Anda di halaman 1dari 25

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Menurut Susanto (2012: 100)

A. Pengkajian
Tanggal :
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga(KK) : Heru Susanto
b. Usia : 32 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Kuli bangunan
e. Alamat : Jl Mangun Sarkoro no. 64 RT 02 RW 01
f. Komposisi anggota keluarga :

Jenis Hub dg
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
Kelamin KK
Rini
1. Perempuan Istri 30 th SMA IRT
Penglipurningtyas
Reyhan Rizki Belum
2. Laki-laki Anak 5 th -
Rahadiansyah Sekolah
3. Sumini Perempuan Mertua 59 th SD IRT

g. Genogram

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Menikah
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah

h. Tipe Keluarga :
- Tipe keluarga adalah extended family dimana keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, seorang
anak, dan seorang nenek.
- Ny. R mengatakan bahwa dia tidak masalah jika ibunya harus tinggal dengannya dan
berbagi dengannya hanya saja dia menyadari bahwa tugasnya bertambah
i. Suku Bangsa :
- Ny. R mengatakan bahwa keluarganya berasal dari suku jawa dan sehari-hari
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa jawa
- Ny. S mengatakan di sekitar rumahnya mayoritas juga dari suku jawa, hanya 2 atau 3
keluarga yang berasal dari suku madura
- Ny. R mengatakan dirinya mengikuti pengajian rutin di lingkungannya. Kadang juga
mengikuti kegiatan keagamaan lainnya seperti istighosah, maulud, namun Ny. S tidak
mengikuti kegiatan tersebut karena malu sudah tua
- Ny. R memakai kaos oblong biasa dan celana pendek sedangkan Ny. S sehari-hari
memakai daster
- Ny. R mengatakan jika keluarganya sakit tidak pernah membawa ke dukun, jika sakitnya
dianggap ringan Ny. R akan membelikan oskadon atau obat warung lainnya. Jika
sakitnya dianggap parah maka Ny. R akan membawa ke puskesmas
j. Agama:
- Agama yang dianut kekuarga Tn. H semuanya adalah islam dan Ny. R mengatakan tidak
ada perbedaan dalam cara beribadah
- Ny. S mengatakan dulu pernah ikut pengajian namun sekarang tidak mengikuti lagi
dikarenakan sudah tua dan malu
k. Status sosial ekonomi keluarga:
- Keluarga termasuk dalam keluarga sejahtera I
- Tn. H mengatakan penghasilannya dibayar per minggu sebesar Rp 400.000
- Pendapatan per bulan dari keluarga hanya dari kepala keluarga yaitu Tn. H karena Ny. S
dan Ny. R tidak bekerja.
- Ketika ditanya Ny. R tidak mengetahui berapa pengeluaran per bulannya
- Ny. R mengatakan seharusnya jika dihitung-hitung uang tersebut belum cukup maksimal
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun selama ini Ny. R belum pernah
kekurangan biaya
- Tn. H mengatakan sejauh ini beliau dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya untuk
istri, anak, dan mertuanya
- Ny. R mengatakan kadang bertanya kepada perawat setempat tentang hipertensi, namun
setelah itu lupa karena banyak dan tidak dicatat
- Dalam seminggu belum tentu keluarga memakan daging, kadang memakan daging jika
diberi oleh adiknya
l. Aktivitas rekreasi keluarga :
- Ny. R mengatakan untuk sarana rekreasi kadang keluarga pergi ke alun-alun namun Ny.
S tidak ikut karena transportasinya hanya 1
- Keluarga memiliki 1 TV sebagai sarana rekreasi keluarga, setiap hari keluarganya selalu
menonton TV bersama
- Ny. S mengatakan terakhir rekreasi sudah lama saat masih mengikuti pengajian

2. Riwayat dan perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluraga saat ini:
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan VIII yaitu keluarga lansia
dan pensiunan
b. Tahap perkembangan kelurga yang belum terpenuhi:
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahnkan penataan
kehidupan yang memuaskan. Kendalanya adalah Ny. R mengatakan kurang mengetahui
tentang bagaimana menjaga kesehatan dan mengontrol tekanan darah.
c. Riwayat perkembangan keluarga inti:
- Ny. S mengatakan dirinya hipertensi
- Ny R mengatakan dirinya dan suami tidak memilki penyakit dan keluhan apapun
- Ny. R mengatakan anaknya juga jarang mengeluh sakit
- Menurut keterangan Ny. R, An. Reyhan telah dilakukan imunisasi lengkap
- Ny. R mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibawa ke puskesmas
namun sekarang puskesmas jauh sehingga malas dan lebih sering dibelikan obat warung

d. Riwayat keluarga sebelumnya:


Ny. S mengatakan suaminya pernah menderita hipertensi dan diabetes melitus

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah (sertakan denah rumah)
- Tipe rumah keluarga adalah rumah milik sendiri
- Luas rumah adalah 12x6 m2
- Terdapat 3 ruangan di rumah, terdapat jendela namun jarang dibuka, dan lantai terbuat
dari keramik
- Sumber air menggunakan sumur pompa
- Terdapat kamar mandi dengan jamban
- Keluarga mengatakan senang tinggal di rumah ini meskipun tidak besar
- Rumah sedikit berdebu dan terdapat nyamuk
Denah rumah:

b. Karateristik tetangga dan komunitas:


- Tipe lingkungannya adalah desa
- Keluarga Ny. R tinggal dirumah permanen
- Keadaan sanitasi baik terdapat sumber air bersih
- Didepan rumah Ny. S adalah sungai dengan banyak sampah
- Keluarga Ny. S mengumpulkan sampah di pekarangan rumah lalu dibakar atau kadang
jika sungai nya lumayan deras maka keluarga Ny. S akan membuang sampah ke sungai
- Jalan didepan rumah Ny. S adalah jalan kecil dan terdapat sungai. Di sebelah rumah Ny.
S terdapat 1 tetangga dekat yang menjadi 1 halaman dengannya
- Di sebelah rumah Ny. S terdapat warung yang menjual bahan-bahan pokok, jarak rumah
ke pasar sekitar kurang lebih 1 km, dan jarak rumah ke apotek sekitar 1,5 km
- Jarak rumah dari puskesmas rambipuji adalah sekitar 3,5 km
- Jarak dari rumah ke sekolah kurang lebih 1 km melewati jalan kecil lalu jalan utama
- Terdapat becak motor di depan gang rumah Ny. S dan kadang dimanfaatkan keluarga
jika ada keperluan pergi namun hanya Ny. S dan Ny. R saja yang dirumah
- Ny. R mengatakan tidak ada insiden kejahatan yang serius di lingkungannya
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. R mengatakan dia mengikuti pengajian namun tidak rutin sedangan Ny. S sudah tidak
mengikuti pengajian karena malu. Hubungan keluarga dengan tetangga depan rumahnya
kurang baik, namun hubungan dengan masyarakat baik terbukti ketika Ny. R mengatakan
bahwa Ny. S kadang main ke tetangga jika ada acara
d. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga Ny. S sudah tinggal di rumah tersebut sejak tahun 1996 dan tidak pernah pindah
rumah. Keluarga Ny. S juga jarang pergi ke luar kota karena transportasi yang dimiliki hanya
1 yaitu sepeda motor
e. Sistem pendukung keluarga:
- Jumlah anggota keluarga yang sehat adalah 3 yaitu Ny. R, Tn. H, dan An. R
- Keluarga memiliki tanaman obat yaitu pegagan yang dapat menunjang kesehatan namun
tidak mengerti cara penggunaannya karena ribet jika membuat sendiri
- Ny. R mengatakan bahwa ibunya sangat susah untuk diatur pola makannya sehingga Ny.
R mengatakan dirinya stress dan bingung sendiri karena harus mengatur makanan anak
pertama yang tidak suka makan sayur dan ibunya
.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga :
- Ny. R mengatakan bahwa setiap harinya komunikasi yang ada dilakukan secara langsung
menggunakan bahasa sehari-hari yaitu bahasa jawa dan komunikasi cenderung terjadi 2
arah.
- Ny. R mengatakan jika marah kepada ibunya kadang membentak karena Ny. R
mengungkapkan ibunya sangat susah dibilangi untuk menjaga pola makan
b. Struktur kekuatan keluarga :
- Ny. R mengatakan jika ada masalah dalam keluarganya cenderung untuk di
musyawarahkan bersama dan setiap anggota keluarga mengungkapkan masalahnya.
Untuk masalah pindah pekerjaan diputuskan langsung oleh suami, dan masalah yang
terjadi pada anak cenderung diputuskan oleh Ny. R yang setiap hari bersama dengan
anaknya dan mengantar sekolah
- Ny. R mengatakan jika ada masalah dalam keluarganya cenderung untuk di
musyawarahkan bersama dan setiap anggota keluarga mengungkapkan masalahnya.
- Model kekuasaan pengambilan keputusan yang dilakukan dalam keluarga adalah
kekuasaan keahlian dimana masalah pekerjaan adalah keahlian suami maka keputusan
ada di tangan suami dan masalah anak adalah keahlian istri maka keputusan diambil oleh
istri, dan lain-lain
c. Pola peran keluarga:
Tn. H berperan sebagai suami-ayah dimana Ny. H yang mencari nafkah untuk mmenuhi
kebutuhan keluarganya . Sedangkan Ny. R berperan sebagai istri-ibu dimana Ny. R yang
setiap hari mengantarkan anak ke sekolah dan mengurus rumah. Selain menjadi istri-ibu Ny.
R juga berperan sebagai anak untuk Ny. S sehingga kadang Ny. R mengatakan takut jika
tidak dapat memberikan apa yang diinginkan ibunya karena Ny. R mengatakan ibunya
menderita darah tinggi namun Ny. R sendiri tidak tahu jelas tentang penyakit darah tinggi.
Ny. R mengatakan yang membuatnya kesulitan dalam merawat ibunya adalah karena
kebiasaan istri dari adiknya malah kurang mendukung mencegah masalah kesehatan Ny. S.
d. Nilai dan norma budaya :
- Ny. R mengajari anaknya untuk menghormati orang yang lebih tua
- Ny. R juga menetapkan aturan bahwa anaknya harus tidur siang
- Ny. R mengajarkan pada Ny. S untuk mengatur pola makan dan tidak berlebihan makan
garam
- Keluarga juga menetapkan aturan bahwa jika ada anggota keluarga yang keluar rumah
harus meminta izin kepada anggota lainnya

5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif dan koping:
- Ny. S mengatakan dalam satu keluarga saling menyayangi. Dalam hal kebutuhan, setiap
individu biasanya mengungkapkan kebutuhannya. Dalam keluarga Ny. R mengatakan
bahwa semua saling menghormati. Anggota keluarga saling mendukung satu sama lain.
Ny. R mengatakan sangat menyayangi anggota keluarganya namun kadang Ny. R
merasakan bingung dalam mengurus anaknya sekaligus ibunya dan takut jika tidak dapat
memberikan yang terbaik bagi keduanya.
b. Fungsi sosialisasi:
- Ny. R mengatakan setiap anggota dalam keluarga memiliki kebebasan sendiri-sendiri
dalam menentukan hal apa dan kebutuhan apa yang diperlukan namun harus tetap
didiskusikan dengan anggota keluarga yang lainnya. Ny. R mengatakan beliau lah yang
banyak mengurus anak dan Tn. H jarang sekali menanyakan perkembangan anak. Ny. R
juga mengatakan dirinyalah mayoritas yang merawat ibunya sehingga Ny. R merasakan
bebannya mengurus anggota keluarga lebih berat.
- Lingkungan rumah Ny. S kurang memadai sebagai lingkungan bermain anak karena
halaman yang sempit dan tidak tersedia ruang bermain untuk anak
- Ny. R mengatakan ada beberapa permainan untuk anak seperti mobil-mobilan
c. Fungsi Ekonomi:
- Sumber pendapatan keluarga adalah berasal dari suami saja yang bekerja sebagai kuli
bangunan dengan gaji Rp 400.000 per minggu
- Keuangan di dalam rumah dipegang oleh istri. Ny. R mengatakan kadang susah untuk
memprioritaskan kebutuhan anak atau ibu
- Ny. R mengatakan tidak memiliki tabungan
d. Fungsi Perawatan Kesehatan:
- Ny. R mengatakan dulunya jika ada yang sakit maka pergi ke puskesmas namun
sekarang karena puskesmas jauh maka Ny. R lebih sering membelikan obat di warung
seperti oskadon, captopril, paracetamol, atau amlodipin tanpa resep dari dokter.
- Ny. R dapat mengenali tanda-tanda jika Ny. S mulai mengalami tekanan darah tinggi
namun Ny. R sering bingung harus melakukan apa karena tidak mengetahui bagaimana
pencegahan darah tinggi yang harus dilakukan
- Ny. R mengetahui jika orang dengan hipertensi hanya harus menghindari garam, untuk
yang lain-lain tidak apa-apa. Ny. R adalah orang yang bertanggung jawab untuk belanja
makanan, memasak, dan menentukan menu makanan yang akan disajikan. Ny. R lebih
sering membuat makanan dengan cara digoreng. Jadwal makan keluarga disesuaikan
dengan keinginan setiap anggota keluarga.
- Keluarga Ny. R kadang tidur di kamar kadang di depan TV. Ny. S mengatakan cukup
tdiur malah kadang kelebihan. Ny. R mengatakan lumayan cukup tidur (8-9 jam sehari)
kadang juga tidur larut malam.
- Ny. S mengatakan bahwa olahraga tidak dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Ny. S
tidak mau mengikuti senam lansia padahal jarak tempat senam dengan tempat tinggal
sangat dekat.
- Ny. S mengatakan mengikuti posyandu lansia dan mendapatkan obat darah tinggi,
namun Ny. R mengatakan jika ibunya sangat sering tidak mau meminum obat darah
tinggi tersebut karena dianggap ribet oleh ibunya karena Ny. S menganggap bahwa
mengurangi konsumsi garam saja sudah dapat menurunkan hipertensi. Ny. S mengatakan
hanya mengurangi konsumsi garam saja untuk mencegah hipertensi. N. R mengatakan
jika Ny. S belum bisa mengatur pola makannya dan sangat sering makan gorengan dan
tidak suka makan buah-buahan.
- Ny. R mengatakan sebelumnya belum pernah dikunjungi petugas kesehatan kerumah.
Pernah 1 kali hanya untuk pendataan keluarga sehat saja
- Jarak rumah dengan puskesmas adalah 5 km dan keluarga hanya memiliki 1 transportasi
yaitu sepeda motor. Jika anaknya yang sakit keluarga dapat membawa ke puskesmas,
namun jika Ny. S yang sakit keluarga bingung bagaimana membawa ke puskesmas,
kadang keluarga meminjam sepeda motor tetangga untuk ke puskesmas.
e. Fungsi reproduksi:
- Ny. S memiliki 2 orang anak dimana 1 orang bersama keluarganya tinggal dengannya
dan 1 orang lagi di surabaya namun istrinya masih sering menjenguk Ny. S
- Ny. R memiliki 1 orang anak berumur 5 tahun
- Ny. R mengikuti KB suntik
- Ny. R mengatakan tidak banyak tahu tentang kesehatan reproduksi

3. Stress dan koping keluarga


a. Stressor jangka pendek:
Ny. R mengatakan yang belakangan ini menjadi stressor jangka pendek adalah selama 6
bulan terakhir tekanan darah Ny. S sering tinggi pernah hingga 200/110 mmHg sehingga Ny.
S hanya menyuruh Ny. R beristirahat.
b. Stressor jangka panjang:
Ny. R mengatakan untuk stressor jangka panjangnya adalah dalam hal mengurus anak
sekaligus orangtua dalam satu rumah dan Ny. R takut jika tidak dapat menjadi apa yang
diharapkan.
c. Strategi koping yang digunakan:
Strategi koping yang digunakan keluarga adalah strategi koping adaptif dimana setiap ada
permasalahan Ny. R selalu mencari solusi bersama dengan suami dan ibunya.
d. Strategi adaptasi disfungsional :
-

Harapan Keluarga:
1. Ny. S mengatakan dengan adanya perawat keluarga dapat memantau tekanan darah rutin
baginya
2. Ny. R mengatakan dengan adanya perawat keluarga berharap adanya pengetahuan-
pengetahuan baru yang dapat didiskusikan bersama setiap minggunya
3. Ny. R mengatakan dengan adanya perawat keluarga berharap dapat memberikan metode
yang tepat untuk mengajarkan pola makan yang baik pada Ny. S

VII. Pemeriksaan Fisik

Terlampir.
A. Pemeriksaan Fisik Tn. H

PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
1. Penampilan umun Keadaan umum baik, GCS 456
Kesadaran Compos mentis
Cara berpakaian Sesuai usia, Tn. H memakai kaos pendek
dan celana pendek
Kebersihan personal Kebersihan baik, mandi 2 kali sehari,
keramas setiap sore hari
Postur dan cara berjalan Cara berjalan tegak dan postur tegak
Bentuk dan ukuran tubuh Tn. H kurus, TB 159 dan BB 60 kg
Tanda-tanda vital RR 20x/menit; N 80x/menit; TD
Status emosi Status emosi baik, Ny. R mengatakan Tn. H
tidak pernah marah-marah
Orientasi Orientasi baik
Proses berfikir Proses berfikir realistis, konsentrasi, dan
terbuka
Gaya bicara Artikulasi jelas, tidak berbelit-belit
PEMERIKSAAN KULIT
Kuku Kuku bersih
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk & sensori Bentuk simetris
Rambut Rambut bersih, warna hitam, tidak ada
ketombe
Mata Anemis (-), ikterik (-)
Hidung Simetris, sekret (-), fungsi penciuman baik
Telinga Simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik
Mulut Mukosa bibir lembab, mulut tidak terlihat
hitam
Leher Simetris, vena jugularis tidak ada
peningkatan, jakun (+)
Dada (pernafasan) Pengembangan dada simetris, sesak nafas
(-), suara nafas vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan
Dada (kardiovaskuler) Ictus cordis tidak tampak, suara jantung
tambahan tidak ada, S1 S2 tunggal
PERUT -
GENETALIA DAN ANUS -
EKSTREMITAS Bersih, tidak ada luka dan fraktur,
Ekstremitas Atas dan Bawah Atas: Edema - - kekuatan otot 5 5
: Edema - - kekuatan otot 5 5
B. Pemeriksaan Fisik Ny. R

PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
2. Penampilan umun Keadaan umum baik, GCS 456
Kesadaran Compos mentis
Cara berpakaian Sesuai usia, Ny. R memakai kaos pendek
dan celana pendek
Kebersihan personal Kebersihan baik, mandi 2 kali sehari,
keramas 2 hari sekali
Postur dan cara berjalan Cara berjalan tegak dan postur tegak
Bentuk dan ukuran tubuh Ny. R terlihat gemuk, TB 157 dan BB 72 kg
Tanda-tanda vital RR 18x/menit; N 68x/menit; TD 120/90
mmHg
Status emosi Status emosi labil, Ny. R kadang terlihat
emosional jika membicarakan tentang pola
makan Ny. S
Orientasi Orientasi baik
Proses berfikir Proses berfikir realistis, konsentrasi, dan
terbuka
Gaya bicara Artikulasi jelas, tidak berbelit-belit
PEMERIKSAAN KULIT
Kuku Kuku bersih
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk & sensori Bentuk simetris
Rambut Rambut bersih, warna hitam, tidak ada
ketombe
Mata Anemis (-), ikterik (-)
Hidung Simetris, sekret (-), fungsi penciuman baik
Telinga Simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik
Mulut Mukosa bibir lembab, mulut tidak terlihat
hitam
Leher Simetris, peningkatan vena jugularis (-)
Dada (pernafasan) Pengembangan dada simetris, sesak nafas
(-), suara nafas vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan
Dada (kardiovaskuler) Ictus cordis tidak tampak, suara jantung
tambahan tidak ada, S1 S2 tunggal
PERUT -
GENETALIA DAN ANUS -
EKSTREMITAS Bersih, tidak ada luka dan fraktur,
Ekstremitas Atas dan Bawah Atas: Edema - - kekuatan otot 5 5
: Edema - - kekuatan otot 5 5
C. Pemeriksaan Fisik Ny. S

PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
3. Penampilan umun Keadaan umum baik, GCS 456
Kesadaran Compos mentis
Cara berpakaian Sesuai usia, Ny. S memakai daster
Kebersihan personal Kebersihan baik, mandi 2 kali sehari,
keramas 3 hari sekali
Postur dan cara berjalan Cara berjalan kurang tegak
Bentuk dan ukuran tubuh Ny. R terlihat gemuk, TB 158 dan BB 75 kg
Tanda-tanda vital RR 20x/menit; N 88x/menit; TD 180/100
mmHg
Status emosi Ny. S sering menangis dan tersentuh
Orientasi Orientasi baik
Proses berfikir Proses berfikir realistis, konsentrasi, dan
terbuka. Hanya saja Ny. S sering melanggar
peraturan pola makan
Gaya bicara Artikulasi kurang jelas.
PEMERIKSAAN KULIT
Kuku Kuku bersih
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk & sensori Bentuk simetris
Rambut Rambut bersih, warna mayoritas sudah
putih, tidak ada ketombe
Mata Anemis (-), ikterik (-)
Hidung Simetris, sekret (-), fungsi penciuman baik
Telinga Simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik
Mulut Mukosa bibir lembab, mulut tidak terlihat
hitam
Leher Simetris, peningkatan vena jugularis (-)
Dada (pernafasan) Pengembangan dada simetris, sesak nafas
(-), suara nafas vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan
Dada (kardiovaskuler) Ictus cordis tidak tampak, suara jantung
tambahan tidak ada, S1 S2 tunggal
PERUT -
GENETALIA DAN ANUS -
EKSTREMITAS Bersih, tidak ada luka dan fraktur,
Ekstremitas Atas dan Bawah Atas: Edema - - kekuatan otot 5 5
: Edema - - kekuatan otot 5 5
B. Analisa Data
N
Data Penyebab Dx Kep.
O
1. Data Subyektif Kurang Perilaku
- Ny. R mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit pemahaman Kesehatan
biasanya dibawa ke puskesmas namun sekarang puskesmas tentang
jauh sehingga malas dan lebih sering dibelikan obat warung Hipertensi
- Ny. R mengatakan bahwa ibunya sangat susah untuk diatur
Cenderung
pola makannya
Berisiko
- Ny. R dapat mengenali tanda-tanda jika Ny. S mulai
mengalami tekanan darah tinggi namun Ny. R sering
bingung harus melakukan apa karena tidak mengetahui
bagaimana pencegahan darah tinggi yang harus dilakukan
- Ny. R lebih sering membuat makanan dengan cara digoreng.
- Ny. S mengatakan bahwa olahraga tidak dapat menurunkan
tekanan darah tinggi.
- Ny. S menganggap bahwa mengurangi konsumsi garam saja
sudah dapat menurunkan hipertensi
- Ny. R mengatakan jika ibunya sangat sering tidak mau
meminum obat darah tinggi tersebut karena dianggap ribet
oleh ibunya
Data Obyektif
- Rumah sedikit berdebu, kurang rapi, dan terdapat nyamuk
- Ny. S (TD 180/100 mmHg)
- Obat dari posyandu masih utuh
2. Data Subyektif Persepsi Ketidakefektifan
- Ny. R mengatakan kadang bertanya kepada perawat setempat kerentanan manajemen
tentang hipertensi, namun setelah itu lupa karena banyak dan kesehatan
tidak dicatat (hipertensi)
- Keluarga memiliki tanaman obat yaitu pegagan yang dapat
menunjang kesehatan namun tidak mengerti cara
penggunaannya karena ribet jika membuat sendiri
- Ny. S mengatakan jika dari posyandu disarankan beraktivitas
namun dirinya tidak mengerti bagaimana menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari dan malas
- Ny. R mengatakan jika ibunya sangat sering tidak mau
meminum obat darah tinggi tersebut karena dianggap ribet
oleh ibunya
Data Obyektif
- Terdapat tanaman pegagan di samping rumah
- Tidur berlebih (8-9 jam)
- Ny. S tidak terdaftar pada kegiatan senam lansia
- Obat dari posyandu masih utuh
3. Data Subyektif Perubahan Risiko
- Ny. R mengatakan dirinyalah mayoritas yang merawat dalam sifat Ketegangan
ibunya sehingga Ny. R merasakan bebannya mengurus aktifitas Peran Pemberi
anggota keluarga lebih berat. pemberi Asuhan
- Ny. R mengatakan jika marah kepada ibunya kadang
asuhan
membentak karena kesal
- Ny. R mengatakan yang membuatnya kesulitan dalam
merawat ibunya adalah karena kebiasaan istri dari adiknya
malah kurang mendukung mencegah masalah kesehatan
- Ny. R mengatakan perannya selain menjadi istri-ibu Ny. R
juga berperan sebagai anak untuk Ny. S sehingga kadang Ny.
R mengatakan takut jika tidak dapat memberikan apa yang
diinginkan ibunya
Data Obyektif
- Pendapatan per bulan dari keluarga hanya dari kepala
keluarga yaitu Tn. H karena Ny. S dan Ny. R tidak bekerja.
- Tipe keluarga adalah extended family
C. Prioritas Masalah
Diagnosis Keperawatan: Perilaku Kesehatan tentang Hipertensi Cenderung Berisiko
No. Kriteria Skor Bobot Jumlah Pembenaran
1. Sifat Masalah
Skala:
Aktual 3 1 3/3x1=1
Risiko
Keadaan sejahtera/
diagnosis sehat
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala:
Mudah 2 2 2/2x2=2
Sebagian
Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk
dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 3/3x1=1
Cukup
rendah
4. Menonjolnya masalah
Skala:
Harus segera ditangani 2 1 2/2x1=1
Tidak perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
Total 5
Diagnosis Keperawatan: Ketidakefektifan manajemen kesehatan
No. Kriteria Skor Bobot Jumlah Pembenaran
1. Sifat Masalah
Skala:
Aktual 3 1 3/3x1=1
Risiko
Keadaan sejahtera/
diagnosis sehat
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala:
Mudah
Sebagian 1 2 1/2x2=1
Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk
dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 3/3x1=1
Cukup
rendah
4. Menonjolnya masalah
Skala:
Harus segera ditangani
Tidak perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan 0 1 0/2x1=0
Total 3
Diagnosis Keperawatan: Risiko Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
No Kriteria Skor Bobot Jumlah Pembenaran
1. Sifat Masalah
Skala:
Aktual
Risiko 2 1 2/3x1=
Keadaan sejahtera/ 0,67
diagnosis sehat
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala:
Mudah
Sebagian 1 2 1/2x2=
Tidak dapat 1
3. Potensi masalah untuk
dicegah
Skala:
Tinggi
Cukup
rendah 1 1 1/3x1=
0,3
4. Menonjolnya masalah
Skala:
Harus segera ditangani
Tidak perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan 0 1 0/2x1=
0
Total 1,97
D. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Kriteria Evaluasi


Tujuan
Keperawatan Khusus Rencana Tindakan
Umum Kriteria Standar
Keluarga
Perilaku Setelah Keluarga dapat Kepercayaan mengenai Pengajaran: Proses Penyakit (5602)
Kesehatan dilakukan mengenal kesehatan: 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga terkait proses penyakit
tentang tindakan selama masalah - Keluarga berusaha hipertensi
2. Jelaskan patofisiologi penyakit hipertensi
Hipertensi 5 minggu kesehatan untuk mengumpulkan
3. Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Cenderung perilaku informasi 4. Jelaskan tanda dan gejala umum hipertensi
- Keyakinan bahwa 5. Jelaskan proses penyakit hipertensi sesuai kebutuhan
Berisiko kesehatan
6. Identifikasi perubahan kondisi pasien
tindakan sendiri yang
keluarga tidak 7. Beri informasi pasien tentang kondisinya
dapat mengontrol 8. Jelaskan komplikasi, pencegahan, dan cara
berisiko
kesehatan menanganinya
Fasilitasi Pembelajaran (5520)
1. Tentukan tujuan pembelajaran yang jelas
2. Sesuaikan instruksi dengan tingkat pendidikan
3. Berikan informasi sesuai dengan tingkat perkembangan
4. Berikan informasi mulai dari hal sederhana hingga
konkrit
5. Bedakan kebutuhan informasi yang penting diketahui
atau yang ingin diketahui
6. Hindarkan proses pembelajaran yang terburu-buru
7. Gunakan alat bantu untuk menggambarkan materi
8. Gunakan kata-kata yang mudah diingat
Keluarga dapat Partisipasi dalam Dukungan Pengambilan Keputusan (5250)
mengambil Keputusan Perawatan 1. Tentukan adanya perbedaan pandangan pasien dengan
keputusan Kesehatan: penyedia perawatan
2. Bantu untuk menentukan nilai dan harapan
- Keluarga dapat
3. Bantu untuk mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan
mencari informasi
dari setiap alternatif pilihan
yang terpercaya 4. Fasilitasi percakapan yang mengarah pada tujuan
- Keluarga dapat
perawatan
mengidentifikasi
pilihan yang tersedia
Keluarga dapat Perilaku patuh: diet yang Dukungan Pengasuhan (7040)
merawat dirasakan: 1. Kaji tingkat pengetahuan caregiver
2. Jangan menyepelekan peran sulit caregiver
anggota - Dapat memakan
3. Mendukung penerimaan rasa saling bergantung pada
keluarga makanan sesuai
keluarga
dengan diet yang 4. Mengajarkan kepada caregiver untuk meningkatkan rasa
ditentukan aman bagi pasien
- Dapat menghindari 5. Monitor stress caregiver
6. Mengajarkan teknik manajemen stress pada caregiver
makanan dan
7. Mendukung upaya caregiver untuk menjaga diri
minuman yang tidak
diperbolehkan dalam Pendidikan Kesehatan (5510)

diet 1. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat


meningkatkan atau mengurangi motivasi belajar
2. Rumuskan tujuan dalam program pendidikan kesehatan
3. Hindari penggunaan teknik yang menakut-nakuti
4. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menolak
perilaku yang tidak sehat atau berisiko:
5. Berikan ceramah untuk menyampaikan informasi:
- Pendidikan kesehatan tentang diit hipertensi
- Pendidikan kesehatan tentang manfaat lidah buaya
untuk menurunkan hipertensi
6. Lakukan demonstrasi untuk memfasilitasi pembelajaran
psikomotorik:
- Ajarkan tentang pijat akupresur untuk menurunkan
hipertensi
- Ajarkan ROP untuk menurunkan stress
- Ajarkan tentang pemanfaatan lidah buaya untuk
menurunkan hipertensi
8. Tekankan pentingnya pola makan yang sehat, tidur,
olahraga, dll bagi individu.
Keluarga dapat Perilaku Patuh: aktivitas Modifikasi Perilaku (4360)
memodifikasi yang disarankan 1. Tentukan motivasi pasien dalam perubahan perilaku
2. Bantu pasien untuk menemukan kekuatan dirinya
lingkungan - Mengidentifikasi
3. Dukung untuk mengganti kebiasaan yang tidak
manfaat dari aktivitas
diinginkan menjadi kebiasaan yang diinginkan
fisik 4. Kembangkan program perubahan perilaku
- Menggunakan strategi 5. Fasilitasi keterlibatan keluarga dalam proses modifikasi
untuk meningkatkan perilaku
6. Berikan penguatan positif pada jadwal yang ditentukan
keamanan
- Berpartisipasi dalam
aktivitas sehari-hari
yang telah ditentukan
Keluarga dapat Perilaku Pencarian Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan (7400)
memanfaatkan Kesehatan: 1. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan yang tepat
pelayanan - Mengajukan jika anggota keluarga mengalami masalah
2. Informasikan mengenai perbedaan layanan kesehatan
kesehatan pertanyaan-
3. Informasikan pasien dan keluarga cara mengakses
pertanyaan yang
layanan emergensi melalui telepon dan layanan kesehatan
berhubungan dengan 4. Berikan kontak tindak lanjut dengan keluarga
5. Dorong keluarga untuk bertanya mengenai layanan
kesehatan
- Menyelesaikan tugas kesehatan
yang berhubungan
dengan kesehatan
- Mendapat bantuan
dari profesional
kesehatan
- Melakukan perilaku
kesehatan dengan
inisiatif sendiri
E. Plan of Action

No Intervensi Hari/Tanggal
Minggu 3
1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga Senin, 10 Desember 2019
2. Tentukan prioritas masalah dengan keluarga Rabu, 13 Desember 2019
Minggu 4
3. Pendidikan kesehatan tentang gambaran umum hipertensi dengan media Senin, 17 Desember 2019
leaflet
4. Pendidikan kesehatan tentang diit hipertensi dengan media video Rabu, 20 Desember 2019
(audiovisual)
Minggu 5
5. Pendidikan kesehatan tentang pemijatan titik akupresur untuk Senin, 24 Desember 2019
menurunkan hipertensi
6. Demonstrasi tentang pemijatan titik akupresur untuk menurunkan Rabu, 27 Desember 2019
hipertensi
Minggu 6
7. Pendidikan kesehatan tentang ROP dengan leaflet dan vidio Senin, 31 Desember 2019
8. Demonstrasi ROP dengan video Rabu, 3 Januari 2020
Minggu 7
5. Pendidikan kesehatan tentang manfaat lidah buaya dan pegagan bagi Senin, 10 Januari 2020
hipertensi
6. Demonstrasi memasak lidah buaya yang aman bagi hipertensi Rabu, 7 Januari 2020
F. Catatan Perkembangan

Hari/ Tanggal Diagnosis Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD

Anda mungkin juga menyukai