JURNAL UTAMA
PENGARUH TERAPI BERJALAN TERHADAP TINGKAT STRESS PADA
LANSIA DI SEMARANG
JURNAL PEMBANDING
MANFAAT ASUHAN SWEDISH MASSAGE PADA LANSIA YANG
MENGKONSUMSI OLAHAN TOGA DI SAAT PANDEMI COVID-19
TERHADAP STRES LANSIA
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Ayunda Padmasari Wibowo (2004072)
Diah Karmini (2004076)
Janicka Jacklyn Wowe (2004080)
Lidyana Puspitawati (2004085)
Luciana Renata (2004088)
Patricia Yunita Dwi Ariyani (2004092)
Yulia Friska Ardhiani (2004096)
JURNAL UTAMA
PENGARUH TERAPI BERJALAN TERHADAP TINGKAT STRESS PADA
LANSIA DI SEMARANG
JURNAL PEMBANDING
MANFAAT ASUHAN SWEDISH MASSAGE PADA LANSIA YANG
MENGKONSUMSI OLAHAN TOGA DI SAAT PANDEMI COVID-19
TERHADAP STRES LANSIA
DISETUJUI OLEH:
Pembimbing
Puji syukur penulis kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul laporan presentasi jurnal. Makalah ini disusun untuk
menyelesaikan tugas pada mata kuliah Keperawatan Gerontik pada Program Studi
Pendidikan Profesi Ners di STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak dapat diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN., selaku Ketua Stikes Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Ethic Palupi., S.Kep., Ns., MNS. Selaku Ka. Prodi Profesi Ners STIKES
Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Indrayanti, S.Kep., Ns., MNS. Selaku koordinator pembimbing praktik
stase Keperawatan Gerontik
4. Ibu Daning Widi I., S.Kep., Ns., MSN selaku dosen pembimbing kelompok 4.
5. Teman-teman kelompok yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan tugas
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit COVID-19 (Corona virus Disease-19) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh evere acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2). Para lansia adalah salah satu kelompok yang paling beresiko
tinggi untuk terkena dampak COVID-19. Tingkat kematian pasien COVID-
19 yang berusia 60 tahun ke atas adalah 15.93%. Hal ini disebabkan oleh
karena penurunan daya tahan tubuh seiring dengan bertambahnya usia (Bhat
et al., 2020). Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan
lansia lebih banyak mengalami infeksi virus corona yang berdampak infeksi
berat dan kematian dibandingkan pada balita. Kerentanan lansia pada
pandemi Covid-19 disebabkan penurunan daya tahan dan penyakit komorbid
pada lansia yang akan meningkatkan risiko kematian Informasi dampak
Covid-19 menimbulkan dampak psikologis bagi lansia (Indarwati Retno,
2020).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana analisis pengaruh terapi berjalan terhadap pada lansia di
Rumah Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang?
2. Bagaimana analisis pengaruh Swedish massage pada lansia yang
mengkonsumsi olahan TOGA saat pandemi covic-19 terhadap tingkat
stress lansia di Desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati?
3. Bagaimana analisis perbandingan kedua jurnal tersebut dalam analisis
PICO?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui analisis pengaruh terapi berjalan terhadap pada lansia di
Rumah Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang.
2. Mengetahui analisis pengaruh Swedish massage pada lansia yang
mengkonsumsi olahan TOGA saat pandemi covic-19 terhadap tingkat
stress lansia di Desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati.
3. Mengetahui analisis pengaruh terapi berjalan dan Swedish massage
terhadap lansia dalam analisis PICO.
BAB II
JURNAL TERKAIT
A. JUDUL I
PENGARUH TERAPI BERJALAN TERHADAP TINGKAT STRESS
PADA LANSIA DI SEMARANG
Penulis : Sonhaji, Eka Putri Agesti
Tahun Terbit : 2021
Abstrak :
Lansia rentang mengalami stress dikarenakan dari faktor lingkungan, pola
tidur yang buruk, isolasi sosial. Cara melakukan aktivitas sehari-hari ataupun
olahraga ringan seperti berjalan pagi. Berjalan bentuk aktivitas fisik yang
memiliki potensi untuk mengurangi stress. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi berjalan terhadap tingkat stress pada lansia di
rumah pelayanan sosial lanjut usia di Pucang Gading Semarang. Desain
penelitian pre ekperimental design menggunakan one group pre-post test
design, dengan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini
adalah lansia dengan stress sampel sebanyak 30 orang. Analisa data
menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebelum dilakukan terapi berjalan nilai rata-rata/mean
sebesar 28.200 dan setelah dilakukannya terapi berjalan nilai rata-rata/mean
berubah menjadi 19.433. Hasil anilisa data diperoleh hasil p value sebesar
0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
terapi berjalan terhadap tingkat stress pda lansia di Rumah Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Pucang Gading, Semarang.
B. JUDUL II
MANFAAT ASUHAN SWEDISH MASSAGE PADA LANSIA YANG
MENGKONSUMSI OLAHAN TOGA DI SAAT PANDEMI COVID-19
TERHADAP STRES LANSIA.
Penulis : Naomi Parmila Hesti Savitri, Wiwit Desi Intarti
Tahun Terbit : 2021
Abstrak :
Kecemasan yang terjadi pada lansia karena adanya peningkatan kasus di masa
pandemic Covid-19 berdampak pada perubahan fisik, ketegangan dan tanda-
tanda vital. Upaya mandiri yang dilakukan lansia adalah rutin mengkonsumsi
olahan TOGA sebagai upaya peningkatan imunitas. Meskipun terdapat
manfaat dari konsumsi olahan TOGA namun tidak signifikan mengatasi
keluhan fisik dan kecemasan pada lansia sehingga diperlukan upaya agar
lansia tetap rileks dan bugar melalui asuhan Swedish massage. Metode
penelitian merupakan eksperimen lapangan dengan rancangan penelitian one
group pretest posttest design. Analisis data menggunakan uji paired sample t-
test pada CI 95%. Hasil penelitian menunjukkan dari uji paired samples test
Thitung systol =8,004 > Ttabel 2,093; Thitung diastol = 11,159 > Ttabel
2,093; Thitung nadi=6,676 > Ttabel 2,093; Thitung respirasi=6,257>Ttabel
2,093 nilai signifikansi 2-tailed (p < 0.05). Teknik Swedish massage
merupakan teknik pemijatan yang akan merangsang saraf eferen untuk
melepaskan histamine dan asetilkolin sehingga memberikan reflek
vasodilatasi vena, arteriol dan mengurangi aktivitas saraf simpatis sehingga
terjadi penurunan resistensi vaskuler perifer yang berdampak pada penurunan
tekanan darah dan denyut nadi. Simpulan penelitian adalah terdapat manfaat
Swedish massage pada lansia yang mengkonsumsi olahan TOGA saat
pandemi covid-19 terhadap stress lansia.
BAB III
PEMBAHASAN DENGAN PICO
A. PROBLEM
No Kriteria Jawab Pembenaran & Criitical Thinking
1 P Ya 1) Jurnal Utama
Proses penuaan yang terus berlangsung
akan menyebabkan perubahan dan
penurunan berbagai fungsi tubuh,
termasuk di dalamnya perubahan fisik,
mental, dan sosial. Hal tersebut akan
membuat lansia lebih rentan terhadap
munculnya berbagai penyakit salah
satunya stress.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan
peneliti pada lansia di Rumah Pelayanan
Sosial Pucang Gading Semarang diperoleh
10 orang lansia di dapati bahwa terdapat 2
orang lansia tidak mengalami stress, 4
orang lansia mengalami stress ringan dan
4 orang lansia stress sedang.
Populasi penelitian merupakan lansia di
Rumah Rumah Pelayanan Sosial Pucang
Gading Semarang.
2) Jurnal Pendukung
Lanjut usia menghadapi risiko yang
signifikan terkena penyakit virus Corona
ini, karena mereka mengalami gangguan
kesehatan seiring dengan penurunan
kondisi fisiologi. Banyaknya data yang
menyebutkan tentang peningkatan kasus
Covid-19. menyebabkan kondisi
kecemasan dan stress pada kelompok
lansia. Stress lansia disebabkan karena
adana kecemasan rentan terserang
berbagai penyakit termasuk yang
disebabkan oleh virus Corona.
Populasi penelitian merupakan lansia yang
terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Desa
Blaru di Kabupaten Pati.
Critical Thinking
Usia lanjut adalah seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih, yang secara fisik terlihat
berbeda dengan kelompok umur lainnya
(Depkes RI, 2018). Menurut rumusan WHO,
batasan lanjut usia sebagai berikut: Usia
pertengahan (middle age) yaitu antara usia 45
– 59 tahun, Lanjut usia (elderly) yaitu antara
usia 60 – 74 tahun, Lanjut usia tua (old) yaitu
antara usia 75 – 90 tahun, Usia sangat tua
(very old) yaitu di atas usia 90 tahun (Depkes
RI, 2018).
B. INTERVENTION
No Kriteria Jawab Pembenaran & Criitical Thinking
2 I Ya 1) Jurnal Utama
Untuk mengetahui tingkat stress lansia di
Rumah Pelayanan Sosial Pucang Gading
Semarang dilakukan intervensi terapi
berjalan. Terapi jalan dilakukan dengan
cara jalan kaki di pagi hari dan dilakukan
selama kurang lebih 10 menit. Pengukuran
stress dilakukan pada lansia sebelum
dilakukan terapi berjalan sebagai pre-test
dan sesudah terapi berjalan sebagai post
test.
2) Jurnal Pembanding
Untuk mengetahui tingkat stress lansia di
Desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten
Pati dilakukan intervensi Swedish
massage pada lansia yang mengkonsumsi
olahan TOGA saat pandemi covic-19.
Prosedur swedish massage yaitu pemijatan
dilakukan dengan posisi berbaring dan
dimulai dari kaki lalu berlanjut ke paha,
pinggang, punggung, tangan, bahu, leher,
kepala dan wajah. Pemijatan dilakukan
peneliti selama 30 menit menggunkan
hand and body lotion dan minyak zaitun
serta minyak penghangat aromatic untuk
pelicin saat memijat dan menghangatkan
badan. Pengukuran stress dilakukan pada
lansia sebelum melakukan swedish
massage sebagai pre-test dan sesudah
melakukan swedish massage sebagai post-
test.
Critical Thinking :
Aktivitas jalan kaki bentuk aktivitas fisik
sedang untuk lansia yang dapat memiliki
pengaruh pada keadaan fisik lansia yang
mengalami stress dapat mempengaruhi
fisiologis tubuh seperti meningkatnya denyut
jantung dan tekanan darah (Hapsari &
Khotimah, 2020). Aktivitas jalan kaki ringan
atau jalan kaki cepat memiliki pengaruh dalam
menurunkan tekanan darah dalam stress yang
terjadi pada lansia (Aryawan, 2018).
Swedish massage adalah manipulasi pada
jaringan tubuh mulai dari kaki sampai ke
punggung dengan teknik khusus untuk
mempersingkat waktu pemulihan dari
ketegangan otot (kelelahan), meningkatkan
sirkulasi darah tanpa meningkatkan beban
kerja jantung, meregangkan otot ligament dan
tendon sekaligus menenangkan pada saat yang
bersamaan serta menstimulasi kulit dan saraf
(Ritanti & Sari, 2019).
C. COMPARATION
No Kriteria Jawab Pembenaran & Criitical Thinking
3 C Ya 1) Jurnal Utama
Desain penelitian ini menggunakan pre-
eksperimental design menggunakan one-
group pre-post test design yaitu dilakukan
satu kelompok saja tanpa kelompok
kontrol. Teknik sampling yang digunakan
adalh non probability sampling dengan
teknik purposive sampling dengan jumlah
sampel 30 orang. Metode analisa data
menggunakan analisa univariat dan analisa
bivariat menggunakan uji korelasi Uji
Wilcoxon Signed Ranks Test.
2) Jurnal Pembanding
Desain penelitian ini menggunakan one
group pretest & posttest design. Sampel
dalam penelitian ini dilakukan secara acak
dengan teknik random sampling jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 54
ibu lansia yang rutin mengkonsumsi
olahan TOGA minimal satu minggu
sekali. Uji statistik yang digunakan adalah
uji paired sample t-test dengan tingkat
kepercayaan 95% dimana taraf
signifikansi sebesar 0,05.
Critical Thinking :
Pada kedua jurnal di atas terdapat perbedaan
populasi dan sample penelitian, pada terapi
berjalan menggunakan populasi lansia di
Rumah Pelayanan Sosial Pucang Gading
Semarang. Teknik sampling yang digunakan
adalah non probability sampling dengan teknik
purposive sampling dengan jumlah sampel 30
orang (perempuan&laki-laki).
D. OUTCOME
No Kriteria Jawab Pembenaran & Criitical Thinking
4 O Ya 1) Jurnal Utama
Berdasarkan perhitungan menggnakan
analisis Univariat, lansi sebelum
melakukan terapi berjalan memiliki
tingkat stress dengan rerata 28,20 dan
setelah dilakukan terapi berjalan, turun
menjadi 19.43. Berdasarkan analisa
bivariat dengan menggunakan uji korelasi
uji Wilcoxon Signed Ranks Test maka
didapatkan hasil p value sebesar 0,000 <
0,05 maka Ho ditolak atau Ha
diterimaartinya ada Pengaruh Terapi
Berjalan terhadap tingkat stress pada
lansia di rumah pelayanan sosial lanjut
usia Pucang Gading Semarang.
2) Jurnal Pembanding
Dari hasil intervensi yang dilakukan,
pasien mengalami penurunan keluhan
fisik, insomnia, dan kecemasan. Pasien
juga mengalami perbaikan pemeriksaan
tekanan darah, perhitungan nadi dan juga
pernafasan setelah dilakukan intervensi.
Dari hasil perhitungan nilai Thitung>
Ttabel 2,093 dengan taraf signifikansi (2-
tailed) adalah 0,000 (p<0,05) maka H0
ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat
perbedaan tekanan darah systole dan
diastole, nadim dan pernafasan sebelum
dan sesudah dilakukan intervensi Swedish
massage terhadap stress lansia.
Critical Thinking :
Efektivitas untuk menurunkan stress salah
satunya dengan melakukan terapi berjalan
dengan waktu kurang lebih selama 10 menit
yang dilakukan setiap harinya pada saat pagi
hari karena udara pagi yang masih baik dengan
lingkungan hidupnya yang bersih itu lebih
efektif(Junaidi, 2011). Aktivitas jalan kaki
bentuk aktivitas fisik sedang untuk lansia yang
dapat memiliki pengaruh pada keadaan fisik
lansia yang mengalami stress, dimana stress
dapat mempengarui fisiologis tubuh seperti
meningkatnya denyut jantung dan tekanan
darah.(Hapsari & Khotimah, 2020). Aktivitas
jalan kaki baik jalan kaki ringan atau jalan
kaki cepat memiliki pengaruh dalam
menurunkan tekanan darah dalam penelitian
ini stress yang terjadi pada lansia. (Wayan
Budi Aryawan, 2018).
A. KESIMPULAN
Stres merupakan reaksi tubuh dan psikis terhadap tuntutan-tuntutan
lingkungan kepada seseorang. Reaksi tubuh terhadap stres misalnya
berkeringat dingin, nafas sesak, dan jantung berdebar-debar. Reaksi psikis
terhadap stres misalnya frustasi, tegang, marah , dan agresi. Stres yang terjadi
pada lansia berhubungan dengan kematian pasangan, status sosial ekonomi
rendah, penyakit fisik yang menyertai, isolasi sosial, tempat dimana lansia
tinggal dan spiritual. Perubahan kedudukan, pensiun, serta menurunnya
kondisi fisik dan mental juga dapat mengakibatkan stres pada lansia. Stress
yang terjadi pada lansia bermula dari stressor kehidupannya baik dari kondisi
fisik, psikologis, maupun social yang muncul dari situasi dan kondisi dimana
lansia berada.
Kedua jurnal ini sama-sama memiliki pengaruh untuk menurunkan stress
pada lansia pada masa pandemic Covid-19 dengan p value sebesar 0,000 <
0,05 tetapi dari kedua jurnal tersebut yang paling efektif dalam menurunkan
stress pada lansia yaitu terapi berjalan karena lebih mudah dilakukan tanpa
bantuan orang lain untuk melakukannya. Sedangkan Swedish massage
memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan teknik pemijatan.
Berjalan merupakan bentuk aktivitas fisik yang memiliki potensi untuk
mengurangi stress dengan berjalan di luar ruangan dan mata memandang
lingkungan sekitar memiliki efek restorative dapat mengurangi tingkat stress.
B. SARAN
1. Bagi tenaga kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan untuk bahan pertimbangkan
pengembangan intervensi keperawatan menurunkan stress pada lansia
di masa pandemic Covid-19.
2. Bagi tempat penelitian
Tindakan yang sangat aman sehingga dapat membantu menurunkan
stress pada lansia di masa pandemic Covid-19.
3. Bagi peneliti
Observasi menurunkan stress pada lansia di masa pandemic Covid-19
perlu ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alikin, A., Nuraeni, A., dan Supriyono, M. (2014). Pengaruh Back Massage
dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada
Lansia Hipertensi di Desa Kedungasri Kecamatan Ringinarum. Jurnal Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan.
Aryawan, B. A. N. 2018. Perbandingan Peningkatan Kecepatan Berjalan, Massa
dan Kekuatan Otot pada Pemberian Terapi Berjalan Metode Fartlek dan
Habitual Gait Speed Wanita Lanjut Usia di Panti Wredai. Universitas
Airlangga.
Hapsari, S & Khotimah, S. N. K. 2020. Pengaruh Brisk Walking Exercise
Terhadap Tekanan Darah pada Lansia. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad
Indarwati Retno. (2020). Indonesian Journal Of Community Health Nursing
(Jurnal Keperawatan Komunitas). Vol. 5, No. 1. Fakultas Keperawatan,
Universitas Airlangga, Indonesia. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2021
pukul 17.05 WIB
Panduan Perlindungan Lanjut Usia Berperspektif Gender Pada Masa Covid-
19 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
2020. melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/downlo
ad/Panduan_Perlindungan_Lanjut_Usia_Ber
perspektif_Gender_Pada_Masa_COVID19.pdf
Junaidi, S. (2011). Pembinaan fisik lansia melalui aktivitas olahraga jalan kaki.
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia
Kemenkes RI. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017.
Jakarta: Kemenkes RI
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
https://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_
20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf, Diakses Agustus 2021.
Ritanti R dan Sari A, 2019. Swedish Massage sebagai Inovasi dalam Menurunkan
Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi. Jurnal Aisyiyah Merdeka : Stikes
Aisyiyah Palembang
Ritanti R dan Sari A. (2019). Swedish massage sebagai Intervensi Keperawatan
Inovasi dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi. Jurnal
Aisyiyah Merdeka: Stikes Aisyiyah Palembang
Saam, Z dan Wahyuni, S. (2012). Psikologi Keperawatan. Cetakan I. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Santosa, I. M. E. (2017). Pengaruh Teknik Manajemen Stress Terhadap
Penurunan Tingkat Stress Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha
Puspakarma Mataram. Prima: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan.
Wayan Budi Aryawan, N. (2018). Perbandingan Peningkatan Kecepatan
Berjalan, Massa Dan Kekuatan Otot Pada Pemberian Terapi Berjalan
Metode Fartlek Dan Habitual Gait Speedwanita Lanjut Usia Di Panti
Wreda. Universitas Airlangga.
LAMPIRAN
Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 2, Hal 39 - 48, Juli 2021 P-ISSN 2087-4154
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati E-ISSN 2774-8669
ABSTRAK
Kecemasan yang terjadi pada lansia karena adanya peningkatan kasus di masa
pandemic Covid-19 berdampak pada perubahan fisik, ketegangan dan tanda-tanda vital.
Upaya mandiri yang dilakukan lansia adalah rutin mengkonsumsi olahan TOGA sebagai
upaya peningkatan imunitas. Meskipun terdapat manfaat dari konsumsi olahan TOGA namun
tidak signifikan mengatasi keluhan fisik dan kecemasan pada lansia sehingga diperlukan
upaya agar lansia tetap rileks dan bugar melalui asuhan Swedish massage. Metode penelitian
merupakan eksperimen lapangan dengan rancangan penelitian one group pretest posttest
design. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test pada CI 95%. Hasil penelitian
menunjukkan dari uji paired samples test Thitung systol =8,004 > Ttabel 2,093; Thitung diastol =
11,159 > Ttabel 2,093; Thitung nadi=6,676 > Ttabel 2,093; Thitung respirasi=6,257>Ttabel 2,093 nilai
signifikansi 2-tailed (p < 0.05). Teknik Swedish massage merupakan teknik pemijatan yang
akan merangsang saraf eferen untuk melepaskan histamine dan asetilkolin sehingga
memberikan reflek vasodilatasi vena, arteriol dan mengurangi aktivitas saraf simpatis
sehingga terjadi penurunan resistensi vaskuler perifer yang berdampak pada penurunan
tekanan darah dan denyut nadi. Simpulan penelitian adalah terdapat manfaat Swedish
massage pada lansia yang mengkonsumsi olahan TOGA saat pandemi covid-19 terhadap
stress lansia.
Kata kunci: TOGA, Stres lansia, Swedish massage
ABSTRACT
Anxiety that occurs in the elderly due to an increase in cases during the Covid-19 pandemic
has an impact on physical changes, tension and vital signs. Independent efforts made by the elderly
are routinely consuming processed TOGA as an effort to increase immunity. Although there are
benefits from consuming processed TOGA, it is not significant in overcoming physical complaints and
anxiety in the elderly so that efforts are needed to keep the elderly relaxed and fit through Swedish
massage care. The research method is a field experiment with a one group pretest posttest design.
Data analysis used paired sample t-test at 95% CI. The results showed that from the paired samples
test Tcount systolic = 8.004 > Ttable 2.093; Tcount diastolic = 11,159 > Ttable 2,093; Pulse
count=6,676 > Ttable 2,093; Tcount respiration=6,257>Ttable 2,093 2-tailed significance value (p <
0.05). The Swedish massage technique is a gentle massage technique starting from the blood of the
legs to the back and head that will stimulate the efferent nerves to release histamine and acetylcholine
so as to provide reflex vasodilation of veins, arterioles and reduce sympathetic nerve activity resulting
in a decrease in peripheral vascular resistance which has an impact on decreasing blood pressure.
and pulse. The conclusion of the study is that there are benefits of Swedish massage for the elderly
who consume TOGA preparations during the covid-19 pandemic on elderly stress.
Keywords: TOGA, Elderly stress, Swedish massage
berasal dari sumber yang tidak diketahui Menurut data Organisasi Kesehatan
menurut Freud kecemasan adalah situasi Dunia (WHO), angka harapan hidup
yang tidak menyenangkan yang masyarakat Indonesia di tahun 2016 yaitu 60,4
menumbukkan perasaan yang tidak tahun untuk pria dan 63 tahun untuk wanita.
menyenangakan yang mana perasaan Populasi manusia lanjut usia (manula) secara
tersebut tidak dapat dipastikan namun statistik menunjukkan jumlah yang signifikan
dapat dirasakan (Intarti dan Savitri, 2021). dalam populasi penduduk di Indonesia. Jumlah
Menurut Wahyuningsih, dkk (2011) manula perempuan lebih banyak dibandingkan
stres terjadi apabila stresor tersebut dengan manula laki-laki. Makin bertambah
dirasakan dan dipersepsikan sebagai usia, makin besar kemungkinan seseorang
ancaman sehingga menimbulkan mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual,
kecemasan yang merupakan awal dari ekonomi dan sosial. Salah satu permasalahan
gangguan kesehatan fisik dan psikologis. yang sangat mendasar pada lanjut usia adalah
Stresor adalah variabel yang dapat masalah kesehatan akibat proses degeneratif,
diidentifikasi sebagai penyebab timbulnya hal ini ditunjukkan oleh data pola penyakit
stres. Sumber stres dapat berasal dari pada lanjut usia (WHO, 2020)
dalam tubuh dan luar tubuh. Salah satu Kondisi psikologi masa lansia antara
jenis stresor adalah stresor biologic yang laki-laki dan perempuan sangat berbeda
dapat berupa bakteri, virus, hewan, terutama dalam menghadapi masalah. Dalam
binatang, tumbuhan, dan berbagai macam menghadapi masalah, lansia perempuan lebih
makhluk hidup yang dapat mempengaruhi cenderung mudah depresi karena perempuan
N Correlation Sig.
Systolsblm & Systolssdh 54 .933 .000
Diastolsblm & Diastolssdh 54 .741 .000
Nadisblm & Nadissdh 54 .792 .000
RRsblm & RRssdh 54 .582 .000
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan hubungan kuat dan positif, serta tingkat
bahwa korelasi tekanan darah systole yaitu 0,9 korelasi pernapasan yaitu 0,5 yang
yang menunjukkan hubungan sangat kuat dan menunjukkan hubungan cukup kuat dan
positif, tingkat korelasi tekanan darah diastole positif. Keempat variabel diatas mempunyai
serta nadi yaitu 0,7 yang menunjukkan tingkat signifikan pada level < 0,01 artinya
sangat berhubungan
Tabel 6. Hasil Analisis Paired Sample Test Sebelum dan Sesudah Swedish massage
Paired Differences
Mean Std. Std. Error 95% Confidence Interval t df Sig. (2-tailed)
Deviation Mean of the Difference
Lower Upper
Systolsblm - 9.630 8.841 1.203 7.217 12.043 8.004 53 .000
Systolssdh
Diastolsblm 9.259 6.097 .830 7.595 10.923 11.159 53 .000
1
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 5 No.1 Januari 2021, Halaman 1-6 p-ISSN 2356-3079
e-ISSN 2685-1946
eka.putri@gmail.com
ABSTRAK
Lansia rentang mengalami stress dikarenakan dari faktor lingkungan, pola tidur yang buruk, isolasi
sosial. Cara melakukan aktivitas sehari-hari ataupun olahraga ringan seperti berjalan pagi. Berjalan
bentuk aktivitas fisik yang memiliki potensi untuk mengurangi stress. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi berjalan terhadap tingkat stress pada lansia di rumah pelayanan sosial lanjut
usia di Pucang Gading Semarang. Desain penelitian pre ekperimental design menggunakan one group
pre-post test design, dengan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia
dengan stress sampel sebanyak 30 orang. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank
Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan terapi berjalan nilai rata-rata/mean sebesar
28.200 dan setelah dilakukannya terapi berjalan nilai rata-rata/mean berubah menjadi 19.433. Hasil
anilisa data diperoleh hasil p value sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh terapi berjalan terhadap tingkat stress pda lansia di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Pucang Gading, Semarang
ABSTRACT
Elderly people experience stress due to environmental factors, poor sleep patterns, and social isolation.
How to do daily activities or light exercise such as walking in the morning. Walking is a form of physical
activity that has the potential to reduce stress. This study aims to determine the effect of walking therapy on
stress levels in the elderly in elderly social service homes in Pucang Gading Semarang. The pre-
experimental research design used one group pre-post test design, with a purposive sampling technique.
The population in this study were the elderly with a stress sample of 30 people. Data analysis used the
Wilcoxon Sign Rank Test statistical test. The results showed that before running therapy the mean value
was 28,200 and after running therapy the mean value changed to 19,433. The results of the data analysis
showed that the p value was 0.000 <0.05. Based on the above results it can be concluded that there is an
effect of walking therapy on stress levels in the elderly at the Pucang Gading Elderly Social Service Home,
Semarang.
2
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 5 No.1 Januari 2021, Halaman 1-6 p-ISSN 2356-3079
e-ISSN 2685-1946
(Stainlay, M., & Beare, n.d.) untuk dilakukan, namun belum terdapat
penelitian mengenai efek latihan
Menurut Badan Pusat Statistik, pada
tersebut pada kecepatan berjalan, massa
tahun 2018 jumlah lansia sebesar
dan kekuatan otot lansia.(Wayan Budi
23.992.552 jiwa (9,77%) dan diperkirakan
Aryawan, 2018)
meningkat pada tahun 2020 sebesar
28.822.879 jiwa (11,34%). Peningkatan Berjalan menrupakan bentuk aktivitas
jumlah lansia ini tidak berbanding dengan fisik yang memiliki potensi untuk
peningkatan kesejahteraan hidupnya. mengurangi stress dengan berjalan di luar
(Depkes RI, 2018) Perubahan fisik dan ruangan dan mata memandang lingkungan
tingkah laku yang dapat diramalkan yang sekitar memiliki efek restorative dapat
terjadi pada semua orang pada saat mereka mengurangi tingkat stress.(Hartmann, 2008)
mencapai usia tahap perkembangan Berjalan kaki secara harfiah dilakukan
kronologis tertentu. (Santosa, 2017) dengan alat gerak dilakukan menggunakan
alat gerak dominan yaitu kedua kaki kita
Proses penuaan yang terus berlangsung
yang diikuti dengan ayunan tangan kita dan
akan menyebabkan perubahan dan
bagian anggota tubuh yang lain secara
penurunan berbagai fungsi tubuh, termasuk
sinergis.(Khomarun et al., 2014)
di dalamnya perubahan fisik, mental, dan
sosial.(Y Indriana, 2008) Hal tersebut akan Berdasarkan hasil survei yang
membuat lansia lebih rentan terhadap dilakukan peneliti pada lansia di Rumah
munculnya berbagai penyakit salah satunya Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang
stress. Stres merupakan realitas kehidupan diperoleh 10 orang lansia di dapati bahwa
setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres terdapat 2 orang lansia tidak mengalami
disebabkan oleh perubahan yang stress, 4 orang lansia mengalami stress
memerlukan penyesuaian. (MOHAMAD, ringan dan 4 orang lansia stress sedang.
2020) Faktor yang mempengaruhi stress Berdasarkan hal tersebut, peneliti
bisa dari faktor genentik, pengalamann melakukan terapi jalan kaki kepada lansia
3
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 5 No.1 Januari 2021, Halaman 1-6 p-ISSN 2356-3079
e-ISSN 2685-1946
2014) Teknik sampling yang digunakan dapat diketahui bahwa tingkat stress
dalam penelitian ini adalah non lansia sesudah dilakukan terapi berjalan
4
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 5 No.1 Januari 2021, Halaman 1-6 p-ISSN 2356-3079
e-ISSN 2685-1946
Berdasarkan analisa bivariat dengan kaki bentuk aktivitas fisik sedang untuk
menggunakan uji korelasi uji Wilcoxon lansia yang dapat memiliki pengaruh
Signed Ranks Test maka didapatkan pada keadaan fisik lansia yang
hasil p value sebesar 0,000 < 0,05 maka mengalami stress, dimana stress dapat
pelayanan sosial lanjut usia Pucang 2020) Aktivitas jalan kaki baik jalan
Indriana et al., 2010) Stres pada lansia untuk lansia untuk menurunkan terhadap
juga bisa dipicu oleh adanya relasi sosial tingkat stress, bahwa banyaknya stresor
atau kondisi lingkungan yang buruk. dapat menimbulkan stress pada diri
Lingkungan sekitar, yang akan membuat seseorang dan bukan karena stress yang
lansia merasa tidak nyaman atau disebabkan dari lingkungan saja tetapi
nyaman dan saling baur membaur lansia dari dalam diri individu.(Junaidi, 2011)
Santosa, I. M. E. (2017). Pengaruh Teknik Manajemen Stress Terhadap Penurunan Tingkat Stress Pada Lansia
Di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram. PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 2(2).
Stainlay, M., & Beare, G. (n.d.). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. EGC.