Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN NILAI TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH

MELAKUKAN SENAM HIPERTENSI PADA LANSIA


Untuk memenuhi tugas matakuliah
Metodologi Penulisan Karya Ilmiah
yang dibina oleh Ibu Nurul Hidayah S.kep Ns.M.kep

Oleh :
Hani Sisfitri Anjasari
P17220183041

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan suatu negara dapat memberikan berbagai dampak di berbagai aspek.


Meningkatnya jumah penduduk lanjut usia (lansia) merupakan dampak keberhasilan
pembangunan, terutama di bidang kesehatan. Semakin meningkatnya penduduk lansia,
dibutuhkan perhatian dari berbagai pihak dalam mengantisipasi berbagai permasalahan
yang berkaitan dengan penuaan penduduk. Penuaan penduduk dapat memberikan
berbagai pengaruh dari berbagai aspek, baik dari aspek sosial, ekonomi, hukum, politik
dan terutama kesehatan (KOMNAS LANSIA, 2006).

Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) akan cenderung tinggi sehingga lansia
lebih besar berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). Bertambahnya umur
mengakibatkan tekanan darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia)
akan mengalami penebalan yang mengakibatkan penumpukan zat kolagen pada lapisan
otot, sehingga pembuluh darah menjadi berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku
(Anggraini dkk 2009).

Penyebab dari itu semua dapat dicegah dengan cara berolahraga secara teratur
baik dari semasa muda hingga masa tua. Olahraga dan latihan pergerakan secara teratur
dapat menanggulagi masalah akibat perubahan fungsi tubuh (Muhammad, 2010).
Beberapa studi terakhir ini menunjukan bahwa kombinasi antara terapi tanpa obat (non-
farmakoterapi) dengan obat (farmakoterapi) tidak hanya menurunkan tekanan darah,
namun juga menurunkan resiko stroke dan penyakit jantung iskemik. Terapi dengan obat
bisa dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi, sedangkan untuk terapi tanpa obat
bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dari berbagai macam olahraga yang ada
salah satu olahraga yang dapat dilakukan yaitu olahraga senam (Armilawati, 2007).
Pengaruh senam dalam menurunkan tingkat hipertensi sejalan dengan penelitian
Margiyati (2010) terdapat pengaruh pelaksanaan senam lansia terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, 91,67% responden mengalami penurunan
rata-rata tekanan darah sistolik 10,69 mmHg dan diastolik 6,11 mmHg. Sama halnya
dengan penelitian Moniaga (2013) tentang pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan
darah penderita hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan dari awal sebelum melakukan
kegiatan senam bugar lansia sampai minggu ke 3 perlakuan didapatkan tekanan darah
sistolik pada klien mengalami penurunan yang menunjukan perbedaan, sedangkan
tekanan darah diastolik mengalami kenaikan dan tidak menunjukan perbedaan tapi masih
dalam batas normal.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh perbandingan nilai tekanan darah setelah dilakukan senam hipertensi
terhadap lansia?
DAFTAR RUJUKAN

Mustika Sari,M (2020). Asuhan Keperawatan Keluarga pada lansia Ny. D dengan kasus
hipertensi serta penerapan senam hipertensi di komunitas rw 05 kelurahan Jati Padang Timur
Kota Padang.

Mohammad Riski,.(2019). Gambaran karakteristik dan pengetahuan senam anti hipertensi


pada penderita hipertensi yang ikut prolanis di Puskesmas Taman Sari Tasikmalaya. Stikes
BTH Tasikmalaya 2019.

Aji, W. P. M. 2015. Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah pada Lansia
Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Dusun Banaran 8 Playen Gunung Kidul. [Naskah
Publikasi Ilmiah]. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai