“STROKE”
Preseptor akademik :
Ns. Yulianto, S. Kep, M. pd., MPH
Ns. Sety Julita, M. Kep
Ns. Deswita, M. Kep
Preseptor Klinik :
Erick Arvendica, A.Md. Kep
DISUSUN OLEH :
Eni Yuliana
P031914472004
A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat
penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak
tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak
bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan
daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal),
lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa
(Mediskus, 2013).
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian
ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007)
melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama di
rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan
nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya
serangan berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan
menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor
resiko secara optimal harus dijalankan, melakukan kontrol secara rutin,
mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan
harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka
pengetahuan keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor
resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau
dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien
stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke
dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah
kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada
keluarga pasien stroke di ruangan Pav.Arrazi, dari 10 yang di
wawancarai, 6 diantaranya karena adanya faktor resiko hipertensi, 1
diantaranya dipicu oleh penyakit diabetes militus, 3 diantaranya karena
kebiasaan gaya hidup seperti merokok.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang
diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi
pasien stroke dan pencegahannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan Pengertian Stroke
b. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke
c. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke
d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang
C. Pokok Bahasan
Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang
G. Materi : Terlampir
J. Setting Tempat
Keterangan:
= Moderator
= Penyaji
= Audience/peserta
= Observer
= Fasilitator
J. Kegiatan Penyuluhan
stroke Memperhatikan
K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan yang
tidak dapat dikontrol
c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke
d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang
DAFTAR PUSTAKA
http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke. diakses
tanggal 21 Oktober 2019
Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK
UMS
Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC
STIKES Hang Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion). Diakses dari
www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion tanggal 21 Oktober
2019
Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC
LAMPIRAN
MATERI
1. Pengertian Stroke
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat
darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan
Usia
Jenis kelamin
dibanding perempuan.
Ras/suku bangsa
Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya,
Hipertensi
Diabetes mellitus
Penyakit jantung
Merokok
Kolesterol tinggi
Obesitas
Minuman Alkohol
Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk
sendi.
Berbaring telentang
ditinggikan.
- Lutut ditekuk
Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi
dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif
berikut:
a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
Cara :
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku
- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
Cara :
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya.
bahu.
Cara :
menekuk.
ke arahnya.
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
(Abduksi).
- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)
f. Rotasi Bahu
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan
Cara :
- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain
memegang kaki.
Cara :
- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang
lainnya.
lain.
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
Cara :
- Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien
atas.
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan
pada tumit.
- Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari
mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat
dilakukan :
membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil
Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih
berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam membantu
dalam darah.
Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya