Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI TERAPI AKTIVITAS KE

LOMPOK PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR)


UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA BP. S
DI KELURAHAN GEBANGSARI KECAMATAN
KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

Disusun oleh:

YULIA FRISKA ARDHIANI

(2004096)

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA
2021

Hari :
Tanggal :
Jam :

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan kepada Bp. P pada hari
Selasa, 24 Agustus 2021 didapatkan data bahwa Bp. P mengatakan memiliki
riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu dan saat pengkaji Bp. P mengataka
n tidak ada keluhan yang dirasakan, namun setelah dilakukan pengukuran tek
anan darah didapatkan hasil tekanan darah 160/80 mmHg. Bp. P mengatakan
tidak mengetahui banyak terkait penyakit hipertensi. Diagnosis keperawatan
utama yang muncul pada Bp. P adalah resiko perfusi serebral tidak efektif ber
hubungan dengan hipertensi. Berdasarkan data pengkajian yang diperoleh, pe
nulis tertarik untuk memberikan Terapi Aktivitas Kelompok tentang
Progressive Muscle Relaxation (PMR). Berdasarkan hasil literature riview da
ri berbagai jurnal penelitian yang dilakukan oleh penulis terkait Progressive
Muscle Relaxation (PMR) dinyatakan bahwa efektif untuk menurunkan tekan
an darah pada hipertensi. Progressive Muscle Relaxation atau relaksasi otot
progresif suatu terapi yang mengkombinasikan latihan nafas dalam dan
serangkaian seri kontraksi dan relasksasi otot tertentu (Kustanti dan Widodo
2008 dalam Setyohadi 2011). Teknik memusatkan perhatian pada suatu
aktifitas otot dengan mengidentifikasikan otot yang tegang kemudian
menurunkan ketegangan dengan melakukan relaksasi untuk mendapatkan
perasaan relaks. Relaksasi progresif memberikan hasil yang memuaskan
dalam program terapi terhadap ketegangan otot, menurunkan ansietas,
memfalisitasi tidur, depresi, mengurangi kelelahan, kram otot, nyeri pada
leher dan punggung, dan juga menurunkan tekanan darah tinggi (Herodes
2010 dalam Setyohadi 2011).
II. RENCANA KEPERAWATAN
A. Diagnosis Keperawatan Gerontik
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan
hipertensi
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi
3. Resiko jatuh berhubungan dengan usia >65 tahun
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan Progressive Muscle Relaxation, diharapkan Bp. P m
ampu mendemonstrasikan Progressive Muscle Relaxation dan takanan
darah Bp. P mengalami penurunan.
C. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan definisi Progressive Muscle Relaxation
2. Menjelaskan tujuan Progressive Muscle Relaxation
3. Mampu menjelaskan indikasi Progressive Muscle Relaxation
4. Mampu menjelaskan kontraindikasi Progressive Muscle
Relaxation
5. Mampu mendemonstrasikan Progressive Muscle Relaxation

III. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


A. Hari/tanggal :
B. Waktu :
C. Tempat : Rumah Bp. SP
D. Topik : Progressive Muscle Relaxation
E. Metode : Ceramah, diskusi, demonstrasi, tanya jawab
F. Media : Video

IV. KRITERIA EVALUASI


A. Struktur
1. Laporan pendahuluan telah siap dan dikonsulkan dengan pembi
mbing minimal 1 hari sebelum supervisi
2. Mahasiswa telah memahami dan menguasai materi mengenai
Progressive Muscle Relaxation untuk pasien dengan hipertensi
3. Bp. P telah menyepakati waktu pelaksanaan latihan Progressive
Muscle Relaxation
4. Media dan alat telah dibuat dan siap digunakan minimal 2 hari s
ebelum supervisi
B. Proses
1. Mahasiswa menjelaskan tujuan kunjungan yaitu demonstrasi lat
ihan Progressive Muscle Relaxation
2. Mahasiswa melakukan kunjungan sesuai dengan waktu yang tel
ah disepakati dengan Bp. P
3. Mahasiswa menjelaskan dan mendemontrasikan latihan
Progressive Muscle Relaxation
4. Bp. P aktif selama proses implementasi dan interaksi dengan ma
hasiswa
5. Alat dan media dapat digunakan
C. Hasil
1. 70% Bp. P diharapkan mampu menjelaskan definisi
Progressive Muscle Relaxation
2. 70% Bp. P diharapkan mampu menjelaskan tujuan Progressive
Muscle Relaxation
3. 70% Bp. P diharapkan mampu menjelaskan indikasi
Progressive Muscle Relaxation
4. 70% Bp. P diharapkan mampu menjelaskan kontraindikasi
Progressive Muscle Relaxation
5. 70% Bp. P diharapkan mampu mendemonstrasikan Progressive
Muscle Relaxation
6. Disepakati waktu dan tujuan kunjungan selanjutnya
V. LAMPIRAN
A. Materi
1. Definisi Progressive Muscle Relaxation/ Relaksasi Otot
Progresif
Terapi relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi yang
mengkombinasikan latihan nafas dalam dan serangkaian seri
kontraksi dan relasksasi otot tertentu (Kustanti dan Widodo
2008 dalam Setyohadi 2011). Teknik memusatkan perhatian
pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasikan otot yang
tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan
relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Herodes 2010
dalam Setyohadi 2011).

B. Manfaat dan Tujuan Progressive Muscle Relaxation/ Relaksasi Otot


Progresif
Relaksasi progresif memberikan hasil yang memuaskan dalam
program terapi terhadap ketegangan otot, menurunkan ansietas,
memfalisitasi tidur, depresi, mengurangi kelelahan, kram otot, nyeri
pada leher dan punggung, dan juga menurunkan tekanan darah tinggi.
Menurut Setyohadi (2011) bahwa tujuan dari relaksasi progresif
adalah:
1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan
punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, dan laju
metabolik
2. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen
3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien
sadar dan tidak memfokus perhatian seperti relaks
4. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi
5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres
6. Mengatasi insomnia
7. Membangun emosi dari emosi negatif

C. Indikasi Progressive Muscle Relaxation/ Relaksasi Otot Progresif


1. Pasien yang mengalami hipertensi
2. Pasien yang sering mengalami stress
3. Pasien dengan kecemasan
4. Pasien yang mengalami insomnia dan depresi

D. Kontraindikasi Progressive Muscle Relaxation/ Relaksasi Otot


Progresif
Pasien yang mengalami keterbatasan gerak total (tidak bisa
menggerakan badannya).

E. SOP Progressive Muscle Relaxation/ Relaksasi Otot Progresif


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Tahap Pra Interaksi
a. Mengumpulkan data tentang klien
b. Menciptakan lingkungan yang nyaman membuat rencana
pertemuan tindakan keperawatan
c. Melakukan verifikasi tindakan pemberian Progressive Muscle
Relaxation
d. Menyiapkan alat dan bahan (jika diperlukan)
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam kepada klien dengan menyapa nama pasien
dan perawat memperkenalkan diri
b. Menjelasakan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien
c. Melakukan kontrak waktu dan tempat kepada klien
d. Menanyakan persetujuan dan persiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
3. Tahap Kerja
Langkah-langkah melakukan Progressive Muscle Relaxation yaitu
sebagai berikut:
a. Duduk di kursi dengan tenang
b. Kerutkan muka sehingga tegang. Tahan selama 5-10 detik
kemudian kendurkan otot itu selama 30 detik.
c. Tegangkan lengan. Tahan selama 5-10 detik kemudian
kendurkan otot itu selama 30 detik.
d. Tegangkan bahu dan dada. Tahan selama 5-10 detik kemudian
kendurkan otot itu selama 30 detik.
e. Tegangkan otot jari kaki. Tahan selama 5-10 detik kemudian
kendurkan otot itu selama 30 detik.
f. Tarik nafas, tahan, lalu keluarkan.
4. Tahap Terminasi
a. Merapikan klien.
b. Evaluasi setelah pemberian tindakan.
c. Kontrak tindak lanjut
d. Salam
e. Dokumentasi hasil tindakan

F. Gambar Setting dan Tempat TAK


Makasiswa Media

Bp. P Pendamping
Bp. P

Preceptor Akademik Penyuluh

(Daning Widi I., S.Kep., Ns., MSN) (Yulia Friska Ardhiani)

VI. REFERENSI
Setyohadi dan Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Pada
Klien Psikogeriatrik. Salemba Medika. Jakarta.

VII.LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai