Anda di halaman 1dari 7

e-ISSN : 2621-5152

ISSN : 2477-0604
Volume 5 No. 2 2019 | 7-13

PENGARUH TERAPI SSBM TERHADAP PERUBAHAN TD PADA LANSIA


DENGAN HIPERTENSI DI BSLU MANDALIKA NTB
Ni Kadek Dewi Ayu Prtaiwi1, Citra Sepriana2, Nia Firdianty Dwiatmojo 3,
Dina Fithriana4
1, 2, 3,4)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
Email : kadekdewiayupratiwi@gmail.com

INTISARI
Usia tua merupakan fase kehidupan yang akan dialami oleh setiap manusia dan
lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Semakin bertambahnya usia akan terjadi perubahan dan masalah pada fisik serta fungsi,
perubahan mental, perubahan psikososial yang dialami lansia akibat proses menua.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi slow stroke back massage
(SSBM) terhadap perubahan tekanan darah (TD) pada lansia dengan hipertensi di Balai
Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika NTB.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia dengan hipertensi yang
berjumlah 20 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang dengan
menggunakan metode total sampling. Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-
eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Instrumen penelitian
menggunakan lembar observasi, sphygmomanometer jarum, stetoskop dan pedoman
SSBM. Analisa data menggunakan uji wilcoxon signed rank test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar berada pada usia 60-74
tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan, dan sebagian besar tidak bersekolah,
perlakuan diberikan selama 7 hari pada responden, sebagian besar responden
mengalami perubahan penurunan tekanan darah, dan sebagian kecil mengalami tekanan
darah tetap karena disebabkan responden tidak dalam keadaaan relaksasi saat diberikan
terapi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh terapi slow stroke back
massage terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Balai
Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika NTB.
Kata Kunci : Slow Stroke Back Massage, Tekanan Darah, Hipertensi.

THE EFFECT OF SSBM THERAPY ON THE CHANGE OF BLOOD PRESSURE


OF ELDERLY WITH HYPERTENSION IN ELDERLY SOCIAL HOUSE OF
MANDALIKA NTB

ABSTRACT

Being old is the phase of life that every single human at the age of 60 or above
faces. The more the age, the more problem of physical problem, mental change and
psychological change as the process of being old. This research is aimed at determining
the effect of slow stroke back massage therapy on the change of blood pressure of
elderly with hypertension in Elderly Social House of Mandalika NTB.
20 respondents had hypertension were elected as samples through total sampling.
This research is designed to use pre-experimental one group pretest-posttest. Research
instruments using observation sheets, needle sphygmomanometers, stethoscopes and
NI KADEK DEWI AYU PRATIWI
CITRA SEPRIANA
8
NIA FIRDIANTY DWIATMOJO
DINA FITHRIANA

SSBM guidelines. The data were collected through observation sheet and analyzed with
wilcoxon signed ranks.
The results showed that most were at the age of 60-74 years, mostly female
genders, and most were not in school, treatment was administered for 7 days in
respondents, most of the respondents had changed Decrease in blood pressure, and a
small part suffered permanent blood pressure because the respondent is not in the
situation of relaxation when administered therapy.
It is inferred that there is effect of slow stroke back massage therapy on the
change of blood pressure of elderly with hypertension in Elderly Social House of
Mandalika NTB.

Keywords: Slow Stroke Back Massage, blood pressure, hypertension.

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hak asasi laki 1.312.800 orang dan penduduk


manusia dan salah satu unsur perempuan 1.472.922 orang. Penduduk
kesejahteraan yang harus diwujudkan NTB yang mengidap hipertensi
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebanyak 63.729 orang (43,92%) laki-
yang dimana segala upaya untuk laki dan 74.107 orang (40,28%)
memelihara dan meningkatkan derajat perempuan (Profil Kesehatan NTB,
kesehatan masyarakat dilaksanakan 2016).
berdasarkan prinsip nondiskriminatif, Hipertensi pada lansia adalah
partisipatif, dan berkelanjutan, dalam keadaan ketika seseorang mengalami
rangka peningkatan sumber daya peningkatan tekanan darah di atas
manusia serta daya saing manusia normal atau tekanan sistolik lebih tinggi
(Statistik Penduduk Lanjut Usia, 2014). dari 140 mmHg dan diastoliknya di atas
Dalam pelaksanaannya tentu saja 90 mmHg (Wijoyo, 2011).
terdapat berbagai tantangan atau masalah Berdasarkan data yang diperoleh
kesehatan yang perlu ditangani bersama. peneliti di Balai Sosial Lanjut Usia
Masalah kesehatan yang dihadapi (BSLU) Mandalika NTB dari tahun 2016
dewasa ini semakin kompleks dimana hingga 2018, jumlah lansia yang
penyakit tidak menular semakin mengalami hipertensi dari tahun ke
meningkat, sedangkan penyakit menular tahun semakin meningkat. Keluhan
tetap menjadi perhatian serius seiring utama yang sering ditemukan pada
dengan perkembangan kehidupan pasien hipertensi yaitu pusing (dizziness)
masyarakat. Salah satu penyakit tidak dan badan terasa pegal, hal ini
menular tersebut adalah hipertensi atau disebabkan karena vasokontriksi
darah tinggi yang dikenal sebagai silent pembuluh darah sehingga terjadi
killer karena terjadi tanpa tanda gejala, penurunan perfusi jaringan serebral.
sehingga penderita tidak mengetahui jika Penanganan hipertensi dapat
dirinya terkena hipertensi, dari hasil dikelompokkan dalam terapi non
penelitian mengungkapkan sebanyak farmakologis dan farmakologis. Terapi
76,1% tidak mengetahui dirinya terkena farmakologis menggunakan obat atau
hipertensi (Kemenkes, 2013). senyawa yang dalam kerjanya
Berdasarkan data penduduk yang mempengaruhi tekanan darah.
mengalami hipertensi di Nusa Tenggara Pengobatan farmakologis yang
Barat (NTB) dari jumlah penduduk laki- digunakan untuk mengontrol hipertensi

kadekdewiayupratiwi@gmail.com
NI KADEK DEWI AYU PRATIWI
CITRA SEPRIANA
9
NIA FIRDIANTY DWIATMOJO
DINA FITHRIANA

adalah ACE inhibitor, Beta-bloker, pendidikan, sedangkan data primer


Calcium Chanel Bloker, Direct renin dengan menggunakan
inhibitor, Diuretik, Vasodilator spygmomsnometer, stetoskop, pedoman
(Simadibrata, et.al, 2006 dalam Triyanto, slow stroke back massage, dan lembar
2014). observasi tekanan darah. Uji statistik
Sedangkan penanganan non menggunakan uji Willcoxon Signed Rank
farmakologik merupakan pengobatan Test dengan menggunakan SPSS 25.
yang tidak menggunakan obat-obatan
dengan bahan kimia, seperti halnya HASIL
pengobatan komplementer atau bersifat
terapi yang sudah sering digunakan Tabel 1 Distribusi Responden di Balai
untuk pasien hipertensi, antara lain terapi Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika
tertawa, terapi musik, relaksasi progresif, NTB
yoga, hipnoterapi, guid imagery (Arthini,
No Variabel F %
2012). Selain itu, salah satu terapi 1 Umur :
komplementer lain yang dapat a. 60-74 14 70%
menurunkan tekanan darah adalah terapi b. 75-90 6 30%
massage, pada prinsipnya massage yang 2 Jenis Kelamin :
dilakukan pada penderita hipertensi a. Perempuan 17 85%
b. b. Laki-Laki 3 15%
adalah untuk memperlancar aliran energi 3 Pendidikan :
dalam tubuh sehingga gangguan a. TDS 10 50%
hipertensi dan komplikasinya dapat b. SD 8 40%
diminimalisir (Dallimartha, 2008). c. SMP 2 10%
Salah satu massage yang d. SMA 0 0
digunakan yaitu terapi slow stroke back Sumber : Data Primer,2019
massage (pijat punggung dengan lambat)
yang merupakan gerakan sentuhan dan Berdasarkan tabel 1 menunjukan
penekanan pada kulit area punggung bahwa responden terbanyak ialah
yang memberikan efek relaksasi pada responden umur 60-74 tahun sebanyak
otot, tendon, dan ligament sehingga 14 responden (70%), sedangkan
meningkatkan aktivitas saraf responden terbanyak berdasarkan jenis
parasimpatis untuk merangsang kelamin ialah jenis kelamin perempuan
pengeluaran neurotransmitter asetilkolin sebanyak 17 responden (85%), dan
(Arifin, 2012). responden terbanyak yang tidak sekolah
sebanyak 10 responden (50%).
Ranks
BAHAN DAN METODE Mean Sum of P
N
Rank Ranks value
Desain Penelitian ini Negative
16a 8.50 136.00
menggunakan pra-eksperimen dengan Post Ranks
Test- Positive
rancangan penelitian one group pretest 0b .00 .00 0,000
Pre Ranks
posttest. Penelitian ini dilaksanakan Test Ties 4c

tanggal 07 April sampai 13 April 2019. Total 20


Populasi pada penelitian ini adalah
semua lansia dengan hipertensi di Balai Tabel 2 Tekanan darah sebelum
Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika dilakukan terapi slow stroke back
NTB. Sampel berjumlah 20 responden massage
dengan teknik total sampling. Instrumen
Tekanan darah (Sistol) F %
yang digunakan yaitu data sekunder
meliputi usia, jenis kelamin, dan tingkat 140-159 5 25%
160-179 11 55%

kadekdewiayupratiwi@gmail.com
NI KADEK DEWI AYU PRATIWI
CITRA SEPRIANA
10
NIA FIRDIANTY DWIATMOJO
DINA FITHRIANA

≥ 180 4 20% disimpulkan ada pengaruh terapi slow


Total 20 100% stroke back massage terhadap perubahan
Sumber : Data Primer,2019 tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi di BSLU Mandalika NTB.
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
bahwa sebelum diberikan terapi slow PEMBAHASAN
stroke back massage, tekanan darah
lansia sebagian besar pada tekanan sistol a. Distribusi Responden di Balai Sosial
160-179 mmHg, sebesar 11 responden Lanjut Usia (BSLU) Mandalika
(55%). NTB
Tabel 3 Tekanan darah setelah Pada penelitian ini responden
dilakukan terapi slow stroke back sebagian besar ialah berumur 60-74
massage tahun sebanyak 14 responden (70%).
Tekanan darah (Sistol) f % Disesuaikan berdasarkan teori Perry
140-159 14 70% & Potter (2005) yang menyebutkan
160-179 6 30% bahwa ada beberapa faktor yang dapat
≥ 180 0 0
mempengaruhi tekanan darah salah
Sumber : Data Primer,2019
satunya adalah usia, dimana tekanan
darah pada lansia meningkat
Berdasarkan hasil penelitian pada
sehubungan dengan penurunan
tabel 3 menunjukkan perubahan pada
elastisitas pembuluh darah yang
tekanan darah setelah diberikan terapi
diakibatkan oleh proses menua,
slow stgroke back massage, sebagian
sehingga akan menyebabkan
besar tekanan darah pada tekanan
peningkatan tekanan darah. Hal
sistolik 140-159 mmHg sebesar 14
tersebut menguatkan bahwa semakin
responden (70%).
tuanya usia responden akan
mempengaruhi tekanan darah.
Tabel 4 Analisis Pengaruh Terapi
Penelitian ini sejalan dengan
Slow Stroke Back Massage Terhadap
penelitian yang dilakukan oleh
Perubahan Tekanan Darah Lansia
Jayawardhana (2018) yaitu sebagian
Dengan Hipertensi Sebelum (Pre Test)
besar responden yang mengalami
dan Setelah (Post Test) Pemberian
hipertensi berusia 60-74 tahun
Terapi Slow Stroke Back Massage
sebanyak 24 responden (80,0%).
Menggunakan Uji Wilcoxon Signed
Sebagian besar responden
Ranks Test
berjenis kelamin perempuan sebanyak
17 responden (85%). Pada umumnya
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
insidensi hipertensi pada pria lebih
bahwa dari hasil Uji Wilcoxon Signed
tinggi dari pada wanita, namun pada
Ranks pre test-post test ditemukan
usia pertengahan dan lebih tua atau
penurunan tekanan darah pada
usia 65 tahun, insiden pada wanita
responden sejumlah 16 responden,
mulai meningkat (Perry & Potter,
peningkatan tekanan darah pada
2005). Perempuan yang belum
responden sejumlah 0 orang, dan
menopause dilindungi oleh hormon
responden tidak mengalami peningkatan
estrogen yang berperan dalam
dan penurunan tekanan darah sebanyak 4
meningkatkan kadar Hight Density
orang dari jumlah responden sebanyak
Lipoprotein (HDL) yang berfungsi
20 orang. Pada nilai p value<α
didapatkan hasil (0,000<0,05) maka Ha untuk mencegah terjadinya atheroma
atau penyempitan pembuluh darah
diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat
akibat lemak. Kadar kolestrol HDL

kadekdewiayupratiwi@gmail.com
NI KADEK DEWI AYU PRATIWI
CITRA SEPRIANA
11
NIA FIRDIANTY DWIATMOJO
DINA FITHRIANA

rendah dan tingginya kolestrol LDL laki banyak menghabiskan waktu


(Low Density Lipoprotein) luang dengan cara berjalan sekitar
merupakan kolestrol yang dapat BSLU Mandalika NTB dan
menumpuk pada pembuluh darah membersihkan mushola. Hal ini
arteri membentuk plak yang dimana sejalan dengan penelitian yang
dapat mempengaruhi terjadinya dilakukan oleh Lewa dkk (2010),
proses aterosklerosis atau radang pada secara umum lansia yang tidak
pembuluh darah manusia akibat melakukan aktivitas fisik
penumpukan plak dan mengakibatkan berhubungan dengan kejadian HST
tekanan darah tinggi (Anggraini dkk, (Hipertensi Sistolik Terisolasi) yaitu
2009). Penelitian ini sejalan dengan dengan angka kejadian sebesar 2,336
penelitian yang dilakukan oleh kali beresiko terkena hipertensi.
Prisilia, dkk (2016) yang Orang yang kurang melakukan
menyebutkan bahwa jenis kelamin aktivitas fisik juga cenderung
perempuan lebih dominan sebanyak mempunyai frekuensi denyut jantung
33 responden dengan presentasi yang lebih tinggi sehingga otot
66,0%. jantung harus memompa
Sebagian besar responden tidak menyebabkan semakin besar tekanan
bersekolah sebanyak 10 responden yang dibebankan pada arteri (Anggara
(50%). Berdasarkan pendapat Budi & Prayitno, 2013). Menurut teori
(2006) pada umumnya mengatakan Aronow et al (2011) meskipun
bahwa pendidikan yang rendah peningkatan tekanan darah pada
mengakibatkan kurangnya lansia adalah bagian dari proses
pengetahuan akan pentingnya pola penuaan, namun faktor lain yang
makan sehat. Pola makan yang dapat mempengaruhi tekanan darah
kurang sehat dapat memacu adalah gaya hidup seperti kurang
terjadinya penyakit hipertensi. beraktivitas, kurang konsumsi air,
Penelitian ini juga sejalan dengan banyak mengkonsumsi natrium atau
penelitian Jayawardhana (2018) garam, obesitas dan merokok.
ditemukan bahwa sebagian besar
lansia yang mengalami hipertensi c. Tekanan darah sesudah (post test)
berada pada tingkat pendidikan tidak pemberian terapi slow stroke back
sekolah sebanyak 17 responden massage
(56,7%). Hasil penelitian menunjukkan
perubahan pada tekanan darah lansia
b. Tekanan darah sebelum (pre test) setelah diberikan terapi slow stroke
pemberian terapi slow stroke back back massage, tekanan sistolik pada
massage lansia berubah menjadi 140-159
Sebelum diberikan terapi slow mmHg sebagian besar berjumlah 14
stroke back massage tekanan darah responden (70%). Adapun didapatkan
sistolik lansia sebagian besar pada 60- tekanan darah lansia tetap sebanyak 4
79 mmHg sebanyak 11 responden responden (30%) setelah
(55%) dan sebagian besar lansia mendapatkan terapi, hal ini
perempuan. Hal tersebut disebabkan disebabkan karena pada saat
karena lansia perempuan lebih banyak diberikan terapi, kondisi lansia
menghabiskan waktu hanya di dalam sedang tidak dalam relaksasi penuh
wisma saat diluar kegiatan rutin yang seperti emosi dan rasa kesal yang
diadakan oleh BSLU Mandalika tidak kunjung reda karena
NTB. Sedangkan untuk lansia laki- mempunyai perselisihan serta pola

kadekdewiayupratiwi@gmail.com
NI KADEK DEWI AYU PRATIWI
CITRA SEPRIANA
12
NIA FIRDIANTY DWIATMOJO
DINA FITHRIANA

makan yang kurang baik dan sehat tekanan darah dapat menurun hingga
yang dapat mempengaruhi tekanan delapan persen (Herliawati, 2011).
darah. Hal ini sesuai dengan pendapat
Peneliti memilih durasi terapi Trionggo (2013) yang menjelaskan
slow stroke back massage selama 3- bahwa massage dengan cara
10 menit dengan kecepatan 60 kali penekanan pada titik syaraf bagian
pijatan dan diberikan 1 kali sehari tubuh memberikan rangsangan bio-
selama 7 hari dikarenakan terbukti elektrik pada organ tubuh yang dapat
dapat menurunkan tekanan sistolik memberikan perasaan rileks dan segar
dan diastolik. Perubahan tekanan karena aliran darah dalam tubuh
darah dalam penelitian ini disebabkan menjadi lancar. Berdasarkan
oleh adanya efek relaksasi yang penelitian yang dilakukan oleh
ditimbulkan dari pijatan punggung Jayawardhana (2018) dengan hasil
secara lambat. responden yang telah diberikan terapi
Dampak positif ini terjadi slow stroke back massage didapatkan
karena gerakan slow stroke back data bahwa responden mengalami
massage dapat menstimulasi sistem perubahan penurunan tekanan darah
syaraf parasimpatis melalui hormon yang sebelumnya tinggi.
endofrin dan memberikan respon
relaksasi (Weerapong, 2005). d. Analisa
Aktivitas syaraf parasimpatik
Hasil analisa penelitian
memberikan efek vasodilatasi vena menunjukkan ada pengaruh
dan arteri di seluruh sistem sirkulasi pemberian terapi slow stroke back
perifer dan berkurangnya frekuensi massage terhadap perubahan tekanan
denyut jantung dan kekuatan darah pada lansia dengan hipertensi di
kontraksi jantung sehingga terjadi BSLU Mandalika NTB, dibuktikan
penurunan tahanan perifer, sehingga
dari hasil Uji Wilcoxon Signed Rank
proses tersebut dapat menurunkan didapatkan bahwa N atau jumlah data
tekanan darah (Guyton & Hall, 2007). penelitian sebanyak 20 responden dan
Menurut Dallimartha (2008) nilai p value<α (0,000<0,05), maka
dalam Herliawati (2011), pada Ha diterima dan H0 ditolak.
prinsipnyaa massage yang dilakukan Hal tersebut juga didukung oleh
pada penderita hipertensi adalah data hasil penelitian yang terdapat
untuk memperlancar aliran energi pada tabel 2 dan tabel 3, data pada
dalam tubuh sehingga gangguan tabel tersebut menunjukkan hasil
hipertensi dan komplikasinya dapat yang signifikan pada tekanan darah
diminimalisir, ketika semua jalur responden sebelum dan sesudah
energi terbuka dan aliran energi tidak dilakukan terapi slow stroke back
lagi terhalang oleh ketegangan otot massage. Hal tersebut dapat terjadi
dan hambatan lain maka resiko karena memberikan efek relaksasi
hipertensi dapat ditekan. Massage dari slow stroke back massage itu
dapat mengurangi hipertensi, ketika sendiri, penurunan tekanan darah
dipijat tubuh akan dirangsang agar yang terjadi pada lansia berdasarkan
mempengaruhi reseptor tekanan di penelitian Trionggo (2013) yang
bagian otak yang mengatur tekanan mengemukakan bahwa manfaat
darah. Massage di daerah punggung tekanan pijat refleksi akan mengirim
mampu menurunkan denyut jantung sinyal yang menyeimbangkan sistem
hingga 10 denyut setiap menitnya dan saraf atau melepaskan bahan kimia
seperti endorphin untuk mengurangi

kadekdewiayupratiwi@gmail.com
NI KADEK DEWI AYU PRATIWI
CITRA SEPRIANA
13
NIA FIRDIANTY DWIATMOJO
DINA FITHRIANA

rasa sakit dan stress sehingga Giri, Udani. 2016. Pengaruh Massase
mendorong rasa relaksasi serta Pada penderita Hipertensi di UPTD
memperlancar sirkulasi darah. Panti Tresna Werdha Lampung
Selatan: Politeknik Kesehatan
SIMPULAN Tanjungkarang.
Guyton & Hall. 2007. Farmakologi
Berdasarkan analisis dan
Manusia & Mekanisme Penyakit.
pembahasan hasil penelitian maka
Jakarta. EGC.
ditarik kesimpulan. Ada Pengaruh terapi
Herliawati. 2011. Pengaruh Masssase
slow stroke back massage terhadap
Dengan Minyak Esensial Lavender
perubahan tekanan darah pada lansia
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
dengan hipertensi di Balai Sosial Lanjut
Penderita Hipertensi Primer.
Usia (BSLU) Mandalika NTB.
Tersedia di http://eprints.unsri.ac.id
Huda, Amin. 2015. Aplikasi Asuhan
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda Nic-Noc.
Anggara, FDH., dan Prayitno, N. 2013.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Jayawardhana, Andi. 2018. Efektifitas
Dengan Tekanan Darah di
Slow Stroke Back Massage
Puskesmas Telaga Murni, Cikarang
Terhadap Lansia Dengan Hipertensi.
Barat Tahun 2012. Program Studi
Surabaya. Fakultas Ilmu Kesehatan.
S1 Kesehatan Masyarakat STIKes
KEMENKES RI (Kementerian
MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah
Kesehatan RI). 2013. Laporan
Keperawatan Indonesia.
Akuntabilitas Kinerja Kementrian
Anggraini, AD., Waren, S., Situmurang,
Kesehatan.
E., Asputra, H., dan Siahoan, SS.
Lewa, FA., Pramatara, PDI., dan Baning,
2009. Faktor-faktor yang
RBTh. 2010. Faktor-Faktor Resiko
Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi Sistolik Terisolasi Pada
Hipertensi Pada Pasien yang
Lanjut Usia. Berita Kedokteran
Berobat di Poliklinik Dewasa
Masyarakat.
Puskesmas Bangkinang Periode
Potter, P & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar
Januari Sampai Juni 2008. Fakultas
Fundamental Keperawatan: Konsep,
Kesehatan. Universitas Riau.
Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta:
Arifin, R., Harmayetty., & Sriyono.
EGC.
2012. Perbedaan Communication
Statistik Penduduk Lanjut Usia. 2014.
Back Massage & Back Massage
Hasil Survei Sosial Ekonomi
dalam Menurunkan Tekanan Darah
Nasional.
Pada Lnsia Hipertensi. Critical,
Trionggo, Ira & A. Ghofar. 2013.
Medical and Surgical Nursing
Panduan Sehat Sembuhan Penyakit
Journal.
Dengan Pijat & Herbal. Yogyakarta.
Aronow, W. S., et al. 2011. ACCF/AHA
EGC.
2011 Expert Consensus Document
Trisnowiyanto. 2014. Keterampilan
on Hypertension In the Elderly.
Dasar Massage. Yogyakarta. Nuha
Journal of the American College of
Medika.
Cardiology. Vol.57:1-80.
Stikes Mataram. 2018. Buku Panduan
Budi. 2006. Pola Makan Sehat.
Skripsi Stikes Mataram 2018/2019.
http://www.budiboga.com.
Mataram

kadekdewiayupratiwi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai