Anda di halaman 1dari 19

Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep.

2019
Universitas Jember

PREPLANNING LATIHAN SENAM ASMA PADA KLIEN S DENGAN


ASMA DI WISMA TERATAI UPT PSTW JEMBER KABUPATEN
JEMBER

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Dewi Rizki Apriliani, S.Kep
NIM 182311101126

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

BAB 1. LATAR BELAKANG

1.1 Analisa Situasi


Proses penuaan terjadi secara alamiah pada lansia yang dapat mengganggu
proses kehidupan sehari-hari. Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (2010) usia harapan hidup lansia di Indonesia yaitu 67 tahun untuk
perempuan dan 63 tahun untuk laki-laki (Firshein, 2011). Pertambahan usia
mengakibatkan terjadinya penurunan kondisi fisik, baik berupa berkurangnya
kekuatan fisik yang menyebabkan individu menjadi cepat lelah maupun
menurunnya kecepatan reaksi yang menyebabkan gerak-geriknya menjadi
lamban. Selain itu timbulnya penyakit yang biasanya juga tidak hanya satu
macam tetapi multipel, menyebabkan usia lanjut memerlukan bantuan, perawatan
dan obat-obatan untuk proses penyembuhan atau sekedar mempertahankan agar
penyakitnya tidak bertambah parah misalnya asma (Hadioroto, 2012)
Latihan fisik menyebabkan perbaikan kebugaran jasmani, mengurangi
kependekan napas, mengurangi pengkonsumsian steroid hirup pada pasien asma,
mengurangi latihan fisik dapat menyebabkan bronkospasme. Senam Asma adalah
satu cara untuk melatih teknik bernafas yang efektif pada pasien asma, juga
merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan
pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun
juga oleh faktor gizi dan olahraga. Senam asma atau olahraga bagi pasien asma
diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernafasan (Wardoyo, 2011)
Data WHO pada tahun 2009 menunjukkan lansia berjumlah 7,49% dari
total populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% dan pada tahun 2015 didapatkan
proporsi lansia sebesar 8,1 % dari total populasi (Badan Pusat Statistik, 2015).
Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta
jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah penduduk lansia
tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan
tahun 2035 (48,19 juta) (Kemenkes RI, 2017).
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa PSP2N Fakultas Keperawatan
Universitas Jember pada tanggal 22 Maret 2019 terhadap Klien S usia (69 tahun)
di Wisma Teratai UPT PSTW Jember diketahui bahwa Klien S mengatakan bahwa
selalu merasakan sesak nafas setelah melakukan aktifitas. Dari hasil pengkajian
didapatkan bahwa TTV Klien S yakni TD: 140/80 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu
36,50C dan RR 18 x/menit. Dari hasil inspeksi, terlihat bahwa setelah mengikuti
senam, Klien S merasakan sesak nafas namun tidak parah kemudian klien S
istirahat untuk mengurangi asma. Berdasarkan pengkajian tersebut, mahasiswa
Profesi Ners akan memberikan intervensi senam lansia untuk memperkuat otot
pernafasan, mengurangi asma.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana cara melakukan senam asma untuk melatih otot pernafasan dan
mempercepat asma yang terkontrol pada Klien S yang tinggal di UPT PSTW
Jember?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan senam asma ini bertujuan untuk untuk melatih otot pernafasan
dan mempercepat asma yang terkontrol pada Klien S yang tinggal di UPT PSTW
Jember Kabupaten Jember.
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan latihan rentang gerak lansia diharapkan klien
mampu:
1. Klien mampu memahami latihan senam asma
2. Klien mampu mengetahui tujuan dan manfaat senam asma
3. Klien mampu mempraktikkan senam asma

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
1. Menambah pengetahuan klien tentang senam asma
2. Menambah pengetahuan klien tentang tujuan dan manfaat senam asma
3. Menambah ketrampilan klien dalam melakukan senam asma

2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan


1. Melatih dan menambah skill tenaga kesehatan tentang senam asma
2. Meningkatkan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada masalah keperawatan intoleransi aktivitas.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Peningkatan usia lanjut berdampak pada populasi lanjut usia yang semakin
banyak. Masalah yang sering terjadi akibat peningkatan jumlah populasi lansia,
seperti kemunduran fisik, munculnya beberapa penyakit, psikologis, dan pada
sosial. Salah satu penyakit yang terjadi pada lansia adalah asma. Akibat penyakit
tersebut ditemukan masalah fisik sehari-hari yang dialami oleh lansia, seperti
tidak dapat melakukan aktifitas yang berlebihan. Senam asma merupakan salah
satu teknik pernafasan abdomen yang dapat meningkatkan udara ekspirasi.

3.2 Kerangka Penyelesaian


Kerangka penyelesaian masalah pada Klien S adalah melalui senam asma.
Senam ini membantu klien untuk meningkatkan otot-otot pernafasan dan
mempercepat asma yang terkontrol

Pemateri menjelaskan secara singkat pengertian tentang senam


asma

Pemateri mengajarkan dan mendemostrasikan senam asma

Klien mampu memahami maksud dari pemateri

Klien dapat mendemontrasikan senam asma


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Senam asma merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kekuatan otot-otot pernafasan dan mempercepat asma yang terkontrol pada lansia
yang terjadi pada Klien S di Wisma Teratai UPT PSTW Jember yang dilakukan
pada:
Waktu : 22 Maret 2019
Tempat: Wisma Teratai UPT PSTW Jember
Jam : 15.00-15.30

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah Klien S yang berada di Wisma
Teratai UPT PSTW Jember.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : ceramah dan praktik
2. Landasan teori : demonstrasi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan manfaat senam asma
c. Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya
d. Mendemonstrasikan senam asma
e. Mengevaluasi hasil latihan

: Sasaran

: Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

DAFTAR PUSTAKA

Firshein & Richard., 2006. Memulihkan Asma. Cara Menghentikan Gangguan


Asma Secara Menyeluruh. B. First. Jakarta.
Hadioroto, Iwan, dkk. 2005. Asma oleh Tim Redaksi Vital Health. Jakarta:
Gramedia pustaka utama.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Analisis Lansia di Indonesia.

Wardoyo, Wisnu. 2003. Revitalisasi Senam Penyembuhan Medica. Yogyakarta:


Spa Medica.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet

Jember, 22 Maret 2019

Pemateri

Dewi Rizki Apriliani


NIM 182311101126
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Lampiran 1: Berita Acara


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2018/2019

BERITA ACARA
Pada hari ini, Juma’at tanggal 22 Maret 2019 jam 15.00 - 15.30 WIB bertempat
di Wisma Teratai UPT PSTW Jember Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur
telah dilaksanakan Kegiatan Senam Asma oleh Mahasiswa PSP2N Fakultas
Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 2 orang.

Jember, 22 Maret 2019

Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Latifa Aini S, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR

Kegiatan senam asma pada hari ini, Jum’at tanggal 22 Maret 2019 jam 15.00-
15.30 WIB di Wisma Teratai UPT PSTW Jember Kabupaten Jember Provinsi
Jawa Timur dihadiri oleh:

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Jember, 22 Maret 2019

Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Latifa Aini S, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Senam Asma


Sasaran : Klien S
Waktu : 15.00-15.30
Hari/ Tanggal : Jum’at, 22 Maret 2019
Tempat : Wisma Teratai UPT PSTW Jember

Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidian kesehatan, sasaran akan dapat mengerti, memahami,
dan dapat mempraktikkan Senam Asma
1. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu:
a. Memahami tentang pengertian senam asma
b. Memahami tentang tujuan dan manfaat senam asma
c. Melaksanakan gerakan senam asma
2. Pokok Bahasan
Senam Asma Gerak Pada Lansia
3. Subpokok Bahasan
a. Pengertian senam asma
b. Tujuan dan manfaat senam asma
c. Gerakan senam asma
4. Waktu
1 x 30 menit
5. Bahan/ Alat yang digunakan
Media Leaflet
6. Model Pembelajaran
1. Jenis model pembelajaran : ceramah dan praktik
2. Landasan teori : demonstrasi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan manfaat senam asma
c. Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya
d. Mendemonstrasikan manfaat senam asma
e. Mengevaluasi hasil latihan
7. Setting Tempat

= Sasaran

= Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

8. Persiapan
Menyiapkan tempat dan SOP senam asma
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 5 menit
3. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang: Memperhatikan,
a. Pengertian senam asma menanggapi
b. Tujuan dan manfaat senam asma dengan
c. Gerakan senam asma pertanyaan
2. Memberikan kesempatan kepada lansia untuk 20
bertanya menit
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan kesempatan kepada lansia untuk
menjelaskan kembali dan mempraktikkan
materi yang sudah disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah diberikan Memperhatikan
2. Mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan. dan menanggapi
5 menit
3. Memberikan leaflet tentang senam asma
4. Salam penutup

10. Evaluasi
a. Apa pengertian Senam Asma?
b. Apa tujuan dan manfaat Senam Asma?
c. Bagaimana gerakan Senam Asma?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Lampiran 4: SOP
STANDARD OF PROCEDURE

SENAM ASMA

Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :

PROSEDUR TETAP
TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH :

1 PENGERTIAN Senam asma merupakan salah satu upaya untuk pengobatan


dan pencegahan asma bagi penderita asma
2 TUJUAN 1. Melatih cara bernafas yang benar
2. Melenturkan dan memperkuat otot pernapasan
3. Melatih ekspektorasi (pengeluaran dahak) yang efektif
4. Meningkatkan sirkulasi
5. Mempercepat asma yang terkontrol
6. Mempertahankan asma yang terkontrol
3. INDIKASI 1. Pasien asma namun tidak dalam keaaan serangan asma
2. Tidak dalam serangan jantung
3. Tidak dalam stamina menurun
4. KONTRAINDIKASI 1. Pasien alam keadaan serangan asma
2. Pasien dalam keadaan serangan jantung
3. Pasien dengan keadaan stamina menurun
5 PERSIAPAN PASIEN 1. Identifikasi klien dengan memeriksa identitas, riwayat
kesehatan, penyakit dan keluhan klien secara cermat
2. Berikan salam, perkenalkan diri, identifiasi klien dengan
memeriksa identitas klien secara cermat
3. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan,
berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien
4. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman
6 PERSIAPAN ALAT Pemutar musik
7 PROSEDUR KERJA 1. Jelaskan pada klien lansia bahwa tindakan akan segera
dilakukan
2. Atur posisi klien lansia senyaman mungkin
3. Periksa alat dan bahan yang akan digunakan
4. Putar pemutar musik yang akan digunakan
5. Minta klien untuk mengikuti gerakan yang dilakukan
perawat

a. Gerakan pertama
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Ayunkan kedua lengan ke depan setinggi bahu (2 x 8


hitungan)
b. Gerakan kedua
Ayunkan kedua lengan kesamping lebih tinggi dari bahu
(2 x 8 hitungan )
c. Gerakan ketiga
Ayunkan kedua tangan ketas kemudian ayunkan kembali
kebelakang (2 x 8 hitungan)
d. Gerakan keempat
Langkahkan kaki kanan kedepan sedangkan tangankiri
kedepan, kemudian kembali ke posisi semula (ulangi
dengan berlawanan kaki dan tangan (2 x 8 hitungan)
e. Gerakan kelima
Pertemukan kedua telapak tangan kedepan, gerakkan
secara bersama deri atas hingga kebawah (2 x 8 hitungan)
f. Gerakan keenam
Pertemukan kedua telapak tangan kedepan, kemudian
buka perlahan kearah samping sejajar bahu, lalu setukan
kembali kedua telapak tangan dengan posisi ke bawah (2
x 8 hitungan)
g. Gerakan ketujuh
Angkat salah satu tangan, kemudian ayunkan ke atas
kebawah secara bergantian terakhir letakkan perlahan di
pinggang (2 x 8 hitungan)
h. Gerakan kedelapan
Bungkukkan badan 2x dan tegakkan badan sambil kedua
tangan diletakkan ke pinggang 2x (2 x 8 hitungan )
i. Gerakan kesembilan
Bungkukkan badan 2x dan tegakkan badan sambil
menyondongkan pinggang kedepan dengan posisi tangan
di pinggang 2x (2 x 8 hitungan)
j. Gerakan kesepuluh
Lakukan gerakan seperti gerakan keempat (2 x 8
hitungan)
k. Gerakan kesebelas
Ulurkan kedua tangan kearah atas samping kanan 2x,
kemudian samping kiri 2x dengan posisi kaki sejajar
bahu. Setelah itu ulangi gerakan dengan posisi kaki yang
di tarik kesalah satu sisi tubuh (2 x 8 hitungan)
l. Gerakan keduabelas
Ulurkan kedua tangan kearah depan 2x, kemudian
samping kiri 2x dengan posisi kaki lurus dengan diangkat
salah satu kaki. Setelah itu ulangi gerakan dengan posisi
kaki yang di tarik kesalah satu sisi tubuh (2 x 8 hitungan)
m. Gerakan ke tigabelas
Gerakkan kedua tangan ke samping bawah kemudian
lakukan gerakan memutar dari samping kanan-keatas-
kesamping kiri 2x (2x8 hitungan)

n. Gerakan ke empat belas


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Lakukan gerakan melompat keatas dengan posisi kedua


tangan diarahkan keatas sambil menarik nafas dalam,
kemudian mendarat dengan posisi kaki kanan berada di
depan (2 x 8 hitungan)

6. Setelah selesai beritahu bahwa tindakan telah dilakukan


7. Kaji respon klien (subyektif dan obyektif)
8. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya
9. Berikan reinforcement positif pada klien
10.Buat kontrak pertemuan selanjutnya
11.Akhiri kegiatan dengan baik
8. HASIL 1. Perhatikan wajah klien setelah melakukan senam asma
2. Dokumentasikan nama tindakan/tanggal/jam tindakan,
hasil yang diperoleh, respon klien selama tindakan, nama
dan paraf perawat pelaksana
3. Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu
± 30 menit
4. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan
selama 6-8 minggu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


Senam asma tidak boleh diberikan pada saat serangan asma berlangsung
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Lampiran 5: Materi
SENAM ASMA
a. Definisi
Asma merupakan suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan
obstruksi/ sumbatan jalan nafas yang bersifat kambuh, berulang dan reversibel.
Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita
asma. Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga
meningkatkan kemampuan benapas. Senam asma juga merupakan salah satu
penunjang pengobatan asma karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya
ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga.
Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat otot-otot
pernapasan.

b. Tujuan
a) Melatih cara bernafas yang benar.
b) Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
c) Melatih ekspektorasi yang efektif.
d) Meningkatkan sirkulasi.
e) Mempercepat asma yang terkontrol.
f) Mempertahankan asma yang terkontrol.
g) Kualitas hidup lebih baik

c. Macam-macam Senam Asma


1. Latihan Aerobik
Lansia direkomendasikan melakukan aktivitas fisik setidaknya selama 30
menit pada intensitas sedang hampir setiap hari dalam seminggu. Olahraga
yang bersifat aerobik adalah olahraga yang membuat jantung dan paru
bekerja lebih keras untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan oksigen,
misalnya berjalan, berenang, bersepeda, dan lain-lain.

2. Latihan Penguatan Otot


Kebugaran otot memungkinkan melakukan kegiatan sehari-hari secara
mandiri. Latihan dirancang supaya otot mampu membentuk kekuatan
untuk mengerakkan atau menahan beban, misalnya aktivitas yang
melawan gravitasi seperti gerakan berdiri dari kursi, ditahan beberapa
detik, berulang-ulangatau aktivitas dengan tahanan tertentu misalnya
latihan dengan tali elastik. Latihan penguatan otot dilakukan setidaknya 2
hari dalam seminggu dengan istirahat diantarasesi untuk masing-masing
kelompok otot.

3. Latihan Fleksibilitas dan Keseimbangan


Kisaran sendi (ROM) yang memadai pada semua bagian tubuh sangat
pentinguntuk mempertahankan fungsi muskuloskeletal, keseimbangan dan
kelincahan pada lansia. Latihan fleksibilitas dirancang dengan melbatkan
setiap sendi-sendi utama (panggul, punggung, bahu, lutut, dan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

leher).Latihan fleksibilitas adalah aktivitas untuk membantu


mempertahankankisaran gerak sendi (ROM), yang diperlukan untuk
melakukan aktivitas fisik dantugas sehari-hari secara teratur.Latihan
fleksibilitas disarankan dilakukan pada hari-hari dilakukannya latihan
aerobik dan penguatan otot atau 2-3 hari per minggu.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Lampiran 6 : Media Leaflet


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F. Kep. 2019
Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai