tatalaksana yang mengatur agar keseluruhan proses menyusui bisa berjalan dengan sukses, mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi mengisap dan menelan ASI, yang dimulai pada masa antenatal, perinatal dan postnatal (Dwi Sunar Prasetyono,2009). Langkah-langkah Pelaksanaan Manajemen Laktasi
a. Masa Kehamilan (Antenatal) b. Saat segera setelah bayi lahir
1. Memberikan edukasi mengenai
ASI 1. Dalam waktu 30 menit setelah 2. Menyakinkan ibu hamil agar ibu melahirkan, ibu dibantu dan mau dan mampu menyusui dimotivasi agar mulai kontak bayinya. dengan bayi (skin to skin contact) 3. Melakukan pemeriksaan dan mulai menyusui bayi. kesehatan, kehamilan dan 2. Membantu kontak langsung ibu- payudara. bayi sedini mungkin untuk 4. Memperhatikan kecukupan gizi memberikan rasa aman dan 5. Menciptakan suasana keluarga kehangatan. yang menyenangkan. c. Masa Neonatus d. Masa menyusui selanjutnya (Post neonatal) 1. Bayi hanya diberi ASI saja 2. Ibu selalu dekat dengan bayi 1. Menyusui eksklusif selama 6 bln 3. Menyusui tanpa dijadwal 2. Memperhatikan gizi ibu 4. Melaksanakan cara menyusui menyusui dan bayi yang baik dan benar 3. Cukup istirahat 5. Bayi pisah dengan Ibu harus 4. Pengertian dan dukungan tetap mendapaykan ASI keluarga terutama suamiuntuk 6. Ibu nifas diberi kapsul vitaminA menunjang keberhasilan menyusui. dosis tinggi dalam waktu kurang 5. Mengatasi bila ada masalah dari 30 hari setelah melahirkan menyusui Pemberian ASI tergantung pada empat macam proses:
1. Proses pengembangan jaringan penghasil ASI
dalam payudara
2. Proses yang memicu produksi ASI setelah
melahirkan
3. Proses untuk mempertahankan produksi ASI
4. Proses sekresi ASI (Refleks let down)
Manajemen Laktasi Pada Wanita Yang Bekerja
• Pemberian ASI saat ibu bekerja memberikan kesempatan
untuk tetap menyusui saat ibu tidak berada di dekat bayi.
• Aktifitas berikut dapat diberikan dalam bentuk
penyuluhan atau selebaran yang dapat dibagikan setiap kali ibu datang memeriksakan diri atau bayinya. 1. Memberikan ibu pentingnya ASI 2. Menjelaskan prosedur menyusui yang benar 3. Menjelaskan faktor yang dapat menghambat keluarnya ASI 4. Melibatkan suami & keluarga agar memahami dan dapat membantu istri mempertahankan ASI 5. Jangan memberikan makanan tambahan apapun kepada bayi sebelum bayi berumur 6 bulan Teknik Pemerahan Susu dan Penyimpanan ASI
a. Teknik memerah ASI.
b. Teknik memerah ASI dengan tangan metode massage, stroking, dan shaking. c. Memerah dengan pompa. d. Cara menyimpan ASI 1. ASI dapat disimpan dengan cara membekukan di freezer atau mendinginkannya ke dalam lemari es. 2. Setelah dipompa, simpanlah ASI pada :Botol steril, Cangkir plastik, Kantong ASI 3. Pastikan anda menuliskan label atau tanggal ASI tersebut pada botol, gelass, atau kantog ASI 4. Jangan menambah ASI yang baru anda pompa kedalam ASI yang sudah beku 5. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dicarikan 6. Simpan dalam jumlah 60-120 ml untuk mencegah mubazir
e. Wadah penyimpan ASI
1. Aneka wadah a) Wadah yang terbuat dari stainlees steel b) Wadah yang terbuat dari kaca (beling) dengan tutup yang rapat 2. Kondisi wadah a) Bening tanpa gambar b) Tidak mudah bocor c) Bisa dibersihkan atau disterilkan f. Mencairkan ASI yang telah di simpan (Beku) 1. Pindahkan ke bagian leari es non freezer hingga mencair 2. Pindahkan ke air dingin 3. Pindahkan ke baskom air hangat 4. Panaskan di atas panic berisi air dengan api kecil 5. Gunakan bottle warmer 6. Jangan memanaskan langsung atau dengan microwave 7. Tes suhu ASI dan bila perlu cicipi sebelum diberikan 8. FIFO : First In First Out Terima Kasih