Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Pencegahan Stroke Berulang


Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di RT. 06 RW. 09
Tempat : Di rumah Tn. B
Waktu : Menyesuaikan
Hari/Tanggal : Kamis, 7 Desember 2018

A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak
atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun pecahnya
pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya
sehingga menjadi rusak bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai
dengan daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal), lumpuh
anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa (Mediskus, 2013).
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di
Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung
koroner dan kanker. Depkes RI (2007) melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab
kematian yang utama di rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama
kecacatan nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya serangan
berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan menjalankan perilaku hidup
sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor resiko secara optimal harus dijalankan,
melakukan kontrol secara rutin, mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat,
tidak merokok, dan harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka pengetahuan keluarga
dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor resiko yang dapat menimbulkan kejadian
stroke berulang dapat dicegah atau dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan.
Sekitar 90 % pasien stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien
stroke dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah kekakuan
sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik.
B.Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang diharapkan keluarga
pasien dapat memahami konsep tentang pencegahan stroke berulang di rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan Pengertian Stroke
b. Menyebutkan Faktor Resiko Penyakit Stroke

c. Menyebutkan tanda-tanda stroke berulang


d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang di Rumah.
e. Menyebutkan Cara Mengatasi Stroke Saat Serangan Terjadi
f.Menyebutkan Cara Menghindari Stroke
C. Pokok Bahasan
Pencegahan Stroke Berulang di Rumah
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Stroke
b. Faktor Resiko Stroke

c. Tanda-tanda stroke berulang


d. Cara Pencegahan Stroke Berulang di Rumah
e. Cara Mengatasi Stroke Saat Serangan Terjadi
f. Cara Menghindari Stroke
E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
F. Media dan Alat
a. FlipChart
b. Leaflet

G. Materi : Terlampi
H. Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN KEGIATAN PELAKSANA


NO. WAKTU
PENYULUHAN PESERTA
1. 2 menit Pembukaan
1. Penyampaian salam 1. Membalas salam
2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan topik 3. Mendengarkan
penyuluhan
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan
5. Kontrak waktu 5. Mendengarkan dan
menyetujui
6. Kuesioner pre test 6. Mengisi kuesioner
2. 25 menit Pelaksanaan
1. Menggali pengetahuan 1. Menjawab
peserta tentang pertanyaan dan
pengertian penyakit mengemukakan
stroke, penyebab stroke pendapat
dan tentang cara
pencegahan stroke
berulang di rumah.
2. Memberi reinforcement 2. Menerima
positif pada peserta penjelasan
yang menjelaskan
3. Menjelaskan pengertian 3. Memperhatikan dan
penyakit Stroke, mendengarkan
penyebab stroke dan
pencegahan stroke
berulang di rumah.
4. Memberi reinforcement 4. Memperhatikan dan
positif pada peserta mendengarkan
yang menjelaskan
5. Memberi kesempatan 5. Bertanya dan
pada peserta untuk mengemukakan
bertanya pendapat
6. Memberikan 6. Menerima
reinforcement positif Penjelasan
pada peserta yang
bertanya
7. Memberikan 7. Bertanya dan
kesempatan pada mengemukakan
peserta lain peserta pendapat
yang lain untuk
memberikan pendapat
8. Melengkapi jawaban 8. Memperhatikan dan
peserta mendengarkan.
3. 10 menit Penutup
1. Mengevaluasi atau 1. Menjawab
menanyakan kembali pertanyaan
materi yang telah
disampaikan pada
peserta
2. Menyimpulkan kembali 2. Memperhatikan
materi yang telah
disampaikan
3. Memberikan motivasi 3. Memperhatikan
kepada keluarga agar
selalu optimis dalam
merawat anggota
keluarganya yang
menderita stroke
4. Memberi salam penutup 4. Menjawab salam
5. Kuesioner post test 5. Mengisi kuesioner
4. 3 menit Terminasi
1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan dan
penyuluhan mendengarkan
2. Mengucapkan terima 2. Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
3. Mengakhiri dengan 3. Menjawab salam
salam
LAMPIRAN
MATERI

1. Pengertian Stroke

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional
otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global
yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh
karena gangguan peredaran darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah
dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah
di otak (Smeltzer, 2001).

2. Faktor Resiko Stroke

Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :


1) Hipertensi
2) Diabetes mellitus
3) Penyakit jantung
4) Riwayat stroke sebelumnya
5) Merokok
6) Kolesterol tinggi
7) Obesitas
8) Minuman Alkohol

3. Tanda- tanda Stroke berulang

1. Daya ingat melemah.

Gejala stroke dapat ditandai dengan melemahnya daya ingat sehingga penderita stroke
jadi mudah lupa. Terutama bila penderita gejala awal stroke mengalami gejala serangan
stroke yang kedua. Maka ia akan sering merasa kesusahan dalam mengingat sesuatu.
Terkadang juga menjadi lupa secara sesaat. Hal ini terjadi karena fungsi otaknya
mengalami gangguan sehingga tidak dapat mengingat suatu hal dengan mudah.

2. Tremor.

Tremor sering disebut juga dengan kondisi tangan yang bergetar. Gejala ini dapat
timbul akibat kurangnya asupan vitamin B dalam tubuh. Namun gejala ini juga dapat
timbul sebagai gejala dari serangan stroke ringan ataupun serangan stroke yang kedua.
Tremor harus diwaspadai sebab bias saja stroke menyerang secara tiba-tiba setelah terjadi
tremor.

3. Kelemahan otot.

Ciri-ciri stroke akan tampak pada saat penderitanya mengalami kelemahan otot.
Kelemahan otot ini dapat terlihat pada saat seseorang tidak mampu mengangkat suatu
benda dengan tangannya. Bisa juga seseorang tidak mampu menggerakkan atau
mengangkat kakinya karena ia mengalami kelemahan otot.

Kelemahan otot ini sebagai tanda bahwa sistem peredaran darah dari otak menuju otot
tidaklah berjalan dengan maksimal dan sempurna. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya
penyumbatan pada pembuluh darah. Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah pada
dasarnya mengakibatkan aliran darah menjadi tidak lancar.

4. Pusing mendadak.

Ada beberapa hal yang menyebabkan kepala menjadi pusing. Misalnya karena
migrain, vertigo, dan lain sebagainya. Namun pusing yang terjadi secara mendadak bisa
saja merupakan ciri dari adanya serangan stroke. Kepala dapat mengalami pusing karena
adanya penyumbatan pada pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan peredaran darah
menjadi tersumbat. Akibatnya kepala akan terasa sakit, nyeri, dan pusing. Pusing pada
penderita stroke dapat terjadi secara terus-menerus.
5. Kehilangan koordinasi.

Pasien ciri-ciri orang terkena stroke ringan sudah tentu akan mengalami gangguan
koordinasi atau keseimbangan pada dirinya. Hal ini berarti pasien stroke akan mengalami
gangguan dalam koordinasi gerak tubuh. Gerakan tubuh menjadi tidak seimbang dan
bahkan terkadang salah satu bagian sisi tubuh tidak dapat digerakkan sama sekali ataupun
dapat digerakkan dengan durasi yang sangat lambat dan tidak sempurna.

Terkadang pula saat berjalan tiba-tiba terjatuh. Hal ini terjadi karena kurangnya
pasokan oksigen di dalam darah yang disebabkan oleh adanya sumbatan lemak. Akibatnya
koordinasi saraf dengan otot menjadi tidak sinkron.

6. Sulit berbicara.

Perlu diwaspadai jika seseorang yang pernah mengalami stroke tiba-tiba mengalami
kesulitan dalam berbicara atau dalam menyampaikan sesuatu. Terkadang cara bicara juga
menjadi tidak jelas dan cadel. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada sistem saraf yang
terjadi karena adanya sumbatan lemak dalam pembuluh darah. Baik stroke awal maupun
kedua sama-sama beresiko mengalami gejala ini yang merupakan ciri-ciri serangan stroke
kedua.

7. Kehilangan kesadaran.

Mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba bisa menjadi pertanda
dari adanya serangan stroke. Kehilangan kesadaran ini terjadi karena kurangnya pasokan
oksigen yang menuju ke jantung dan otak. Akibatnya darah tidak dapat dipompa ke seluruh
tubuh dengan maksimal. Akhirnya penderita menjadi tidak sadarkan diri.

8. Merasa bingung.

Gejala stroke ringan pada wajah bisa terjadi dengan ditandai adanya perasaan
bingung atau kebingungan. Bisa juga gejala ini muncul dengan disertai perasaan khawatir
atau rasa cemas yang berlebih. Keadaan ini diakibatkan oleh terhambatnya aliran darah
dalam otak sehingga otak mengalami kekurangan darah dan hormon otak mengalami
gangguan. Perasaan bingung terkadang juga bisa terjadi karena timbulnya rasa tidak enak
badan atau tubuh terasa tidak nyaman.

9. Merasa kebas atau mati rasa.

Kesemutan yang berlanjut pada keadaan mati rasa pada salahsatu sisi bagian tubuh
umumnya terjadi pada serangan stroke pertama. Namun hal ini juga bisa terjadi pada
serangan stroke yang kedua. Sebab keadaan mati rasa ini disebabkan oleh buruknya sistem
saraf. Sistem saraf yang telah rusak pada serangan stroke pertama dapat menjadi lebih
buruk lagi padasaat stroke kedua menyerang. Kondisi ini juga bisa menyebabkan
kelumpuhan sehingga penderita tidak dapat bergerak.

10. Gangguan penglihatan.

Penderita stroke terkadang mengalami gejala gangguan penglihatan di tahap awal.


Namun sebenarnya hal ini bisa juga terjadi sebagai gejala serangan stroke yang kedua.
Dalam hal ini mata penderita akan menjadi kabur sehingga tidak dapat fokus saat melihat.
Terkadang penglihatan juga tampak ganda. Yang paling parah adalah penderita mengalami
kehilangan penglihatan atau buta. Sebab bagian saraf mata telah mengalami kelumpuhan
sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

11. Mual dan muntah.

Mual dan muntah secara berlebihan pada pasien stroke terkadang juga disertai
dengan gejala lain seperti sakit kepala, nyeri leher, dan tidak enak badan. Mual dan muntah
terjadi karena adanya gangguan pencernaan. Selain itu hormon dan metabolisme tubuh
juga dapat menyebabkan mual dan muntah.

12. Nyeri pada leher.

Nyeri leher yang disertai dengan sakit kepala umumnya terjadi saat seseorang
mengalami tekanan darah tinggi. Penyebabnya antara lain adanya tumpukan kolesterol
dalam pembuluh darah sehingga menyumbat aliran darah. Hal ini dapat terjadi pada orang
yang akan mengalami
13. Sesak nafas.

Sesak nafas dapat terjadi karena jantung sudah tidak bisa memompa darah dengan
baik. Akibatnya tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan munculnya gangguan pada
pernapasan. Bernapas tiba-tiba menjadi berat. Hal ini juga menandakan bahwa otak sedang
kekurangan oksigen.

14. Jantung berdebar.

Saat jantung tiba-tiba terasa berdebar-debar dengan ritme yang lebih cepat maka hal
ini bisa jadi merupakan tanda bahwa serangan stroke akan menyerang. Gejala ini
seringkali terjadi pada penderita stroke berjenis kelamin perempuan. Detak jantung yang
keras menandakan adanya gangguan pada jantung dan hal ini dapat memicu stroke.

15. Sering cegukan.

Cegukan pada penderita stroke terjadi karena bagian pernapasan menjadi sangat
pendek. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang mengalami gejala stroke awal.
Namun bukan tidak mungkin bahwa gejala ini dapat terjadi pada penderita stroke yang
akan terserang stroke kedua.

4. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang

Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun sebenarnya dapat dicegah.
Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa
perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan :

a. Konsumsi makanan sehat


Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu dalam
pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak dalam darah.
Kurangi kolesterol "jahat" sehingga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan
mengurangi risiko stroke.
b. Kurangi konsumsi garam
Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi
risiko stroke.

c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol


Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak pembuluh darah
dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan di pembuluh darah.
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh
darah) dan membuat darah menjadi mudah untuk menggumpal dan darah menggumpal
akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini.

d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur


Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih besar
memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat
mengurangi berat badan sehingga mengurangi risikopenyakit-penyakit tersebut.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam salah satu
tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan
lemak yang sehat dalam darah.

e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih


Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk setiap 7
gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain mereka yang
paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke.

5. Cara Mengatasi Stroke Saat Serangan Terjadi

Cara mengatasi stroke saat serangan terjadi Jika ada kerabat atau teman Anda yang
mengalami stroke, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan diantaranya:
1. Jangan hanya ikut panik dan menutupi jalan udara bagi penderita. Sebaiknya bawa
penderita ke tempat yang memungkinkannya untuk menghirup udara segar, lalu
tempatkan penderita pada posisi setengah duduk.

2. Gunakan tenaga medis segera. Panggil segera tenaga medis. Jika tidak
memungkinkan untuk dibawa ke rumah sakit, telepon ambulans untuk segera
mendapatkan bantuan medis.
3. Jangan berikan apapun masuk ke dalam mulut, misalkan makanan atau minuman
karena penderita tidak bisa menelan dengan baik. Jika memasukkan cairan pun
dikhawatirkan akan masuk ke dalam saluran pernapasan.

4. Jalan napas atau oksigen menuju tubuh harus dalam keadaan yang aman. Jangan
sampai ditemukan sumbatan seperti air liur atau makanan, jika sedang dalam keadaan
menyantap makanan. Segera larikan ke rumah sakit dalam waktu 20 menit karena jika
lebih lama dari itu akan berakibat buruk.

6. Cara Menghindari Stroke

1) Perhatikan pemilihan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Pilihlah sayuran
yang mengandung banyak serat, sehingga aliran darah menjadi lancar. Serat juga lebih
mudah diserap oleh tubuh.
2) Stop merokok. Racun kimia yang membahayakan tubuh ada di rokok. Hentikan
kebiasaan merokok segera.
3) Tingkatkan aktifitas fisik. Berolahraga rutin bisa membuat peredaran darah menjadi
lancar sehingga bisa terhindar dari serangan stroke. Anda bisa mengajak teman bekerja
untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
4) Hindari stres. Stres bisa mengakibatkan tekanan darah menjadi tidak stabil dan
cenderung tinggi. Ketika stres, aliran darah menjadi lebih cepat dan tidak terkontrol
dengan baik, sehingga terjadinya sumbatan sangat mungkin terjadi. Hal ini sangat
memicu stroke. Nikmati hidup Anda dan milikilah keluarga dan teman yang bisa
melepaskan stres Anda. Menikmati hobi dan bergabung bersama komunitas hobi bisa
juga terhindar dari stres.

Anda mungkin juga menyukai