Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ PERAWATAN PADA PASIEN KEJANG”


DI RUANG BONA II RSUD DR. SOETOMO

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

GALUH AYUANTIWI (P27820717024)

SRI SHINTA MARGARETHA T. (P27820717027)

ANGGIE DWI LAURITA (P27820717028)

NINDYTA SALSABILLA ABDI (P27820717029)

NUR INDAH WARDATUL J. (P27820717031)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Pada Pasien Kejang Demam di ruang Bona II Rumah
Sakit Dr Soetomo Surabaya dilakukan pada tanggal 8 November 2019 telah dilaksanakan oleh :

Mahasiswa DIV Keperawatan Gawat Darurat Semester IV:

1. Galuh Ayuantiwi (P27820717024)


2. Sri Shinta Margaretha T. (P27820717027)
3. Anggie Dwi Laurita (P27820717028)
4. Nindyta Salsabilla Abdi (P27820717029)
5. Nur Indah Wardatul J. (P27820717031)

Surabaya, 8 November 2019

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Aida Novitasari, S.Kep, Ns, M.Kep Suparmiasih, S. Kep, Ns


NIP. 197211011997032002 NIP. 196906091988032001

Mengetahui, Kepala Ruangan

Suparmiasih, S. Kep, Ns

NIP. 196906091988032001
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak. Kondisi ini sering kali ditandai oleh gerakan
tubuh yang tidak terkendali dan disertai hilangnya kesadaran. Kejang bisa menjadi tanda
adanya penyakit pada otak, atau kondisi lain yang memengaruhi fungsi otak. Kejang dapat
disebabkan karena adanya kejang demam, epilepsy tumor otak, stroke, cedera otak. Gejala
dari kejang dapat terlihat dengan adanya kontraksi otot, tatapan mata yang kosong, jatuh
mendadak, mengatupkan gigi, dan kehilangan kesadaran

B. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan tentang apa itu kejang.
2. Menjelaskan penyebab dan tanda gejala kejang
3. Menjelakan bagaimana penanganan pertaa pada kejang
4. Menjelaskan pencegahan terhadap kejang

C. Manfaat
1. Keluarga pasien dapat mengetahui apa itu pengertian kejang
2. Keluarga pasien megetahui penyebab kejang
3. Keluarga pasien dapat mengetahui tanda dan gejala pasien kejang
4. Keluarga pasien dapat megetahui penanganan pada pasien kejang
5. Keluarga pasien mengetahui pencegahan terhadap kejang
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Keperawatan Anak


Pokok Bahasan : Perawatan Pada Pasien Kejang
Sasaran : Keluarga pasien di Ruang Bona II
Tempat : Ruang Bona II RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Jumat, 8 September 2019
Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Perawatan Pada Pasien Kejang, diharapkan
keluarga pasien mengetahui tentang Perawatan Pada Pasien Kejang

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang Perawatan Pada Pasien Kejang,
keluarga pasien dapat mengerti tentang:
1. Definisi kejang
2. Manifestasi kejang
3. Penyebab kejang
4. Pertolongan pada kejang
5. Pencegahan kejang

III. SASARAN
Keluarga Pasien dengan anak kejang di Ruang Bona II RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

IV. MATERI (terlampir)

V. METODE
Ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi

VI. MEDIA
1. Lembar bolak balik
2. Matras
3. Saputangan
4. Tongspatel
VII. SETTING TEMPAT
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan

Keterangan :

: Bed pasien : Moderator

: Penyaji : Fasilitator

: Observer : Notulen
: Peserta

VII. PENGORGANISASIAN & JOB DESCRIPTION


Nama Jabatan Tugas
Mahasiswa

1. Anggie Dwi Penyaji 1. Menggali pemahaman paserta tentang


Laurita
materi penyuluhan
2. Menyampaikan materi penyuluhan
3. Menjawab pertanyaan

Sri Shinta 1. Memfasilitasi acara penyuluhan


Fasilitator dan
Margaretha
Dokumentasi (persiapan alat dsb)
Tolinggilo
2. Memfasilitasi peserta dalam
mengajukan pertanyaan
3. Mendikumentasikan kegiatan mulai
dari awal
hingga selesai kegiatan
Galuh Ayuantiwi Moderator 1. Membuka kegiatan Penyuluhan
2. Memandu jalannya penyuluhan
3. Menutup kegiatan Penyuluhan
4. Membacakan Kesimpulan

Nur Indah Wardatul Observer 1. Mengobservasi jalannya penyuluhan


Jannah
sampai selesai
2. Mengevaluasi kegiatan
Penyuluhan

Nindyta Salsabilla Menulis pertanyaan yang ditanyakan


Abdi Notulen peserta
No. FASE KEGIATAN KEGIATAN WAKTU Penanggung
PESERTA Jawab
1 Pembukaan  Membuka kegiatan  Menjawab salam 5 Moderator
menit
dengan
mengucapkan
salam.
 Memperkenalkan  Memperhatikan
diri
 Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan.  Memperhatikan

2 Pelaksanaan 15 Pemateri
 Menggali  Memperhatikan menit
pengetahuan dan menjawab
pasien tentang
Perawatan Pada
Pasien Kejang
 Menjelaskan  Memperhatikan
Perawatan Pada
Pasien Kejang

 Memberikan  Bertanya Fasilitatot


kesempatan
kepada keluarga
pasien untuk
mengajukan
pertanyaan,
kemudian
diskusikan
Bersama dan
menjawab
pertanyaan.
3 Penutup 10 Moderator
 Evaluasi Menit
 Memperhatikan
 Kesimpulan dan  Memperhatikan
reinformasi

 Reaword  Memperhatikan
 Menjawab salam
 Salam penutp

EVALUASI
 Evaluasi Struktur
o Kesiapan materi.
o Kesiapan SAP.
o Kesiapan media: LCD beserta layar dan audio
o Peserta hadir ditempat penyuluhan.
o Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Bona II RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
 Evaluasi Proses
o Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
o Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan.
o Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
o Suasana penyuluhan tertib dan keluarga pasien mengikuti penyuluhan sampai
selesai.
o Suasana penyuluhan tertib dan keluarga pasien kooperatif mengikuti jalannya
penyuluhan
o Evaluasi Hasil Keluarga pasien dapat :
o Mengetahui apa itu Ulkus Kornea

 Evaluasi hasil
o Pemahaman peserta tentang informasi yang diberikan
o Pertanyaan yang diberikan oleh pesrta dan jawabannya
MATERI PENYULUHAN
1. KEJANG
A. Definisi kejang
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak. Kondisi ini sering kali ditandai oleh gerakan
tubuh yang tidak terkendali dan disertai hilangnya kesadaran. Kejang bisa menjadi tanda
adanya penyakit pada otak, atau kondisi lain yang memengaruhi fungsi otak. Kejang
cenderung berlangsung singkat, antara 30 detik sampai 2 menit. Kejang yang berlangsung
lebih lama dari 2 menit tergolong kondisi gawat darurat, sehingga membutuhkan
penanganan medis secepatnya.

B. Gejala kejang
 Tubuh kaku lalu dilanjutkan dengan gerakan menyentak di seluruh tubuh.
 Gerak menyentak di wajah, leher dan tangan.
 Otot hilang kontrol, sehingga dapat membuat penderita tiba-tiba jatuh.
 Kaku otot, terutama pada punggung dan tungkai.
 Pandangan kosong ke satu arah.
 Mata berkedip cepat.
 Penurunan kesadaran sesaat, lalu bingung saat sadar karena tidak ingat apa yang
terjadi.
 Perubahan perilaku.
 Mulut berbusa atau ngeces.
 Napas berhenti sementara.

C. Penyebab kejang
1. Gangguan pada otak
 Epilepsy
 Tumor otak
 Stroke
 Meningitis (infeksi selaput otak)
 Ensefalitis (infeksi otak)
 Cedera otak pada bayi sewaktu melewati jalan lahir
 Cedera kepala yang menyebabkan perdarahan di otak
 Lumpuh otak
2. Kondisi yang memengaruhi otak
 Penyakit jantung
 Preeklamsia
 Demam tinggi
 Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
 Kadar gula darah tidak normal
 Penumpukan racun dalam tubuh akibat gagal ginjal
 Sengatan atau gigitan hewan berbisa
 Tersengat listrik

D. Penanganan pertama pada kejang


 Baringkan penderita di tempat aman dan jauhkan dari benda berbahaya atau benda
tajam.
 Jangan memakai cara kekerasan untuk menahan gerakan penderita.
 Gunakan bantal atau alas lain untuk menyangga kepala penderita.
 Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut penderita selama kejang.
 Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher penderita.
 Miringkan kepala penderita. Bila penderita muntah, posisi miring akan mencegah
muntahan masuk ke dalam paru-paru.
 Segera panggil bantuan medis atau bantuan dari orang lain di sekitar.
 Temani penderita sampai kejangnya berhenti atau sampai petugas medis datang.

E. Cara mencegah kejang


 Beristirahat yang cukup
 Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
 Berolahraga secara rutin
 Mengelola stres dengan baik
 Menjauhi NAPZA
 Mengonsumsi obat sesuai saran dokter
DAFTAR PUSTAKA
 Manford, M. (2017). Recent Advances in Epilepsy. Journal of Neurology, 264(8), pp.
1811-1824.
 Sugerman, D. (2013). Seizures. JAMA Patient Page, 310(11), pp. 1195
 National Stroke Association (2018). Seizures and Epilepsy.
NIH (2018). MedlinePlus. Seizures.
 http://www.yankes.kemkes.go.id/read-kejang-demam-pada-anak-7030.html (di akses
pada 31 Oktober 2019, pukul 16.00)
 http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/kejang-demam-tidak-seseram-yang-
dibayangkan (di akses pada 31 Oktober 2019, pukul 16.20)
DAFTAR HADIR
PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN
PERAWATAN PADA KEJANG DEMAM
DI RUANG BONA II RSUD Dr. SOETOMO

No. NAMA ALAMAT TTD


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
LEMBAR OBSERVASI
PENYULUHAN TENTANG ULKUS KORNEA DI RUANG MELATI RSUD Dr.
SOETOMO SURABAYA

Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil


a. Kontrak waktu dan tempat Pembukaan:
diberikan 1 hari sebeluma. Mengucapkan salam dan
a. Peserta antusias terhadap materi
acara dilakukan ( ) memperkenalkan diri ( )
penyuluhan ( )
b. Pembuatan satuan acarab. Menyampaikan tujuan dan maksud tujuan
b. Peserta mendengarkan dan
penyuluhan, lembar bolak ( )
memperhatikan penyuluhan ( )
balik ( ) c. Menjelaskan kontrak waktu dan
c. Peserta yang datang sejumlah 15
mekanisme kegiatan( )
orang atau lebih ( )
d. Menyebutkan materi
d. Acara dimulai tepat waktu ( )
penyuluhan yang akan
c. Peserta ditempat yang telah diberikan( ) Pelaksanaan: e. Peserta dapat megikuti kegiatan
ditentukan ( ) a. Menggali pengetahuan peserta tentang sesuai dengan aturan yang telah
d. Pengorganisasian materi penyuluhan ( ) dijelaskan ( )
penyelenggaraan b. Menjelaskan materi penyuluhan ( ) f. Peserta mampu menjawab dengan
penyuluhan dilakukan c. Menjawab pertanyaan- pertanyaan benar 75% dari pertanyaan penyuluh
sebelum dan saat pasien dan keluarga ()
penyuluhan ()
dilaksanakan ( )

Anda mungkin juga menyukai