Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER

I. Konsep Kebutuhan
A. Definisi
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer adalah keadaan dimana individu mengalami
atau berisiko mengalami suatu penurunan dalam nutrisi dan pernapasan pada tingkat
seluler perifer suatu penurunan dalam suplai darah kapiler

B. Fisiologi Sistem
Berhubungan dengan perlemahan aliran darah (Gangguan vaskuler)
Arteriosklerosis
Hipertensi
Aneurisma
Trombosis arteri
Trombosis vena dalam
Penyakit vaskuler kolagen
Artritis reumatoid
Diabetes mellitus
Diskariasis darah (gangguan trombosit)
Gagal ginjal
Kanker/tumor
Varises
Penyakit burgers
Krisis sel sabit
Sirosis alkoholisme

Tindakan :
Berhubungan dengan imobilisasi
Berhubungan dengan adanya aliran invasif
Berhubungan dengan tekanan pada tempat/konstriksi (balutan, stocking)
Berhubungan dengan trauma pembuluh darah
Situasional (Personal, lingkungan)
Berhubungan dengan tekanan dari uterus yang membesar pada sirkulasi perifer
Berhubungan dengan tekanan dari abdomen yang membesar pada pelvik dan sirkulasi
perifer
Berhubungan dengan pengumpulan venosa yang tergantung
Berhubungan dengan hipotermia
Berhubungan dengan efek vasokonstriksi dari tembakau
Berhubungan dengan penurunan volume yang bersirkulasi : dehidrasi

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer


1. Kurangnya pengetahuan tentang faktor-faktor yang memberatkan seperti : merokok,
gaya hidup yang monoton/santai, trauma (luka berat), kegemukan, pemasukan
garam, kurang bergerak.
2. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit seperti : diabetes, kadar lemak yang
tinggi dalam darah.
3. Diabetes mellitus
4. Tekanan darah tinggi
5. Gaya hidup santai/ monoton
6. Merokok

D. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada ketidakefektifan perfusi


jaringan perifer
1. Gagal jantung
2. Parestisia (kesemutan)
3. Kejang.

II. Rencana Asuhan Klien dengan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer


A. Pengkajian
1. Identitas klien : selain nama klien, juga orangtua; umur, alamat, asal kota dan daerah.
2. Pola fungsi kesehatan
a. Pola nutrisi-metabolik.
Kehilangan nafsu makan. Pada awal kejadian adanya mual atau muntah (adanya
peningkatan intra kranial) kehilangan senasai pada lidah, dagu, tenggorokan dan
gangguan menelan.
b. Pola eliminasi
Adanya perubahan pola eliminasi, anuria, inkontensia urine, distensi abdomen, tidak ada
bising usus ( illeus paralitik ).
c. Pola aktifitas-latihan
Adanya kesukaran terhadap aktivitas karena kelemahan, kehilangan sensasi atau
paralysis atau hemiplegi, mudah lelah.
d. Pola tidur dan istirahat
e. Kesukaran untuk istirahat karena kelemahan secara umum dan gangguan penglihatan.
f. Pola sensorik
Adanya sinkop atau pusing, nyeri kepala menurunnya penglihatan atau kekaburan
pandangan, gangguan penciuman atau perabaan atau sentuhan menurun terutama pada
daerah luka dan ekstremitas, status mental, koma, ekstremitas lemah atau paralisis, tidak
dapat menggenggam, paralisis wajah, tidak dapat bicara, berkomunikasi secara verbal,
kehilangan pendengaran, penglihatan, sentuhan, refleks pupil, dan dilatasi

B. Riwayat Keperawatan
Keluhan utama : penyebab utama klien sampai dibawa ke rumah sakit
Riwayat penyakit sekarang : tanda dan gejala klinis gangguan jaringan perifer, gejala
yang mudah diamati adalah nyeri sperti krem yang hilang saat istirahat.
Riwayat penyakit dahulu : untuk mengidentifikasi adanya faktor-faktor penyulit atau
faktor yang membuat kondisi pasien menjadi lebih parah kondisinya.
Riwayat penyakit keluarga : adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang
mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.

C. Pemeriksaan Fisik
Fokus pada sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi
Pemeriksaan tanda-tanda vital TD, Nadi, RR dan Suhu penting dilakukan untuk
mengetahui tanda awal dari ketidakstabilan hemodinamik tubuh, gambaran dari tanda
vital yang tidak stabil merupakan indikasi dari peningkatan atau penurunan kondisi
perfusi jaringan dan kegagalan jantung dalam berkontraksi.
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Tanda-tanda vital merupakan pemeriksaan fisik yang sangat penting dilakukan karena
adanya perubahan tanda-tanda vital menunjukkan kelainan sirkulasi dalam sistem
sistemik tubuh. Dengan asumsi penurunan kontraktilitas otot-otot jantung, maka denyut
nadi akan menurun dan juga tekanan darah naik lama kelamaan akan menurun karena
penurunan cardiac output. Oleh karena itu pengkajian terhadap tanda-tanda vital sangat
perlu dilakukan sebagai indikasi awal adanya kelainan sistemik tubuh.
2. Pemantauan Hemodinamik
Disamping pemantauan TTV, perlu juga haru dikaji sistem hemodinamik tubuh, karena
adanya perubahan curah jantung, maka sirkulasi juga akan berkurang, demikian juga
cairan dan keseimbangan cairan akan berpengaruh terhadap tekanan hemodinamik tubuh
3. Pemantauan perubahan penampakan dan temperature kulit
Aliran darah yang tidak memadai mengakibatkan ekstremitas dingin
Rubor terlihat dalam 20 menit sampai 2 menit setelah ektremitas tergantung dan
merupakan petunjuk adanya kerusakan arteri dimana pembuluh darah tidak mampu
berkonstruksi.
Sianosis

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang faktor pemberat (Trauma yang dialami klien) ditandai dengan nadi teraba lemah,
CRT >3detik ,edema,akral dingin
Batasan karakteristik
Subjektif
Perubahan sensasi
Objektif
Perubahan karakteristik kulit
Bruit
Perubahan tekanan darah pada ekstremitas
Klaudikasi
Kelambatan penyembuhan
Nadi arteri lemah
Edema
Tanda human positif
Kulit pucat saat elevasi, dan tidak kembali saat diturunkan
Diskolorasi kulit
Perubahan suhu kulit
Nadi lemah atau tidak teraba
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 1, alih
bahasa, Agung Waluyo et al ; editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester. Jakarta:
EGC.

Carpenito, L.J. 2013. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi
6. Jakarta: EGC

Herdman, T. Heather. 2015. NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan


Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC

Nanda.2015-2017.Panduan Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.Jakarta: EGC


Potter & Perry. 2015. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai