Disusun Oleh :
B. ANALISIS JURNAL
1. Judul jurnal keperawatan jiwa
Jurnal yang ditulis oleh Tazqiyatus Sudia dkk (2021) berjudul
‘Aplikasi Terapi Relaksasi Napas Dalam Terhadap Pengontrolan
Marah Dengan Pasien Gangguan Jiwa Resiko Perilaku Kekerasan
Di Wilayah Desa Maleber Kabupaten Cianjur’, sampel yang
diambil satu orang dengan gangguan jiwa resiko perilaku
kekerasan.
2. Tujuan analisis jurnal
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik relaksasi
dapas dalam dapat efektif dalam mengontrol perilaku kekerasan
pada pasien dengan gangguan jiwa.
3. Metode penelitian
Metode yang digunakan oleh Tazqiyatus Sudia dkk (2021) adalah
penelaahan kasus dengan teknik pengambilan sampel total
sampling, yaitu teknik penetuan sampel dimana semua anggota
populasi bisa digunakan sebagai sampel (Nursalam, 2016).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
observasi dengan wawancara kepada klien dan dokumentasi. Lama
kegiatan pada penelitian ini adalah 2 bulan dilakukan sebanyak 3
kali kunjungan, tindakan relaksasi napas dalam dilakukan dengan
waktu 10 menit dengan frekuensi 3 kali.
4. Hasil penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh teknik
relaksasi napas dalam terhadap pengontrolan marah pada orang
dengann gangguan jiwa dengan resiko perilaku kekerasan yang
dilakukan selama 3 kali kunjungan.
C. PEMBAHASAN
1. Kesahihan metode penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Tazqiyatus Sudia dkk (2021)
menggunakan metode penelaahan kasus dilakukan melalui
observasi, wawancara kepada klien langsung dan dokumentasi.
Metode tersebut bisa digunakan karena dalam mengkaji pasien
dengan gangguan jiwa perlu adanya hubungan saling percaya
antara observer dan klien .
2. Kesahihan hasil penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tazqiyatus Sudia dkk (2021)
sahih, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sujarwo & Livana (2019) berjudul ‘Studi Fenomenologi: Strategi
Pelaksanaan Yang Efektif Untuk Mengontrol Perilaku Kekerasan
Menurut Pasien Di Ruang Rawat Inap Laki-Laki’ dengan sampel
seluruh pasien yang memiliki masalah resiko perilaku kekerasan di
RSJD Dr. Amino Gondhohutomo Semarang, yang menunjukkan
hasil bahwa 5 dari 6 orang menyatakan bahwa teknik relaksasi
napas dalam efektif mengontrol perilaku kekerasan.
3. Kesesuaian dengan kondisi klinik
Teknik relaksasi napas dalam merupakan salah satu strtaegi
pelaksanaan (SP) yang biasa diberikan pada pasien dengan
perilaku kekerasan, tindakan ini terbukti efektif dan efisien untuk
mengontrol perrilaku kekerasan. Pengajaran SP relaksasi napas
dalam RSJD Dr. RM Soedjarwadi telah banyak dilakukan, banyak
dari pasien RSJD ketika ditanya mengenai teknik ini sudah banyak
yang tau dan bisa melakukan, jadi penelitian yang dilakukan oleh
Tazqiyatus Sudia dkk (2021) sesuai dengan kondisi klinik RSJD
Dr. RM Soedjarwadi.
D. IMPLIKASI KEPERAWATAN
1. Bisakah dijadikan landasan untuk penerapan di klinik
Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan dimana perawat mengajarkan kepada pasien
bagaimana cara melakukannya, dimana bertujuan untuk menjaga
keseimbangan emosi dan juga menurunkan ketegangan dan meberi
kenyamanan (Supinganto et al., 2021). Penerapan teknik relaksasi
napas dalam dapat dijadikan landasan untuk penerapan klinik
karena teknik ini teknik yang paling mudah, dapat dilakukan
dimanapun dan kapanpun serta mudah dipahami dan dilakukan
oleh siapapun.
2. Rekomendasi/rencana tindak lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2019). Info DATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI.
Amimi, Malfasari, Febtrina, & Maulinda. (2020). Analisa data dan tanda
gejala resiko perilaku kekerasan ada pasien skizofrenia. Jurnal Ilmu
Keperawatan Jiwa. 3(1). Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa
Tengah.
Tazqiyatus Sudia, B., Abdillah, H., & Hamidah, E. (2021). Aplikasi Terapi
Relaksasi Nafas Dalam terhadap Pengontrolan Marah dengan Pasien
Gangguan Jiwa Resiko Perilaku Kekerasan di Wilayah Desa Maleber
Kabupaten Cianjur. Jurnal Lentera, 4(1), 1–5.
https://doi.org/10.37150/jl.v4i1.1381