas
pelan–pelan, mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan
jari/kaki.
 Membayangkan hal – hal yang indah sambil menutup mata
 Menonton TV atau acara kegemaran
4) Relaksasi
 Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat,
berirama
 Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan
 Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar

7
 Perlu latihan dulu.
5) Imajinasi Terbimbing
 Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi
kesembuhan.
 Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang
berkurang.
 Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.

8
DAFTAR PUSTA

Academy for Guided Imagery. (2011). Diakses pada tanggal 10-04-2019 dari
http//www.academyforguidedimagery.com/whatisguidedimagery/index.html

Gottsegen D. (2011). Hypnosis For Fungsional Abdominal Pain. Diakses pada


tanggal 10-04-2019 dari http/www.ncbi.nml.nih.goy/pubmed

Helm. J.E., & Barone, C.P. (2008). Phsyology and treatment of pain. Critical care
nurse,28 (6),. 38-48.

Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta

Prasetio Nian Sigit. (2010). Konsep dan proses keperawatan nyeri. Jakarta : Graha
Ilmu.
Suwardana, Swasri, Suryaning.1998. Perbedaan kompres dingin dengan kompres
hangat dalam menurunkan suhub tubuh klien infeksi di pusat pelayanan
kesehatan denpasar, Dep Kes RI. Pusat Tenaga Kesehatan.

Wahyuni, N.S., & Nurhidayat ,S (2008). Efektifitas pemberian kompres terhadap


penurunan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai