Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

INTOLERANSI AKTIVITAS

DOSEN :

Disusun oleh :
1. Melinda Agustina 202007026
2. Novia Widyawati 202007027

Program Studi S1 Keperawatan


STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
T.A 2020
BAB 1

1.1 Konsep Intoleransi Aktivitas


a. Definisi
Pengertian Intoleransi aktivitas merupakan ketidakcukupan energi untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. (Tim PokjaSDKI DPP, 2016).Selain itu intoleransi aktivitas juga
didefinisikan sebagai ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis yang
digunakan untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin
dilakukan atau harus dilakukan (Wilkinson, 2016)

b. Batasan Karakteristik
Menurut standar diagnosis keperawatan indonesia (SDKI,2016) batasan
karakteristik pada klien dengan intoleransi aktivitas adalah:
a. Gejala dan tanda mayor
1) Mengeluh lelah
2) Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat
b. Gejala dan tanda minor
1) Merasa lemah
2) Merasa tidak nyaman setelah braktivitas
3) Dispnea saat setelah beraktivitas

c. Intervensi
1. Tujuan :
Intoleransi aktivitas pasien menurun dalam waktu 2x24 jam
2. Kriteria Hasil SLKI
Toleransi Aktivitas (L.05047)

Indikator 1 2 3 4 5
Frekuensi Nadi
Saturasi Oksigen
Kemudahan dalam
beraktivitas
Kekuatan tubuh
Toleransi dalam
menaiki tangga

Keterangan :
1= Menurun
2= Cukup menurun
3=Sedang
4=Cukup meningkat
5=meningkat
Indikator 1 2 3 4 5
Keluhan lelah
Dispnea saat
aktivitas
Persaan lemah
Aritmia saat
aktivitas
Aritmia setelah
aktivitas
Sianosis

Keterangan :
1= Meningkat
2= Cukup meningkat
3=Sedang
4=Cukup menurun
5= Menurun

3. Intervensi SIKI
Terapi Aktivitas (I.05186)
Obsevasi
1. Identifikasi defisit tingkat aktivitas
2. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas
3. Identifikasi sumber daya aktivitas yang diinginkan
4. Identifikasi makna aktivitas rutin

Terapeutik
5. Fasilitasi fokuspada kemampuan,bukan defisit yang dialami
6. Koordinasikan pemilihan aktifitas sesuai usia
7. Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
8. Fasilitasi fisik rutin
9. Fasilitasi pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energi, atau gerak
10. Fasilitasi aktivitasi motoric untuk merlaksasikan otot

Edukasi
11. Jelaskan metode aktivitas fisik
12. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
13. Anjurkan melakukan aktivitas fisik

Kolaborasi
14. Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan program aktivitas
15. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu

BAB 2
KRITISI JURNAL
NO KOMPONEN URAIAN
1. Judul
2. Peneliti, tahun, jurnal terbit
3. Introduction (pengenalan masalah)
4. Goal (tujuan)
5. Metodology
6. Result
7. Discuss
8. congclusion

BAB 3
PEMBAHASAN
Perawat melakukan tindakan seuai dengan intervensi SLKI untuk mencapai kriteria
hasil yang sudah sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah
teratasi seluruhnya, hanya sebagian, atau bahkan belum teratasi seluruhnya.
mengukur dan memonitor kondisi klien untuk mengetahui :
a.Kesesuaian tindakan keperawatan
b.Perbaikan tindakan keperawatan
c.Kebutuhan klien saat ini
d.Perlunya dirujuk pada tempat kesehatan laine.
e. Apakah perlu menyusun ulang prioritas diagnosis supaya kebutuhan klien bisa

BAB 4
SIMPULAN
Intoleransi aktivitas merupakan ketidakcukupan energi dan psikologis untuk melanjutkan
kehidupan yang diinginkan. Sehingga perawat membantu memenuhui kebetuhan pasien
sesuai dengan intervensi SLKI agar pasien bisa mencapai kebutuhannya.

DAFTAR PUSTAKA
PPNI DPD SDKI Pokja Tim, 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Edisi
1 :Jakarta : DPP PPNI
PPNI DPD SIKI Pokja Tim, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi : 1
:Jakarta : DPP PPNI
PPNI DPD SLKI Pokja Tim, 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Edisi : 1 : Jakarta : DPP PPNI
https://drive.google.com/file/d/1NIPz0gAv2Hi3RESjSZekffYXWr1L_icD/view

Anda mungkin juga menyukai