Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan selama 40 menit, peserta dapat memahami
pentingnya olahraga bagi lansia agar dapat diterapkan dalam kehidupannya.
1. Definisi olahraga
2. Prinsip berolah raga pada lansia
3. Jenis-jenis olahraga yang baik untuk lansia
4. Manfaat berolahraga bagi lansia
IV.METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanyajawab
V. MEDIA/ALAT BANTU/SUMBER
1. Media/alat Bantu
1. Leaflet
2. Materi SAP
3. LCD proyektor
2. Sumber
Maryam, Siti R, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika
Santoso, Hanna dan Andar Ismail. 2009. Memahami Krisis Lanjut Usia. Jakarta: PT
BPK Gunung Mulia
Sutarto, Tito J, C. Ismulcokro: 2006. Pensiun Bukan Akhir Segalanya. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama
VI. Kegiatan
VII. EVALUASI
2. Berjalan-jalan
Berjalan-jalan sangat baik untuk merenggangkan otot-otot kaki dan bila jalannya makin
lama makin cepat akan bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Jika melangkah dengan panjang
dan mengayunkan tangan sebanyak 10-20 kali, maka dapat melenturkan tubuh. Jika berjalan
merupakan olahraga yang diinginkan, maka cobalah dikombinasi dengan olahraga lain.
3. Renang
Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga kesehatan. Hal ini
dikarenakan pada saat berenang semua otot tubuh bergerak, sehingga kekuatan otot semakin
meningkat. Namun olahraga renang kurang diminati dan segan untuk melakukannya, karena
mengingat keadaan kulit lansia dan pakaian yang harus digunakan.
Olahraga renang biasanya baik untuk orang yang menderita penyakit lemah otot atau kaku
sendi. Renamg juga dapat melancarkan peredaran darh asalkan dilakukan secara teratur.
4. Bersepeda
Bersepeda baik untuk penderita artritis, karena tidak menyentuh lantai yang akan menybabkan
sakit pada sendi-sendinya seperti jenis latihan cepat. Bersepeda baik untuk meningkatkan
peregangan dan daya tahan, tetapi tdakmenambah kelenturan pada tingkat derajat yang tinggi.
5. Senam
Manfaat melakukan senam secara benar dan teratur dalam waktu yang cukup adalah sebagai
berikut.
a. Mempertahankan dan meningkatkan taraf kesegaran jasmani
b. Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak
c. Membentuk sikap dan gerak
d. Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia.
e. Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan, ketahanan, keluwesan,
dan kecepatan).
f. Membentuk sikap kejiwaan (keberanian, percaya diri, kesiapan diri, dan kesanggupan
bekerjasama).
g. Memberikan rangsangan pada syaraf-syaraf yang lemah, khususnya pada lansia
h. Memupuk rasa tanggung jwab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat.