A. Pengkajian
Tanggal :
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga(KK) : Tn. T
b. Usia : 63 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Buruh tani
e. Alamat : RT 002, RW 25, Gudangrejo, Kec.
Rambipuji
f. Komposisi anggota keluarga :
Hub
Jenis Pendid Keterangan
No Nama dengan Umur Pekerjaan
Kelamin ikan
KK
1. Tn. T Laki-laki Suami 63 tahun SMP Buruh tani
Buruh Rumah
2. Ny.S Perempuan Istri 54 tahun SMP
Tangga
3. Sdr. A Laki-laki Anak 31 tahun SMA Wiraswasta
4. An.T Laki-laki Anak 16 tahun SD Pelajar
g. Genogram
63 th
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Menikah
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
h. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. T (63 th) terdiri dari Ny. S (54 th), Sdr. A (31 th) dan An. T (16
th) yang tinggal dalam satu rumah. Keluarga mampu menjalankan kehidupan
sehari-hari dengan harmonis dan saling mendukung kehidupannya. Tipe
keluarga ini termasuk dalam nuclear family. Komunikasi yang terjalin dalam
keluarga tetap harmonis.
i. Suku Bangsa :
Keluarga Tn.T berlatar belakang suku Jawa dan sehari-hari keluarga ini
menggunakan bahasa Jawa. Ny. S juga mengatakan komunikasi yang di
gunakan baik di rumah nya maupun di lingkungan sekitar menggunakan
bahasa Jawa. Ny. S mengatakan bahwa saat Tn.T keluar dari rumah sakit,
Ny.S melakukan perawatan kesehatan dengan cara melakukan terapi pijat
setiap Minggu. Dalam kesehariannya, Ny.S menggunakan busana tradisional.
Tn.T mengatakan bahwa dengan beliau dapat berjalan, beliau dapat
menyebutnya sebagai hal yang meyenangkan
j. Agama:
Agama yang dianut oleh keluarga Tn.T adalah agama Islam. Kegiatan
keagamaan Tn.T cukup baik. Keluarga Tn.T melakukan sholat 5 waktu
dilaksanakan di rumah. Saat sakit, Tn.T tidak perah mengikuti kegiatan
keagamaan karena tidak dapat bergerak. Ny. S masih aktif mengikuti kegiatan
pengajian yang diadakan di lingkungannya meskipun sudah lelah bekerja dan
perlu waktu untuk istirahat. Keluarga Tn. T menerapkan nilai-nilai dan ajaran
agama Islam dalam keluarganya. Ketika keluarga mengalami masalah atau
musibah selalu dikembalikan kepada agamanya sebagai suatu cobaan dan
harus tetap ikhlas menjalaninya serta berupaya seoptimal mungkin mencari
jalan keluarnya dan terus berdoa, seperti keluarga Tn. T yang ingin
keluarganya sehat dan terjauhkan dari hal hal yang tidak di inginkan.
k. Status sosial ekonomi keluarga:
Tn. T sebelum sakit bekerja sebagai buruh tani. Namun saat sakit, Tn.T tidak
dapat bekerja dan digantikan oleh Ny.S yang bekerja sebagai buruh rumah
tangga. Menurut Ny. S penghasilan di dalam keluarganya masih kurang untuk
memenuhi kebutuhan di dalam keluarganya dikarenakan untuk memberikan
kebutuhan uang saku anak terakhir, biaya untuk terapi pijat Tn.T setiap
minggu yakni sebesar 50.000. Berdasarkan keaadaan ekonomi Tn. T termasuk
pada keluarga dengan sejahtera tahap 1 yaitu Ny.S mengatakan bahwa
melaksanakan ibadah tepat waktu, makan 2x sehari dan jika anggota keluarga
ada yang sakit, segera bergegas dibawa ke petugas kesehatan.
l. Aktivitas rekreasi keluarga :
Aktivitas rekreasi pada keluarga Tn. T tidak pernah di lakukan, menurut Ny. S
dan Tn. T hanya menonto televisi saja sudah merupakan rekresi atau hiburan
yang menyenangkan. Namun jika An.T mengikuti rekreasi, hal tersebut
merupakan kegiatan di sekolahnya.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah (sertakan denah rumah)
Rumah Tn. T menghadap kearah selatan. Tembok rumah keluarga Tn. T
terbuat dari batu bata yang disemen. Atap rumah keluarga Tn. T terbuat dari
genteng. Pada ruang tamu, ruang kamar tidur, dan ruang TV di rumah keluarga
tersebut berlantaikan plester/ semen berwarna hitam. Begitu juga, untuk kamar
mandi berada didalam rumah dan dapur lantainya terbuat dari semen. Tempat
tinggal Tn.T merupakan sebuah rumah permanent. Kamar mandi sudah
dilengkapi oleh WC. Kebersihan rumah masih kurang dan penataan alat rumah
tangga masih tidak beraturan. Tn.T dan Ny.S mengatakan bahwa rumah
tersebut sudah memadai bagi keluarga. Ny.S mengatakan bahwa disekitar
rumahnya cukup aman dalam segi keamanan dan merasa sangat nyaman. Ny.S
mengatakan untuk pembuangan sampah dilakukan dengan cara dibakar.
b. Karateristik tetangga dan komunitas:
Tempat tinggal keluarga Tn. T dekat dari jalan kecil. Rumah Tn. T samping
kiri adalah rumah tetangga dengan jarak yag sangat dekat. Tipe tempat tingal
merupakanrumah hunian. Ny.S mengatakan tidak terdapat kebisingan pada
rumah meskipun dekat dengan jalan kecil. Tn.T mengatakan sejak sakit, tidak
pernah keluar rumah karena tidak dapat berjalan. Namun Ny.S dan Tn.T masih
bersosialisasi baik dengan tetangga sekitar rumah. Disekitar rumah Tn. T kanan
dan kiri sudah berhimpitan dengan rumah warga, sehingga lingkungan Rumah
Tn. T padat penduduk.
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.T beriinteraksi baik dengan tetangga di sekitarrumah. Tn.T dan
Ny.S sering megobrol dan berbincang-bincang dengan tetangga. Hal tersebut
dilakukan setiap hari. Ny.S masih aktif mengikuti kegiatan pengajian yag
diadakan di ligkungannya.
d. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga Tn.T sudah lama tinggal dirumah tersebut ± 10 tahun. Keluarga Tn.T
mempunyai satu sepeda motor yang terkadang digunakan untuk semua anggota
keluarga yang digunakan untuk transportasi.
e. Sistem pendukung keluarga:
Keluarga Tn.T memiliki beberapa sumber dukungan diantaranya sumber
dukungan fisik berupa rumah permanen yang dapat menjadi tempat berlindung
untuk sebuah anggota keluarga. Ny.S juga mengatakan bahwa dukungan
emosional yang diterima yakni masih memiliki saudara yang sering berkunjung
ke rumah untuk memberikan bantuan yang cukup.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga :
Komunikasi yang terjalin dalam keluarga Tn. T berlangsung secara dua arah
dimana jika terjadi suatu masalah pihak keluarga akan mengadakan suatu
musyawarah untuk mengambil keputusan, dan pengambilan keputusan berada
di kepala keluarga yaitu Tn.T. Komunikasi yang terjalin dengan anggota
keluarga juga baik. Ny.S mengatakan bahwa anggota keluarga dapat
mengungkapkan perasaannya kepada anggota keluarga yang lain jika ada suatu
masalah. Ny.S dan Tn.T mengatakan bahwa bahasa yang digunakan
sehari0hari dalam keluarga adalah bahasa Jawa.
b. Struktur kekuatan keluarga :
Pengambilan keputusan dalam Keluarga Tn. T dilakukan secara musyawarah
yang dilakukan oleh semua anggota keluarga. Jika terjadi suatu masalah atau
konflik dalam keluarga maka Tn. T dan Ny. S akan memberikan masukan
sehingga terjadi suatu titik temu untuk masalah tersebut. Ny. S berkata bahwa
pengambilan keputusan melalui musyawarah ini dirasa cukup baik karena jika
semua pendapat masing-masing keluarga dipertemukan bisa menghindari suatu
perselisihan. Pengambilan keputusan dalam keluarga Tn. T dilakukan secara
bermusyawarah dengan anggota kelompok keluarga dan pengambilan
keputusan juga dilakukan secara terbuka dan bijaksana.
c. Pola peran keluarga:
Tn. T berperan sebagai kepala keluarga. Sebelum sakit, Tn.T merupakan
seorang buruh tani dan mengatur rumah tangga. Saat sakit, Tn.T tidak dapat
bekerja karena anggota tubuh sebelah kanan melemah. Sedangkan Ny.S
merupakan istri-ibu dimana Ny.S yang emnggantikan Tn.T dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari didalam rumah yang bekerja sebagai buruh rumah
tangga. An.T merupakan anak ketiga dari Tn.T dan Ny.S yang masih duduk di
kelals tiga SMP. Ny.S mengatakan bahwa tidak tahu jelas tentang penyakit
darah tinggi atau stroke yang diderita Tn.T. Tn.T mengatakan bahwa dirinya
merasa gagal menjadi seorang ayah.
d. Nilai dan norma budaya :
Keluarga Tn.T menerapkan nilai-nilai dan ajaran agama Islam dalam
keluarganya. Tn.T dan Ny.S juga mengatakan bahwa pendidikan yang
diberikan kepada anak mereka juga dilakukan sesuai dengan nilai dan norma
seperti saling menghormati, tidak boleh berkata kotor dan kasar. Tn.T dan Ny.S
juga mengatakan bahwa setiap anggota keluarga yang hendak keluar, harus
meminta izin kepada anggota lainnya.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif dan koping:
Keluarga Tn. T adalah keluarga yang harmonis. Kedekatan dalam keluarga
diwujudkan ketika mereka berkumpul di saat semua anggota keluarga berada di
rumah. Ny.S mengatakan bahwa setiap kebutuhan dari anggota keluarga Tn. T
dibicarakan secara terbuka dan respon dari masing-masing anggota keluarga
positif dan akan dipertimbangkan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Akan
tetapi, untuk pemenuhan kebutuan anggota keluarga lebih diserahkan kepada
Ny. S dan untuk pengambil keputusan diambil oleh Tn. T selaku kepala
keluarga. Tn.T mengatakan takut jika keluarganya tidak bahagia karena dirinya
sakit dan cemas akan penyakitnya.
b. Fungsi sosialisasi:
Ny. S dan Tn.T mengatakan bahwa sebelum Tn.T sakit, beliau selalu datang
membantu tetangganya apabila tetangganya memiliki kepentingan seperti
hajatan. Ny. S akan meminta ijin untuk membantu ketika ada tetangganya yang
membutuhkan bantuan. Setiap anggota keluarga memiliki kebebasan sendiri-
sendiri untuk bersosialisasi sesuai dengan keperluan masing-masing yang
bersifat positif. Ny.S mengatakan bahwa kedua anaknya lebih dekat dengan
Ny.S dibandingkan dengan Tn.T dikarenakan sebelum sakit, Tn.T selalu sibuk
bekerja sehingga jarang sekali untuk dirumah. Tn.T mengatakan bahwa
lingkungan rumah kurang memadai untuk tempat berkumpul keluarga kecuali
di ruang tamu.
c. Fungsi Ekonomi:
Tn.T dan Ny.S mengatakan bahwa untuk keuangan di dalam rumah dipegang
oleh Ny.S. Ny.S megatakan sering susah untuk memprioritaskan kebutuhan
setiap harinya. Saat Tn.T mengalami stroke, Ny.S yang bekerja sebagai buruh
rumah tangga untuk mencukupi kebutuhan dengan penghasilan yang tidak
menentu. Ny.S mengatakan bahwa untuk membagi antara uang terapi Tn.T
setiap minggu dan uang saku anak cukup susah dan terkadang berhutang
kepada tetangga atau saudara.
d. Fungsi Perawatan Kesehatan:
- Tn.T mengatakan memang mempunyai keturunan darah tinggi dari orang
tuanya. Jika Tn.T sakit, maka Tn.T pergi ke puskesmas dan mendapatkan obat
captopril dari resep dokter.
- Tn.T dan Ny.S mengatakan tidak mengetahui tanda gejala terjadinya stroke
- Ny. S bertanggung jawab dalam memasak dan menentukan menu makanan
untuk Tn.T. Ny. S mengatakan bahwa masakan yang diberikan lebih ke rasa
yang hambar untuk Tn.T.
- Tn.T dan Ny.S mengetahui jika orang dengan hipertensi hanya harus
menghindari garam. Tn.T mengatakan untuk jam tidur sekitar 6 jam sehari dan
terkadang tidur larut malam.
- Ny. S mengatakan pernah dikunjungi petugas kesehatan 1 kali hanya untuk
pendataan keluarga sehat.
e. Fungsi reproduksi:
Ny.S mengatakan bahwa memiliki 3 orang anak dimana 2 orang anak tinggal 1
rumah. Tn.T mempunyai 1 orang anak yang masih duduk dibangku SMP. Ny.S
mengatakan tidak mengetahui banyak tentang kesehatan reproduksi.
Harapan Keluarga:
Tn.T mengatakan bahwa harapannya untuk keluarga selalu sehat dan tidak ada masalah. Tn.T
berharap segera sembuh karena ingin membantu keluarga, tidak menyusahkan istri dan anak-
anaknya.
VII. Pemeriksaan Fisik
Terlampir.
VIII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
A. Pemeriksaan Fisik
Diagnosa
NO Data Penyebab
Keperawatan
1. Ds: - Harga diri rendah Ketidakefektifan
- Tn.T mengatakan takut jika - Ketidakadekuatan performa peran
keluarganya tidak bahagia karena model peran (00055)
sakitnya - Penyakit fisik
- Tn.T mengatakan bahwa dirinya (stroke)
merasa gagal sebagai seorang ayah
- Tn.T mengatakan cemas akan
penyakitnya
Do:
- Tn.T mengalami stroke ± 4 bulan yang
lalu
- Tn.T melamun di dalam kamar
- Tn.T tidak berdaya saat di kamar tidur
Do:
- Rumah sedikit berdebu, kurang rapi,
dan terdapat nyamuk
- Tn.T mempunyai TD 190/100 mmHg
3. Ds: Keinginan untuk Kesiapan
meningkatkan
- Tn.T mengatakan ingin sembuh dari menangani penyakit
manajemen
sakitnya
kesehatan (00162)
- Tn.T sering bertanya mengenai
penyakitnya
Do:
- Tn.T aktif dalam bertanya
- Tn.T berusaha mengurangi masakan
bergaram
C. Prioritas Masalah