Anda di halaman 1dari 17

Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020

Universitas Jember

LAPORAN PREPLANNING TERAPI AKTIVITAS TENTANG TERAPI


YOGA PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KECAMATAN
TLOGOSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2020

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik

oleh:
Kholifatul Komariah
192311101236

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

BAB I. LATAR BELAKANG


1.1 Analisis Situasi
Lansia merupakan proses penuaan dengan bertambahnya usia individu yang
ditandai dengan penurunan fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, hati dan
ginjal serta peningkatan kehilangan jaringan aktif tubuh berupa otot-otot tubuh.
Penurunan fungsi organ tubuh pada lansia akibat dari berkurangnya jumlah dan
kemampuan sel tubuh, sehingga kemampuan jaringan tubuh untuk
mempertahankan fungsi secara normal menghilang, sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Fatmah, 2010).
Populasi lansia berusia ≥ 60 tahun sebanyak 10% dan diperkirakan akan
meningkat pada tahun 2050 di dunia. sedangkan lansia berusia ≥ 85 tahun
meningkat 0,25 % (Holdsworth, 2014). Lansia adalah sekelompok orang yang
mengalami suatu proses perubahan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
Jumlah lansia di dunia, termasuk negara Indonesia bertambah tiap tahunnya.
Tahun 2015 jumlah lansia meningkat menjadi 8,5% ( BPS, 2015).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa PSP2N Stase
Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada tanggal 06
Mei 2020 pada klien lansia di wilayah rumah mahasiswa kecamatan Tlogosari
Kabupaten Bondowoso ditemukan data sebagai berikut terdiri dari dua klien
binaan mahasiswa lansia di wilayah rumah mahasiswa yang mengalami riwayat
hipertensi, asam urat dan maag kronis.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah tentang terapi yoga pada lansia di wilayah rumah
mahasiswa Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi latihan
pada lansia di rumah tentang terapi yoga di wilayah rumah mahasiswa
Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Lansia mampu memahami tentang pentingnya latihan terapi yoga
pada lansia hipertensi
2. Lansia mampu memahami tentang tujuan dan manfaat latihan terapi
yoga pada lansia hipertensi
3. Lansia mampu mempraktikan latihan terapi yoga pada lansia
hipertensi setiap hari dengan mandiri
2.2 Manfaat
2.2.1 Menambah pengetahuan kepada lansia tentang pentingnya melakukan
latihan terapi yoga pada lansia hipertensi
2.2.2 Menambah kegiatan sehari-hari pada lansia yang bermanfaat bagi fisik
lansia dengan latihan terapi yoga pada lansia hipertensi
2.2.3 Memberikan efek penurunan tekanan darah dengan terapi yoga pada
lansia hipertensi
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Upaya penanganan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi dan non
farmakologi. Penanganan farmakologi sendiri menggunakan obat-obatan
antihipertensi. Secara farmakologi biasanya dianggap mahal oleh masyarakat
sehingga penanganan non farmakologi menjadi altenatif yang dapat dilakukan.
Salah satunya dengan menjalani pola hidup sehat. Beberapa pola hidup sehat yang
dianjurkan adalah mempertahankan berat badan dalam kondisi normal, mengatur
pola makan dengan mengkonsumsi makanan rendah garam dan memperbanyak
asupan sayuran dan buah-buahan, mengurangi asupan garam, mengurangi
komsumsi alcohol, pengendalian stres dan emosi, menghentikan kebiasaan
merokok dan meningkatkan olahraga atau aktifitas fisik, memeriksakan tekanan
darah secara berkala (Soenarta dkk, 2015).
Tekanan darah yang tinggi tidak dapat diabaikan begitu saja kerena dapat
menimbulkan komplikasi. Semakin tinggi tekanan dalam pembuluh darah, maka
semakin keras jantung harus bekerja untuk memompa darah. Kegiatan fisik yang
dilakukan secara teratur dapat menyebabkan perubahan-perubahan misalnya
jantung akan bertambah kuat pada otot polosnya sehingga daya tampung besar
dan konstruksi atau denyutannya kuat dan teratur, selain itu elastisitas pembuluh
darah akan bertambah karena adanya relaksasi dan vasodilatasi sehingga timbunan
lemak akan berkurang dan meningkatkan kontrksi otot dinding pembuluh darah
tersebut (Marliani & Tantan dalam Karim, 2018).
Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah. Garam membantu menahan air dalam tubuh. Dengan begitu, akan
meningkatkan volume darah tanpa adanya penambahan ruang. Peningkatan
volume tersebut mengakibatkan bertambahnya tekanan di dalam arteri. Penderita
Hipertensi hendaknya mengkonsumsi garam tidak lebih dari 100 mmol/hari atau
2,4 gram natrium, 6 gram natrium klorida (Widyanto dkk, 2013)
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

3.2 Kerangka Penyelesaian

Pengkajian pada pasien

Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi

Gangguan akibat hipertensi

Melakukan terapi yoga

Evaluasi terkait tekanan darah setelah dilakukan terapi yoga

Dilakukannya terapi yoga secara mandiri


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Pendidikan kesehatan yang disertai demonstrasi merupakan upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi masyarakat
khususnya lansia untuk menerapkan cara-cara hidup sehat dan memperbaiki status
kesehatan lansia. Dalam realisasi penyelesaian masalah mengenai hipertensi yang
dapat dilakukan adalah melakukan latihan terapi yoga. Latihan pernapasan dan
pergerakan pada yoga dengan cara mengatur napas menjadi lebih pelan dan dalam
berfungsi menenangkan pikiran dan tubuh, pada saat latihan pernapsa dilakukan
otot-otot tubuh akan meregang, sehingga tubuh dan pikiran menjadi rileks,
nyaman dan tenang yang membuat tekanan darah menurun.
4.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu lansia dapat
mempraktikkan tentang latihan terapi yoga.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran : demonstrasi
2. Landasan teori : diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan
c. Menetapkan tindak lanjut sasaran
Keterangan:
= Pemateri

= Sasaran
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2017. Sebagian Besar Penderita Hipertensi Tidak Menyadarinya.


Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

RISKESDAS. 2018. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2018. Jakarta:


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Karim, N, A. 2018. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Derajat Hipertensi pada


Pasien Rawat Jalan di Wilayah Kerja Puskesmas Tagulandang Kabupaten
Sitaro. Jurnal. Universitas Sam Ratulangi. Sulawesi Utara

Widyanto dkk. 2013. Trend Disease (Trend Penyakit Saat Ini). Jakarta:Trans Info
Media

Susilo & Wulandari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogjakarta CV. Andi
Offset.

Nur, C., dan Supratman. 2017. Hubungan kualitas tidur dengan kualitas hidup
lansia di kelurahan karangasem kecamatan laweyan surakarta

Seonarta, A.A., Erwinanto, Mumpuni, A.S.S., Barack, R., Lukitp, A.A.,


Hersunantu, N., Pratikto, R.S. 2015. Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada
Penyakit Kardiovaskular: Edisi Pertama

R.S.E, Pujiastuti., Sawab., S.Z Afiyati. Pengaruh Terapi Yoga terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. Jurnal Perawat Indonesia,
Volume 3 No.1: 36 – 47
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : SAP
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (Leaflet)
Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan

Pemateri,

Kholifatul Komariah
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

Lampiran 1 Berita acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2020/2021

BERITA ACARA

Pada hari ini, Jumat tanggal 14 Mei 2020 pukul 14.00-14.30 WIB. Bertempat di
wilayah rumah mahasiswa kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso, telah
dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan tentang terapi yoga pada lansia oleh
mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Jember, 14 Mei 2020

Dosen Pembimbing
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

(Ns. Tantut Susanto, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.Kom, Ph.D)


  NIP.19800105 200604 1 004
Lampiran 2 Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2020/2021

DAFTAR HADIR
Kegiatan pendidikan kesehatan tentang terapi yoga pada lansia oleh mahasiswa
Fakultas Keperawatan Universitas Jember, hari ini, Kamis tanggal 14 Mei 2020
pukul 14.00-selesai yang bertempat di wilayah rumah mahasiswa kecamatan
Tlogosari Kabupaten Bondowoso.

No Nama Alamat Tanda Tangan


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12

Jember, 14 Mei 2020

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

(Ns. Tantut Susanto, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.Kom, Ph.D)


NIP.19800105 200604 1 004
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

Lampiran 3 SAP

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2020/2021

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Topik/materi : Terapi yoga


Sasaran : Lansia
Waktu : 14.00-selesai WIB
Hari/Tanggal : Kamis, 14 Mei 2020
Tempat : Wilayah Rumah Mahasiswa Kecamatan Tlogosari Kabupaten
Bondowoso

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang cara melakukan latihan terapi yoga
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu
a. Memahami tentang pengertian latihan terapi yoga minimal 75 % dengan
benar;
b. Memahami tentang manfaat terapi yoga minimal 75 % dengan benar;
c. Memahami dan mampu mempraktikan kegiatan latihan terapi yoga
mengikuti garis minimal 85%
3. Pokok Bahasan: Terapi yoga
4. Subpokok Bahasan
Sub pokok Bahasan
a. Pengertian latihan terapi yoga pada lansia
b. Tujuan dan manfaat latihan terapi yoga pada lansia
c. Demonstrasi melakukan latihan terapi yoga pada lansia
5. Waktu
1x30 Menit
6. Bahan/Alat yang digunakan
demosntrasi
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: Penyuluhan dan Demontrasi.
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

Keterangan:

: Pemateri
: Sasaran

8. Persiapan
Penyuluhan menyiapkan materi tentang latihan terapi yoga pada lansia untuk
Ny.B kemudian membuat media pembelajaran
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan dan 2 menit
2. Memperkenalkan menjawab salam
diri Memperhatikan
3. Menjelaskan Memperhatikan
tujuan umum dan
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan Memperhatikan
materi tentang:
a.Pengertian Memperhatikan
latihan terapi
yoga pada lansia Memberikan
b. Tujuan dan pertanyaan 20 menit
manfaat latihan Memperhatikan dan
terapi yoga pada memberi tanggapan
lansia Memperhatikan
c.Langkah-langkah
melakukan Memberi pertanyaan
latihan terapi
yoga pada lansia Memperhatikan dan
2. Memberikan memberi tanggapan
kesempatan
kepada Ny.B
untuk bertanya
3. Menjawab
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

pertanyaan
4. Memberikan
kesempatan
kepada Ny.B
untuk
menjelaskan
kembali dan
mempraktikkan
materi yang
sudah
disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan Memperhatikan 3 menit
materi yang telah
diberikan Memberi saran
2. Mengevaluasi
hasil pendidikan Memberi komentar
kesehatan dan menjawab
3. Memberikan pertanyaan bersama
leaflet tentang
kompres dingin Memperhatikan dan
4. Salam penutup membalas salam

10. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur:
a) Materi yang akan disajikan terkait latihan terapi yoga pada lansia telah
siap disajikan
b) Tempat yang akan digunakan untuk melakukan latihan terapi yoga
pada lansia telah siap digunakan
c) Persiapan mahasiswa telah dilakukan
d) Persiapan klien dan keluarga telah dilakukan
2. Evaluasi Proses:
a) Proses penyuluhan dan pemberian latihan terapi yoga pada klien mulai
dari awal hingga akhir asuhan sesuai dengan yang diharapkan
b) Klien dan keluarga kooperatif selama dilakukan pemberian latihan
terapi yoga pada lansia
c) Tujuan umum dan tujuan khusus akan tercapai setelah asuhan
keperawatan dilaksanakan
3. Evaluasi Hasil:
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan klien dan keluarga mampu:
a) Memahami tentang pengertian latihan terapi yoga lansia
b) Memahami tentang manfaat latihan terapi yoga lansia
c) Memahami dan mampu mempraktikan kegiatan latihan terapi yoga
lansia
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

Lampiran 5: Materi
LATIHAN TERAPI YOGA
Pengertian
Yoga adalah keterampilan yang spiritual yang mengolah fisik dan jiwa
karena gerakan yoga menyeimbangkan energi dan memberi kenyamanan tubuh
bahkan juga meremajakan sel-sel kulit mati. Latihan yoga secara teratur dapat
menyeimbangkan system saraf otonom, sehingga tubuh menjadi lebih relaks dan
pengeluaran hormon-hormon yang berperan dalam peningkatan tekanan darah
seperti hormon adrenalin lebih terkontrol.
Tujuan
Yoga berperan dalam membantu peningkatan kualitas tidur dengan
menyeimbangkan antar sistem dalam tubuh. Yoga dianjurkan pada penderita
hipertensi, karena yoga memiliki efek relaksasi yang dapat meningkatkan sirkulasi
darah yang lancar, mengindikasikan kerja jantung yang baik.

Kontra indikasi
Sakit dada persisten, Gejala syok kardiogenik, Suhu (>380C), Gagal jantung
yang belum stabil, Kehamilan dengan penyakit jantung, Riwayat persalinan
kurang 2 bulan, Plasenta previa, Kecederaan pada lutut, bahu dan leher.

Pencegahan
Pencegahan hipertensi dengan terpi yoga berikut adalah langkah-
langkahnya:
1. Lakukan pengukuran tekanan darah sebelum melakukan kegiatan
2. Lansia duduk di kursi yang disediakan dengan posisi tidak menyandar
3. Tangan berada di atas paha sambil tarik napas dalam 3 kali dalam hitungan
ke 3 hembuskan napas atau lebih hingga lansia benar-benar fokus dan
relax
4. Lalu instruksikan tarik napas lalu badan condong kedepan seakan-akan
perut menempel pada paha tarik napas dan hitungan ke 3 kembali
hembuskan,
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan 2020
Universitas Jember

5. Angkat tangan ke atas sambil lakukan tarik napas dan hitungan ke 3


kembali hembuskan
6. Selanjutnya taruh kedua tangan di atas kepala lakukan tarik napas kembali
hingga relax dengan 3 arah yaitu dari depan, samping kiri, dan samping
kanan
7. Ankat satu kaki dan taruh siku lengan ke belakang sambil lakukan tarik
napas hitungan 3 lakukan hingga relax
8. Taruh satu tangan kiri di bawah paha kanan secara menyilang tangan
kanan berada di atas sambil tarik ke kiri
9. Selanjutnya kaki menyilangkan dengan ujung kaki di lancipkan dan tangan
di silangkan lalu tarik ke atas sambil tarik napas hitungan ke 3 hembuskan,
lakukan bergantian menyilangkan kaki
10. Lakukan kegiatan nomor 9 namun tarik mendekati paha
11. Terakhir lakukan relaxsasi napas hitungan 3 hembuskan setelah itu
lakukan pengukuran tekanan darah kembali
Lampiran 6: Media

Anda mungkin juga menyukai